Skrip Film
Genre → Romantis
Pergilah Puan Tanah ini telah Bertuan (Script Version)
Oleh Rana Aksa
Mulai membaca
Telah selesai
Premium
Blurb
Pada akhirnya, cinta seringkali bukan tentang dua keinginan yang dipertemukan dalam hubungan romantisme seperti sebuah kisah yang berakhir bahagia. Cinta seringkali hanya perkara dimana aku melewati hari-hari dengan membayangkan kamu ada disampingku. Mengenggam tanganmu, mendengar keluh kesahmu tentang kehidupan yang kautiti sejengkal demi sejengkal tanpa aku.

Pada akhirnya, kita tak apa tak jadi nyata. Karena yang penting dalam cerita ini adalah bagaimana kisahmu berakhir dengan dia, bukan aku. Dalam sebuah cerita romansa, bukankah akhir dari tokoh utama adalah bersama dengan seseorang yang mereka cinta? Figuran sepertiku tak sepatutnya mendamba akhir lebih dari sekedar merelakan.

Pada akhirnya, aku tahu, bila memilikimu adalah semu. Kau tak nyata selain dalam mimpiku. Kau hanya serangkaian imajinasi yang kususun lalu kupaksa untuk terwujud meski sekedar anomali. Pada akhirnya, konstelasiku tak cukup mampu menjadi navigasi yang akan memandumu pulang padaku. Atau, selama ini rumahmu bukanlah aku. Dan pada akhirnya, tidak ada jaminan dua insan yang sudah terbiasa bersama akan saling jatuh cinta.

-Binar Lentera
Premis
Binar menjalani WFH karena pandemi Covid-19, namun saat mengunggah berkas ke folder cloud lama yang tak sengaja ia buka membuatnya kembali terjebak nostalgia. Binar kembali mengingat kisah cinta pertama dan persahabatannya ketika SMA, beberapa cara Binar lakukan agar dapat move on dari masa lalunya.
Pengenalan Tokoh
Bercerita tentang seorang wanita berumur 22 tahun bernama Binar Lentera yang mejalani WFH karena pandemi Covid-19. Ketika mengunggah berkas pekerjaannya ke Cloud, ia tak sengaja membuka sebuah folder lama yang ternyata merupakan kumpulan foto dan kenangan-kenangannya ketika masa SMA. Folder Cloud tersebut membuat Binar kembali terjebak nostalgia, pun kembali membuatnya teringat cinta pertamanya yang bahkan sampai saat ini belum benar-benar ia lupa. Ingatan binar terus melayang, megulang kembali kisah masa lalunya saat ia berumur 17 tahun.

***

Binar Lentera (Binar; 17 tahun) belum dapat melupakan cinta pertamanya ketika SMA yang bernama Najandra Alfarellza. Najandra atau yang kerap dipanggil Binar dengan Naj, adalah sahabat Binar ketika dirinya mau tak mau harus tinggal di panti asuhan karena ibunya meninggal dan ayahnya pergi meninggalkannya entah ke mana. Naj adalah pemuda yang memiliki nasib sama dengan Binar, ibunya meninggal dan ayahnya tak diketahui keberadaannya. Mimpi terbesar Naj adalah bertemu dengan ayahnya, karena itulah ia bersikeras menghafal Al-Qur"an sebelum lulus SMA agar bisa mencari ayahnya (wasiat ibunya kalau ia ingin mencari ayahnya, maka ia harus hafal Al-Qur"an).

Tiga tahun Binar dan Naj bersahabat, kemudian datanglah Kirana ke panti. Seorang gadis anggun berjilbab yang tak jauh berbeda nasib dengan mereka berdua. Kirana hendak dijual ayahnya, namun berhasil kabur dan tak sengaja bertemu bunda panti di jalanan. Ketiganya kemudian bersahabat dan melalui masa SMA bersama. Meskipun antara Binar dan Kirana berbeda jauh (Binar memiliki sifat berantakan, cuek, dan malas; sedangkan Kirana memiliki sifat lembut, keibuan, dan rajin), namun keduanya bisa hidup rukun.

Selain Kirana dan Naj, Binar yang terkenal cuek di sekolah hanya akrab dengan satu teman sekelasnya saja yaitu Wulan. Suatu waktu Binar bertemu Irgi, seorang youtuber yang juga satu sekolah dengannya. Binar mulai akrab dengan Irgi dan menjalin persahabatan. Binar yang menjadikan Irgi teman curhat, bercerita kalau sebenarnya ia suka sama Naj. Irgi menyarankan Binar untuk mengungkapkan perasaannya. Binar yang semula bingung dan ragu, akhirnya memberanikan diri menyatakan perasaan hatinya kepada Naj sepulang sekolah di dermaga. Jawaban Naj membuat Binar sakit hati, karena ternyata Naj diam-diam suka sama Kirana. Sejak saat itu, hubungan Binar dan Kirana merenggang. Binar seolah menjauhi Kirana dan hal itu membuat Kirana bingung. Binar pun seolah menghindar dari Naj.

Akhir masa SMA hubungan Binar, Naj, dan Kirana belum juga membaik. Suatu hari, saat pulang sekolah seperti biasa, Binar duduk menyendiri di bawah pohon akasia. Irgi kemudian tiba-tiba datang dan mengatakan kalau Binar tampak berbeda, Binar hanya diam tak menaggapi Irgi namun Irgi mengerti kalau Binar sedang dalam suasana yang kurang baik. Irgi kemudian memberikan Binar sebatang coklat supaya suasana hati Binar membaik, Binar pun akhirnya menerima coklat pemberian Irgi tersebut.
Tak lama, hujan pun turun. Binar dan Irgi pun pulang mengendarai motor Irgi. Namun, karena hujan yang semakin deras mereka memutuskan untuk berteduh di warung tenda. Melihat Binar yang kedinginan, Irgi memesankan segelas teh hangat untuk Binar. Binar pun menjemba gelas teh tersebut dan tanpa diduga secara tiba-tiba Irgi menangkup tangannya demi membantu menghangatkan tangan Binar. Binar yang kaget dengan perhatian Irgi, justru membuatnya teringat Najandra. Najandra pasti akan sangat mengkhawatirkannya kalau tahu ia belum pulang dan keadaan sekarang hujan deras.

Menyadari hal itu, Binar tiba-tiba bangkit dari duduknya dan mengajak Irgi untuk menerobos hujan. Irgi yang tahu imun Binar lemah kalau terkena hujan sempat menolak, namun Binar bersikukuh dan berakhir pada Irgi yang mengalah. Mereka berdua pun menerobos hujan demi sampai di panti. Namun, sesampainya di panti Binar justru melihat Najandra bersama Kirana yang bahkan tidak mengkhawatirkannya sedikit pun. Binar merasa bodoh karena salah menduga. Kejadian itu membuat Binar semakin menghindari Kirana, karena ia merasa Kirana akan merebut Najandra darinya.
Binar kemudian jatuh sakit karena kehujanan sore itu, namun keesokan harinya ia tetap memaksakan berangkat sekolah karena ada ujian praktik. Karena kondisi tubuhnya tidak fit, Binar pingsan ditengah lapangan saat pengambilan nilai ujian praktik bola basket. Sadar dari pingsan, Binar memutuskan keluar dari UKS dan menuju ke rooftop sekolah. Di rooftop Binar menangis tanpa tahu sebabnya, kemudian datang Irgi menghibur Binar. Cukup lama mereka berada di rooftop, Irgi mengatakan kalau ia suka Binar. Hal itu membuat Binar terkejut.

Sepulang sekolah, Binar memilih untuk pergi ke dermaga. Di tempat itu, Binar duduk melamun. Ia mengingat kembali pernyataan Irgi saat di sekolah tadi, Binar kemudian mengeluarkan sebuah koran dari dalam tasnya. Dilihatnya puisi karya Kirana yang termuat dalam koran tersebut. Puisi yang bermakna seseorang yang sedang mengagumi sesuatu diam-diam. Binar merasa kalau Najandra adalah orang yang menjadi inpirasi Kirana dalam menulis puisi tersebut. Tak mau menduga lebih jauh, Binar memilih untuk meninggalkan dermaga dan pulang dengan berjalan kaki. Ketika hendak menyeberang jalan, Binar yang tidak fokus tak menyadari kalau sebuah mobil melaju ke arahnya dan menabraknya sebelum ia sempat menghindar. Binar pun tak sadarkan diri dan seketika dilarikan ke rumah sakit. Karena kecelakaan tersebut, Binar mengalami patah tulang pada tangan kirinya.

Binar pulang dari rumah sakit dijemput oleh Najandra. Sesampainya di panti asuhan, ia disambut oleh Bunda Panti, Kirana, dan anak panti lain yang terlihat sangat khawatir. Bunda Panti kemudian meminta Binar untuk beristirahat. Binar pun diantar oleh Kirana ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Binar menahan Kirana untuk tak langsung ke luar kamar. Binar mengungkapkan praduganya tentang puisi yang ditulis Kirana dan bertanya apakah sebenarnya Kirana juga menyimpan rasa kepada Najandra. Kirana yang terkejut, awalnya tak menjawab pertanyaan Binar. Namun, karena desakan Binar akhirnya Kirana mengakui kalau benar ia menyukai Najandra bahkan sejak pertama kali bertemu dengan lelaki itu. Kirana mengatakan meskipun ia menyukai Najandra, namun ia sadar diri dan tidak mau bersaing dengan Binar yang sudah mengenal Najandra lebih dulu. Kirana memilih untuk mencintai Najandra dalam diam. Binar akhirnya tahu perasaan Kirana yang sebenarnya dan merasa kalau Kirana pun tak bersalah, karena ia sadar kalau rasa cinta itu di luar kendali manusia. Binar merasa sikapnya yang menjauhi Kirana adalah hal yang salah.

Hari-hari berlalu, semua siswa menjalani ujian sekolah. Binar masih merasa canggung dengan Kirana. Pengumuman kelulusan tiba, Binar dan semua siswa bersorak senang. Di hari itu pula Irgi menemui Binar untuk meminta maaf dan pamit ke London melanjutkan pendidikannya. Irgi berharap masih tetap menjadi sahabat Binar meski sudah pindah ke London, Binar pun akan tetap menganggap Irgi sebagai sahabatnya di mana pun Irgi berada. Selepas bertemu Irgi, Binar pun pulang ke panti. Namun, tak sengaja Binar mendengar kabar kalau Kirana telah diadopsi oleh seorang pengusaha dan akan pindah ke Makassar. Binar merasa sedih akan berita kepindahan Kirana. Di hari yang sama, Najandra mendapat kabar dari Mang Asep kalau keluarga ayahnya berada di Surabaya. Berita yang membuat kesedihan Binar bertambah karena ia akan kehilangan para sahabatnya. Di hari berikutnya, Naj dan Binar mengantar Kirana ke stasiun. Malam harinya, Najandra yang berpamitan meninggalkan panti untuk mencari ayahnya.

Dua minggu setelah kepindahan Kirana dan Najandra, Binar dijemput oleh bibinya untuk pergi ke Jakarta karena ayahnya yang jatuh sakit terus menanyakan keberadaan Binar. Binar diajak bibinya menemui ayahnya, ia sempat menolak ketika mengingat perbuatan kasar ayahnya di amsa lalu. Tapi karena beberapa pertimbangan dan juga nasihat dari Bunda Panti, akhirnya hari itu juga Binar mau berangkat ke Jakarta menemui ayahnya. Melihat kondisi ayahnya yang sakit, Binar memutuskan untuk menetap di Jakarta untuk merawat ayahnya. Binar kembali ke panti lagi untuk berpamitan dan benar-benar meninggalkan panti di Bandung.

Dua tahun kemudian, Binar sibuk dengan pekerjaannya sebagai jurnalis majalah wisata, mengurus ayahnya, dan tak pernah lagi bertemu Naj dan Kirana. Binar menjalani hidupnya dengan orang-orang baru, meskipun begitu perasaan Binar belum berubah kepada Naj. Di Jakarta Binar juga membangun toko roti sesuai dengan impian mendiang ibunya dulu. Binar benar-benar lost contact dengan Naj dan Kirana.
Suatu waktu, media sosial Naj yang sempat mati kembali aktif. Binar pun kembali saling kontak dengan Naj yang baru Binar ketahui ia berada di Finlandia dan telah bertemu ayahnya. Binar merasa senang, ada harapan yang tumbuh dalam hatinya. Seminggu setelah itu, Binar tak sengaja bertemu Kirana di toko rotinya. Melihat raut wajah Kirana yang seperti tengah dihadapkan pada suatu masalah, Binar meminta Kirana untuk bercerita kepadanya. Akhirnya Kirana menceritakan masalah yang sedang dihadapinya kepada Binar, bahwa ia sedang dihadapakan pada pilihan sulit. Kirana berkata kalau telah dijodohkan ayahnya denga seseorang yang tidak ia cintai namun tak bisa menolaknya karena merasa tidak enak kepada sang ayah. Binar yang mendengar hal itu bingung mau memberi saran apa, ia tahu bahwa Kirana masih sangat mencintai Najandra. Namun karena perjodohan tersebut adalah keputusan dari ayah Kirana dan Kirana tak ingin mengecewakan kedua orang tua angkatnya, akhirnya Binar menyarankan Kirana untuk menerima perjodohan itu karena mungkin itu yang terbaik. Sepulangnya Kirana dari tokonya, Binar mendapat kabar kalau ayahnya meninggal dunia. Kehilangan ayahnya membuat Binar putus kontak lagi dengan Naj dan Kirana karena larut dalam kesedihan.

Satu bulan kemudian, saat Binar mulai merelakan kepergian ayahnya, ia mendapat email dari Kirana. Kirana mengabarinya kalau ia telah menerima perjodohan itu dan tidak disangka laki-laki yang dijodohkan oleh ayah angkatnya tak lain adalah Naj. Kirana dan Naj akan menikah bulan depan, dan saat itu Naj akan pulang k Indonesia dan langsung ke Makassar. Binar yang tak percaya mengirim Naj pesan untuk menjelaskan semuanya, ternyata benar Naj juga dijodohkan ayahnya dan baru tahu kalau wanita yang dijodohkan dengannya adalah Kirana. Binar menangis sejadinya. Satu tahun Binar berjuang melupakan Naj, hingga suatu malam ia sadar kalau harus mengikhlaskan Naj. Binar sadar kalau ikhlas bukan berarti melepas, tapi ikhlas adalah cara mencintai tanpa batas. Akhirnya di suatu senja di Jakarta, Binar mencoba melepas semua memorinya terkait masa lalu dengan memutuskan menghapus folder lama di Cloudnya. Binar kemudian berjalan-jalan ke stasiun, mencoba mengikhlaskan semua kenangannya dan menyibukkan diri. Hingga akhirnya, ia tersenyum karena berhasil lepas dari masa lalunya. Binar kembali memulai hidupnya dengan menutup lembar masa lalu dan membuka lembar baru.
Sinopsis
Disukai
46
Dibaca
2.9k
Tentang Penulis
Rana Aksa
Temukan juga saya di;

1. Wattpad, ID: sungailangit
2. Instagram, ID: eridwisuyanti
3. Twitter, ID: @eri_dwii
4. Facebook, ID: Eri Dwi Suyanti

Salam literasi!
#menujuliterasiindonesiaberkualitas
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 189 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Romantis
Rekomendasi