METAMORFOSIS (indahnya masa kecil)
1. Draft - 1

ESTABLISH SUASANA KOTA JAKARTA SIANG

1. EXT. SUASANA KOTA JAKARTA - SIANG

LONG SHOT : Menggambarkan keramaian Ibu kota yang diambil dari ketinggian. Jalanan yang macet, tempat-tempat yang biasa banyak orang berkerumun, seperti taman, mall dan lain-lain.

LARAS (O.S)

Saat ini.. zaman memang sudah jauh berubah. Semakin hari.. teknologi semakin canggih dan berkembang. Saking canggihnya semua ada alatnya, dari mulai memasak nasi.. mengirim surat.. semua sudah ada alatnya.

INTERCUT:

INSERT : Seorang Ibu yang tinggal di tempat padat penduduk sedang memasak nasi menggunakan Rice Cooker, atau alat menanak nasi modern lainnya.

INSERT : Anak-anak sekolahan atau kuliah sedang menggunakan email di handphone atau laptop.

CUT BACK TO:

LARAS (O.S)

Tidak perlu tuh repot-repot pake kompor untuk memasak nasi, atau pergi ke kantor pos hanya untuk sekedar mengirim pesan ke teman atau kerabat jauh. Sungguh mempermudah semuanya bukan?

CUT TO:

2. EXT. SEBUAH TAMAN - SIANG

Laras yang sedang berjalan menelusuri taman kota yang cukup ramai saat itu.

LARAS (V.O)

Di jaman serba modern ini tentunya semakin mempermudah aktivitas kita, alat-alat canggih yang ada sangat membantu keseharian kita.

INTERCUT:

INSERT : Orang orang yang selalu menggunakan google untuk mencari sesuatu yang ingin mereka tahu. Semakin mudahnya untuk memenuhi kebutuhan yang hampir semua bisa menggunakan jasa delevery.

LARAS (O.S)

Tapi dibalik semua itu tentu ada sisi positif dan negatifnya.

INTERCUT:

INSERT : Anak-anak balita yang sudah mulai bergantung pada gadget. Dari mulai nonton youtube, main game, bahkan main tiktok.

LARAS (O.S)

Sisi positifnya.. mampu mempermudah aktivitas kita. Jika ada yang kita tidak mengerti mengenai sesuatu, tinggal cari di google. Kalau males belanja tinggal delevery aja.. dari mulai makanan sampe alat kecantikan, bahkan baju-baju pun banyak dijual di media online. Kita bener-bener dibikin enak tuh oleh zaman.

INTERCUT:

INSERT : Beberapa orang yang sama sekali tidak bisa lepas dari ponsel saat melakukan aktivitas sehari-hari. Dari orang-orang dewasa bahkan sampai anak kecil.

LARAS (O.S)

Sisi negatifnya, semua itu bisa menimbulkan kemalasan yang semakin naik levelnya pada diri kita. Berjam-jam dalam setiap harinya kita habiskan untuk memandangi gadget. Okelah untuk orang-orang dewasa mungkin itu bisa mempermudah pekerjaan mereka yang mungkin bergantung pada gadget dan sosmed. Tapi untuk anak-anak.. ini sungguh buruk. Bayangkan saja di zaman sekarang ini, anak umur 2 tahun aja udah mahir menggunakan gadget. Canggih bukan.

INTERCUT:

INSERT : Anak-anak yang keasikan mabar game online.

LARAS (O.S)

Melihat itu para orang tua cukup asik membiarkan buah hatinya bermain dengan alat pintar itu, tanpa sedikit berpikir dampak negatifnya bagi si kecil. Karena anak-anak kecil dengan kebiasaan seperti itu bisa kehilangan jati dirinya, bila tidak ada pengarahan khusus dari orang tua.

INTERCUT:

INSERT : Anak-anak usia 12 tahun sedang asik memainkan gadget.

LARAS (O.S)

Bukan hanya itu, kebiasaan-kebiasaan di zaman modern itu cukup berpengaruh bagi anak-anak (6-12 tahun). Terutama bagi mereka yang sudah mengenal smartphone dan sosmed. Mereka tidak perlu melihat langsung bagaimana, atau dengan apa. Sosmed sudah mempermudah semuanya. Mereka bisa mencari apa yang mereka ingin ketahui, tanpa harus bertanya kepada orang-orang terdekat mereka.

INTERCUT:

INSERT : Anak-anak yang belum dewasa tapi sudah berpenampilan seperti orang dewasa dengan memakai make-up contohnya. 

LARAS (O.S)

Coba saja lihat di sekeliling kita.. tentu kalian pernah melihat anak-anak SD zaman sekarang, yang dandanannya jauh berbeda dengan anak-anak SD jaman tahun 90-an. Anak-anak zaman sekarang masih pada bau kencur tapi bersikap sudah seperti orang dewasa. Sungguh disayangkan, kebiasaan mereka telah membuat mereka keluar dari zonanya. Miris.

CUT BACK TO:

Laras duduk di sebuah kursi taman sambil memperhatikan keadaan sekeliling.

LARAS (V.O)

Mungkin masalah yang mereka hadapi tidak sama, tapi pasti ada beberapa faktor yang mendasari sikap mereka yang jauh melampaui usianya. Bisa jadi karena kurang perhatian orang tua, pengaruh lingkungan, tontonan, dan lain sebagainya. Tapi ya ini lah dunia kita di zaman milenial ini. Tanpa peran orang tua pun, mereka sudah mampu memilih akan jadi seperti apa mereka, bahkan di usia yang masih dibilang belia. Itu sebabnya di usia dini, peran orang tua benar-benar sangat dibutuhkan.

CUT TO:

ESTABLISH HALAMAN SEKOLAH YANG SEPI SIANG

3. INT. RUANG KELAS 5 - SEKOLAH - SIANG

(SFX) Bunyi bel sekolah. Teeeetttttttt...

Semua siswa di kelas 5 langsung membereskan buku mereka ke dalam tas, lalu berdoa sebelum pulang. Terlihat Laras sedang memimpin doa di depan kelas.

LARAS

Selesai...

Laras mengangkat kepala pertanda berdoa sudah selesai. Tak sabar ingin segera pulang, semua murid beranjak dari tempat duduk lalu berhamburan keluar kelas.

Laras keluar kelas sambil tersenyum memperhatikan anak-anak yang begitu antusias setiap kali bel pulang sekolah berbunyi. Kita lihat Laras diikuti Delia, Kinara dan Tasya. Sebenarnya Laras menyadari keberadaan mereka di belakangnya, tapi Laras cuek, sengaja berpura-pura tidak menyadari. Mereka terus mengikuti Laras. Karena terus diikuti, Laras berhenti dan langsung membalikkan badannya. Terlihat muka kaget menghiasi wajah Delia, Kinara, dan Tasya saat kedua mata Laras memandang mereka dengan tatapan yang cukup tajam.

DELIA/KIRANA/TASYA

Ehhh... Ibu.

Delia, Kirana dan Tasya terlihat salah tingkah.

LARAS

Kalian ngikutin Ibu ya?

DELIA

Enggak Kak... ehh Bu.

Mereka semakin salah tingkah.

LARAS

De, jangan bohong! Nanti dibilangin ke kak Gigi lho!

Ancam Laras.

DELIA

Ihhh jangan. Mainannya ngadu terus nih si Kakak.

Delia cemberut.

DELIA

Iya deh iya... aku ngikutin. Aku cuma mau nanyain lanjutan curhatan kemarin aja sih Kak. Kan kemarin masih gantung.

Laras pun menepi, dan duduk di tempat yang tersedia di pinggir koridor tempat mereka berdiri sekarang, diikuti Delia, Kinara, dan Tasya.

DELIA

Ayolah Kak! aku bener-bener bingung benget nih harus ngapain. Pandu bener-bener marah sama aku.

Delia langsung memasang wajah galaunya.

KINARA

Iya Bu.. kasian Delia.

Laras mengerutkan alisnya sambil menggaruk-garuk rambut gak jelas.

LARAS

Ibu bingung deh sama kalian. Masih bau kencur juga udah sok-sok’an pacaran.

Laras geleng-geleng kepala.

DELIA

Ayolah Kak... bantuin aku ya!

LARAS

Minta bantuan kak Gigi aja yah!

Dengan senyum manis Laras meninggalkan mereka sambil menggelengkan kepala.

DELIA

Yah... kok malah ditinggal sih.

Delia tambah kesal.

TASYA

Terus gimana De?

DELIA

Gak tau ah pusing.

Delia bangkit dan pergi, diikuti Kinara dan Tasya.

   CUT TO:

4. EXT. SEBUAH CAFFE - SIANG

Terlihat Laras dan Giandra/Gigi sedang makan siang di sana. Tapi muka Gigi terlihat bete.

LARAS

Gi.. lo kenapa sih? Kaya lagi mikirin something?

GIGI

Iya nih Ras.. gue lagi kepikiran sesuatu.

LARAS

Yang pasti bukan soal cowok kan? Soalnya gue lagi males ngedengerin curhat soal percintaan.. udah kenyang gue di sekolah.

Gigi menatap Laras aneh.

GIGI

Lo kenapa sih? aneh gitu. Lagian siapa yang mau curhat, gue cuma lagi kepikiran adek gue aja kok.

LARAS

Delia kenapa? Dia bikin ulah apa lagi?

GIGI

Enggak sih.. gue cuma khwatir aja. Coba aja lo bayangin.

FLASHBACK:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar