LUBANG HILUM: TANDA LAHIR (SEASON 2)
2. Scene 6-13

6. INT. RUMAH HILMAN - RUANG TAMU — SORE

Cast: Hilman, Ibu Markonah

Hilman berjalan cepat sembari membawa garam.

Ibu Markonah muncul dari pintu dapur.

Hilman kemudian berjalan mendekati Ibu Markonah lalu menyerahkan garam itu kepada Ibu Markonah.

Lalu Hilman membalikkan badannya ia terlihat terburu-buru dan berjalan menuju kamarnya.

Wajah Ibu Markonah terlihah meragut ke arah Hilman.

IBU MARKONAH

Punya anak laki-laki udah lulus sekolah bukannya usaha buat cari kerja, malah ngurung diri dalam kamar.
(Beat)
Ini kesalahan 100 persen dari didikan bapaknya.

Ibu Markonah kemudian menggelengkan kepalanya.

CUT TO:

7. INT. RUMAH HILMAN - KAMAR HILMAN — SORE

Cast: Hilman

Terlihat Hilman melepaskan topi dan juga sapu tangan yang sudah menutupi wajahnya.

Ia kemudian mengambil celengan ayamnya yang ada di dalam kemari pakaiannya lalu memecahkannya.

Fx: Terdengar bunyi pecahan.

Terlihat beberapa uang recehan logam dan kertas berserakan di lantai.

Hilman terlihat merapikannya lalu menghitung jumlahnya.

HIlMAN (V.O.)

Apa uang ini cukup untuk biaya cangkok kulit tanda lahir?

Hilman duduk di lantai sambil menundukan kepalanya.

Hilman kemudian menoleh ke arah lubang yang ada dalam kamarnya.

Kemudian mengintipi Yumna yang sedang duduk di teras rumahnya.

HILMAN (V.O.)

Aku pasti bisa kumpulin uang buat biaya cangkok kulit.

Hilman terlihat memengangi pipinya sambil mengitip.

CUT TO:

8. INT. RUMAH HILMAN - DAPUR — MALAM

Cast: Hilman, Bapak Kamaludin

Hilman terlihat berjalan mendekati Bapak Kamaludin yang sedang duduk di lantai minum secangkir kopi.

Hilman terlihat duduk di samping Bapak Kamaludin.

HILMAN

Pak, besok Hilman mau jualan seperti Bapak juga.

BAPAK KAMALUDIN

jualan kacang?

HILMAN

Iya Pak.

Terlihat Hilman menganggukan kepalanya.

BAPAK KAMALUDIN

Tapi, Hilman ga punya sepeda?

HILMAN

Ga papa Pak, Hilman jalan kaki saja.

BAPAK KAMALUDIN

Baiklah ... mari kita nikmatin dulu kacang jualan kita.

Bapak membuka toples sisa jualannya yang belum habis.

HILMAN

Ga bapak aja. Hilman ga suka makan kacang, apalagi kacang polong mata hitam.

BAPAK KAMALUDIN

Masa yang jualan kacang ga suka makan kacang sih.

Hilman hanya diam. Lalu mengambil satu kacang polong mata hitam. Hilman hanya memandangi bagian Hilum pada biji kacang itu.

Bapak Kamaludin menatap wajah Hilman.

BAPAK KAMALUDIN (CONT'D)

Mulai sekarang kamu harus menyukai kacang itu, entar kalau ada yang tanya rasa kacang jualanmu enak apa enggak masa kamu jawabnya ga enak.

Bapak Kamaludin tersenyum ke arah Hilman.

Hilman memandangi bagian Hilum pada biji kacang polong mata hitam.

CUT TO:

9. EXT. JALAN RAYA — PAGI

Cast: Hilman

Hilman terlihat sedang berjalan kaki, tangan kirinya membawa satu toples. Sedangkan tangan kanannya memegangi kacang polong mata hitam. Dan Hilman sesekali terihat menunduk memandangi kacang itu.

Hilman terlihat mengunakan topi dan sebagian wajahnya ia tutupi dengan sapu tangan, hanya mata dan bagian dahinya saja yang masih bisa terlihat.

CUT TO:

10. INT. RUMAH HILMAN - DAPUR — MALAM (FLASHBACK)

Kembali ke scene 8

Hilman hanya diam. Lalu mengambil satu kacang polong mata hitam. Hilman hanya memandangi bagian Hilum pada biji kacang itu.

Bapak Kamaludin melihati Hilman.

BAPAK KAMALUDIN

Mulai sekarang kamu harus menyukai kacang itu, entar kalau ada yang tanya rasa kacang jualanmu enak apa enggak masa kamu bilangnya ga enak.

Bapak Kamaludin tersenyum ke arah Hilman.

Hilman memandangi bagian Hilum pada biji kacang polong mata hitam.

CUT BACK TO:

11. EXT. JALAN RAYA — PAGI

Lanjutan scene 9

Cast: Hilman, pria penolong, ibu penolong, bapak penolong

Hilman berjalan menyebrang jalan sambil menunduk dan memandangi kacang polong mata hitam, lalu memejamkan matanya dan memasukkan kacang itu ke dalam mulutnya.

Tiba-tiba ada mobil dengan cepat melintas dan menabrak Hilman. Hilman jatuh terpelanting dan kepalanya terlihat terbentur.

Topi yang Hilman pakai terlepas. Hilman terlihat terbaring di tanah dan matanya terpejam.

Mobil yang menambrak Hilman tetap melaju dengan cepat dan pergi tanpa menghiraukan Hilman yang jatuh tertabrak.

Orang-orang terlihat berlarian mendekati Hilman.

Fx: terdengar teriakan orang-orang yang bilang ada kecelakan.

Beberapa dari orang terlihat mencoba menyadarkan Hilman. Tapi Hilman tetap tidak mau sadarkan diri.

Kita melihat Hilman terbaring di tanah.

Seorang pria / PRIA PENOLONG (25) duduk jongkok membuka sapu tangan yang menutupi sebagian wajah Hilman.

Lalu ia terlihat mengeluarkan dompet Hilman dan membukanya. Ia melihati KTP Hilman.

Beberapa orang terlihat kebinggungan dan saling bertanya.

PRIA PENOLONG

Bagaimana ini kita bawa saja ke rumah sakit atau bagaimana?

IBU PENOLONG

Tunggu saja dulu, sepertinya dia dari kalangan orang miskin, biaya rumah sakit mahal.

IBU PENOLONG (35) yang duduk jongkok di depan Hilman yang sedang terbaring dan saling berhadapan dengan pria penolong.

Selang beberapa menit di area mata Hilman dan di belakang telinganya terlihat memar kemudian terlihat keluar darah dari hidung dan telinganya.

Beberapa orang terlihat menjadi semakin panik.

BAPAK PENOLONG

Ya sudah kita bawa saja ke rumah sakit.

BAPAK PENOLONG (40) berdiri di antara orang yang lainnya.

Lalu kita melihat beberapa orang mengangkat Hilman naik ke dalam mobil angkutan umum.

Bapak penolong terlihat duduk di depan menjadi supir lalu menjalankan mobil angkuran umumnya.

CUT TO:

12. INT. RUMAH SAKIT - IGD - PAGI

Cast: Bapak dokter umum , perawat IGD

BAPAK DOKTER UMUM (45) dan tiga perawat terlihat berdiri di samping ranjang pasien, kita melihat Hilman sedang tidak sadarkan diri berbaring di ranjang pasien itu.

Terlihat ada bekas darah keluar dari hidung dan juga telinga Hilman.

PERAWAT IGD PERTAMA

Mas buka matanya Mas ....

Kita melihat PERAWAT IGD PERTAMA (27) menepuk bahu Hilman kemudian memberi rangsang nyeri pada Hilman, dengan menekan bagian pangkal kuku tangan. Lalu mencek nadi di bagian leher Hilman. Setelah itu dia terlihat mencek pernapasan Hilman dengan cara teknik look, listen and feel. Perawat itu terlihat memperhatikan pergerakan dada Hilman, kita melihat dada Hilman naik turun lalu perawat itu terlihat mendengarkan suara nafasnya dan merasakan hembusan nafas Hilman.

PERAWAT IGD PERTAMA

Nadi masih teraba dan nafas juga masih ada Dok.

Dokter terlihat mendengarkan suara denyut jantung mengunakan stetoskop.

PERAWAT IGD KEDUA (30) terlihat memasang alat oximeter pada jari telunjuk Hilman.

Dan di saat bersamaan juga perawat IGD pertama terlihat memasang alat tensi darah di tangan Hilman dan terlihat memeriksa tensi darahnya.

Dokter melihat ke arah alat oximeter.

CU: Kita melihat pada layar monitor kecil ditampilkan hasil pengukuran kadar oksigen dalam darah Hilman dan terlihat angka spo2 92 pada layar.

BAPAK DOKTER UMUM

Pasang oksigen nasal kanul.

PERAWAT IGD PERTAMA

Tensi 100/80 Dok

PERAWAT IGD KETIGA (25) terlihat memposisikan Hilman ke posisi semi fowler lalu membersihan bekas darah yang ada di hidung dengan tisu setelah itu perawat IGD kedua terlihat memasang oksigen nasal kanul di bagian hidung Hilman.

Di saat bersamaan perawat IGD ketiga terlihat membersihkan bekas darah di daerah telinga Hilman.

Perawat IGD ketiga kemudian terlihat memeriksa daerah kepala dan badan Hilman.

PERAWAT IGD KETIGA

Ada luka gores dan bengkak di daerah kulit kepala samping kiri Dok dan luka lecet di siku tangan kiri dan di daerah paha kaki kiri Dok.

BAPAK DOKTER UMUM

Dressing luka.
(Beat)
Infus dan berikan obat injeksi yang sudah saya tulis di resep.

PERAWAT IGD KETIGA

Siap Dok ....

Kemudian kita melihat PERAWAT IGD KETIGA (25) dan PERAWAT IGD KEEMPAT (24) memasang infus di tangan kiri Hilman.

CU: Kita melihat di alat oximeter menunjukan angka spo2 89.

CUT TO:

13. INT. RUMAH SAKIT - IGD — PAGI

Cast: Bapak dokter umum(45), Bapak Kamaludin, Ibu Markonah.

Bapak Kamaludin dan Ibu Markonah terlihat sedang duduk saling berhadapan dengan BAPAK DOKTER UMUM(45).

BAPAK KAMALUDIN

Bagaimana dengan keadaan anak saya Hilman Dok?

IBU MARKONAH

Apa anak saya sudah bisa pulang?
(Beat)
Kalau kelaman di rumah sakit ini kami tidak akan mampu membayar biayanya Dok.

BAPAK DOKTER UMUM

Anak Bapak dan Ibu sedang mengalami koma dan harus tetap dirawat di rumah sakit ini.

BAPAK KAMALUDIN, IBU MARKONAH

Koma ....

Bapak Kamaludin dan Ibu Markonah terlihat kaget dan panik.

BAPAK DOKTER UMUM

Dan kami sudah menjadwalkan untuk dilakukan pemeriksaan ST-Scan.

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
😳😳😳. Kasih 5 balon, nanti mau nyanyi "Balonku ada 5". 🤣🤣🤣
11 bulan 2 hari lalu
🤣😭🙏 maafkan saya ini ya Kak, makasih Kak udah setia dan mampir sampai script ini. Tar saya kasih balon tiga 🎈🎈🎈hehehe. Salam terbalon Kak.
11 bulan 2 hari lalu
Tak kirain beda bahasa😆 tapi maksudnya sama, hehehe
11 bulan 2 hari lalu
😭 iya Kak typo lagi saya, segera revisi
11 bulan 2 hari lalu
"Bapak membuka tobles sisa jualannya yang belum habis." Tobles itu sama artinya dengan toples, kan ya?
11 bulan 2 hari lalu