My Last 20s
7. ACT 2 (43 - 50)

43. EXT. Di depan rumah Silbi - Malam

CAST: Silbi, Gilang.

Gilang terlihat lelah. Dia berdiri di depan pagar rumah Silbi. Mengeluarkan ponselnya. Gilang terlihat ragu, akhirnya memasukkan ponselnya kembali. Memandang rumah Silbi sebentar lalu berbalik untuk kembali ke mobilnya. Tapi saat berbalik Gilang melihat Silbi. Silbi menghampiri Gilang dan tersenyum simpul saat sudah berdiri di hadapan Gilang. Lama mereka hanya saling tatap tanpa mengucapkan kata apa pun.

 

GILANG

Can I borrow your shoulder?

 

Silbi tidak menjawab, hanya memandangi terus Gilang. Gilang mendekat ke Silbi. Lalu menundukkan kepalanya sampai dahinya bertumpu di salah satu pundak Silbi. Silbi membiarkannya sesaat. Lalu perlahan, Silbi melingkarkan kedua tangannya ke pundak Gilang lalu memeluk Gilang penuh. CU ke tangan Silbi yang menepuk-nepuk punggung Gilang pelan.

 

SILBI

Well done.

 

Gilang tidak mengucapkan apa pun, dia hanya membalas pelukan Silbi dengan melingkarkan kedua tangannya ke pingang Silbi.

44. INT. Kantor Silbi, depan lift lantai 1 – Pagi

Cast: Silbi, Gilang, 4 ekstras

Silbi dan 4 ekstras menunggu di depan lift. Gilang datang berdiri di sebelah kiri Silbi, menepuk bahu kanan Silbi dengan jari telunjuknya. Silbi menengok ke kiri, tempat Gilang berdiri.

 

GILANG

Kok nggak ke-kecoh, sih.

SILBI

Dikira bocah.

 

Pintu lift terbuka. Mereka masuk ke lift.

 

45. INT. Kantor Silbi, di dalam lift – Pagi

Cast: Silbi, Gilang, 4 ekstras

Silbi dan Gilang berdiri, di pojok kanan belakang lift dengan jarank dekat. Gilang terlihat sangat senang pagi itu. Silbi menatap wajah Gilang.

SILBI

(Dalam hati) Masalahnya udah selesai, mood dia juga balik lagi. Bahkan udah iseng lagi.

GILANG

Hati-hati jatuh cinta.

 

Silbi tersadar. Lalu memalingkan wajahnya.

 

SILBI

Bisa kali geseran, masih kosong tuh.

GILANG

Enggak ah. Kejauhan. Nanti kangen.

 

Ekstras di depan mereka, ada yang menahan ketawa, ada yang melirik ke arah Gilang dan Silbi. Silbi kikuk hanya membalas mereka dengan senyuman simpul. Silbi memegang pergelangan tangan kanan Gilang dengan tangan kirinya dan menariknya sehingga Gilang sedikit memiringkan kepalanya ke arah Silbi.

 

SILBI

Bisa kali atur tempat kalau mau ngegombal.

 

Lift terbuka, semua ekstras keluar dan lift kembali tertutup. Gilang melepaskan pergelangan tangannya dari gengaman Silbi, lalu menggantinya dengan menggandeng tangan Silbi.

GILANG

Nggak bisa. Karena aku nggak ngegombal.

 

Silbi hendak melepaskan tangannya, tetapi Gilang mempererat.

 

GILANG

Nggak ada orang ini. Sampe lantai kita aja, kok.

 

Gilang dan Silbi saling senyum.

 

GILANG

Nanti pulang bareng, ya. Ada yang mau aku pastiin sama kamu.

 

Silbi tersenyum dan mengangguk.

 

46. INT. Kantor Silbi – Pagi

Cast: Silbi, Gilang, Mamih, Klara

Gilang dan Silbi memasuki ruangan sambil ngobrol dan tertawa, dan berhenti di meja resepsionis.

GILANG

Good morning, Mih.

MAMIH

Gini dong tiap hari mesra. Masalah yang kemarin udah kelar. Masalah yang ini juga udah mau kelar kayaknya. Udah lampu kuning keliatannya.

SILBI

Kok aku disamain sama masalah sih, Mih.

GILANG

Bukan kuning lagi, Mih, tapi—

KLARA

(VO) Gilang?

 

Gilang dan Silbi berbalik ke arah ruang tamu. Senyuman dari wajah Gilang hilang. Klara sedang berdiri di ruang tunggu dan tersenyum kepada Gilang. Silbi melihat Klara lalu berpaling melihat Gilang dengan tatapan curiga.

 

47. INT. Kantor Silbi – Pagi

Cast: Silbi, Anggi, Nadin, Mamih, Babe, Icha, Daniel, Adi

Silbi, Anggi, Nadin, Mamih, Babe, Icha, Daniel, Adi sedang berkumpul di meja kerja Silbi.

 

ICHA

Kak Nadin, dia karyawan baru?

NADIN

Mungkin.

ANGGI

Bubos nggak ngomong apa-apa emang?

 

Nadin menggeleng.

 

DANIEL

Kayaknya desainer baru. Soalnya Gilang yang dipanggil bukan Mbak Nadin.

MAMIH

Tapi kayaknya Gilang juga nggak tahu. Tadi dia juga kaget pas ngelihat cewek itu. Terus juga kayaknya mereka saling kenal. Soalnya cewek itu manggil Gilang.

ANGGI

Tumben-tumbenan. Biasanya pas briefing kan dikenalin terus Bubos tinggal bilang ke Gilang (menirukan Bos Anna) “Gilang nanti tunjukkin mejanya kerjanya dan jelasin dia seperti yang sudah sampaikan tempo hari, ya.”

 

Karyawan tertawa. Silbi hanya mencoba membaur dengan tersnyum simpul. Pintu ruangan Bos Anna terbuka. Gilang dan Klara keluar. Karyawan langsung bubar/pura-pura sibuk.

 

48. INT. Kantor Silbi – Sore

Cast: Silbi, Gilang

Silbi sedang bekerja di mejanya. Ponselnya bergetar lalu meletakkan ke telinganya.

SILBI

Kenapa, Lang?

Intercut

49. INT. Lorong suatu kantor lain – Sore

Cast: Gilang

Gilang sedang berdiri di lorong kantor, di depan pintu sebuah ruangan. Sesekali orang lewat di depannya.

GILANG

Masih di kantor?

SILBI

Masih, kok.

GILANG

Ehm... maaf ya kayaknya kita nggak jadi pulang bareng hari ini. Kamu pulang duluan aja. Ini aku masih rapat terus orang percetakan juga tiba-tiba minta ketemu habis ini.

SILBI

Oh, iya nggak apa-apa.

GILANG

Maaf, ya.

SILBI

No worries.

 

Silbi menurunkan ponselnya. Dengan masih memegang ponsel dengan kedua tanggannya, Silbi menengok ke kiri, tempat meja kerja Gilang dan melihat tas Gilang masih ada di atas bangku. Silbi meletakkan ponselnya, lalu memulai berkutik dengan komputernya kembali.

 

50. INT. Kantor Silbi – Malam

Cast: Silbi, Gilang

Gilang datang melihat Silbi tertidur di meja kerjanya. Gilang duduk di bangku Icha, menatap Silbi lama lalu tersenyum.

GILANG

Padahal udah disuruh pulang duluan.

 

Gilang menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Silbi.

GILANG

Beri aku waktu ya, Bi. Aku akan ceritain semuanya.

 

Gilang kembali ke meja kerjanya untuk bersiap pulang. Silbi membuka matanya, melihat Gilang sebentar lalu menutup matanya kembali.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar