The Superstar Is Fallin (In Love)
3. Apartment

INT. APARTMENT — MALAM HARI

Gea duduk sendirian di sofa depan tv. Dia mengganti channel tv.

Di salah satu Chanel itu sedang disiarkan sebuah acara gosip yang sedang membahas kasus video viral Gea.

Gea mengangkat kedua kakinya dan memeluk lutut kakinya, lalu kembali mengganti channel lain.

Kali ini sebuah acara berita sedang tayang. Berita tersebut sedang membahas banjir yang terjadi di daerah Jawa. Kemudian berganti ke berita lain, yaitu berita kasus video viral Gea.

Gea langsung mengganti channel, lalu mengganti lagi, dan mengganti lagi.

Gea langsung membanting remote nya dengan kencang. Dengan muka memerah dirinya berdiri dari sofa dan meninggalkan tv yang masih menyala.


INT. APARTMENT — KEESOKAN HARINYA

Gea berbaring di tempat tidurnya. Gea sudah membuka mata, tapi tatapannya kosong. Gea terus melamun sepanjang hari sambil terus berbaring di tempat tidur nya. Jendela kamar apartement nya menunjukkan langit yang tadinya terang semakin lama menggelap. Hp nya terus berdering.

Gea duduk di meja makan, menaruh kepalanya di meja makan, kembali melamun, dengan potongan apel bekas gigitan dan beberapa kulit pisang di sampingnya. Hp nya terus berdering. Bell apartment nya pun juga berbunyi.

Gea duduk di dalam bathtub yang tidak berisi air di kamar mandinya, kali Hema sibuk men-scroll layar hp nya yang terus berbunyi. Di layar hp terlihat beberapa hate comment yang muncul di beberapa post Instagram nya, belum lagi dari DM nya juga.


INT. APARTMENT — KEESOKAN MALAMNYA

Bell apartment Gea terus berbunyi. Gea dengan enggan berjalan malas menuju pintu. Dirinya berdiri di depan pintu tanpa melakukan apapun, melamun sebentar. Lalu akhirnya membuka pintu apartmentnya.

Di luar sana sudah ada Hema bersama dengan dua polisi di belakangnya. Hema langsung memeluk erat Gea dan menyentuh beberapa bagian badan dari Gea.

Hema
Ge, lo gak apa-apa kan? Lo sehat kan? Lo ga macem-macem kan?


Gea menggelengkan kepala, lalu berbisik ke telinga Hema.

Gea
Gue ga mau berurusan sama polisi.


Hema langsung mengangguk cepat.

Hema
Mari Pak, kita bicara di bawah.


Hema menemani dua polisi tersebut meninggalkan pintu apartment Gea.

Gea dan Hema duduk berdua di sofa apartment.

Hema
Gue tahu lo butuh waktu sendiri, tapi gak gini dong. Telpon ga dijawab, disamperin ke apartement ga dibukain. Nyokap lo tuh khawatir tahu ga. Gini gini gue masih gue sodara lo, sepupu lo sendiri.


Gea menyandarkan kepalanya di pundak Hema. Air matanya turun ke pipi.

Gea
Gue sudah hancur Hema. Karir gue selesai.
Hema
Lo jangan nyerah gitu dong. Pasti ada solusinya kok. Lagian lo dibilagin batu banget sih. Dari awal gue sudah gak setuju sama rencana tunangan pura-pura lo sama Rafi. Gini kan jadinya sekarang.


Gea makin menangis sesenggukan. Hema mencoba memenangkannya menepuk-nepuk punggungnya.

Hema
Sudah dong nangisnya. Gue bikinin teh kesukaan lo ya.


Gea dan Hema menyeruput teh di meja makan, ada martabak manis juga disana. Hema mengambil 1 potongan martabak.

Gea
Siapa? Vijay? Ohh.. dia yang nawarin acara kompetisi nyanyi di tv itu kan. Eh itu tv saingan Bokapnya Rafi loh.
Hema
Iya bener. Eh.. ngomongin tuh anak, tebak dimana dia sekarang?
Gea
Ngumpet di rumah Bokapnya paling, nomernya langsung gak aktif, wa gue cuma centang satu.
Hema
Mending. Kabur itu anak ke luar negri, katanya sih ke Eropa.
Gea
Anjrit. Brengsek emang tuh orang. Dasar banci! Tapi.. yah gue gak jadi dapet saham dari tv Bokapnya dong.
Hema
Lo sih matre. Makanya semesta gak mendukung lo.
Gea
Rese lo.
Hema
Ya udah terus gimana itu tawarannya Pak Vijay?
Gea
Hem, gini ya, karir gue sudah hancur. Label mutusin kontrak gue, brand-brand yang lagi kerjasama juga kabur satu persatu. Satu Indonesia sudah benci sama gue. Lagian kompetisi itu kan pake voting. Pasti kalah lah gue.
Hema
Jangan nyerah sebelum perang dong. Kita coba dulu saja. Lo tahu kan reputasinya Pak Vijay kayak apa. Semua acara tv yang dia pegang pasti booming. Dia juga janji karir lo pasti balik lagi kayak dulu. Yah, kita coba yah. Pleaseee.


Gea terdiam, hanya satu kakinya yang bergerak-gerak sedang menimbang-nimbang tawaran Pak Vijay yang dimohonkan Hema. Matanya berkedip sekali, lalu dia menghela nafas berat. Dengan ogah-ogahan Gea mengangguk, menuruti permohonan Hema. Hema pun langsung girang dan memeluknya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar