Petualangan Dua Gadis di Alam Bunian
11. Kembali nya Tiwi ke atas Dunia


FADE OUT


45. INT. DASAR LAUT. DALAM ISTANA — NIGHT

Cast: Melur, Tiwi, Ratu El, Nenek Sifu, Tabib Wira, dan dayang dalam istana.

WIDE SHOT

Mereka semua kumpul depan istana melihat dan mendengarkan pengumuman dari Ratu El. Membuat hati Melur berdetak lebih kencang.


Ratu El
Pertama saya ucapkan million terimakasih sangat banyak kepada Melur dan Tiwi. Karena bantuan mereka bintang ratu laut saya yang hilang di bawa arus ombak dahulu telah kembali jadi milik saya. Seperti janji saya jika bintang dipergelangan tangan hilang kalian bisa kembali ketubuh semula. Dan bintang ratu laut ini yang akan menuntun kalian. Bintang ratu laut ini akan berbentuk jembatan rainbow ke atas dunia.


Melur(Os)
(Berdiri dari duduknya) Bagaimana nasib saya Ratu?


Tiwi(OS)
(Berdiri dari duduknya) Saya akan kembali ke dunia asalkan Melur ikut juga Ratu El.


Ratu El
Kalian kenal Tuhan?


Melur dan Tiwi (Os)
(Jawab serempak) Kenal Ratu.


Ratu El
Dia(Tuhan) yang menciptakan langit dan bumi bukan saya.


Tanpa banyak kata Melur dan Tiwi duduk kembali dan Tiwi menggenggam tangan Melur untuk memberi kekuatan.


Nenek Sifu (Os)

(Mengelus pundak Melur dengan sayang)

Sagabagar yaga digisiginigi agadaga Negenegek( Sabar ya disini ada Nenek)


Tabib Wira(os)
Sabar Melur nanti pasti ada jalanya, banyakan DOA.


Melur tak jawab dia hanya diam dan tunduk kebawah sambil menggenggam kesepuluh jarinya lalu hatinya berkata.


(VO) Ayah ... Maafin Melur belum bisa bahagiakan Ayah. Semoga Bunda boleh jaga Ayah dengan baik, Melur rindu kalian.


(beat) Tiwi menyadari Melur hatinya di rundung sedih dan pilu. Lalu dia menggam erat tangan Melur dan memeluk Melur dengan erat.


DRAMATIS IN HERE

Tiwi
Aku akan selalu merindui persahabatan kita Melur, Aku akan sangat merasa kehilangan semangat hidupku tanpamu Melur, Kamu yang selama ini selalu melindungi aku, memberi aku support, bahkan di alam bunian ini kamu banyak melindungi aku Melur, kamu sudah banyak berkorban untukku.


(beat) Menangis tersedu-sedu huhuhuhuhu dalam pelukan dua sahabat dan lama-lama Melur merasa geggaman tangan Tiwi merenggang, dan pelukan Tiwi merenggang.


Melur
Tidak ... Jangan ... Jangan tinggalkan aku Tiwi.


Tiwi
Melur ... Melur ... Maafin aku (menangis) dan perlahan-perlahan tubuh Tiwi terbang di bawa pelangi menuju dunia.


MElur

(Teriak dan menangis pecah sambil menghulurkan tangan ingin menggapai Tiwi)

Tiwi ... Tiwi ... Ya Allah tolong aku ... Ayah ...


Lama-lama tubuh Tiwi hilang dari pandangan mereka. Dan pada saat itu juga Melur pingsan ditempat.


FADE OUT TO FADE IN

ESTABILISHED

Kita lihat Dr Adi sedang berdiri di luar sambil melihat orang lalu.

Dr Adi (Os)

(Berdiri memeluk tubuh) Apa lagi yang harus aku lakukan untuk pulihkan Melur dan Tiwi. Hatiku terasa panas ketika seorang Doktor di anggap seperti Tuhan bisa sembuhkan tanpa ada ikhtiar hanya modal uang. (Mendongak atas langit) Ya Tuhan berikan aku kekuatan.


SFX: Terdengar suara alaram kecemasan dari dalam segera dia berlari kedalam hospital.

Cut to



46. INT. HOSPITAL JOGJA. RUANG ICU — DAY

Cast: Dr Adi, Nurse, Tiwi, Melur, Orang tua Tiwi(Ardi dan Marni) dan orang tua Melur(Ahmad dan Marya).

Pukul 12.00 Wib

SFX: Bunyi mesin waktu di kepala Tiwi.


Nurse
(Berlari dan mendekat Tiwi)
Tanganya bergerek!
(Segera Nurse tekan tombol kecemasan)


Dr Adi yang lagi check pasien mendengar suara tombol kecemasan segera dia berlari kearah ruang ICU Tiwi.


Nurse

(Melihat Dr Adi masuk ruang ICU)

Dr Adi tadi jari tanganya bergerak-gerak.


Dr Adi
OK Nurse, Sekarang saya akan Check dia.

MONTAGE (Dr Adi check keadaan Tiwi)

* Check bola mata pakai senter lesser.

* check mulut pakai senter lesser.

* check seluruh mulutnya pakai sinar UV A dan UV B dari sinar tata surya.

* Angkat mesin waktu dari kepala Tiwi.

* pasang impus baru.

(Beat) Mereka tunggu beberapa minute.


Dr Adi

(Mengambil HP dan menelpon keluarga Melur dan Tiwi)


INTERCUT.

47. EXT. BANDUNG. SAME TIME — SIANG

CAST: Orang tua Melur(Ahmad), orang tua Tiwi(Ardi)

Bandung. Pasar alun-alun.

Pukul 12.00

SFX: suara telepon.


Ahmad (HP)
(Pick up) Hallo?


Dr Adi (HP)
Bapak. Tiwi dah ada perkembangan kalian cepat kemari ya.


Ahmad (HP)
Bagaimana anak saya si Melur? Ada juga?


Dr Adi (HP)
Lebih baik Bapak datang langsung ya biar lebih jelas.

Lalu Ahmad tutup telepon dan telepon orang tua Tiwi.


EXT. Pinggir jalan. Kedai makan. DAY

Kedai Makan pecel lele Goyang lidah terlihat ramai.

SFX: Suara telephone.


Ardi (HP)
Hallo. Ada apa kak tumben telepone?


Ahmad(HP)
Buruan tutup kedai kamu sekarang, kita berangkat ke hospital Tiwi sudah ada perubahan.


Ardi(HP)
(Sujud syukur) Alhamdulilah ya Allah. Makasih kak.


Telepon tutup dia Langsung tutup kedai kemudian dia Tulis papan tanda 'kedai ini akan cuti beberapa masa'. Dan di paku depan kedai setelah itu langsung pulang dan mengajak istrinya menuju bandara dan beli ticket ke jogja.


Begitupun orang tua Tiwi langsung menuju bandara.


Cut to


48. INT. HOSPITAL JOGJA. RUANG ICU — DAY

Cast: Orang Tua Tiwi( Ardi dan Marni), Orang tua Melur( Ahmad dan Marya), Dr Adi, Nurse, Tiwi, Melur.

Pukul 14.00

Mereka sampai dan langsung mendekati Tiwi.

SHOT

Tiwi
(Sadar dari koma dan melihat sekelilingnya)
Aku dimana?


Ardi dan Marni
(Memeluk erat)
Alhamdulilah kamu sadar Putriku. Kamu di Hospital dan kamu koma selama setahun.


Tiwi
(Melihat sebelah Melur masih belum sadar)
Melur gimana?(suara lemah)


Dr Adi
Dia masih koma.


Tanpa banyak kata Tiwi turun dari tempat tidurnya dan memeluk Melur dan menggoyang-goyangkan tubuh Melur. Lalu bicara.


Tiwi
Melur ... Bangun! Kenapa kamu diam!


Ardi(Ayah Tiwi)
(Menenangkan Tiwi) Sabar Tiwi. Sabar.


Tiwi
(Terduduk di lantai lemas dan menangis)
Aku tak boleh hidup tanpa Melur (beat)
bangun dan memeluk Melur kembali lebih erat



Ahmad dan Marya
(Memeluk Tiwi)
Sama Tiwi kami juga (Menangis bersama-sama)


Pendek kata, ruangan itu ramai dengan tangisan mereka.


Nurse
Dokter pasien dari Wira yang 10 tahun lalu datang.


Dr Adi

OK.

Dr Adi
Kalian jaga Tiwi dengan hati-hati saya akan datang lagi nanti.


Ardi(Ayah Tiwi)
Baik doktor.


Inter cut

49. INT. HOSPITAL JOGJA. RUANG UGD — DAY CONTINOUS

Cast: Dr Adi, Wira, orang tua Wira (Yanti dan piyan)


Yanti (Mama Wira)
Bagaimana Doktor Adi, sudah 10 tahun anak saya tak ada perubahan. (Sambil melihat Wira yang tidur).


Dr Adi
Ibu Yanti saya bukan Tuhan, saya hanya doktor, semua masih butuh campur tangan dari Allah. Kami para doktor manusia biasa Ibu Yanti.


Piyan(papa Wira)
Sebetulnya penyakit apa anak saya Doktor?


Dr Adi
Putra Tuan dan Puan kena penyakit sleeping beauty.


Piyan dan Yanti
(Terkejut serempak) What sleeping beauty!


Dr Adi
Betul. Jadi dia tidak mati dan masih hidup, tidak koma dan dia akan sadar tanpa kita tahu.


Yanti
Membelai kepalanya Wira
Walaupun tidur 10tahun tidak membuat anak kita kurus pak dan wajahnya masih berseri.


Piyan
Tentulah kita kan suruh Dr Adi dan Nurse beri dia Makan pakai selang infus.


Dr Adi hanya senyum selama jadi Doktor dia menemui jenis-jenis pasien yang unik, Melur dan Tiwi koma hal yang wajar, tapi Wira sungguh penyakit bangsawan yaitu SLEEPING BEAUTY.

FADE OUT TO

ESTABILISH

Melur melihat atas langit yang gelap segelap hatinya.

Melur(Os)
Sekarang aku sah gak ada lagi temen untuk curhat di alam bunian ini.
Tabib Wira (OS)
Kamu masih ada kami. Dan aku siap jadi temen curhat kamu.

Melur menoleh belakang.

Melur

Tabib.

Wira senyum dan memberikan segelas ramuan haliya penyejuk hati yang sudah diembunkan.
Wira

(Memberikan)

Minum ini insya Allah hati kamu akan tenang. Kita duduk sana saja.(menunjuk kursi kayu dihadapanya)


Lalu Melur ambil dan minum sambil duduk melihat langit dan berharap kepada Tuhan dia bisa kembali kedunia.


Sedangkan tanpa disadari Melur Wira mencuri pandangan menatap dalam wajah Melur .

Wira(VO)

Hati ini bernyanyi terus Kalau dekat Melur. Aku harus Cari tahu sama nenek sifu penyebab hatiku ini.


Cut to


50. E/i KAMAR NENEK SIFU. — NIGHT

Melur masih didepan masih melihat langit saja fikiranya masih tentang bagaikan keadaanya disini.


Wira di dalam menemui nenek sifu.

INTER CUT

Wira

Negenegek, kegenagapaga hagatigi agakugu segelagalugu begerdegetagak kegencagang kagalagau degekegat Megelugur ( Nenek, kenapa hati aku selalau berdetak lebih kencang kalau dekat Melur)


Nenek sifu

(Mengambil buku yang ada dekat meja nya)

Lalu bersuara. Kagamugu kegenaga pegenyagakigit hagatigi nagamaganyaga cigintaga (Kamu kena penyakit yang disebut cinta)


Tanpa banyak kata Wira menangis.

Wira

Apa obatnya nek?

Nenek diam tak jawab.


Close up: kita lihat wajah Nenek sifu dan Wira yang saling berpandangan, saling bertatapan.

Insert: Melur masuk dan melihat mereka saling berpandangan akhirnya tertawa. Nenek sifu dan Wira terkejut dan melihat Melur berdiri didepan mereka

Melur

Tabib kenapa? (Masih dengan tawanya)

Wira menunduk kebawah malu.


Cut to





Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar