RENJANA : HATI YANG KUAT (SCRIPT)
32. SCENE 212 - 218

212. EXT. DEPAN GERBANG RUMAH AJI - NIGHT

CAST : AUDRY, KAK HENDRA, AJI

Kak Hendra mengendap-endap, kemudian dia mengintip gerbang rumah Aji, lalu menyuruh Audry mendekat, dia mengeluarkan korek api kemudian menyalakan lilin satu persatu.

KAK HENDRA

Panggil sekarang?

Audry mengangguk.

KAK HENDRA (CONT'D)

Aji! Aji!

Audry sudah bersiap-siap di depan gerbang, tidak lama terdengar suara pintu terbuka.

KAK HENDRA

Dia keluar.

AUDRY

Iya, kakak diem.

(beat)

Ssssttt.

Saat Aji membuka pintu.

AUDRY (CONT'D)

Happy Birthday Aji!

Aji terkejut, dia tersenyum lalu menyuruh Audry dan Kak Hendra masuk.

AJI

Eh? Sini masuk dulu.

Aji mempersilakan Audry dan Kak Hendra masuk.

CUT TO:

213. EXT. TERAS RUMAH AJI - NIGHT

CAST : AUDRY, KAK HENDRA, AJI, JUNA, IBUNYA AJI

Mereka berdiri di teras Rumah Aji. Audry menyodorkan kue ulang tahun dan meminta Aji untuk make a wish, sedangkan Kak Hendra sibuk mengambil gambar pada momen itu.

AUDRY

By the way, gak boleh ditiup.

AJI

Hah?

(beat)

Terus?

AUDRY

Iya harus ditepuk, sampe mati.

Aji mencoba menepuk, namun api tak kunjung padam.

AUDRY (CONT'D)

Ya udah deh, boleh ditiup.

Aji meniup semua lilin hingga padam.

JUNA

Yeay!à

Adik dan Ibunya bertepuk tangan.

IBUNYA AJI

Yuk masuk aja.

Aji berjalan masuk, diikuti ibu dan adiknya, lalu Audry dan Kak Hendra berjalan dibelakang mereka.

CUT TO:

214. INT. RUMAH AJI - RUANG TAMU - NIGHT

CAST : AUDRY, KAK HENDRA, AJI

Audry meletakkan balon dan paper bag berisi kado di atas meja, kemudian Audry dan Kak Hendra duduk.

KAK HENDRA

Gue malu, Det.

Bisik Kak Hendra kepada Audry.

AUDRY

Gue juga kak.

Jawab Audry lirih.

AJI

Sorry ya, seadanya.

Aji datang membawa sebotol minuman bersoda, lalu dia menuangkannya ke tiga gelas.

AJI (CONT'D)

Ayok, diminum.

Mereka bersulang.

AUDRY

Selamat ya!

Aji menelan minumannya lalu meletakan gelasnya di atas meja.

AJI

Makasih.

Aji tersenyum.

KAK HENDRA

Eh, HBD bro!

AJI

Thanks, bro!

AUDRY

Udah dapet surprise berapa kali kamu?

Aji menggelengkan kepalanya.

AUDRY (CONT'D)

Banyak ya?

AJI

Enggak kok.

Ponsel Audry berdering, dia mengangkat video call dari mami, lalu menyodorkannya kepada Aji.

AUDRY

Mami aku, jangan bilang tante ya. Panggil aja mami.

Aji kebingungan, lalu dia melihat mami pada layar ponsel.

MAMI (O.S.)

Hallo, Aji.

(beat)

God bless you! Happy birthday ya!

AJI

Makasih mih.

Jawab Aji malu-malu.

MAMI (O.S.)

Ini maminya Audry.

AJI

Iya mih.

Aji segera mengembalikan ponsel Audry.

AUDRY

Udah?

Aji mengangguk.

AUDRY (CONT'D)

Daaah mami.

Audry menutup video callnya.

AJI

Barusan itu mami kamu?

AUDRY

Iya.

AJI

Oh..

(beat)

Kalian berdua doang?

AUDRY

Iya Ji.

(beat)

Oh iya, dari tadi kalian belom kenalan kan? Ini Kak Hendra, sepupu aku.

Kak Hendra mengulurkan tangannya.

KAK HENDRA

Hendra.

Mereka berjabat tangan.

AJI

Aji.

KAK HENDRA

Oh iya bro, habis ini gue fotoin lo sama Audry ya.

(beat)

Buat kenang-kenangan, soalnya dia mau pindah.

Aji mengangguk. Audry mencubit Kak Hendra.

AUDRY

Ih kakak tuh gak usah bilang.

Audry tersenyum ke arah Aji.

AUDRY (CONT'D)

Hehe.

AJI

Yuk, sekarang. Di situ aja yang ruangannya lebih terang.

Audry dan Kak Hendra berjalan mengikuti Aji.

CUT TO:

215. INT. RUMAH AJI - SEBUAH RUANGAN - NIGHT

CAST : AUDRY, KAK HENDRA, AJI, ORANG TUA AJI

Kak Hendra mulai memberi arahan kepada Aji dan Audry.

KAK HENDRA

Mending lo yang pegang kuenya deh, Ji.

Audry menyerahkan kuenya kepada Aji.

KAK HENDRA (CONT'D)

Nah! Audry geseran dikit.

Audry bergeser mendekati Aji.

KAK HENDRA (CONT'D)

Oke, siap ya.

(beat)

Satu, dua...

(beat)

Oke nice!

Audry menghampiri Kak Hendra.

AUDRY

Coba deh liat hasilnya.

Kak Hendra menunjukkan hasil fotonya.

AUDRY (CONT'D)

Ihh gue jelek banget kak, retake ah gak mau tau.

KAK HENDRA

Iya Det sabar, gue fotoin yang banyak ntar lo pilih sendiri aja.

AUDRY

Oke.

Audry kembali menghampiri Aji.

KAK HENDRA

Satu, dua..

(beat)

Kalian kaku banget sih, berhadapan coba. Senyum!

Aji dan Audry saling berhadapan, mereka tidak bisa menahan tawa.

KAK HENDRA (CONT'D)

Siap. Satu, dua.

Kak Hendra melihat hasil fotonya.

KAK HENDRA (CONT'D)

Nah, ini candidnya bagus. Lagi-lagi.

Aji dan Audry berpose.

KAK HENDRA (CONT'D)

Satu.. Dua.. Ti..

Tiba-tiba kamera Kak Hendra mati.

KAK HENDRA (CONT'D)

Yah, mati. Sorry tadi gue lupa charge.

AUDRY

Yahhh kakak, terus gimana dong?

Kak Hendra menaikkan pundaknya.

AUDRY (CONT'D)

Mmm.. Groufie aja gimana?

Audry melihat ke arah Aji.

AJI

Boleh tuh.

AUDRY

Nih, kamu aja yang depan.

Aji mengatur posisi, lalu mereka berpose.

AJI

Satu.. Dua.

AUDRY

Ah bentar, aku miring. Ulang-ulang. Yuk.

AJI

Satu.. Dua.. Cheese!

AJI (CONT'D)

Ah blur. Kamu aja deh yang depan.

AUDRY

Ya udah sini.

AUDRY (CONT'D)

Senyum, Ji.

AJI

Bagus tuh.

AUDRY

Eh bentar, kamunya bagus akunya jelek.

Audry membolak-balikkan posisinya.

AUDRY (CONT'D)

Once more ya.

(beat)

Peace!

Mereka saling bergantian memegang ponsel, tidak terasa tiga puluh menit mereka habiskan untuk berfoto.

KAK HENDRA

Udah belom, Det?

AUDRY

Eh?

Audry melihat arloji di tangan kirinya.

AUDRY (CONT'D)

Hah? Udah jam delapan kak?

KAK HENDRA

Ya dari tadi emang udah jam delapan.

AUDRY

Duh gawat, ya udah kak ayo pulang sekarang.

AJI

Kok buru-buru amat sih?

AUDRY

Iya, Ji. Udah malem, kita pamit pulang ya?

Audry dan Kak Hendra meraih tasnya masing-masing, lalu berpamitan kepada kedua orang tua Aji.

CUT TO:

216. EXT. DEPAN GERBANG RUMAH AJI - NIGHT

CAST : AUDRY, KAK HENDRA, AJI

Aji mengantar mereka sampai gerbang.

AJI

Thanks ya det.

Aji mengulurkan tangannya.

AUDRY

Iya, Ji. Sama-sama.

Audry meraih tangan Aji.

AJI

Thanks, bro.

KAK HENDRA

Yoi, bro.

AUDRY

Ya udah, kita duluan ya.

AJI

Iya hati-hati.

Audry mengangguk lalu melambaikan tangannya.

AUDRY

Daaah.

Aji melambaikan tangan, lalu dia menutup gerbang.

217. EXT. JALAN - NIGHT

CAST : AUDRY, KAK HENDRA

Audry meinggalkan rumah Aji. Matanya berkaca-kaca, Audry segera menundukkan kepalanya.

KAK HENDRA

Udah, gak usah mellow.

Kak Hendra merangkul Audry, lalu mengelus pundaknya.

CUT TO:

218. INT. DALAM MOBIL - NIGHT

CAST : AUDRY, KAK HENDRA

Audry bersandar, dia sangat sedih malam itu. Air matanya mengalir deras.

AUDRY (V.O)

Setelah mengetahui bagaimana rasanya benar-benar naksir pada seseorang yg tidak membalas perasaanku, aku semakin menyadari bahwa jatuh cinta sendirian itu sakit.

(beat)

Dia memang tampan dan terkesan. Sebenarnya boleh saja aku mengejarnya, tapi aku harus jadi manusia yang benar dulu. Aku harus memantaskan diri untuknya.

Sesekali Kak Hendra melihat ke arah Audry.

AUDRY (V.O)

Kehidupan terkadang memang berat, tak peduli di sisi mana aku berada. Butuh keberanian besar, untuk mengakhiri hubungan dengan seseorang.

Audry menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Dia menghapus air matanya.

AUDRY (CONT'D)

Merelakan bukan berarti melupakan, aku akan tetap menjaga perasaan ini, hingga aku siap untuk kembali.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar