LUBANG HILUM: TANDA LAHIR (SEASON 2)
8. Scene 84-93

84. EXT. JALANAN — PAGI

Cast: Yumna, Hilman

Yumna terlihat berlari. Dari arah belakang kita melihat ada Hilman yang juga terlihat sedang berlari.

Yumna menoleh ke arah belakang. Lalu Yumna kembali berlari begitu juga dengan Hilman.

Tiba-tiba Yumna memelankan langkah larinya lalu Yumna berhenti berlari.

Hilman kita lihat juga berhenti berlari.

Yumna membalikkan badannya. Hilman kemudian terlihat juga membalikkan badannya dan berjalan cepat meninggalkan Yumna.

CUT TO:

85. EXT. PINGGIR JALAN - HALTE BUS — SORE

Cast: Hilman, Yumna

Kita melihat hujan turun semakin deras. Yumna berlari lalu berteduh di depan halte bus. Begitu juga dengan Hilman.

Yumna dan Hilman saling menoleh.

Hilman lalu menundukkan kepala, menaruh tobles berisi kue kacang jualannya di kursi halte bus lalu dan tangan kanannya menampung air hujan.

CUT TO:

86. EXT. RUMAH HIL - HALAMAN BELAKANG - SORE

Kembali ke scene 20 bagian C LUBANG HILUM (SEASON 1)

Yum melihat kacang polong mata hitam rebus keluar dari lubang. Yum lalu menyintip dari lubang.

Kita melihat dari lubang ada Hil sedang duduk dengan hanya diterangi lampu minyak.

YUM

Hi ...
(Beat)
Kemarin, aku menanyakan ke nenekku. Apakah hujan itu berbahaya bagi anak kecil?
(Beat)
Lalu nenekku menjawabnya, iya hujan memang berbahaya, tapi untuk sebagian orang yang tidak tahan kena air hujan dan bukan hanya tertuju untuk anak kecil.
(Suara pelan)

Yum mencoba mengintip Hil.

Hil terlihat menulis di sabak. Tidak lama kemudian Hil menunjukan tulisannya kepada Yum.

Close up: Tulisan Hil di sabak; Apa mungkin aku termasuk dalam orang yang tidak tahan air hujan?

YUM (CONT'D)

Mungkin.
(Suara pelan)

Hil hanya diam dan terlihat berpikir.

YUM (CONT'D)

Tapi, bukankah hujan juga tidak selalu turun.
(Beat)
Kamu bisa saja keluar saat hujan tidak turun.

CUT BACK TO:

87. EXT. PINGGIR JALAN - HALTE BUS — SORE

Lanjutan scene 85

Cast: Yumna, Hilman

Yumna tampak ketakutan ia melihat ke arah kucing yang juga sedang berteduh di halte bus.

Hilman menoleh ke arah Yumna. Yumna terlihat sedang memundurkan badannya dari kucing lalu Hilman terlihat dengan cepat mengangkat kucing itu.

Hilman dan Yumna terlihat saling memandang.

Hilman kemudian memalingkan wajahnya dan tangan kanannya memegangi pipi kanannya yang sudah tertutup sapu tangan. Lalu mengangkat tobles berisi kue kacang jualannya yang ia letakkan di kursi halte bus. Kemudian Hilman berjalan pergi hujan-hujanan sambil mengendong kucing.

YUMNA

Hilman
(Suara pelan)

Yumna memandangi Hilman yang berlari cepat sambil membawa tobles jualan dan mengendong kucing.

CUT TO:

88. EXT/INT. BUS — SIANG

Cast: Hilman, Yumna

Hilman terlihat duduk di kursi bus paling depan.

Yumna tiba-tiba masuk ke dalam bus, ia menoleh ke arah kanan dan kiri. Kita melihat tidak ada kursi yang kosong lagi.

Hilman melihat ke arah Yumna yang sedang berdiri ia kemudian berdiri dengan di tangannya membawa tobles jualan berisi kacang sambil menundukkan kepalanya.

Hilman mempersilahkan Yumna duduk di kursi yang ia duduki sebelumnya.

Yumna tampak menolaknya tapi karena banyak cowok yang berdiri di sebelahnya ia pun kemudian duduk di kursi Hilman duduki sebelumnya.

Hilman terlihat berdiri.

CUT TO:

89. EXT. PINGGIR JALAN - SORE

Cast: Yumna, Malika, Lana Nugraha

Kita melihat Yumna jalan kaki bersama Malika.

Yumna dan Malika berjalan beriringan.

LANA NUGRAHA (17) terlihat dari arah belakang sedang mengendarai motornya. Kemudian ia berhenti tepat di dekat Yumna.

Yumna dan Malika menghentikan langkahnya. Mereka menoleh ke arah Lana.

LANA NUGRAHA

Hi ... Yumna.
(Tersenyum)

YUMNA

Hi ...
(Tersenyum)

Malika hanya diam.

LANA NUGRAHA

Mau aku bonceng ga?

MALIKA

Hmm ... ehem.

YUMNA

Makasih, tapi aku jalan aja sama Malika, lagian rumah kos-kosanku udah dekat juga kok.
(Tersenyum)

LANA NUGRAHA

Ya udah aku duluan ya.

Lana kemudian menyalakan motornya dan pergi meninggalkan Yumna dan Malika.

Yumna hanya tersenyum dan menganggukan kepala.

Yumna dan Malika kembali berjalan pelan.

MALIKA

Eh Yum, kamu ngekos di rumah kosannya orang tua Lana kan, Bapak Nugraha?

YUMNA

Iya di rumah orang tuanya, kenapa?
(Tersenyum)

MALIKA

Padahal kalau kamu tinggal di rumahku aja ga papa kok.

YUMNA

Tar malah ngerepotin lagi aku.

MALIKA

Enggak kok.

YUMNA

Sebenarnya sih aku mau ngerasain hidup ngekos biar kaya orang-orang juga gitu.
(Beat)
Dan kata bapak sama ibuku juga gitu aja, biar bisa lebih mandiri sendiri.

MALIKA

Ya udah lah kalau gitu.

CUT TO:

90. EXT. JALANAN — PAGI

Cast: Hilman, Yumna

Kita melihat Yumna berlari dikejar kucing.

Wajah Yumna terlihat ketakutan menoleh ke arah kucing.

Tiba-tiba Yumna terjatuh tersandung batu. lutut kaki sebelah kanannya terlihat terluka dan berdarah.

Hilman dari arah belakang dengan cepat berlari mendekati Yumna.

HILMAN

Yumna.

Kucing mendekati Yumna.

YUMNA

Aaa ... kucing hus ... hus ...

Wajah Yumna terlihat ketakutan dan meringis.

Hilman kemudian membuka tobles jualannya lalu melempar beberapa kacang ke tanah.

Kucing mendekati kacang yang dilempar oleh Hilman.

Hilman memperhatikan wajah Yumna yang masih terlihat ketakutan melihat kucing.

CUT TO:

91. INT. RUANGAN RAHASIA - SIANG

Kembali ke scene 15 bagian D LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Hil, Yum

Dari dalam ruangan, Hil terlihat mengintipi Yum, wajah Hil terlihat murung, melihat Yum pergi.

Dari arah lubang kita melihat Yum sambil menggendong kucing dan menyusup dari pagar. Yum kembali membenarkan bagian bawah kayu yang terlepas. Setelah terlihat seperti tidak terlepas ia bergegas pergi.

CUT BACK TO:

92. EXT. JALANAN — PAGI

Lanjutan scene 90

Cast: Hilman, Yumna

Hilman memperhatikan wajah Yumna yang masih terlihat ketakutan melihat kucing.

Hilman kemudian merangkul Yumna. Dan melangkah dengan pelan.

Yumna hanya diam saat dirangkul Hilman, Yumna memperhatikan mata Hilman yang sebagian wajahnya tertutup sapu tangan.

Begitupun dengan Hilman yang sesekali menoleh ke wajah Yumna.

Fx: terdengar suara debaran jantung Hilman.

HILMAN

Aku anterin ke puskesmas ya.

YUMNA

Ga usah luka dikit gini aja kok.

CUT TO:

93. EXT. DEPAN RUMAH KOSAN YUMNA — PAGI

Cast: Hilman, Yumna

Kita melihat Hilman dan Yumna sampai di depan rumah kosan Yumna. Yumna duduk di teras depan kosannya. Sambil meringis menahan sakit.

HILMAN

Bentar, aku ambilin obat merah dulu ya.

Yumna terlihat menganggukan kepalanya.

Tidak begitu lama Hilman datang lagi membawakan obat merah dan kasa luka. Terlihat luka lecet di kaki Yumna.

Hilman duduk jongkok kemudian membersihkan darah di kaki Yumna mengunakan kasa luka. Lalu meneteskan obat merah. Wajah Yumna terlihat meringis.

YUMNA

Hmm ... makasih banyak ya.
(Tersenyum)

HILMAN

Iya sama-sama.

Fx: terdengar debaran detak jantung Hilman.

HILMAN

Aku ...

YUMNA

Aku.

Wajah Yumna tampak bertanya-tanya dan heran.

Hilman menggelengkan kepalanya lalu bangun dari jongkoknya dan membalikkan badannya. Ia kemudian berjalan pergi.

CUT TO:




Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar