Sweet Disposition
1. Bagian #1

1.EXT. KOMPLEK RUMAH OLIVIA — PAGI

Seorang wanita menoleh ke jendela, tangisan gadis kecil di rumah seberang terdengar sampai kamarnya. Dilihat wanita itu, gadis kecil didorong papanya keluar rumah. Dia dihukum. Gadis kecil tersebut menangis kencang. Wanita tersebut berbincang pada pembantunya yang sedang menyapu.

WANITA

Ya ampun parah banget ya bi.

PEMBANTU WANITA

Emang sering dihukum gitu non, papanya galak. Sering berantem sama istrinya. Kalo non lagi gak di rumah, sepi, makin kedengeran berantemnya.

Tiba-tiba seorang anak laki-laki mengetuk gerbangnya.

ALEX KECIL

Kamu ngapain di luar?

OLIVIA KECIL

Lagi dihukum papa..

Tangis Olivia pecah. 

Anak laki-laki itu menyodorkan permen untuknya.

ALEX KECIL

Nih. Permen buat kamu

OLIVIA KECIL

Engga ah, kata mama gak boleh ambil permen dari orang gak dikenal.

Olivia kecil batuk karena menangis terlalu lama.

ANAK LAKI-LAKI

Minum dong biar gak batuk lagi. Tuh di tas kamu ada botol minum.

Olivia kecil mengambil botol minumnya dan minum. Saat ini Mama anak laki-laki itu keluar dari rumah Melly.

MAMA ALEX

Daritadi mama cariin ternyata kamu disini, ayok masuk.

Anak laki-laki itu berjalan ke arah mamanya. Mama Melly mengenal mama Olivia. Lalu menghampiri gerbang rumah Olivia,

MAMA MELLY

Yaampun, Oliv dihukum lagi diluar?

Dia membuka gerbangnya lalu menggendong Olivia, sambil menelepon mama Olivia. Tak lama, ketika anak laki-laki itu, Melly dan Olivia sedang bermain, mama Olivia datang menjemput Olivia.

Saat ini, di dalam rumah Olivia, papa Olivia terbangun dari tidurnya di sofa dengan bir berceceran, dia lalu melihat ke teras dan kaget melihat Olivia hilang. Dia lalu melihat gerbang yang tak terkunci lalu langsung ke rumah Melly.

PAPA OLIVIA

Berapa kali gua bilang sama lu ya, jangan ikut campur kalo gue lagi ngehukum anak!

MAMA OLIVIA

Jon, kamu bener-bener keterlaluan, anak kita pulang sekolah kamu malah kunci dia di teras?

PAPA OLIVIA

Lu juga jangan ikut campur, gua bapaknya, gua berhak ngedidik dia!

MAMA OLIVIA

Lu bapaknya, lu harusnya melindungi dia!

Melly dirangkul mamanya dan diajak ke kamar. Sedangkan anak laki-laki itu melihat Olivia yang berlinangan air mata. 


2.EXT. LAPANGAN SEKOLAH — SORE

James memegang kamera hendak memotret persiapan acara 17an di sekolah, seorang gadis menghalangi potretannya. James menurunkan kameranya, terpesona dengan kecantikan gadis itu. Lalu memotret gadis itu. James berjalan ke arah temannya Alex yang sedang menyiapkan meja registrasi dan menunjukkan potretnya.

JAMES

Lex, itu siapa?

ALEX

Oliv, anak kelas sebelah, dia panitia acara juga.
 Lah lu gatau? Makanya ikut rapat, biar kenalan sama anak kelas lain juga.

 James hanya terdiam sambil menatap Olivia dari jauh. 

ALEX

Napa lu naksir ya? Oliv! Oliv!

Alex langsung memanggil Olivia yang sedang membantu menyiapkan meja-meja untuk stand bazaar. James memukul lengan Alex, mencoba menghentikannya tapi sudah terlambat karena Olivia sudah berjalan ke tempat mereka berdiri. 

OLIVIA

Kenapa?

ALEX

Nih ada yang mau kenalan.

OLIVIA

James kan? Anak kelas sebelah?

James kaget sekaligus senang Olivia mengetahui namanya. Dia mengulurkan tangannya. 

JAMES

Iya, James.

OLIVIA

Oliv.

ALEX

Nah karena udah kenalan gua tinggal dulu ya, dadah..

Alex kabur meninggalkan James dan Olivia berdua. James ingin menarik lengan baju Alex tapi Alex sudah menghilang dan tidak mungkin dia meninggalkan Olivia sendiri. 

JAMES

Sori, temen gua agak aneh.

OLIVIA

Emang tuh si Alex, lu pubdok ya?

JAMES

Iya, lu acara?

OLIVIA

Iya. Ngomong-ngomong gua gak pernah lihat lu di rapat?

JAMES

Iya gua gak pernah ikut rapat hahahaha males.

Lagian kerja gua juga cuma moto doang.

OLIVIA

Lu gak dimarahin kak Siska?

JAMES

Kak Siska, kakak kandung gua. Dia udah capek marahin gua, Lagian dia tau hasil foto gua bagus-bagus, dia yang minta gua masuk kepanitiaan.

OLIVIA

Ohh pantesann, kayaknya anak lain kalo kayak lu, gak pernah ikut rapat, udah dikeluarin dari kepanitiaan kali sama kak Siska.

JAMES

Yah.. privilege seorang adik lah..

Ketika James sedang memikirkan topic pembicaraan dia dan Olivia selanjutnya, dari kejauhan kak Siska memanggil Olivia. James tidak mau pembicaraan dia dan Olivia berhenti begitu saja. James meminta nomor Olivia dengan tergesa-gesa. 

JAMES

Boleh minta nomor lu gak?

Olivia mengetik nomor HPnya di HP James. Lalu tersenyum dan mengembalikan HP James. Olivia berjalan menuju kak Siska.

JAMES

Makasih!

Olivia tertawa dan menjawab kembali dengan suara lantang.

OLIVIA

Sama-sama!


3.EXT.LAPANGAN SEKOLAH — PAGI

Acara 17an berlangsung, Raphael dan Russel yang hendak lomba balap karung saling senggol.

RAPHAEL

Good luck ya.

RUSSEL

Lu juga good luck.

RAPHAEL

Siap-siap kalah.

RUSSEL

Lu yang siap-siap kalah.

RAPHAEL

Lu.

RUSSEL

Lu!

Karena Russel berbadan lebih besar, Russel tidak sengaja menyenggol Raphael hingga terjatuh. Raphael langsung emosi dan marah. Dia dengan susah payah berdiri dan mendorong Russel. Russel pun terjatuh lalu Russel mencoba bangkit berdiri dan ingin mendorong Raphael lagi. 

PAK CAMAR

Heh, udah-udah, nanti karungnya rusak.

James dari kejauhan memotret mereka dan tertawa, dia terbiasa jadi penonton dan tidak mau ikut campur. Tapi kemudian dia melihat Olivia yang tampaknya memegang kertas rundown acara. James menghampiri Olivia yang sedang berdiri bersama temannya.

JAMES

Liv!

OLIVIA

Eh James. Ketemu lagi.

Oh, kenalin nih Melly, sahabat gua.

Melly tampak tersipu malu. Sudah lama dia memendam rasa pada James, cowok yang dia anggap cool dan misterius dari kelas sebelah.

MELLY

Melly.

JAMES

James.

Lagi sibuk apa lu Liv?

OLIVIA

Keliling aja, mana tau ada yang butuh sesuatu.

Alex, panitia acara sekaligus MC membuka acara 17an sekolah.

ALEX

Ayok temen-temen yang masih diujung-ujung, ayok berkumpul ke tengah.

Yang dipojok, yang dipojok.

Ayo berkumpul ke tengah semuanya.

Sebentar lagi lomba pertama kita balap karung akan segera dimulai!

Para murid perlahan berkumpul, Bu Lesty yang melihat dengan tidak sabar menggunakan speaker toa.

BU LESTY

Siswa yang tidak berkumpul di tengah ibu kurangi nilai ujian ekonominya 10 poin.

Dalam hitungan 3..2,1.

Semua siswa cepat-cepat ke tengah.

JAMES

Motret dulu ya

James berjalan ke arah keramaian.

MELLY

Kok lu bisa kenal James liv?

OLIVIA

Dikenalin Alex.

Acara 17 berlangsung dengan meriah, dari lomba balap karung, makan krupuk, memasukkan pensil ke botol, bakiak. (Adegan menampilkan perlombaan 17an yang ramai)

ALEX

Selanjutnya, lomba lari estafet. Nama-nama yang dipanggil harap berkumpul ke tengah lapangan. Caroline, Ansel, Daniella, Jafran, Olivia dan Kenzie.

Olivia ikut lomba lari estafet. James senang ketika melihat Olivia dipanggil untuk ikut lomba lari estafet. Alex yang melihat James tersenyum melihat Olivia pun tersenyum juga. Lomba estafet disoraki oleh banyak siswa dengan antusias.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar