Lamun
2. Scene 1-5
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1. Int. Rumah Berliana-ruang makan-Malam

Tio dan Berliana duduk dengan makanan yang sudah tersaji di meja bundar. Tio melihat anaknya aneh, melamun dan tersenyum sendiri.

CU: Mata Berliana yang berbinar penuh harapan


Cut to

Flasback On

Ext.Depan kelas XII MIA 2-

Continous Opening

LS: menampilkan secara keseluruhan objek yang disekitar mereka dengan keadaan Berliana tersenyum lebar-mengulurkan tangan ke arah Alam dan Alam bengong dengan memegang basket dg kedua tangan di depan perut, membeku.

Alamsyah

(Wajah canggung, mengarahkan tangan kanannya, menyambut tangan Berliana yang mengambang di udara)

Alamsyah(beat).bisa dipanggil Alam

Suasana sekitar seperti membeku lalu Berliana melepas tautan tangan mereka dan tersenyum lebar. Tanpa kata langsung berlari kearah kelasnya. Lalu bersembunyi khas anak kasmaran sambil mengintip dari balik tembok.

Cut to

Sedangkan Alam bengong melihat "kejadian aneh" ini. Alam kemudian melihat telapak tangannya dan seperti berekspresi seperti "hah?"

CU: Telapak tangan Alam

Alam

(Terkekeh, Geleng-geleng kepala)

Cewe aneh(beat)

Alam berbalik menghampiri 4 teman-temannya yang lain. Lalu melemparkan bolanya kearah Dino.

Dino

(Penasaran)

Lam,tadi siapa? Pakai acara jabat tangan segala lagi(ketawa)

Alam

(Mengangkat bahu,sambil menatap kearah kelas Berliana)

Ngga tahu, cuma cewe ajaib yang datangnya ngga diduga


Cut back to

Berliana berbalik, bersandar pada tembok sambil memegang dadanya lalu tersenyum.

Berliana(V.O)

Rasa yang tak tertahankan akhirnya meluap. Mungkin hanya perkenalan biasa atau luar biasa?(menyeringai). Jika aku bisa lebih percaya diri lagi mungkin aku akan mengatakan perasaanku tanpa ingin dibalas. Lamun, seperti ini saja rasanya aku sudah senang.

Berliana(Cont'd)

Karena aku hanya ingin menyatakan kalau aku ada di dunia ini.

Flashback off


Cut back to

Fade out

Tio yang melihat anaknya tersenyum sendiri pun, merasa heran. Berliana belum menyentuh makanannya

Tio 

(heran)

Kenapa kamu senyam-senyum sendiri? Cepat makan Na

Berliana 

(Kaget lalu tersenyum, kikuk)

Ngga apa-apa kok yah (beat). Hmm iya

Disela mengambil makan ke piring mereka. Tiba-tiba Tio menyeletuk.

Tio

Kamu tau taman hiburan di sebelah kantornya ayah, Na?

Berliana

(Menoleh dan menatap ayahnya)

Yang katanya baru dibuka itu ya, yah?

Tio

(Membenarkan dengan gestur menunjuk)

Iya yang itu

Berliana

(Penasaran)

Emang kenapa? Bagus ya ,yah? Jadi pengen kesana

Tio

(Serius)

Bagus sih bagus, tapi ya gitu banyak anak muda kasmaran yang ngga tau tempat masalahnya(beat)

Berliana yang sedang mengunyah pelan-pelan sambil mendengarkan cerita ayahnya langsung tersedak lalu minum air putih. Gesturnya panik bahkan tadi dia punya perkenalan diri dengan seseorang yang ia kagumi meskipun bukan kasmaran jenis yang sama tapi tetap saja mengejutkan.

Berliana (V.O)

Terus tadi aku apa,yah? Orang yang ngga punya urat malu? Karena tiba-tiba kenalan ngga jelas. Dikata kasmaran juga bukan,sih.(beat) Atau memang aku begitu? Entah(menyeringai)

Tio

Yang pelan-pelan dong makannya, Na

Berliana mengusap mulutnya, mengelap sisa air di mulutnya.

Tio(Cont'd)

Maksudnya ayah, anak ayah jangan kayak gitu. Apalagi ngeliat kamu senyam-senyum ngga jelas tadi, ngingetin masa muda ayah. Pokoknya harus tahu batas ya, Na

Berliana (V.O)

(Tersenyum kecut)

Memang benar katanya,kalau orang tua selalu punya firasat yang tepat

Cut to

2. Ext.Depan gerbang SMA Pancasila-Pagi

Ayah Berliana dengan motor maticnya meninggalkan sekolah tak luput dari pandangan Berliana. Berliana berjalan ke arah gerbang dari belakang terdengar suara yang familiar lalu menoleh. Berliana mengikuti arah laju motor Alamsyah hingga diparkirkan disamping gedung sekolah dengan jalan dilambatkan. Alamsyah membuka helm lalu berpaling berpasan dengan tatapan Berliana.

Berliana

(Kaget tidak menduga, memutuskan kontak mata setelah 3 detik seperti waktu membeku)

Fara

(dari arah belakang, berteriak)

Nana!

Berliana

(Menoleh, bergerak tidak nyaman seolah mengabaikan Alamsyah)

Hai, Far. Lo kelihatan kurang tidur

Fara

Iya nih. Stres mikirin ulangan yang menanti hari ini

Berliana melihat mencuri pandang-

Berliana

Dibawa enjoy aja. Kurang tidur jadinya pusing juga

Fara

Haha Iya, seharusnya begitu


Cut to

3.Ext. Kantin sekolah-Siang

Cast: Berliana, Flo

Berliana dan Flo dikantin, mengambil tempat duduk didekat tembok. Makanan yang dipesan 2 piring siomay tersisa separuh di meja.

Flo

Sumpah tadi soalnya bisa kayak begitu yak? Ngga kira-kira emang. Pusing tujuh keliling jadinya

Berliana menoleh kearah sahabatnya itu sambil tersenyum geli.

Berliana

Sulit sih. Tapi udah selesai,jadi lega-kan?

Flo

Iya lega saking leganya jadi pengen shopping nih. Pengen balas dendam

Berliana

Ngga capek apa shopping terus? Bukannya kemarin habis beli banyak barang juga

Flo

Ngga ada kamus capek untuk urusan itu. Sekarang butuhnya healing dengan cara shopping

Berliana

(Menggelengkan kepala)

Iya-in ajalah ratunya ngemall

Cut to

CU:

4. Ext. Kantin sekolah-Siang

Cast: Alamsyah, Dino,& Joan

Terlihat mereka bertiga berada di balik rak jualan ibu kantin memilih menu yang akan dibeli. Dino tiba-tiba mendekat kearah Alamsyah.

Dino

(Berbisik)

Lam, itu ya yang cewek kemari, kan?

Alamsyah

Cewek apa?

Dino

Yang jabat tangan lo buat kenalan

Alamsyah

(Penasaran)

Mana?

Dino memposisikan Alamsyah untuk bisa melihat jelas objek yang ia tunjuk dari balik rak yang berisi jajan dan makanan itu. Mata Alamsyah membola ketika tidak sengaja tatapan Berliana mengarah ke rak kantin lalu menegakkan badan kembali.

Joan

(penasaran, kaku)

Siapa sih?

Dino

(Memastikan)

Ya,kan Lam? Gue yakin hidup lo bakalan berubah sekarang, percaya deh sama gue

Alamsyah

(Mendengus)

Kalau percaya sama lo berarti gue syirik. Eh tapi itu sebelahnya Flo, temen lo kan, No?

Joan hanya mendengarkan celotehan sahabatnya, lalu mencari sosok Flo diantara banyak siswa yang beristirahat di kantin dan melihat sosok disampingnya Flo dengan tatapan tidak terbaca.

Dino

Iya kenapa?

Alamsyah

Flo kan terkenal juga tapi kenapa cewe disebelahnya, ngga terlalu muncul?

Dino

Ya mana gue tau. Flo juga ngga pernah ngenalin ke gue. Tapi buktinya dia punya keberanian tuh deketin lo

Cut back to

5. Ext. Kantin sekolah - Siang

Cast: Berliana, Flo

Flo berhenti memakan siomaynya lalu menghadap kearah Berliana. Berliana yang ditatap begitu mengernyitkan dahinya. Lalu Flo mendekat lalu bergelayut di tangan Berliana.

Flo

Ikut aku yuk Na, nanti ke Mall Tanjung dekat sekolah pas nanti pulang. Kan Nana baik

Berliana

(Wajah malas, tidak tertarik ajakan)

Ngga,ah.Males.Capek.

Flo

Kok gitu sih sama gue, nanti gue traktir, emm terserah lo deh maunya apa, ya please?

Flo mengatupkan kedua tangannya di depan wajahnya, memohon kepada Berliana untuk sekali aja ikut shopping dengannya. Flo memang ratunya shopping, kegundahan apapun ia selalu membalas dendam dengan cara belanja.

Flo(Cont'd)

(Memohon, jarinya membentuk angka satu dan menggoyangkan tangan Berliana lagi)

Sekali ini aja

Berliana

(Mengerutkan dahi)

Emangnya mau beli apa dulu nih? Harus disepakati dulu kalau ngga nanti kemana-mana lagi

Flo

(Tersenyum lebar)

Cuma ke Toko sport

Cut to



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar