LUBANG HILUM: TANDA LAHIR (SEASON 2)
4. Scene 28-52

28. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — PAGI

Cast: Hilman

Hilman mengintip lewat lubang di kamarnya.

Kemudian kita melihat dari arah lubang ada Yumna yang sudang senam di depan teras rumahnya.

Hilman kemudian teringat wajah Yum yang ada di dalam mimpinya saat koma.

CUT TO:

29. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - SIANG (FLASHBACK)

Kembali ke scene 24 (Bagian A) LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Yum

Kita melihat dari arah lubang ada Yum yang sudah berdiri dan terlihat begitu cantik.

Fx: Terdengar bunyi detak jantung Hil.

Hil terlihat memegangi dadanya.

CUT BACK TO:

30. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — PAGI

Lanjutan dari scene 28

Cast: Hilman

Fx: Terdengar bunyi detak jantung Hilman

Hilman terlihat memegangi dadanya lalu pipi kanannya.

IBU MARKONAH (O.S.)

Hilman
(Berteriak)

HILMAN

Iya Bu ....

Hilman kemudian mengambil topi dan sapu tangan yang terletak di atas mejanya lalu ia berjalan keluar kamar.

CUT TO:

31. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — PAGI

Cast: Ibu Markonah, Hilman

Ibu Markonah duduk di lantai terlihat sedang melipat pakaian lalu meletakannya ke dalam bungkus plastik. Terlihat ada beberapa pakaian dan selimut di lantai.

IBU MARKONAH

Cari uang sana buat bayar hutang-hutangmu.

HILMAN

Iya Bu ....

Hilman terlihat memakai topi dan menutupi sebagian wajahnya dengan sapu tangan. Kita melihat hanya bagian mata Hilman dan dahinya saja.

Hilman kemudian membawa tobles yang terletak tidak jauh dengan posisi duduknya Ibu Markonah di lantai.

Lalu Hilman berjalan menuju pintu keluar sambil menundukan kepalanya.

IBU MARKONAH

Heh ... pulang ga bawa uang awas ya.
(Berteriak)

Hilman hanya diam lalu membuka pintu kemudian melangkah keluar.

CUT TO:

32. EXT. JALAN RAYA — PAGI

Cast: Hilman

Hilman terlihat berjalan dengan pelan sambil tangan kanannya memegangi pipi kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegangi toples.

Hilman tiba-tiba teringat ada buku tentang tafsir mimpi yang pernah ia liat di toko buku.

Hilman dengan cepat berlari menuju arah ke toko buku.

CUT TO:

33. INT. TOKO BUKU — PAGI

Cast: Hilman, penjaga toko buku (23)

Hilman masuk ke dalam toko buku. Beberapa orang terlihat melirik Hilman diam-diam. Hilman menoleh ke arah kanan dan kiri.

Hilman kemudian mendekati seorang laki-kaki PENJAGA TOKO BUKU (23) buku yang berdiri di samping rak buku.

HILMAN

Kak, apa di sini ada buku tentang tafsir mimpi?

PENJAGA TOKO BUKU

Buku tafsir mimpi, sepertinya ada sebentar saya carikan dulu.

Terlihat penjaga toko buku sedang mencarikan bukunya.

Tidak lama terlihat penjaga toko buku membawa satu buku yang masih bersegel plastik.

Penjaga toko buku menghampiri Hilmam.

PENJAGA TOKO BUKU

Ini De, masih ada satu stok bukunya.

HILMAN

Apakah segel plastiknya boleh dibuka, saya ingin membacanya dulu.

PENJAGA TOKO BUKU

Mohon maaf buku tafsir mimpi ini tidak bisa dibuka De.

Hilman memasukkan tangannya ke dalam kantong celana lalu mengeluarkan dompetnya kemudian memasukkan dompetnya kembali.

Hilman menundukkan kepalanya lalu berjalan pelan menuju pintu keluar.

CUT TO:

34. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG

Cast: Hilman, kakek tidak punya nama

Hilman menundukkan kepalanya dan berjalan pelan di pinggir jalan.

Hilman kemudian duduk di pinggir jalan, di sana ada seorang kakek /KAKEK TIDAK PUNYA NAMA (95) yang terlihat lebih duluan duduk di pinggir jalan itu.

Kita melihat Hilman dan kakek itu duduk bersebelahan.

Kita melihat satu tobles berisi kue kacang tanah, selai kacang tanah, kacang tanah, kacang polong mata hitam, kacang kedelai rebus, kacang mete dan kacang telur terlihat ada di sebelah duduknya Hilman.

Hilman memperhatikan kakek sambil memegangi pipi kanannya.

Kakek tidak punya nama memandangi langit beberapa menit.

Hilman juga ikut memandangi langit.

Kakek tidak punya nama kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

Hilman terlihat memandangi kendaran yang lewat di jalan.

HILMAN

Hil ... Hilman ... Hil ... Hilman

Hilman menoleh ke arah kakek tidak punya nama. Kakek terlihat memandangi langit yang terlihat mendung.

HILMAN (CONT'D)

Kek ....
(Beat)
Apa Kakek juga punya dua nama seperti saya?

Hilman menggelengkan kepalanya, ia kembali melihat ke arah kendaraan yang lewat di jalanan.

HILMAN (CONT'D)

Kemarin saya mengalami kecelakan yang membuat saya koma Kek, dan saat koma saya bermimpi panjang.
(Beat)
Di dalam mimpi itu saya menjadi orang lain bernama Hil, seorang anak bisu berusia 8 tahun yang disembunyikan di ruangan sempit oleh kedua orang tuanya.

CUT TO:

35. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — SIANG (FLASHBACK)

Kembali ke scene 7 LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Hil

Kita melihat Hil berusia 8 tahun sedang mengintip lewat lubang. Berubah menjadi Hil dewasa berusia 16 tahun.

CUT BACK TO:

36. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG

Lanjutan dari scene 34

Cast: Hilman, kakek tidak punya nama

Hilman terlihat memandangi kendaran yang lewat di jalan.

Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

HILMAN (CONT'D)

Sampai Hil beranjak dewasa dan ia bertemu dengan gadis bernama Yum.

CUT TO:

37. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH HIL — SIANG (FLASHBACK)

Kembali ke scene 16 bagian A LUBANG HILUM (SEASON 1)

Kita melihat ada seorang gadis bernama Yum yang menyintip lewat lubang.

CUT BACK TO:

38. EXT. PINGGIR JALAN - SIANG

Lanjutan dari scene 36

Cast: Hilman, Kakek tidak punya nama

Hilman terlihat memandangi kendaraan yang lewat di jalan.

Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

HILMAN (CONT'D)

Hil dan Yum saling mencintai.

CUT TO:

39. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — SIANG (FLASHBACK)

Kembali ke scene 24 bagian B LUBANG HILUM (SEASON 1)

Kita melihat dari arah lubang terlihat Hil yang disinari lampu minyak sedang menunjukkan tulisannya di sabak.

CU: Tulisan Hil di sabak; Aku mentjintaimu.

CUT TO:

40. INT. RUMAH HIL - RUANG RAHASIA — PAGI (FLASHBACK)

Kembali ke scene 26 bagian C LUBANG HILUM (SEASON 1)

FX: Terdengar suara Yum.

YUM (O.S.)

Aku juga mencintaimu
(Suara pelan)

CUT BACK TO:

41. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG

Lanjutan dari scene 38

Cast: Hilman, kakek tidak punya nama

Hilman terlihat memandangi kendaraan yang lewat di jalan.

Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

HILMAN

Sampai Hil ingin keluar dari ruangan sempit itu.

CUT TO:

42. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA - MALAM (FLASHBACK)

Kembali ke scene 29 LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Hil, Bapak Kama

Kita melihat Hil menulis di sabak.

CU: Tulisan Hil di sabak; Setelah usia keberapa, saja bisa keluar dari ruangan ini?

BAPAK KAMA

Setelah usiamu 17 tahun.

CUT BACK TO:

43. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG

Lanjutan dari scene 41

Cast: Hilman, kakek tidak punya nama

Hilman terlihat tetap memandangi kendaraan yang lewat di jalan.

Kakek tidak punya nama terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

HILMAN (CONT'D)

Tapi nyatanya saat Hil sudah berusia 17 tahun. Hil tetap tidak diperbolehkan keluar.
(Beat)
Sampai Hil dan Bapak Kama bertengkaran karena itu.

CUT TO:

44. INT. RUMAH HIL - KAMAR ORANG TUA HIL - PAGI (FLASHBACK)

Kembali ke scene 34 LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Hil, Bapak Kama

Kita melihat Bapak Kama berdiri di depan jendela dan mengarahkan alat pahatan beton berbentuk gepeng ke arah Hil.

Wajah Hil tampak marah. Hil tetap berjalan maju. Hil ingin merebut alat pahatan beton gepeng dari tangan Bapak Kama tapi pahatan beton itu malah menusuk dan mengores dalam pipi sebelah kanan Hil. Pipi kanan Hil terlihat terluka parah dan darah terlihat bercucuran.

CUT BACK TO:

45. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG

Lanjutan dari scene 43

Cast: Hilman, kakek tidak punya nama

Hilman memegangi pipi sebelah kanannya, ia terlihat menundukkan kepala.

HILMAN (CONT'D)

Sampai Hil kehilangan kesadarannya ia membunuh Bapak Kama, Ibu Mao dan juga Yum gadis yang ia cintai.

Kakek tidak punya nama menoleh ke arah Hilman.

Hilman kemudian menolehkan wajahnya juga ke arah kakek tidak punya nama yang sedang duduk di sebelahnya.

HILMAN (CONT'D)

Wajah saya, wajah bapak, ibu dan juga gadis yang saya sukai sekarang mirip dengan mereka yang saya temui dalam mimpi itu. Apa arti dari semua itu Kek?
(Beat)
Dan tanda lahir besar yang ada di pipi saya ini, apa ini karena luka di mimpi saya saat itu?

Hilman membuka topi dan juga sapu tangan yang menutupi sebagian wajahnya.

Kita melihat ada tanda lahir di pipi kanan Hilman berwarna hitam pekat. Wajah Hilman tampak sedih.

Kakek tidak punya nama terlihat kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

HILMAN (CONT'D)

Apa ini renkarnasi?
(Beat)
Apa tanda lahir yang ada di wajah saya sekarang ini adalah luka di masa lalu saya?
(Beat)
Apa ada cara untuk bermimpi dan menjadi Hil kembali Kek?
(Beat)
Saya ingin menghindar, agar tidak ada bekas luka besar di wajah saya ini.

Kakek hanya diam.

HILMAN (CONT'D)

Pasti ada caranya kan Kek.

Kakek tidak punya nama dan Hilman saling menatap.

Kakek hanya diam lalu menoleh ke arah toples jualan Hilman. Begitu juga dengan Hilman.

Hilman kemudian terlihat membuka toples lalu mengeluarkan kacang polong mata hitam rebus. Hilman kemudian melihati bagian hilum pada kacang polong mata hitam.

HILMAN (CONT'D)

Apa saya harus memandangi kacang polong mata hitam?
(Beat)
Karena sebelum kecelakaan terjadi saya sempat memandanginya.

Kakek hanya diam menoleh ke arah tangan Hilman lalu melihat ke arah tanda lahir yang ada di pipi sebelah kanan Hil.

Hilman kemudian menoleh ke arah wajah kakek lalu menutupi tanda lahir di pipi kanan dengan tangannya.

HILMAN (CONT'D)

Iya saya harus memandangi kacang ini.

Hilman kemudian melihati bagian hilum pada kacang polong mata hitam di tangannya.

CUT TO:

46. INT. RUMAH HILMAN - DAPUR — MALAM (FLASHBACK)

Kembali ke scene 8

Hilman hanya diam. Lalu mengambil satu kacang polong mata hitam. Hilman hanya memandangi bagian hilum pada biji kacang itu.

Bapak Kamaludin melihati Hilman.

BAPAK KAMALUDIN

Mulai sekarang kamu harus menyukai kacang itu, entar kalau ada yang tanya rasa kacang jualanmu enak apa enggak masa kamu bilangnya ga enak.

Bapak Kamaludin tersenyum ke arah Hilman.

Hilman memandangi bagian Hilum pada biji kacang polong mata hitam.

CUT TO:

47. INT. RUMAH HIL - RUANGAN RAHASIA — PAGI

Kembali ke scene 10 LUBANG HILUM (SEASON 1)

Cast: Ibu Mao, Hil

Hil memakan kacang polong mata hitam rebus sambil mengintip ke arah lubang.

Ibu terlihat mengusap rambut Hil lalu tersenyum dan air matanya terlihat menetes.

Hil terlihat lahap memakan kacang polonģ mata hitam.

IBU MAO

Dan setiap hari, ibu akan selalu membawakan kacang polong mata hitam kesukaanmu.

CUT TO:

48. EXT. JALAN RAYA — PAGI (FLASHBACK)

Kembali ke scene 11

Cast: Hilman

Hilman berjalan menyebrang jalan sambil menunduk dan memandangi kacang polong mata hitam, lalu memejamkan matanya dan memasukkan kacang itu ke dalam mulutnya.

Tiba-tiba ada mobil dengan cepat melintas dan menabrak Hilman.

CUT BACK TO:

49. EXT. PINGGIR JALAN — SIANG

Lanjutan scene 45

Hilman melihati satu biji kacang polong mata hitam yang ada di tangannya. Lalu menoleh ke arah kakek. Kakek tidak punya nama juga menoleh ke arah Hilman.

HILMAN

Bukan hanya memandanginya tapi saya juga harus memakannya.

Hilman terlihat memejamkan matanya lalu memasukkan kacang itu ke dalam mulutnya. Tapi Hilman memuntahkannya lagi. Wajahnya terlihat pucat.

Hilman menunduk beberapa menit lalu menoleh ke arah kakek tidak punya nama.

HILMAN (CONT'D)

Kek, siapa nama kakek?
(Beat)
Apa Kakek juga punya dua nama seperti saya?

Kakek tidak punya nama terlihat kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

HILMAN (CONT'D)

Kenapa Kakek tidak menjawab pertanyaan saya atau apakah Kakek tidak punya nama?

Hilman terlihat sedikit melototkan matanya ke arah kakek lalu mengangukkan kepalanya.

Kakek terlihat tetap memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

HILMAN (CONT'D)

Ini kue kacang dan kacang rebus buat kakek.

Hilman terlihat membungkus semua kue kacang dan berbagai kacang rebus lalu meletakkannya bungkusan itu ke tangan kakek.

Kakek menoleh ke arah Hilman.

Hilman terlihat memasang topi dan kembali menutupi sebagian wajahnya dengan mengikatkan kain sapu tangan. Hanya bagian mata dan dahinya yang terlihat

Hilman beranjak dari duduknya.

Kakek tidak punya nama terlihat kembali memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

KAKEK TIDAK PUNYA NAMA

Jika kau tidak bisa memperbaiki masa lalumu. Jadikan masa sekarangmu lebih baik lagi.

Hilman terlihat berdiri dan hanya diam.

Kakek tidak punya nama terlihat memandang langit, kita melihat langit sedang mendung.

Hilman lalu berjalan meninggalkan kakek.

Kakek membuka bungkusan dari Hilman lalu mengambil satu biji kacang polong mata hitam rebus, beliau memperhatikan bagian hilum pada kacang itu.

CU: Bagian hilum pada kacang polong mata hitam.

Wajah kakek tiba-tiba terlihat ketakutan, tangan dan tubuhnya terlihat gemetaran.

CUT TO:

50. INT. RUMAH DUA ANAK KEMBAR - SIANG

Cast: Nenek Mite, Kan Ar, Kan Il

Fix: Terlihat tulisan di layar: 87 tahun yang lalu.

Kita melihat ada seorang NENEK MITE (75) sedang menyuapi dua anak laki-laki kembar.

Satu anak kembar KAN AR (8) terlihat sedang membuka mulutnya dengan lebar ketika Nenek Mite menyodorkan makanan. Sedangkan satunya lagi KAN IL (8) tampak tidak membuka mulutnya seperti tidak mau memakan makanan yang disodorkan oleh Nenek.

Tidak lama setelah itu Kan Il terlihat sedang ketakutan dan menangis. Tangan dan tubuhnya gemetaran.

Kan Il kemudian berlari menuju pintu keluar.

CUT TO:

51. EXT. JALAN RAYA - SIANG

Cast: Nenek Mite, Kan Il

Kita melihat Kan Il berlari sambil menoleh ke arah belakang.

KAN IL

Aaaaaaa ....
(Teriak)

Nenek Mite juga terlihat berlari mengejar Kan Il.

Kita melihat Nenek Mite berubah menjadi kacang polong mata hitam raksasa yang mempunyai lubang di bagian hilumnya yang terbuka semakin lebar.

Kan Il terjatuh tersandung batu. Kaki lututnya terlihat terluka.

Kita melihat Nenek Mite berlari mendekati Kan Il.

KAN IL

Aaaa ....
(Berteriak)

CUT TO:

52. INT. RUMAH DUA ANAK KEMBAR - KAMAR - SIANG

Cast: Kan Il, Kedua orang tua kandung Kan Il.

Kita melihat Kan Il tangan dan kakinya di ikat oleh kedua orang tuanya.

Kan Il wajahnya terlihat sangat pucat ketakutan dan tubuhnya gemetar. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan.

KAN IL

Ibu ... Ayah ... ada moster kacang yang ingin memakanku hidup-hidup, aku ingin pergi dari sini.
(Menoleh ke kanan dan ke kiri)

IBU ANAK KEMBAR

Tidak ada yang akan memakannmu, tidak ada moster kacang.

KAN IL

Ada Bu ... moster kacang ingin memakanku hidup-hidup aku harus pergi dari sini.

Ibu anak kembar terlihat meneteskan air mata.

Ayah anak kembar memegangi bahu ibu anak kembar lalu memeluknya.

CUT TO:








Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar