1. Bagian 1

Dalam gelap, terdengar suara gemuruh, suara orang-orang yang serempak bersuara yang sama, suara itu hilang dan muncul, berkali-kali, seperti memiliki nada dan iramanya sendiri.

Terdengar suara decitan... terdengar... berulang kali... hilang... muncul... hilang... muncul.

Terdengar suara pantulan... suara yang yang sangat khas dari pantulan itu... suara kok yang di pukul... terdengar lagi suara itu... berulang kali.

Dengan cepatnya suara-suara itu menjadi satu, saling bertabrakan satu sama lain...

FADE IN:

INT. STADION - SIANG

Suara gemuruh di dalam Stadion, penonton bersorak-sorak.

SUPERIMPOSE : "FINAL KEJUARAAN DUNIA BWF" "DIANA KHARISMA VS AMARAH PRATIWI"

Mereka bergemuruh melihat pertandingan Badminton di depan mereka.

Dua Atlet sedang bertanding sambil di ikuti seruan penonton.

SUPRIYADI (V.O)

Selamat Datang bagi anda yang baru saja bergabung, bersama saya Supriyadi dan Analis Badminton Putri Kartika. Anda sedang menyaksikan pertandingan final tunggal putri Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis antara Amarah Pratiwi dan juara bertahan Diana Ratu Kharisma.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Setelah melewati dua gim, sekarang kita di gim terakhir dengan kedudukan duapuluh enambelas untuk championship point Amarah Pratiwi. Apakah ini menjadi momentum Amarah bisa mengalahkan Diana untuk pertama kalinya? walaupun mereka sering bertemu di Pelatnas. Tapi ini berbeda.

SUPRIYADI (V.O)

Benar sekali Kartika. Karena itu juga kita tidak melihat Pelatih Tunggal Putri Pelatnas. Kurnia Larasati di pinggir lapangan karena kedua pemain adalah atlet pelatnas.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Benar bung. Akan lain ceritanya kalau salah satu dari mereka pemain profesional.

INT. STADION - LAPANGAN - SIANG

Terlihat di Papan Skor nama pemain, angka dan gim sekarang serta menit yang di lalui.

DIANA KHARISMA, 30-an, menyeka keringatnya dengan Handuk ke seluruh tubuhnya. Ia terlihat tenang.

AMARAH PRATIWI, 20-an, terlihat masih semangat, melompat-lompat kecil, memanaskan tubuhnya.

UMPIRE, 40-an melihat kedua pemain itu.

UMPIRE

Twenty match point sixteen... play.

Mereka bersiap mengambil Posisi. Amarah akan melakukan servis.

Diana berfokus, mengambil kuda-kudanya. Matanya fokus ke Kok.

Amarah melakukan servis flick --

Diana mundur ke belakang dan melompat. Ia melakukan smash silang --

Dengan cepat Kok itu masuk ke bidang Amarah --

Amarah tidak bisa mejangkaunya. Penonton bergemuruh.

UMPIRE

Service over. Seventeen twenty.

Amarah mengembalikan Kok ke Diana. Amarah menghela nafas, sesaat ia melihat Diana. Diana mengambil Kok itu dan menyeka keringatnya, mengatur nafasnya.

SUPRIYADI (V.O)

Servis flick yang tanggung dari Amarah. Membuat Diana tidak menyiakan-nyiakan kesempatan. Kesalahan yang seharusnya tidak di lakukan.

Diana bersiap-siap melakukan Servis. Amarah memasang kuda-kudanya, siap menerimanya.

UMPIRE

Play.

Diana melakukan servis --

Itu servis Flick --

Amarah berusaha menggapainya --

PUTRI KARTIKA (V.O)

CANTIK SEKALI!

Ia tidak bisa. Kok jatuh tepat di garis dalam bidang permainan Amarah. Penonton bergemuruh, bersorak.

UMPIRE

Eighteen twenty.

Diana hanya mengangguk, menyeka keringatnya, menyakinkan dirinya. Ia menggerakan lututnya, sesekali memegangnya.

Amarah sesaat melihat Kok itu, dingin. Ia mengambil dan mengembalikannya ke bidang Diana. Amarah melihat Diana, dingin.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Diana mengembalikan apa yang di lakukan Amarah. Pengalaman memang tidak bisa berbohong melawan Amarah yang masih muda.

Diana bersiap-siap melakukan servis. Amarah memasang kuda-kudanya, bersiap menerima.

Diana melakukan servis pendek --

Amarah melakukan netting --

Diana melakukan netting juga --

Amarah melakukan netting lagi --

Dengan cepat, Diana mendekatinya dan melakukan netting --

PUTRI KARTIKA (V.O)

TANGGUNG!

Amarah sudah di depan, dengan cepat ia memukul Kok --

Reflek cepat Diana memukul Kok ke belakang --

Penonton bergemuruh melihatnya --

Amarah berlari, mengembalikan Kok dengan Lob --

Diana memukul Kok dengan Dropshot --

Amarah mengejar Kok dan memaksanya mengembalikan dengan Lob clear --

Diana melakukan Smash menyilang dengan keras --

Amarah melakukan dive, berusaha mengembalikan Kok --

Kok berhasil berbalik ke Diana --

Diana melakukan netting --

Amarah membalasnya dengan netting silang --

SUPRIYADI (V.O)

NETTING SILANG!

Diana dengan cepat bergerak ke samping --

Amarah dengan cepat mengikuti Diana ke samping juga --

Diana mengembalikan Kok netting silang juga --

PUTRI KARTIKA (V.O)

AMARAH TERTIPU!

Amarah dengan cepat kembali ke tempat semula dan memukul Kok dengan keras --

SUPRIYADI (V.O)

Netting silang di balas netting silang. Benar-benar Diana mengikuti alur Amarah.

Kok melambung tinggi ke belakang. Diana melakukan smash silang dengan keras --

Amarah bisa mengembalikannya --

Diana melakukan netting --

Amarah dengan cepat berlari dan melakukan netting --

Diana melakukan netting menyilang --

Amarah dengan cepat melalukan netting menyilang juga --

Kok semakin tipis ke net, bahkan bergulir di atasnya --

Amarah tetap di tempatnya, melihat --

PUTRI KARTIKA (V.O)

TIPIS!!

Diana mengejar kok, sesaat ia menunggu Kok jatuh --

Diana melakukan netting lagi --

Kok bergulir di atas net dan --

SUPRIYADI (V.O)

AMARAH MATI LANGKAH!

Jatuh ke bidang permainan Amarah. Penonton bergemuruh melihatnya.

UMPIRE

Nineteen twenty.

Amarah mengangkat Kepalanya, tidak percaya, ia menghela nafas.

Diana mengangkat kepalanya juga, menghela nafas. Ia memegang lututnya, nafasnya tersengal-sengal.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Diana memegang lututnya. Cedera lamanya kembali menyerang.

Amarah melihat Diana, dingin. Ia menyeka keringatnya. Ia mengatur nafasnya. Ia mengangguk-anggukan Kepalanya.

UMPIRE

Play.

Diana mengambil Kok dan kembali ke posisinya. Amarah juga melakukan hal yang sama.

SUPRIYADI (V.O)

Dalam tujuh kali pertemuan, Amarah belum pernah sekalipun mengalahan Diana. Apakah ini menjadi kekalahan kedepalan?

Diana menggerakan kakinya. Ia terlihat tidak nyaman. Ia bersiap. Amarah melakukan kuda-kudanya, siap menerima.

Diana melakukan servis pendek --

Amarah mengembalikanya --

Diana melakukan Lob --

Amarah melakukan smash silang --

Diana melakukan dive dan berhasil mengembalikannya --

Amarah melakukan netting silang --

Diana mengejar dan melakukan dive dan berhasil mengembalikannya --

Amarah melakukan pukulan drive ke belakang --

Diana berlari dan melakukan pukulan keras ke belakang --

Amarah melakukan pukulan smash menyilang lagi --

Diana melakukan dive lagi dan berhasil mengembalikannya --

Amarah melakukan netting --

Diana melakukan dive lagi dan berhasil mengembalikannya --

Kok menjadi tanggung --

PUTRI KARTIKA (V.O)

TANGGUNG!!

Amarah melakukan Smash dengan kuat --

Diana bisa mengembalikannya dengan dive --

Kok menyilang dan Amarah melakukan netting --

Diana melakukan Dive dan berhasil mengembalikannya --

Kok melambung tinggi ke belakang --

Amarah memukul Kok dengan keras --

Diana dengan cepat memukul Kok dengan keras --

Amarah membalas memukul Kok dengan keras dan cepat --

SUPRIYADI (V.O)

ADU DRIVE!!

Diana membalas dengan cepat Drive Amarah --

Amarah membalas Drive dengan lebih cepat --

Amarah maju ke depan net --

Diana terdesak, ia membalas Drive Amarah --

Amarah sudah menunggu di depan net dan membalas Drive Diana dengan lebih kuat dan cepat --

Diana membalas Amarah dengan Drive menyilang --

Dengan cepat Diana maju ke depan --

KREK --

Terdengar suara dari Lutut Kanan Diana --

Amarah yang menyadarinya langsung mengejar Kok dan mengembalikannya dengan Dive --

Tidak sampai --

Kok jatuh ke dalam bidang permainan Amarah. Penonton bergemuruh.

UMPIRE

Twenty all.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Keadaan berbalik. Kekalahan kedelapan Amarah dan kemenangan kedelepan untuk Diana di depan mata mereka.

Diana mengangkat tangannya, memegang lututnya. Menahan sakit.

DIANA

Ahhhhh... sial.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Tahan dulu pemirsa, Diana mengangkat tangan dan memegang lututnya.

Umpire yang melihatnya mengangkat tangan.

Diana berusaha berjalan, tidak bisa. Ia duduk di Lapangan, memegang Lutunya, kesakitan.

Amarah menyeka keringatnya dengan Handuk, melihat ke arah Diana, dingin.

AMARAH

Jangan retire, kak. Bangun, bangun. Aku masih harus ngalahin kamu di sini.

PETUGAS MEDIS, 40-an bersama OFFICIAL, 40-an, memeriksa Lutut Diana.

DIANA

It hurt a lot.

Petugas Medis melihat Lutut Diana. Ia memegangnya dan mencoba menggerakannya.

Diana mengerang kesakitan. Petugas Medis melihat ke Official dan menggeleng.

PETUGAS MEDIS

This is serious. You should stop.

DIANA

You can give a painkiller.

OFFICIAL

Are you sure?

DIANA

Yes.

Petugas Medis dan Official saling melihat.

DIANA

I can't retire.

Official melihat Diana, kemudian Petugas Medis.

OFFICIAL

Understood.

Petugas Medis menyemprotkan Painkiller di Lutut Diana. Wajahnya tenang, tidak terganggu sama sekali. Perawatan di hentikan.

Diana menggerakan Lututnya sambil mengggerakannya. Petugas Medis menunggu jawaban Diana.

PETUGAS MEDIS

You good?

DIANA

Yes, I am good. Thankyou.

Petugas Medis berjalan pergi, Diana mengambil Handuk dan menyeka keringatnya. Membersihkan keringat di lututnya.

Ia berjalan menuju Lapangan, suara gemuruh penonton terdengar.

Amarah melihat Diana, datar.

SUPRIYADI (V.O)

Cedera lamanya kembali kambuh. Dan Diana tidak mundur. Mereka tidak bisa mundur sekarang. Tidak dengan banyak poin yang di pertaruhkan.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Betul bung. Diana memang memiliki riwayat cedera lutut sejak main menjadi pemain junior dan sekarang kambuh. Itu bukan cara kalah yang Diana mau kali ini.

Amarah memasang kuda-kuda.

Diana menahannya sakitnya, berusaha fokus. Ia melakukan servis panjang --

Amarah dengan cepat mundur ke belakang dan memukul Kok dengan keras dan kuat --

Smash silang --

Diana hanya diam di tempatnya, sambil berusaha mengembalikan Kok, tetapi tidak bisa.

UMPIRE

Twenty one twenty.

Amarah yang melihatnya hanya diam, dingin.

Diana berjalan dengan tertatih-tatih, menahan sakit di lututnya. Ia mengambil Kok dan memukulnya ke Amarah.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Lutut Diana cedera dan hanya tinggal satu poin lagi. Juara Dunia Tunggal Putri milik Amarah Pratiwi. Amarah akhirnya bisa mengalahkan Diana pertamakalinya.

Amarah mengambil Kok di bidang permainannya.

AMARAH

Bukan ini caranya, Kak.

Amarah bersiap. Begitu juga Diana. Amarah melakukan servis panjang --

Diana memukulnya dengan keras --

Amarah mengembalikannya dengan Kok lambung --

Diana memukulnya dengan Lob --

Amarah memukul Kok dengan Dropshot --

Diana tidak bergerak dari tempatnya, hanya menjulurkan Raketnya ke depan.

Kok jatuh di bidang Diana. Penonton bergemuruh.

UMPIRE

Game. Match won by Amarah Pratiwi. Twenty one nineteen, nineteen twenty one, twenty two twenty.

SUPRIYADI (V.O)

Konfirmasi dari wasit. Amarah menang pertamakalinya atas Diana. Bukan yang di inginkan Amarah. Kedua pemain pasti kecewa dengan hasil ini.

Diana menghela nafas panjang. Ia memegang Lututnya, berusaha tersenyum. Ia melambaikan tangan ke Penonton.

Amarah masih berdiri di tempatnya, melihat Diana, dingin. Ia memegang Raketnya, lebih kuat. Amarah berjalan menuju pinggir lapangan. Ia menunduk.

AMARAH

SIAL!!

Ia mengatur nafasnya.

Diana melambaikan tangan kepada Penonton yang bergemuruh, bertepuk tangan. Ia berjalan ke pinggir lapangan dengan perlahan-lahan.

Diana melihat Amarah.

Amarah juga melihatnya, dingin.

Mereka saling melihat, tak ada ekspresi dari keduanya, datar.

Amarah memasuk barang-barangya ke Tas.

Diana menunduk sambil berpegang ke pinggir lapangan. Ia menahan rasa sakit. Ia memejamkan matanya. Mengatur nafasnya.

CUT TO:

INT. RUANG GANTI - SIANG

Diana bersandar di Ruang Ganti. Lututnya yang di kompres Es dan di Perban. Masih menggunakan Seragam Tandingnya.

Ia melihat ke Langit-langit Ruangan, melamun. Ia menghela nafas, panjang.

Ia melihat Medali di depannya, datar. Medali Perak Kejuaraan Dunia.

Ia melihat Lututnya, memegangnya.

DIANA

Ahhhhhh... sial.

DISSOLVE TO:

INT. STADION - SIANG

Tiga Lapangan Badminton berjejeran. Orang-orang menonton Atlet-atlet yang bertanding, bersorak dan bergemuruh.

SUPERIMPOSE : "32 BESAR DENMARK OPEN" "DIANA KHARISMA VS CHLOE JOHANNSSON"

INT. STADION - LAPANGAN - SIANG

Papan Skor tertulis Diana Kharisma melawan Atlet Denmark Chloe Johannsson.

Terlihat di sebelah nama mereka skor satu nol untuk keunggulan Chloe. Sekarang memasuki Gim Kedua dengan keunggulan Chloe dengan Sembilan Belas lawan Sepuluh.

KURNIA LARASATI, 30-an, Pelatih Tunggal Putri Pelatnas, duduk di pinggir Lapangan. Melihat Diana yang bermain.

INT. PINGGIR LAPANGAN - STADION - SIANG

KURNIA

Footwork, footwork, Diana.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Diana berusaha mengembalikan Kok --

CHLOE JOHANNSSON, 20-an, mengembalikan Kok dengan Lob --

Diana melakukan smash menyilang --

Chloe melakukan Dive dan berhasil mengembalikan kok --

Kok bergulir di atas net --

Diana masih di tempatnya --

Kok jatuh di bidang permainan Diana. Diana hanya melihatnya, datar.

UMPIRE

Twenty matchpoint ten.

SUPRIYADI (V.O)

Diana hanya diam di tempatnya. Sepuluh kesempatan matchpoint bagi Chloe.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Betul bung. Diana kehilangan arah bermainnya.

Chloe berteriak, mengepalkan tangan. Terdengar suara dari Penonton yang bergemuruh dan bertepuk tangan, memberikan dukungan.

Diana menyeka keringatnya, sesaat ia melihat Kurnia.

INT. PINGGIR LAPANGAN - STADION - SIANG

KURNIA

Atur tempo kamu. Satu-satu.

Diana mengangguk.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

UMPIRE

Play.

Chloe bersiap melalukan Servis. Diana memasang kuda-kudanya, bersiap menerima.

Chloe melakukan Servis panjang --

Diana ke belakang dan mengembalikan Kok dengan Lob --

Chloe melakukan Lob silang --

Diana terlihat keletihan, berusaha mengembalikan Kok --

Chloe mengembalikan Kok dengan Lob silang lagi --

Diana berusaha mengembalikan Kok --

Lagi, Chloe mengembalikan Kok dengan Lob silang --

INT. PINGGIR LAPANGAN - STADION - SIANG

KURNIA

Atur tempo. Jangan kepancing.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Diana melakukan smash menyilang --

Chloe dapat mengembalikannya --

Kok menjadi tanggung --

Dengan cepat Diana berlari ke depan dan menyambar Kok --

Diana menyadari terjadi sesuatu di Lututnya --

PUTRI KARTIKA (V.O)

Lutut Diana bermasalah lagi.

Kok tersangkut di net dan jatuh ke dalam bidang sendiri. Chloe berteriak, merayakan kemenangannya.

UMPIRE

Game. Macth won by Chloe Johannsson. Twenty one eleven twenty one ten.

Penonton bergemuruh dan bersorak merayakan kemenengan Chloe.

SUPRIYADI (V.O)

Setelah kejuaraan dunia dan mengikuti empat turnamen di eropa. Hasilnya buruk sekali buat Diana, Kartika.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Betul bung. Dari empat turnamen, Diana harus retired di tiga turnamen dan sekarang dia harus kalah di babak kedua. Yang juga karena lututnya.

Diana hanya menghela nafas panjang. Ia mengambil Kok dan memberikannya kepada Service Judge, sambil bersalaman. Terlihat ia menahan sakit di Lututnya. Ia berjalan perlahan-lahan.

Diana bersalaman dengan Umpire. Chloe menghampirinya dan mereka bersalaman --

CHLOE

It's a honor to play with you Queen. I am hope you come back stronger.

DIANA

Thank you. You doing a great job. Good luck for the tournament.

Mereka saling berpisah, Diana melambai kepada Penonton dan memberikan penghormatan kepada Penonton.

SUPRIYADI (V.O)

Dengan kekalahan Diana maka kita punya nomor satu dunia yang baru, Kartika.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Betul bung. Amarah Pratiwi menjadi nomor satu dunia yang baru menggantikan Diana yang sudah menjadi nomor satu selama empat ratus minggu.

SUPRIYADI (V.O)

Atau selama tujuh tahun. End of era.

Diana berjalan ke Pinggir Lapangan. Kurnia berdiri di sana.

DIANA

Lutut aku bermasalah lagi, Coach.

KURNIA

Bisa jalan?

Diana mencoba, tidak bisa. Ia menggeleng.

Kurnia menuju ke Offisial dan berbicara. Diana duduk sambil berusaha menahan sakit. Ia mengambil handuk dan menutup wajahnya. Ia mengatur nafasnya.

Kurnia datang bersama Offisial yang membawa Kursi Roda. Diana sambil di bantu Kurnia duduk di sana.

Terdengar tepukan tangan dari Penonton dan Diana mencoba tersenyum, membalas dukungan mereka.

Terdengar suara dari ujung --

ANNOUNCER (O.S)

In court two. Player from France, Nolle Antoinette against Player from Indonesia, Amarah Pratiwi. MAKE SOME NOIISE!!

Perangkat Pertandingan memasuki Lapangan bersama Amarah, terdengar suara gemuruh dari Penonton, bersorak dan bertepuk tangan.

Diana masih menunggu mereka memasuki Lapangan. Sesaat Diana melihat Amarah yang juga melihatnya, mereka saling melihat.

Tak ada ekspresi dari keduanya, datar. Amarah berjalan melewati Diana begitu saja.

Diana dan perangkat pertandingan menuju Ruang Ganti.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Amarah meletakan Tasnya di pinggir lapangan. Ia melihat Diana yang berjalan masuk ke ruang ganti dengan Kursi Roda, datar.

INT. RUANG PERAWATAN - SIANG

Diana berbaring di Tempat Tidur, Lututnya sedang di Kompres Es.

DOKTER, 40-an masuk ke dalam sambil membawa Obat dan memberikannya ke pada Diana.

DOKTER

Your knee swollen. I can't examine you while you suffering that. I am just giving a compress and medicine to reduce the pain. You should got MRI examine when back home.

DIANA

Thank you Doctor.

Dokter berjalan keluar.

DOKTER

Call me if you need anything.

Dokter berjalan keluar. Diana sendirian di Ruangan itu. Ia melihat langit-langit, menghela nafas panjang. Ia menutup wajahnya dengan Handuk.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar