Lamun
10. Scene 43-46
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

43. Ext. Lapangan olahraga - Sore

Cast: Berliana, Alamsyah, Dino, Joan

FX: suara bel pulang

Suasana sekolah masih tampak ramai oleh anak-anak yang keluar kelas untuk pulang. Mereka berbondong-bondong berjalan kearah gerbang menuju rumah masing-masing.

Berliana berjalan kearah Alamsyah yang sedang berkumpul bersama teman tim basketnya di bangku pinggir lapangan olahraga. Alamsyah yang menyadari kehadiran Berliana langsung beranjak dari duduknya.

Alamsyah

Duluan ya bro

Alamsyah pamit kepada teman-teman lalu menghampiri Berliana.

Alamsyah(Cont'd)

(Menatap Berliana)

Ini langsung pulang aja? Ngga kemana gitu?

Berliana

Iya langsung pulang, nanti habis maghrib aku ada les soalnya

Dino dan Joan ikut beranjak lalu mendekat kearah pasangan itu.

Dino

(Tersenyum, menggoda keduanya)

Ohh ternyata ini, biang alasan kenapa Alam ngga mau ikut nongkrong sabtu kemarin? Kalau bukan Jessy yang ngga ngamuk di kelas lo, mana mau Alam cerita dan pastinya bakal jadi backstreet

Dino mengungkit masalah labrakan jessy, rumor menyebar seperti wabah. Dino mengejek pasangan baru itu dengan berpura-pura sebal karena tidak diberitahu oleh sahabatnya sendiri, Alamsyah.

Joan

(Menyeringai, tidak suka)

Itu salah lo sih, Na. Deketin Alam. Dapetin amukannya jessy, kan lo

Berliana melihat raut Joan yang tidak bersahabat, tidak ada raut jenaka seperti Dino membuatnya sedikit tak percaya diri.

Alamsyah

Bro santai, jangan galak-galak dong. Nana berusaha membaur sama kita hargain dong. Lagian Jessy aja yang terlalu bar-bar

Joan

Lam, gue ngga suka lo yang sekarang. Lo banyak berubah. Gue cabut.

Dino

Ini anak satu kenapa sih. Gue juga cabut dulu ya bro(beat) Nana, kalau Alam jahat sama lo omongin ke gue. Gue bakal hajar

Dino tersenyum kepada Berliana lalu berlari menyusul Joan. Berliana juga membalas tersenyum dengan disertai anggukan.

Alamsyah

(Menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal)

Omongannya Joan jangan diladenin. Anaknya emang kaku begitu

Alamsyah canggung, merasa tidak enak kepada Berliana terkait sikap Joan.

Berliana

Tersenyum

Iya ngga apa-apa, kok. Aku ngerti.


Cut to

44. Ext. Jalanan - Motor ninja Alamsyah - Sore

Cast: Berliana, Alamsyah

Berliana menggegam baju di sisi pinggang Alamsyah. Motor ninja Alamsyah bergerak lambat menuju rumah Berliana.

Alamsyah

(Melihat spion, setengah berteriak)

Na, kamu tadi diapain sama Jessy?

Berliana

Ngga diapa-apain kok. Cuma diguyur sama air minumku yang sisa sedikit

Berliana berusaha tidak mendramatisir keadannya tadi. Alamsyah melihat kaca spion.

Alamsyah

(Khawatir)

Ohh kamu ngga masuk angin kan?

Berliana

Nggak Alam.. (Beat) Alam aku mau nanya sesuatu boleh?

Alamsyah

Iya boleh lah, kenapa? Ngga usah minta ijin segala, Na

Dengan sedikit canggung Berliana berbicara setengah berteriak karena angin jalanan yang kencang membuat rambat bunyi mengecil.

Berliana

(Berbicara hati-hati)

Kamu kenapa keluar dari tim basket?

Alamsyah

(Menelan ludah)

Ohh itu.. Ya karena aku pengen sih. Lagian kita udah kelas dua belas, kan?

Berliana

Ohh karena itu. Tapi.. Medali emasmu yang terakhir terus kamu kasih ke aku gimana? Kayaknya itu lebih berarti bagi kamu deh

Alamsyah

Aku kan sudah bilang itu bentuk balas budiku. Juga karena kamu kasih bandana yang aku pakai pertama dan terakhir kalinya di tournamen itu. Untuk pertama kakinya aku berusaha semaksimal mungkin seperti katamu. Sambil memikirkan aku bisa memberikan hadiah yang terbaik untuk seseorang.

Alamsyah(Cont'd)

Jadi ngga usah dipikirkan lagi. karena itu sudah menjadi hakmu, Na.


Cut to

45. Ext. Depan rumah Berliana - Sore

Cast: Berliana, Alamsyah

Motor ninja Alamsyah berhenti di depan gerbang rumah Berliana. Berliana turun dari motor, lalu melepaskan helmnya diberikannya kepada Alamsyah.

Berliana

Oh ya..aku penasaran dengan apa yang diomongin sama ayahku kemarin itu. Emangnya ngobrol tentang apa, sih?

Alamsyah

(Menaikkan alis,Menyeringai)

Aku bilang ke Ayahmu "Berliana pacarku om, jangan halangin cinta kami om"

Berliana yang serius mendengarkan justru mendapat jawaban yang tidak benar. Lawakan Alamsyah membuat Berliana memberenggut

Berliana

(Kesal)

Ihh yang bener Alam! Lagian siapa juga yang pacaran sama kamu, apalagi cinta? Emm.. Kata-kata itu menggelikan untuk didengar dan dikatakan

Alamsyah

(Menatap Berliana)

Berliana..

Berliana berhenti lalu terdiam menatap Alamsyah yang terlihat serius.

Alamsyah (Cont'd)

(Serius)

Aku mencintaimu. Aku sudah mencintai sejak kamu meminta jabat tangan denganku. Kamu mau jadi pacarku untuk menjadi tempat pulangku?

Berliana seperti terhipnotis, Alamsyah berubah serius. Berliana melihat ekspresi Alamsyah yang tidak ada guratan untuk menjadikan ini bercandaan.

Berliana (V.O)

Apakah aku tidak sedang bermimpi?. Alamsyah yang merupakan tokoh utama yang ku idolakan dari balik jendela menyatakan serius tentang rasa cintanya kepadaku? Memintaku untuk menjadi tokoh utama wanitanya?

Berliana mendadak kehilangan suaranya, ia terkejut kalau Alamsyah akan menembaknya seperti ini. Berliana yang terperangah, mengangguk dengan lemah.


Cut to

46. Int. Tempat Bimbingan - Malam

Cast: Berliana, Joan

Langit sudah menggelap. Terlihat Berliana turun dari motor Ayahnya lalu berjalan kedalam-tempat bimbingannya. Berliana meminta ayahnya untuk memindahkan tempat lesnya karena review-nya bagus untuk anak yang menyiapkan UN.

Berliana diarahkan oleh petugas ke kelas yang dipilihnya yakni kelas IPS sesuai jurusannya. Saat sudah sampai kelas yang dimaksud petugas itu juga pamit lalu Berliana mengucap

Berliana

(Menunduk sopan)

Terimakasih

Dengan penuh keyakinan karena tampak dari kaca kecil bahwa ruangan ber-AC itu sedikit ramai dengan anak-anak lain. Berliana menganggukkan kepala kepada anak lain. Tetapi perhatiannya tertuju kepada Joan yang duduk di pojok kelas.

Berliana berjalan memilih tempat sebelah Joan yang masih kosong mencoba untuk lebih dekat dengan Joan. Karena bagaimanapun Joan adalah sahabat Alamsyah. Berliana harus bisa membangun pertemanan dengannya. Namun Joan hanya memandangnya tak suka lalu pindah ke bagian tempat lain. Hal itu membuat Berliana menghembuskan napas panjang.

Cut to

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar