Petualangan Dua Gadis di Alam Bunian
2. Poto terakhir di Candi Prambanan.


DUA TAHUN BERLALU


10.INT. PASAR MODEN. ALUN-ALUN. BANDUNG - DAY


CAST: Ahmad, pembeli dan orang dalam pasar.

Pukul 05.30 Wib.

Setelah solat subuh Ahmad langsung pergi ke pasar.


PEMBELI

(Pelanggan setia Ahmad)

Pagi Pak Ahmad, tumben lebih awal minggu ini?


AHMAD

(Tersenyum)

Hari ini saya akan jenguk anak di yogyakarta Teh, rindu sudah 2 tahun tak kunjung.


PEMBELI

Owh si Melur, lanjut magister kah?


AHMAD
(Tersenyum dan angguk)
Betul Teh, untuk menambah pengalaman Psi.Prof. biar bisa buka klinik pribadi.


PEMBELI
(Mengangguk)
Betul setuju, lagipun Magister lebih cepat dari S1 Pak. Anak saya pun kuliah di UGM dulu. Sekarang jadi psikiatri.


AHMAD

(Tersenyum)

Beli ikan apa Teh?


PEMBELi
(Menunjuk ikan emas yang sedang lompat)
Ikan emas 30kg saja Pak.


Ahmad angguk dan mulai menimbang kemudian dibungkus dengan plastik lepas itu diberikan.


IPEMBELI
(Menyambut ikan yang diberi)
Ini pak uangnya seperti biasakan RP 1500.000,00?


AHMAD
(Menyambut kembali ikan berganti uang.)
Betul Teh, hatur nuhun pisan euy. Teteh pelanggan setia Abdi( senyum)


PEMBELI
sami-sami pak. Lalu ibu itu pergi.


Close up: Ahmad (senyum penuh syukur).


Kemudian seperti biasa dia akan kipas-kipaskan uangnya ke seluruh ikannya dan kata-kata biasa diucapkan 'Laris manis tanjung kimpul ikan laris duit kumpul'.


PEDAGANG DAGING
Laris Pak Ahmad pagi-pagi sudah ada pelanggan datang borong ikanya.


AHMAD

(Melihat ke pedagang daging di hadapannya)

Alhamdulilah. Semoga Bapak juga nanti pelanggannya datang.


PEDAGANG DAGING
Aamin.


SFX: suara HP di dalam tas kecil.

Shot: pasang wajah Happy saat tau memanggil diseberang Anaknya.

Split screen (Bandung dan yogyakarta).

MELUR (HP)

( Di Hujung telepon)

Ayah! Melur rindu sangat hari ini jadi kan ke yogyakarta? Nanti Melur mau curhat banyak sama ayah.


Ahmad (Ayah Melur)(HP)

(Pasang wajah berseri)

Pasti sayang! Ayah pun rindu. Bunda di rumah lagi masak makanan faforitmu, sambal petai ikan bilis.


MELUR (HP)

(Di Hujung telepon)

Wahh jadi semakin rindu. Orang tua Tiwi juga datang kan nanti Ayah?


AHMAD (HP)
Pasti dong sayang. Ya sudah ayah siap-siap dari Sekarang. Kamu jangan kemana-mana.


MELUR(HP)
(Di hujung telepon)
OK ... Ayah.( then off call).


Cut to



11.INT. RUANG TENGAH KOSAN MELUR DAN TIWI — NIGHT


CAST: MELUR, TIWI, Ahmad(Ayah Melur), Marya(Bunda Melur), Ardi(Ayah Tiwi), Marni(Ibu Tiwi).


SFX: Suara pintu di ketuk dari luar.

Melur dan Tiwi yang sedang nonton TV langsung beranjak ke arah pintu.

Melur

Ayah ...

Ayah

(Tersenyum) Mau peluk ayah apa buka koper?


MELUR
( Tersenyum)
Buka koper
Wahh ... aroma sambal petai dan rendang jengkol buat Melur lapar.


(Beat)

Bangun dari duduk dengan di iringi Tiwi dari belakang dan menuju ke ruang dapur untuk ambil pinggan, cawan, dan sudu untuk dibawa kedepan makan bersama.

Ayah Melur pimpin doa makan.

Melur

Ayah. Melur mau disuap Ayah macam budak-budak dulu.

Ayah Melur

(Tersenyum) Open your mouth ... (Sambil mengarahkan sudunya ke Melur)

Melur

(Buka mulut) Aaa ... Hem yummy. Tangan Ayah tak berubah masih sedap.

Marya

Bunda iri lah.


Melur

(Tersenyum) AAA ... (Buka mulut)


(Beat) Tiwi masukin satu papan petai kedalam mulut Melur.

Tanpa banyak kata mereka tertawa.


Melur
(Muncungkan mulut) iri lah tu.


Tiwi
Tak iri tapi geli, tengok baby big.


Ahmad (Ayah Melur)
Ya dah makan dan besok kita jalan-jalan.


Melur
Ayah bawa Mobil pribadi


Marya
Iya, Ayah kamu mau kita semula jalan-jalan Mobil sendiri senang atur.


Melur dan Tiwi
(Bicara serempak) yuhuyyy.

Cut to



12.EXT. DEPAN MUSEUM CANDI PRAMBANAN. JOGJA — DAY

CAST: Melur, Tiwi, Ayah Melur, Bunda Melur, Ayah Tiwi, Bunda Tiwi.

Pukul 05.00 lepas subuh.

DAERAH JAWA

Wide shot:

Sampai saja depan museum dan parkir mobil mereka langsung masuk.

poto depan Candi prambanan dan borobudur yang megah setelah itu mereka mencari Makan dekat situ.

Shot:

Melur, Tiwi, dan orang tua mereka duduk di kumpulan anak candi prambanan dan borobudur sambil menunggu matahari terbit.


MELUR
(Duduk dengan memeluk kedua kakinya dan Mata melihat keatas langit)
Lalu dia bersuara. Melur harap kita masih bisa kumpul bareng seperti ini.


BUNDA
(Duduk dekat dan memeluk Melur) maafin bunda ya terlalu sibuk dengan kerja dari kecil Melur lebih dekat dengan Ayah.


MELUR
(Melur balas pelukan Bundanya dan menatap lembut wajah bundanya). Melur paham dan Bunda tak perlu merasa bersalah.

Beat: Ayah yang dengar terharu lalu bangun dari duduk dan memeluk mereka berdua.


Tiwi

(Berdiri dengan kedua tangan dipinggang dan menatap Matahari yang sudah mau terbit)

Semoga matahari depan kita awal dari kehidupan baru.



Ayah dan ibu Tiwi
(Bangun dan memeluk anaknya), kami sayang Tiwi (suara serempak).


Tiwi balas pelukan orang tuanya dan tersenyum lembut.


Wide shot:

ESTABILISHED

Setelah itu mereka mengeluarkan makanan yang dibeli tadi dan membukanya lalu mereka Makan sambil melihat indahnya matahari terbit didepan mereka bagaikan cakrawala merah kekuningan.


Para penjajah makanan dan pedagang sudah mulai nampak di sekitar Candi.


Jumpt cut

Masih tempat sama, mereka keliling melihat indahnya pemandangan di sekitar situ hingga larut sore.

Setelah itu mereka siap pulang, tapi sebelum itu Melur dan Tiwi meminta foto bersama orang tua mereka lagi depan Candi yang sama namun ini saat matahari akan terbenam.


Tanpa mereka sadari bahwa gerakan Melur dan Tiwi sudah diawasi seseorang dari sisi Candi yang luas.


Insert: klik ambil gambar.

(OS) : Berpuaslah kalian dengan putri kalian sebelum Aku hantar mereka ke syurga. Ha. Ha. Ha. Ha. (Beat) : lalat masuk mulut.(terbatuk-batuk) huh suek, memang kira mulut Gue goa. (Cakap pada lalat yang sudah masuk perut).


Ambil HP telepon seseorang.

Split screen: Jawa dan Rumah emak kampus.

SFX: HP Emak kampus bunyi.


Emak kampus(HP)
(Suara di hujung telepon)
Besok elo mulai beraksi. Ingat lepas elu tabrak mereka plat number you must trow longer.


Orang suruhan
Beres bos yang penting piti nombor one (Suara di hujung talian)
Then call off.


FADE OUT


MEMASUKI ALAM BUNIAN


13 INT. RUMAH TUA NENEK BUNIAN — NIGHT

CAST: NENEK SIFU, TABIB


Shot: Tabib sedang memisahkan bahan ramuan yang berat dan ringan.

Big close up: Seperti kayu manis haliya,selasih,Mata kucing (ringan).

Brotowali dan akar rotan (berat).


SFX:

jam alaram yang berbentuk Candi borobudur berbunyi.

Beat:

Tabib berhenti buat kerja, segera dia bangun dan menemui Nenek sifu di ruang belakang.


TABIB BUNIAN
(Memakai bahasa kode Bunian)
(Mendekati Nenek)
Negek.jagam iginigi bugunyigi nigi ( Nek.jam ini bunyi nih).


NENEK SIFU
(Nenek meletakan obor di sarung bambu dekat dinding)
Maganaga?(mana).


Tabib Memberikan jam itu ke nenek, setelah itu dia mendengarkan perkataan Nenek pakai bahasa kode bunian.

Mereka ke halaman depan rumah.




Inter cut

13. EXT. HALAMA DEPAN RUMAH — NIGHT - Continous


CAST: TABIB BUNIAN, NENEK SIFU.

ESTABILISH:

Nenek melihat awan bunian yang berubah warna kuning kehijauan. Biasanya kalau awan bewarna seperti itu tanda tak lama lagi ada penghuni baru.


NENEK SIFU (OS)
(Menatap langit)
agakagan agadaga pegenghugunigi bagarugu magaksuguk tagak lagamaga (akan ada penghuni baru masuk tak lama).


TABIB BUNIAN
(Penasaran)
waganigitaga agatagau legelagakigi? (Wanita atau lelaki?).

Nenek diam tak menjawab penuh misteri.



FADE IN


14.INT. KOSAN. RUANG TENGAH — DAY

CAST: MELUR, TIWI, AYAH MELUR,BUNDA MELUR,AYAH TIWI,BUNDA TIWI.

01.00 wib

AYAH MELUR
(Merangkul pundak Melur)
Semalam ada yang mengigau saat tidur, mimpi apa Nak? (Penasaran)


AYAH TIWI
(Angguk kepala dan bangun mendekati Tiwi)
Kamu juga semalam mengigau apa? (Penasaran)


Close up: Melur dan Tiwi pegang kepala yang mereka baru sadar kalau sedikit memar.

MELUR (VO): Apa yang terjadi semalam?
TIWI (VO): Seingat aku ketika tidur mimpi tempat aneh?
Mereka geleng-geleng kepala.


BUNDA MELUR
Semalam tepat jam 03.00 dini hari kalian berdua bicara bahasa aneh. Sampai kami perhatikan kalian berpeluh dingin. Terus dibangunkan.


Insert:

Sedangkan mereka tak sadar bahwa ada manusia halus yang memperhatikan mereka berbincang duduk diantara Melur dan Tiwi yaitu Nenek Sifu yang memberi tanda jidat memar di kepala Melur dan Tiwi sebagai tanda merekalah calon penghuni bunian baru.


SFX: suara azan zuhur berkumandang di masjid sebelah kos Omah.


Mereka semua beranjak dan mengambil wudhu solat jamaah.


JUMP CUT

14. INT. RUANG TENGAH. KOSAN OMAH — DAY

Cast: Melur, Tiwi, Ayah Melur, Ayah Tiwi, Bunda Melur, Bunda Tiwi.

16.00 Wib

Seminggu sudah orang tua Melur dan orang tua Tiwi berkunjung ke rumah sewa anaknya.


AYAH MELUR
Ada yang punya hutang curhat dengan Ayah nih. (Melirik Melur yang sedang nonton TV)


MELUR
(Menutup TV lalu mendekati Ayah)
Janji kalau Melur cerita Ayah tak marah?


AYAH MELUR
(Tersenyum lembut menatap wajah putri kesayanganya)
Ya Ayah janji asalkan tak keluar area keselamatan dan maruah kamu.


MELUR
(Membetulkan duduknya dengan posisi bersila menghadap ayah)
Macam ini ceritanya Ayah itu tiga bulan kami masuk pristiwa lucu dan pahit itu terjadi.


DISOLVE To

FLASH BACK

Tiga bulan di kampus.

INT. KANTIN. KAMPUS — SIANG

CAST: Melur, Tiwi, emak kampus.


Emak kampus adalah julukan untuk Mahasiswi yang tinggal kelas, tak kelar skripsi, dan mempunyai reputasi kurang baik.


SHOT:

Melihat Tiwi sedang sendiri Harlina, nama pouplar Emak Kampus menghampiri Tiwi.


Emak kampus
(Duduk atas meja Tiwi dan merebut buku Tiwi lalu menatap sinis)
Gue penasaran same elu berdua saudara kandung kah? Wajah serupa.


TIWI
(Mendongakan wajah dan menatap wajah Emak kampus lalu senyum)
Kami bersahabat sejak dalam kandungan. Jawab Tiwi polos.


Emak Kampus
(Tersenyum sinis)
Kalau begitu dia boleh rasa apa yang Elo rasa dong! Seperti ini.

Beat: Emak Kampus menarik paksa kaca mata Tiwi dan membuat Tiwi rabun penglihatan.


Kita ke arah Melur.

sedangkan di tempat lain di kantin Melur sedang pesan Makanan untuk Tiwi dan dirinya tiba-tiba hati tak sedap dan telinga bergoyang-goyang seperti suara Tiwi memanggilnya. Segera dia bayar dan kembalian tak di ambil.

MELUR (cont'd)(OS)
Kembalian ambil untuk Bibi saja (sambil berlari meninggalkan kantin dan menuju kampus)


Bibi kantin (OS)
Makasih Melur.( balasnya)


kita kembali lagi dalam kampus liat Tiwi di bully dengan Emak kampus.


Emak kampus
(Memasang wajah benci)
Elo tau! Gue selama ini kurang suka dengan Elo berdua yang terlalu akrab dan Dosen peduli banget dengan Elo berdua. Selama Gue belajar sampai kolot dan berakar baru ini Gue liat orang adem. Gue iri!


Beat: kaca Mata Tiwi dijatuhin dan diijak sampai hancur.



Insert : Melur yang baru samapai melihat kejadian itu masuk dan langsung menarik baju Emak kampus dari belakang dan tubuh emak kampus diputarkan ke arah dia.


MELUR
(Tanpa banyak kata di tinju emak kampus yang sudah berani bully Tiwi)
Kalau elu berani sakiti Tiwi lagi (menatap tajam mata emak kampus) baju yang elu pakek ini berubah jadi kain kafan! Paham (suara tinggi).


Emak Kampus tak jawab dia mengelap hujung bibirnya yang berdarah.( tersenyum sinis)

(VO)(Emak Kampus): Tunggu pembalasan Gue.


Beat: Melur menatap Ayahnya penuh. Mengerutkan dahinya.


Melur
(Mengeluh panjang)
Ayah ... Kan janji tak marah kalau Melur dah cerita.


Ayah
Ayah tak marah hanya heran kok. Kenapa pihak kampus tak beritahu Ayah dan Bunda Kejadian ini?


Tiwi
(Memotong perbincangan mereka)
Sebagai jaminan, kami bersihkan seluruh kampus selama sebulan penuh Om. Supaya tak diadukan ke orang tua.


Ayah TiWi
(Merasa terharu)
Makasih ya Melur dah jaga anak om.


Melur
Sama-sama Om. Karena bagi Melur Tiwi adalah jiwa dan raga Melur. Melur boleh rasa itu.



Ayah Melur langsung melihat telapak tangan Melur.


Melur (cont'd)
(Tersenyum manja)
Tak ada Ayah Melur pakai sarung tangan saat buat kerja tu.


Bunda Melur hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum melihat suaminya yang terlalu berlebihan sayang ke Melur.

Ayah Melur pegang telapak tanganya dan di tiup lalu ambil lotion dan diurut.

Orang tua Tiwi dia kagum walaupun bukan anaknya kandung Ahmad sangat sayang dengan Melur.

Ayah Melur

Lain Kali langsung lapor Ayah Kalau ada yang jahat

(Sambil belai rambut MELUR dan cium keningnya)

Ayah sayang Melur dari kecil menjaga melur bagai menata minyak diatas telapak tangan jangan sampai tumpah.


Melur

(Peluk ayah dan bunda) Melur juga sayang ayah sama bunda.




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar