METAMORFOSIS (indahnya masa kecil)
8. Draft - 8

50. EXT. TERAS - RUMAH ABAH ASEP - SORE

Delia duduk melamun di depan teras rumah. Sementara ke-empat temannya sedang asik mendengarkan Abah Asep menceritakan sebuah dongeng. Tiba-tiba Hadi datang ngagetin Delia. Saat menyapa dengan nada bicara cukup keras.

HADI

 Hayoo.... Ngalamun nya?

Spontan Delia kaget dengan kedatangan Hadi yang tiba-tiba itu.

DELIA

Ekh.. lo tuh apaan sih. Kurang kerjaan banget deh ngagetin orang. (menghela nafas panjang) Kalo jantung gue copot mau tanggung jawab?

HADI

Lagian si Eneng.. cantik-cantik kerjaannya teh ngelamun. Tau gak Neng.. kemarin tetangga rumah saya ada yang meninggal lho.

DELIA

Kenapa? gara-gara ngelamun?

HADI

Bukan.

DELIA

Terus?

HADI

Ya karena udah takdirnya aja sih.

Mendengar itu Delia melotot ke arah Hadi. Hadi malah tersenyum nyeleneh. Delia terlihat kesal kepada Hadi.

DELIA

Gak lucu.

Delia langsung cemberut.

HADI

Yah.. saya teh gagal atuh yah bikin Neng Delia ketawa.. hemm.

Hadi garuk-garuk kepala melihat Delia yang masih cemberut. Tiba-tiba Laras menghampiri Delia dan Hadi bersama seorang anak perempuan seusia Delia bernama Desi.

LARAS

Nah.. kalo yang ini namanya Delia. De.. kenalin ini Desi.

Pandangan Delia teralih ke arah Desi.

DELIA

Ohh.

DESI

Salam kenal ya.

Delia malah cuek, tidak merespon.

LARAS

Ya udah.. sekarang kalian main gih. Jangan diem terus. Ayo Desi.. Hadi.. ajakin mereka main!

HADI, DESI

Muhun teh.

Desi menghampiri Kinara dan Tasya lalu mengajak ke halaman rumah Abah Asep yang cukup luas untuk bermain Engklek. Sementara Reyhan dan Kiki diajak bermain oleh Hadi keluar dari halaman rumah Abah Asep. 

HADI

Teh.. Hadi mainnya di depan rumah temen ya?

LARAS

Iya.. jangan pulang malem-malem ya!

Hadi mengangguk. Hadi, Reyhan dan Kiki pun pamit pergi. Kini pandangan Laras tertuju pada Delia yang masih tetap duduk di teras dengan muka bete. Melihat itu Laras hanya bisa menghela nafas panjang, Laras cukup mengerti Delia. Dia salah 1 tipe anak yang cukup keras kepala.

CUT TO:

51. EXT. HALAMAN SEBUAH RUMAH - SORE

Kita lihat 4 orang anak laki-laki sedang bermain kelereng. Hadi Reyhan dan Kiki datang menghampiri.

HADI

Barudak! Bae ngiluan?

Mereka menghentikan sejenak permainan kelerengnya.

ANAK 1

Mangga Kang.

HADI

Eh.. kenalan heula atuh. Ieu Reyhan sareng Kiki, ti Jakarta. Tamu na Abah Asep.

Reyhan dan Kiki tersenyum. Lalu ke 4 anak itu pun berdiri, dan berjabat tangan secara bergantian untuk berkenalan.

HADI

Hayu atuh kita main kelereng.. Reyhan sama Kiki bisa kan?

Reyhan dan Kiki hanya tersenyum ragu. Tidak berlama-lama Hadi langsung mengajak Reyhan dan Kiki untuk bergabung bersama anak-anak yang lain untuk bermain kelereng.

CUT TO:

52. INT. RUANG TENGAH - RUMAH ABAH ASEP - MALAM

Ditemani dengan cahaya dari lampu tempel, karena listrik masih belum menyala dari kamarin malam. Laras, dan Desi sedang membantu Abah Asep membuat kerajinan dari bambu. Seperti Aseupan (wadah untuk membuat nasi tumpeng), Nyiru (wadah untuk memisahkan beras dari sisa-sisa kulit padi), dan Boboko (wadah untuk mencuci beras).

LARAS

Aduh.. kok lupa lagi ya cara bikinnya.

Laras garuk-garuk kepala ketika tidak bisa melanjutkan untuk menganyam bambu-bambu tipis yang sudah menghiasi tangannya.

ABAH ASEP

Mentang-mentang udah lama tinggal di kota ya Des.

Abah Asep dan Desi tersenyum, Laras malu.

LARAS

Ih Abah.. malah ngeledek.

ABAH ASEP

Tuh minta diajarin sama Desi!

LARAS

Iya Bah.

DESI

Sini Teh.

Desi tersenyum, Laras bergeser duduk untuk mendekati Desi.

INTERCUT:

Melihat dari kejauhan Abah Asep dan Desi yang sudah cekatan dalam membuat kerajinan itu, membuat Kinara dan Tasya tertarik. 

Kinara dan Tasya berjalan menghampiri Abah Asep, Laras dan juga Desi.

KINARA

Aku juga pengen ikutan Bu.

TASYA

Iya Bu.

LARAS

Ayo sini!

Kinara dan Tasya semakin mendekati. Kinara duduk di samping Desi, sementara Tasya duduk di samping Laras. Mereka duduk membentuk lingkaran.

INTERCUT:

Sementara Kiki dan Reyhan menghampiri Delia, yang sedang duduk santai bak seorang mandor tidak jauh dari tempat yang sedang membuat kerajinan.

REYHAN

Dari tadi lo ngelamun terus sih De.

KIKI

Tau.. bukan gabung tuh sama mereka.

Kita lihat Kinara, Tasya yang sedang belajar membuat anyaman bersama Laras dan Desi.

DELIA

Males... Lama-lama gue makin bosen aja tinggal disini. Gak ada kegiatan lain. Itu-itu aja.

(beat)

Ini yang namanya liburan indah? Liburan macam apaan ini, baru sehari udah berasa setahun.

Reyhan dan Kiki hanya diam menanggapi ocehan Delia.

CUT TO:

FADE IN

53. EXT. HALAMAN - RUMAH ABAH ASEP - PAGI

Hari ke-2.

Laras sedang menyapu halaman yang kotor oleh daun-daun kering yang berjatuhan.

(SFX) Kicau burung.

Datang sofyan menghampiri Laras.

SOFYAN

Aduh.. rajinnya ini cucu Abah Asep.

Menyadari kedatangan Sofyan, Laras berhenti menyapu untuk menyapa Sofyan.

LARAS

Ehh Yan. Ada apa nih pagi-pagi. Mau ketemu sama Abah ya?

SOFYAN

Enggak.. aku kesini justru mau ketemu sama kamu.

LARAS

Lho.. ada apa?

SOFYAN

Enggak ada apa-apa sih, cuma mau ngasih tau aja. Kalau di kampung sebelah ada pertunjukan Kuda Renggong nanti siang. Kali aja gitu kamu pengen nonton.

LARAS

Wahhh, kamu serius.

Sofyan mengangguk.

SOFYAN

Iya.. sekalian tuh ajak anak-anak kesana.

LARAS

Iya Yan. Biar mereka tau hiburan tradisional daerah ini.. Tapi kamu juga mau nonton kan?

Sofyan mengangguk.

LARAS

Ya udah, aku ajak anak-anak dulu ya. Tungguin! Jangan ditinggalin!

Sofyan mengangguk sambil tersenyum. Laras pun pergi.

CUT TO:

54. INT. RUANG TENGAH - RUMAH ABAH ASEP - PAGI

Tapi tidak semua ikut bersama Laras dan Sofyan, karena Delia, Kinara, dan Tasya masih ada di rumah. Kita lihat Delia baru saja keluar dari kamar, Abah Asep pun menyapanya.

ABAH ASEP

Neng, kenapa baru keluar kamar? kamu teh gak ikut pergi sama Teh Laras?

DELIA

Males.. kurang kerjaan. Lagian percuma ikut, pasti gak jelas mau ngapain di sananya juga.

ABAH ASEP

Kalau gitu ikut maen aja atuh sama Desi, sekalian ajakin teman kamu ya lain.

DELIA

Males juga. Lagian kita udah bukan anak kecil lagi. Pake main-main gak jelas segala.

Delia kembali masuk ke dalam kamar. Abah Asep hanya tersenyum mendengar ucapan terakhir yang keluar dari mulut Delia.

ABAH ASEP

Bukan anak kecil lagi. Heeemm.

Abah tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala.

CUT TO:

55. EXT. JALANAN - DESA - PAGI

Laras, Reyhan dan Kiki yang ditemani Sofyan sedang berjalan menelusuri jalanan desa.

KIKI

Kuda Renggong tuh yang kaya gimana sih Bu?

SOFYAN

Nanti juga kamu liat sendiri Ki.. Kuda Renggong itu kaya gimana.

Laras tersenyum.

REYHAN

Di sini tu banyak banget permainan-permainan yang namanya aneh di telinga aku Bu, tapi jujur aku malah semakin penasaran pengen tahu.

Laras dan Sofyan hanya tersenyum menanggapi mereka.

CUT TO:

56. INT. KAMAR DELIA - RUMAH ABAH ASEP - SIANG

Keadaan rumah cukup sepi. Dengan tas di punggungnya, Delia yang ditemani Kinara dan Tasya keluar dari kamar. Mereka melihat ke kanan dan ke kiri. Dari gelagatnya, Delia dan kedua temannya berniat untuk pergi dari rumah Abah Asep.

TASYA

(berbisik) Serius ini De?

DELIA

(berbisik) Iyalah.. lo pikir gue becanda apa pengen pergi dari tempat ini.

KINARA

Kalo ketauan gimana De?

DELIA

Tenang aja.. pada pergi kok mereka.

Perlahan Delia melangkahkan kakinya menuju keluar, lalu diikuti Kinara dan Tasya. 

INTERCUT:

Ternyata Abah Asep melihat Delia dan kedua temannya yang sedang melancarkan niatnya untuk kabur dari kamar menuju ke dapur. Tapi Abah Asep hanya diam sambil tersenyum tanpa menegur mereka.

Abah Asep terus memperhatikan Delia, Kinara dan Tasya yang berhasil keluar rumah sambil tersenyum, Lalu menggelengkan kepala dan pergi.

CUT TO:

57. EXT. JALANAN - DESA - SIANG

Sambil menelusuri jalanan Desa, Delia terlihat bahagia bisa keluar dari rumah Abah Asep dan tak sabar pulang ke Jakarta. Tapi tidak dengan Kinara dan Tasya.

DELIA

Yess.. akhirnya gue bisa bebas juga. Welcome Jakarta. (menghela nafas) Heeem.. gue kangen banget.

KINARA

De, lo yakin kita mau pulang ke Jakarta?

TASYA

Kita pasti kena hukum bu Laras nanti De.

Delia menghentikan langkah dan berbalik ke arah Kinara dan Tasya yang berjalan di belakang Delia. Spontan Kinara dan Tasya pun menghentikan langkah mereka.

DELIA

Gue gak peduli. Emang kalian mau apa ngabisin waktu liburan kita di tempat ini? Kalau gue sih ogah.

Delia membalikkan badannya dan kembali berjalan. Tak ada pilihan lain, Kinara dan Tasya pun terus mengikuti Delia untuk melancarkan usaha pulang ke Jakarta.

CUT TO:

58. EXT. JALANAN YANG BERBEDA - DESA - SIANG

Kita lihat banyak warga desa yang sudah berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan Kuda Renggong. Laras, Sofyan, Reyhan dan Kiki tiba di tempat pertunjukan.

REYHAN

Wihh rame juga ya yang nonton.

Kita lihat kerumunan orang-orang yang memperhatikan para pemain Kuda Renggong yang sedang bersiap-siap.

KIKI

Iya.. udah kaya mau nonton konser aja.

Laras melihat Hadi di tempat itu.

LARAS

Eh.. itu kan Hadi.

INTERCUT:

Kita lihat Hadi sedang berada di kerumunan orang-orang.

CUT BACK TO:

LARAS

(teriak) Hadi.. Hadi..

INTERCUT:

Hadi langsung melirik. Lalu menghampiri Laras, Sofyan, Reyhan dan Kiki.

HADI

Eh Kang Sofyan.. Teh Laras. Tau mau nonton mah bareng aja tadi teh perginya.

SOFYAN

Kenapa atuh gak bilang?

Hadi senyum sambil garuk-garuk kepala mendengar pertanyaan Sofyan. Laras, Sofyan, Reyhan dan Kiki ikut tersenyum melihat tingkah konyol Hadi.

CUT TO:

59. EXT. JALANAN YANG BERBEDA - DESA - SIANG

Tanpa terasa Delia, Kinara dan Tasya sudah berjalan cukup jauh. Namun, saat Delia hendak menentukan jalan, Delia malah ragu. Delia terlihat begitu kebingungan karena ada dua arah yang harus dia pilih.

DELIA

Nah lho.. jalannya yang ini bukan ya?

CLOSE UP : Jalan dua arah (pertigaan jalan).

DELIA

 Tapi perasaan sih kayanya bukan ini deh.

Delia kebingungan sambil garuk-garuk kepala dengan pandangan yang tertuju pada jalan sebelah kiri.

TASYA

Jangan becanda De.. kita udah jalan cukup jauh lho ini.

DELIA

Tapi gue yakin yang ini deh. Yuk!

Delia mengambil jalan sebelah kiri. Dengan ragu Kinara dan Tasya pun mengikuti langkah Delia.

CUT TO:

60. EXT. LOKASI PERTUNJUKAN KUDA RENGGONG - DESA - SIANG

Tanpa Delia sadari, jalan yang Delia ambil malah membawa Delia ke kerumunan orang banyak yang sedang menyaksikan pertunjukan Kuda Renggong. Delia, Kinara, dan Tasya penasaran, mereka pun mencoba masuk ke dalam kerumunan orang-orang, sampe akhirnya Delia bisa melihat Kuda Renggong yang akan segera dimulai.

Tasya tidak sengaja melihat keberadaan Laras, Sofyan, Hadi, Reyhan dan Kiki berada di kerumunan orang-orang yang sedang menyaksikan pertunjukan Kuda Renggong.

TASYA

Gawat bu Laras De..

Tasya panik.

INTERCUT:

Terlihat Laras begitu sibuk merekam pertunjukan Kuda Renggong yang baru saja dimulai.

CUT BACK TO:

Sementara Delia, Kinara dan Tasya terlihat panik. Mereka takut Laras menyadari keberadaan mereka di tempat ini.

KINARA

Gawat nih kalau sampai keliatan bu Laras.

TASYA

Terus gimana dong De?

DELIA

Kita harus cepet-cepet pergi dari sini. Kita bakal kena masalah besar kalau sampai kak Laras lihat kita bawa-bawa tas kaya gini.

Kinara dan Tasya mengangguk. Perlahan Delia, Kinara dan Tasya mengambil langkah untuk keluar dari kerumunan.

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar