mengantarkan pada kebahagiaan
1. #1 Empat Sehat Lima Sempurna

1.EXT. SMA Negeri terbaik se-Jakarta – PAGI

Sinar matahari pagi kota Jakarta dari depan gerbang sebuah sekolah memperlihatkan siswa dan siswi masuk sekolah pada pagi hari. Yoga (17), Pras, (17), Angga (17), Dika (17), dan Tara (17) datang dari penjuru arah memasuki sekolah.

Empat sehat lima sempurna. Satu sekolah menyebutnya begitu. Empat laki-laki dengan keahlian masing-masing yang berbeda di sekolah dan satu perempuan paling cantik menyempurnakan.Yoga (VO)

Empat sehat lima sempurna. Satu sekolah menyebutnya begitu. Empat laki-laki dengan keahlian masing-masing yang berbeda di sekolah dan satu perempuan paling cantik menyempurnakan. Kita gak pernah menamai nama pertemanan kita, pertemanan dengan nama membuat beban tersendiri.

2. Int. Lingkungan sekolah – kelas – PAGI

Murid sekolah memasuki ruang-ruang kelas. Keadaan kelas ramai, guru-guru menyiapkan diri untuk mengajar.

Yoga (VO)

Selayaknya sekolah negeri lain yang bersekolah di sini dari mulai anak penjual sayur sampai direktur, dari mulai anak tukang ojek sampai dokter. Kami diseleksi berdasarkan nilai tertinggi dari penjuru kota, bibit kami unggul tapi bukan berarti sekolah unggulan.

3. Int. Ayah Yoga – Gedung perkantoran pencakar langit – ruang kerja bersekat – PAGI

4. . Int. Ibu Yoga – Rumah perkomplekan – sederhana - PAGI

Yoga (O.S)

Ayah gua bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta, gajinya tetap setiap bulannya dan ibu gua hanya ibu rumah tangga biasa. Gua memiliki seorang adik perempuan masih di bangku SMP. 

5. INT. Pasar – Pagi

Ayah Pras berdagang di sebuah kios pasar, sedang menjajakan dagangannya. Pembeli dan ayah Pras bertransaksi.

6. INT. Rumah Pras. Warung di rumah. Pagi

Ibu Pras sedang melayani pembeli yang membeli sabun di rumahnya.

Yoga (O.S) 

Pras, ia lahir dari keluarga pedagang. Ayahnya seorang pedagang sayur di salah satu pasar saat pagi hari, dan ibunya di rumah berjualan kelontong.

7.EXT. Rumah Mewah . Pondok Indah .Night (flashback)

Tampak ayah dan ibu Angga yang sedang berantem, sedangkan Angga ditemani pengasuh yang merangkap asisten rumah tangga.

Bu Nani

sabar ya Den.

Angga hanya menangis di pojok kamarnya sambil di peluk bu Nani.

Yoga (O.S)

Angga paling kaya dan yah bisa dibilang paling ganteng diantara kami, paling banyak pacarnya. Namun, orang tuanya sering kali berantem, ayahnya seorang pendiri startup masuk 10 terbaik se-Indonesia dan ibunya seorang dokter. Mirisnya kesuksesan orang tua Angga tidak dibarengi dengan keharmonisan keluarganya. Angga pernah bercerita bahwa tak sekali dua kali seorang perempuan bahkan dengan keluarganya meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan oleh ayahnya. Ibunya pun tak mau kalah, tak sekali dua kali pula kepergok jalan bareng dengan pria lain.

8.(Ext) sebuah halaman rumah yatim piatu. Day

Sepasang orang tua muda mengambil bayi kecil dari sebuah panti asuhan dengan petugas panti asuhan.

Yoga (O.S)

Dika aset sekolah dan juga aset negara. Tidak ada yang tahu kecuali kami bahwa ia sebenarnya anak angkat, ya ia anak yatim piatu yang diangkat oleh keluarga kaya raya yang sebelumnya tidak memiliki anak, namun saat Dika berumur tujuh tahun ibu angkatnya hamil dan ia memiliki adik perempuan. Dika pernah bercerita, bahwa keluarga angkatnya tidak pernah menutupi ini semua, hal ini tidak membuatnya berubah namun membuatnya berhutang budi, sehingga ia tak berani membantah atau membuat kecewa orang tua asuhnya. Dika harus memberikan yang terbaik sebagai balasan apa yang sudah orangtua angkatnya lakukan. 

9. (Ext) sebuah rumah produksi. Siang

Ayah Tara sedang mengerjakan proses shooting.

Yoga (O.S)

Hmmmh. Tara paling cantik karena kami semua ganteng. Becanda dink! Tidak hanya diantara kami, mau di sekolah, di keluarganya, tidak ada yang bisa mengalahkan manisnya Tara. Ayah Tara seorang produser ternama rumah produksi kakaknya seorang penyanyi dan adiknya mulai menjadi model sejak masih kecil ia sendiri memilih untuk menjadi orang biasa walau ia punya talenta sebenarnya.

10. (Int) Ruang guru. Siang.

Angga mendatangi bu Mariam, guru kesiswaan.

Bu Mariam berbaju KORPRI, dengan rok dan tangan pendek pada umumnya.

Angga baju putih – abu selayaknya sekolah negeri pada umumnya.

Angga

Bu kenapa saya gak satu kelas sama Pras.

Bu Mariam

Nanti kamu nyontek sama Pras.

Angga

Kapan bu, mana buktinya saya nyontek?

Bu Mariam

Ya pokoknya kalian harus di pisah-pisah.

Angga

Yoga sama Tara aja sekelas.

Bu Mariam

Karena Tara cantik cocok sama Yoga yang keren.

Angga

GAK ADIL BU!  

Bu Mariam

Bu Mariam menggelengkan kepala.

Bu Mariam

Dasarar anak zaman sekarang. Dikit-dikit ga adil.

Bu Mariam

Geleng-geleng kepala lagi.

11. (Int) Kantin sekolah - siang

Bangku dan kursi kayu panjang

Isi kantin:

- Jual Mie Ayam

- Jual Minuman

- Jual nasi goreng

- Jual makanan ringan

Dika, Tara dan Pras sudah duduk di sebuah tempat duduk kantin persegi panjan. Angga sedang berjalan menghampiri dari ruang guru

Dika: Baju putih – abu rapih pake kacamata, bawa buku soal latihan

Angga: Baju putih – abu bajunya dikeluarin rambut di spike, sepatu nike terbaru

Pras: Baju putih – abu rambut ikal pake jam tangan

Tara: baju putih – abu rok pendek di atas lutut, dikeluarin, rambut sebahu pakai bando

Meja kantin isinya: lima es teh manis

Angga

Si Yoga mana sih minumannya udah dateng tuh.

Pras

Lu dari mana?

Angga

Ruang guru.

Tara

Ngapain?

Pras

Masih protes masalah lu ga bisa sekelas sama gua?

Angga

Iah, masih sebel gua.

Dika

Tadi lihat Yoga lagi di lapangan basket tuh.

Pras

Kalau gua lihat jadwal sih ada tanding hari ini.

Tara

Emm, tuh orangnya dateng.

Semua melihat ke arah Yoga, 

Yoga: baju putih – abu dikeluarin bawa bola basket, sepatu hitam tapi bebas,

Ibu jual mie ayam datang membawa empat mangkok mie ayam.

Tara

Bu yang aku pake sayur sama sambel yang banyak kan?

Ibu kantin 1

Iah seperti biasa.

Dika

Yang saya gak pake sambel tapi baksonya lima kan?

Ibu kantin 1

Iah sama ceker kan?

Dika

Sip!

Yoga

Bu yang saya udah?

Ibu kantin 1

Udah mie nya 2 porsi kan?

Yoga

Mantab!

Pras

Gua heran sama kalian makan banyak maunya.

Ibu kantin datang kembali membawa 2 mangkok mie ayam.

Ibu kantin

Ini yang Yoga dua porsi ya.

Dika

Buset, dua porsi.

Yoga

Makasih bu.

Yoga

Butuh asupan gizi yang banyak bro!

Angga

Ibu kantin juara emang, dia bisa hafal tuh satu-satu pesanan satu sekolah ini.

Yoga

Kalau di tes IQ bisa ngelebihin elu Dik.

Semua menyantap bakso di meja dan kursi kantin.

Yoga

Nanti siang pulang sekolah gua tanding basket lagi, di gor. Pada nonton tanding gua ya, jam pelajaran terakhir gua dispen kayaknya.

Pras

Klu ga kebanyakan dispen Ga?

Yoga

Kayaknya ini yang terakhir, soalnya minggu depan udah ganti kapten sama anak kelas sebelas, tapi ga tau kalau gua jadi kapten abadi kayak si Dika, yang gua gak paham kenapa gak ganti-ganti kalau ikutan lomba.

Hahahaha semua tertawa.

Pras

Karena yang lainnya otaknya kagak ada, mumpung ada aset negara ya pake aja.

Angga

Gua kan pinter bisa lah gantiin Dika.

Yoga

Lu anak IPS, Angga. Kagak bisa tuh otak atik fisika, apalagi kimia, bisa meledak nanti. Oh ya lu jago, 

Tara

Jago apaan si Angga.

Yoga

Bikin patah hati perempuan satu sekolah.

Hahaha mereka lanjut tertawa bersama.

Angga

Yee siapa juga yang mau gua gombalin.

Tara

Gua kagak mau, hahaha udah hafal gombalan lu.

Angga

Ra, lu bukan target gua.

Tara

Yee siapa juga yang mau sama lu.

Tara

Eh by the way jadi jam pelajaran terakhir gue duduk sendiri lagi?

Yoga

Yoi.

Tara

Yah huft.

Tara memperlihatkan ekspresi cemberut sambil menghabiskan sisa makanannya.

Angga

Gua biasa balik dulu ya, setor muka dulu sama bu Nani.

Tara

Jadi gua sama siapa dong perginya?

Angga

Mau ikut gua balik dulu?

Tara

Ogah, nanti gua diturunin di jalan.

Yoga

Hah kenapa?

Tara

HAHAHA.

Tara tertawa lepas.

Angga

Ra awas lu kalau cerita sama mereka, ini rahasia kita selama tiga tahun ini.

Pras

Serius kenapa Ra?

Tara

Ya kan waktu bulan lalu gua diturunin di jalan ada gebetan dia, untung ada Dika yang entah dari mana tiba-tiba nongol.

Yoga

Parah lu asli.

Angga

maaf semua

Angga tersenyum menyebalkan ke semuanya.

Pras

ada gua langsung gua tonjok si Angga, kenapa lu ga cerita Ra?

Tara

ya gak gitu juga kali Pras, gapapa kali. Keburu lupa hahaha, biasa lagian dia mah gak sekali dua kali sudah tiga tahun begitu, tapi begonya gua kagak kapok

Angga

ah Tara lu buka aib gua

Pras

Ra, nunggu gua rapat osis dulu mau?

Tara

ogah, lama, pernah gua tungguin lu sampai tiga jam

Pras

yang sekarang lima belas menit aja janji

Yoga

pergantian ketua osis baru ya Pras?

Pras

menuju

Angga

lu turun tahta dong?

Pras

kan masih jadi dewan pengawas

Angga

turun ya turun aja, jadi Dika sama gua yang gak turun tahta. Dika tetap jadi pahlawan sekolah ini

Angga

gua tetap jadi pangeran sekolah ini.

Tara

Angga asli gua mau muntah dengernya

Yoga

tapi yang dikatain Angga bener loh

Tara

bener apanya? Pangeran sekolah?

Yoga

yang itu sih dia ngaku-ngaku. Kalau yang Dika beneran

Dika

ga ada pilihan elu sama gua 

Tara

yaa boleh lah

Dika

tau gak itu semua artinya apa?

Yoga

maksud lo Dik?

Pras

gua gak paham

Dika

kalian udah turun tahta artinya

Tara

gak ngerti

Angga

ah Dik deep pasti ini

Angga

tuh kan lu Dik, gua paham arah omongan lu ke mana

Dika

artinya kita semua sebentar lagi mau lulus, kita semua mau pisah

Hening seketika

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar