Switch on 48 Days
15. Kemenangan

INT. KOLAM RENANG - DAY

Para peserta telah berkumpul di tempat kemarin mereka latihan, terlihat beberapa gerombolan orang yang terpisah pisah dengan pelatih di tengahnya. Para pelatih berbicara kepada gerombolan tersebut. Datang Arsya dan Renji sambil setengah berlari, kemudian mereka berganti baju menjadi baju renang.

Baju renang sudah dikenakan dan mereka berjalan menuju gerombolan peserta lainnya di dekat kolam Pelatih menghadap kepada peserta dan berbicara. Membuka daftar peserta yang ada di papan dada dan mengabsen para peserta sambil menceklis nama mereka. Terdapat suara pengumuman dan menyebutkan nama Arsya dan Renji .Arsya dan Renji berjalan berdiri di garis start untuk segera melakukan lomba. Terdapat suara Peluit di tiup. Arsya dan Renji masuk ke kolam.

Adegan Arsya dan Renji berenang, kemudian mereka saling pandang satu sama lain dan saling menyalip. Kemudian diperlihatkan pemandangan sekitar kolam, lalu berlanjut ke adegan arsya dan Renji. Diputarkan sound menegangkan saat detik detik garis finish.

Layar menampilkan Arsya di dalam tubuh Renji memutarkan badannya ketika mencapai garis finish pada ujung kolam di putaran pertama. Lalu layar dengan cepat mengikuti alur gerakan renang gaya bebas Renji. Tubuh Renji mencapai garis finish terlebih dahulu, dimana di dalamnya terdapat tubuh arsya. Dan Arsya mencapai finish setelahnya. (Terdapat bunyi peluit pertanda pemenang telah mencapai garis finish) Renji dan Arsya naik ke permukaan dan bersalaman.

ARSYA

Menjabat tangan temannya, bener kan gue menang hari ini. Liat gue gak kepedean emang gue cepet dan seharusnya gue yang pantes jadi atlet.

RENJI

Gue kira lo mau leha leha tadi, ternyata gak ya, makasih loh nama gue jadi pemenang gara gara lo hehe. Tapi kita cuman beda beberapa detik doang gak usah sombong lo. Gue juga juara dua.

Terdapat suara pengumuman. Bahwa juara satu adalah Renji dan yang kedua adalah Arsya. Kemudian para juara dipersilahkan naik ke atas podium Mereka berdua menaiki podium secara bersamaan. Muncul orang dengan membawa medali dan satu lagi mengalungkan medali kepada para pemenang.

Arsya dan Renji membungkuk untuk menerima medali dan menjabat tangan orang yang telah memberi medali. Backsound suara yg meriah dan tepuk tangan. Para peserta bertepuk tangan. Kemudian mereka turun dan saling mengobrol satu sama lain hingga sampai di ruang ganti untuk berganti baju dan mandi.

FADE OUT

FADE IN

ARSYA

Makasih lo udah nepatin janji buat bersaing secara sungguh sungguh. Akhirnya kita bisa bersaing lagi secara sehat. Lega rasanya udah ngasih yang terbaik hari ini

RENJI

Makasih juga buat lo karena mau berjuang buat menangin lombA ini walaupun lo tau kalau itu tubuh gue. Tiba tiba Renji yang berada di tubuh Arsya memeluknya. (Sambil memeluk Arsya yang berada di tubuh renji) Makasih dan maaf gue juga ikut terlibat disini, kalau gue gak punya dendam sama lo mungkin kita gak akan kayak gini. Gue juga mau minta maaf tentang kecelakaan itu. Gue masih overthinking sama buku itu...

Tubuh arsya terhuyung ke belakang karena tiba tiba di peluk.

ARSYA

(Mencoba melepaskan pelukan temannya) Apaan nih peluk peluk gue? geli banget gue. Hei lepass gak? Hahaha si paling mellow (tertawa) lagian gue iseng doang kali ah. Udah buat yang dulu dulu dan ucapan gue kemarin gak usah dipikirin, gue udah ikhlass. Tapi lepasin dulu ini kalau gak gue ceburin lu ke kolam lagi. Cepet lepass ah.. 

Arsya dan Renji berjalan beriringan sambil merangkul satu sama lain. Saat berjalan tiba tiba mereka berdua terpleset dan jatuh ke dalam kolam.

Ditampilkan adegan mereka terjatuh dan tenggelam. Aneh nya mereka tidak bisa berenang saat itu. Adegan memperlihatkan tenggelam pada masing-masing pemeran. Adegan seperti tenggelam dalam lautan.

Tanpa mereka sadari jiwa mereka sudah kembali ke tubuh masing masing. Renji berusaha berenang begitu pula Arsya, namun entah apa yang terjadi, tubuhnya begerak-gerak sulit untuk meraih permukaan air. Hingga mereka berdua pingsan, layar menampilkan penglihatan Arsya yang menggelap (backsound menegangkan)

Adegan banyak orang bergerombol dan dua orang menolong Arsya dan Renji. Orang yang menolong membawa tubuh mereka ke permukaan dan melakukan pertolongan pertama. Adegan pertolongan pertama pada Arsya dan Renji (backsound sedih)

Mereka tidak sadarkan diri lalu di bawa menuju Rumah Sakit terdekat. Arsya dan Renji di gotong oleh tandu lalu dimasukkan ke mobil ambulance. Adegan Mobil ambulan di perlihatkan sedang menuju rumah sakit. Lalu pelatih mereka menelpon teteh Renji.

Sambil menggenggam ponsel Pelatih Huya lalu menekan tombol telepon pada kontak Kartini.

PELATIH JIM

Tolong anda ke Rumah Sakit Aksa di Jalan Yamanayamini, Renji dan Arsya tenggelam, saya juga bingung kenapa mereka tiba tiba tidak bisa berenang.

Dibalik telepon Kartini terkejut.

KARTINI

Baik pak saya kesana. Tolong kabari saya jika ada kabar terbaru, Pak

Kartini berlali sambil menangis. Segera berlari keluar rumah.

EXT. DEPAN RUMAH - DAY

Kartini melambaikan tangan ketika ada taksi yang lewat. Dia membuks pintu taksi.Kartini duduk dan berkata kepada supir untuk menuju keRumah Sakit Aksa di Jalan Yamanayamini.

KARTINI

Dipercepat ya pak

Renji terbangun lalu dia menyadari kalau mereka tenggelam sebelumnya. Ia memegang kepalanya yang sedikit pusing. Dirinya melirik ke arah kiri dan kanannya.

RENJI

Dok, temen saya, Arsya? Kemana?

DOKTER

Yang masuk ke rumah sakit ini bareng kamu tadi?

Renji hanya menggangguk mendengar pertanyaan dokter tersebut.

FADE OUT

FADE IN

Renji melirik ke arah pintu yang terbuka. Kartini masuk ke dalam ruang pasien tersebut. Kartini berlari ke arah Renji. Lalu lengannya memeluk kepala Renji, mengusap-usap kepala adiknya tersayang.

KARTINI

Adek, adek nggak apa, kan?

Renji mengangguk, mengusap lengan kakaknya. Renji lalu menatap Kartini. Matanya mulai berkaca-kaca.

KARTINI

Kenapa sayang? (alisnya berkerung, menatap khawatir Renji.

RENJI

Teteh... (terisak) Arsya... Renji salah gak bisa nyelamatin dia lagi. Renji temen yang buruk ya, teh? (Sambil menangis dan memeluk tetehnya)

RENJI

Arsya jamet, Arsya jelek, Arsya jahat, ninggalin kita gitu aja... (menangis terisak)

KARTINI

(sambil memeluk Renji) Ini semua bukan salah kamu. Semua udah ada jalannya. Dia udah berhasil jadi orang yg bermanfaat buat orang lain, lihat teteh ada disini berkat bantuan dia juga. Sekarang kita doain aja ya dia biar tenang disana.

FADE OUT

FADE IN


LAYAR MENAMPILKAN FLASHBACK ARSYA DAN RENJI KETIKA SMP PERTAMA KALI BERTEMU RENJI DIAJAK UNTUK BERENANG DI KOLAM PAK RT DAN ISINYA LELE JUMBO SEMUA, SCENE SELANJUTNYA ARSYA DAN RENJI MENGAMBIL SENDAL DI MASJID DAN TERNYATA SENDAL TERSEBUT ADALAH SENDAL MILIK GURU MEREKA.

FADE OUT

FADE IN


Bunda nya Arsya pun datang setelah tau kenyataan anaknya meninggal dunia. Hingga dia menangis tersedu-sedu meminta maaf karena pernah berlaku licik kepada Renji. Bunda Arsya mengingat kata-kata terakhir dari anaknya. Bunda Arsya memeluk tubuh Arsya

BUNDA ARSYA

Nak, ini Bunda, makasih buat kerja keras kamu selama ini. Makasih udah jadi juara di setiap lomba dan selalu berusaha keras buat latihan. Arsa makasih buat kesempatannya karena kamu Bunda jadi tau gimana susahnya menjadi seorang ibu, makasih udah bikin Bunda bahagia setiap harinya, maafin Bunda juga pernah gak jujur waktu itu. Nak kamu sudah jadi sangat bermanfaat buat orang lain walau cuman lewat kehadiran kamu aja.

Back sound sedih. Arsya dimakamkan, terdapat scene diperlihatkan makam arsya yang dikelilingi orang orang.Bunda arsya masih menangis, begitu pula Renji dan Kartini.

RENJI

(Berjongkok dan mengelus nisan Arsya)
Gue kan bilang sama lo kita bakal jadi saingan lagi di lomba selanjutnya. Kenapa lo udah nyerah duluan sih. Emang bener kata orang, orang akan lebih berarti ketika kehadirannya sudah tidak ada lagi. Dan itu gue, gue kangen sama lo Arsya. Lo berhasil jadi orang yang lebih bermanfaat buat orang lain.
Gue bakal sering kesini buat kunjungin lo, dan tiap gue pulang lomba gue bakal ngasih tau lo hasilnya. Tunggu gue jadi perenang handal ya Sya. Semoga lo bisa bahagia dan hidup tenang disana. Gue bakal kangen banget sama lo. Gue janji gue juga akan jadi pribadi lebih baik lagi biar bisa bermanfaat buat semua orang.
Arsya lo bakal tetep jadi saingan gue sekaligus penyemangat gue buat menang di tiap lomba. Karena kemenangan gue juga kemenangan buat lo. Gue bakal bawain banyak medali kesini. Gue bakal ceritain ke lo gimana gue sampai bisa jadi perenang handal. Semoga gak akan ada lagi kejadian kayak kita ya Sya. Sakit rasanya ditinggalin sama sahabat gue sendiri, dan ini pun jadi pembelajaran buat gue kalau menyimpan dendam itu gak baik. Udah dulu ya, Sya gue pulang dulu kasian teteh udah nunggu.

KARTINI

Renji ayo kita pulang, kita gak boleh terus terusan sedih kayak gini (sambil mengelus punggung renji) Bunda Arsya kami pulang dulu, sekali lagi tolong yang tabah yaa, Arsya anak yang baik dia pasti bahagia disana. Tolong jangan terlalu larut dalam sedih, jaga kesehatan juga (memeluk Bunda Arsya)

BUNDA ARSYA

Terima kasih ya Renji Kartini, maafin kesalahan tante waktu itu ya. Maaf tante curang buat bikin Arsya memang dan bahagia, tante tau sekarang Arsya gak bahagia dengan cara itu. Makasih udah mau ikhlasin semuanya dan nerima permintaan maaf tante.

Renji

Saya juga minta maaf nuat semuanya tante, maaf pernah benci sama tante. Makasih juga udah mau mengakui kesalahan tante. Saya yakin Arsya juga bangga sama tante karena punya ibu yang selalu sayang sama Arsya dan mau mengakui kesalahannya. Saya pamit tante, jaga kesehatan. Arsya gak akan suka ngeliat tante sedih dan sakit.

Renji dan kartini pulang kerumah nya. Mereka pergi meninggalkan tempat pemakaman Arsya. Memang bagian tersulit dari mengikhlaskan seseorang ada ketika kita tau dia sudah tidak bisa digapai lagi oleh mata kita, dan ketika rindu tidak akan ada sambutan pelukan melainkan hanya sebuah doa yang selalu terpanjatkan.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar