Kita dan Ekspektasi
9. Kita dan ekspektasi #9
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

...

Saat ini Guntur dan Hana duduk berhadapan dengan Marissa dan Niko. Sedangkan Beno sudah keluar dengan dalih ingin mengecek konsep pernikahan kliennya yang lain.

Pandangan mata Marissa menuju ke bawah, sedangkan Niko masih songong seperti biasa. Hana malah ketar ketir melihat pemandangan itu. Pantas saja Guntur terlihat aneh, ternyata hari ini ada kejutan yang datang.


GUNTUR

Silahkan Mas Niko, Mbak Marissa... jelaskan konsep pernikahan yang kalian berdua inginkan!


Hana menggigit bibir atasnya. Guntur terlihat seperti orang yang sama sekali tak mengenal kliennya. Hana lalu berdiri 


HANA

Emm Nik, Mbak Marissa sebentar ya aku ambilin daftar vendor sama contoh-contohnya


Hana terlihat canggung bukan main. Dirinya bergegas keluar lalu masuk ke ruang itu lagi. Hana lalu memberikan sebuah buku besar berisi daftar itu.


NIKO

Kalau kita pakai konsep yang ini gimana Sa? Mawar putih kayaknya bagus deh! Ya kan?


Niko menunjuk sebuah konsep pernikahan bergaya internasional dengan dominasi bunga mawar putih sebagai dekorasinya.


Guntur tersenyum miring.


GUNTUR

Marissa sukanya mawar merah kalik!


Guntur berbicara dengan volume yang cukup pelan, namun masih mampu membuat ketiga orang selain dirinya menoleh.

Hana yang sama sekali tak mengerti, terus menerus mencolek lengan Guntur untuk menuntut penjelasan. Namun, Guntur tak bergeming.


MARISSA

Terserah kamu, aku ikut aja


Marissa berbicara dengan nada pelan sambil terus menatap ke bawah. Sama sekali tak berani menatap wajah Guntur.


NIKO

Oke berhubung calon istri saya bilang terserah saya, jadi saya pilih konsep yang ini aja. Outdoor dengan konsep modern. Untuk detail lainnya saya akan hubungi lagi.


Guntur yang masih di posisi duduk sambil melipat tangannya di depan dada hanya mengangguk, hingga Niko dan Marissa berpamitan untuk pergi dari sana.


HANA

Tur? Tadi itu apa?


GUNTUR

Apa? Kita dapet job lagi


Guntur lalu berdiri dan langsung meninggalkan Hana dengan acuh. Hana semakin curiga, bisa-bisanya Guntur berubah sifat seperti ini. 



JUMP CUT TO :


48. INT. APARTEMEN GUNTUR-SORE HARI


Satu bulan kemudian...


Hana sedang sibuk merapikan kamar tidurnya di apartemen milik Guntur. Guntur memang tidak memintanya menemani tapi Hana takut jika benar-benar ada yng tidak beres dengan Guntur. Selama sebulan penuh Guntur wira wiri mengurusi acara pernikahan Niko dan Marissa dengan ditemani Badra. Bahkan Guntur sendiri yang mengajukan diri sebagai ketua koordinator acara. Semua crew heran, namun Guntur sulit ditebak akhir-akhir ini.


INSERT :

(Scene Guntur mengecek venue acara pernikahan Marissa dan Niko)


CUT BACK TO :


Ditengah-tengah kegiatan Hana yang merapihkan apartemen Guntur. Ponselnya tiba-tiba berdering.


(On phone)


HANA

Iya Bas? 


49. EXT. PINGGIR JALAN-SORE HARI


Bastian terlihat berdiri dengan bersandar di mobilnya. Dirinya menatap laut yang ada dibawah jembatan sana. Sudah selama satu bulan, laki-laki itu jarang menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Hana selalu sibuk setiap diajak bertemu, namun Bastian lagi-lagi menunjukkan sikap ‘nggak papa’.


BASTIAN (V.O.)

Apa bener kita memang punya takdir buat bareng-bareng Han? Empat opsi yang ada dikepalaku saat ini sangat menjebak. Satu dari keempatnya nyuruh aku buat bertahan, tapi tiga diantaranya lebih nyudutin aku buat melakukan yang sebaliknya. Aku manusia yang terlalu banyak topeng, sampai-sampai dihancurkan oleh topengku sendiri Han, Maaf.


INTERCUT SAMBUNGAN TELEPON HANA DAN BASTIAN :


BASTIAN

Kamu dimana Han?


HANA

Di apartemen Guntur


(Beat)


Bastian memejamkan matanya untuk sejenak. Jawaban Hana memang sering seperti ini.


BASTIAN

Bisa pulang? Aku mau ke rumah


CUT TO :


50. EXT. SEBUAH RESORT DI BANDUNG-PAGI HARI


(SFX) suara air mancur


Kota Bandung pagi ini diselimuti embun yang cukup tebal. Bukan hawa malas melainkan hawa segar. Resort mewah telah menyibukkan dirinya sedari subuh. mengingat nanti tepat pukul 7 waktu indonesia Barat akan dimulai sebuah acara suci yang menyatukan janji dua insan. Yaa akad nikah Niko dan Marissa.


Di pintu masuk utama sudah terpampang inisial N dan M lengkap dengan beberapa foto prewedding berlatarkan pantai dibelakangnya. Para tamu undangan pun dibuat terpana dengan keindahan dekorasi mewah nan elegan yang memenuhi setiap sudut garden tempat dilangsungkannya akad nikah nanti. Memang Niko dan Marissa memilih tema outdoor. Ya lebih tepatnya ini pilihan Niko, karena Marissa sepertinya masih belum sepenuh hati menerima perjodohan ini.


CUT TO :


51. INT. SEBUAH KAMAR HOTEL-PAGI HARI


Saat ini Guntur, Hana, beserta beberapa karyawannya yang ditunjuk untuk ikut mengkoordinir acara ini sedang bersiap-siap disebuah kamar yang memang khusus dijadikan basecamp untuk WO mereka.


ERIK

Cieee Mas Guntur couplean baju nih sama Mbak Hana


Goda Erik yang sedang mengikat tali sneakersnya setelah menyadari bahwa motif batik rok lilit Hana dengan kemeja Guntur memang sama persis.


HANA

Guntur sengaja Rik, dia kan ngefans sama gue


Tadi pagi padahal wanita itu sudah uring-uringan dengan Guntur karena baru sadar jika baju mereka sama. Itu artinya Guntur sengaja membelikan Hana batik itu agar bisa kembar dengan dirinya.


GUNTUR

Nggak papa Han, waktu itu kata penjualnya kalo gue beli kemeja doang harganya 390 ribu, terus kalo paket couple cuma 500 ribu . yaudah deh, kan bisa gue potong gaji lo buat gantiin 


WULAN

Mas Guntur keliatan beda loh, ganteng!


Guntur sontak nyengir-nyengir setelah mendapat pujian. Hari ini Guntur memang terlihat lebih tampan dari biasanya. Laki-laki itu habis mencukur rambutnya supaya lebih rapi. Guntur juga terlihat keren karena beberapa kabel earphone dan HT yang nangkring di telinga serta lehernya.


BENO

Hai hai hai sahabat-sahabat gue!


Beno tiba-tiba muncul dengan setelan jas keluarga berwarna gold membuat seluruh manusia-manusia sibuk yang ada diruangan itu menoleh.


HANA 

Shena cantik banget sih!


Hana mulai mengambil alih Shena ke dalam gendongannya lalu menciumi kedua pipi cuby anak itu dengan gemasnya.


Shenna yang hanya pakai tanktop saja sudah ucul apalagi sekarang, gadis kecil itu memakai kebaya dengan warna yang senada dengan ayahnya.


HANA

Shenna cantik bangettt!!! aunty emeshhh!


GUNTUR

Tapi Shenna jijik sama aunty


Guntur menyanggah dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil. Hal itu sukses memecah tawa semua orang.


NINO

Sial gue ketawa 


BENO

Tur, Niko minta lo ke kamarnya sekarang. Dia mau ngomong sesuatu


GUNTUR

Sorry gue nggak bisa, gue...


BENO

Ssssppppp


Beno memotong kalimat Guntur yang akan membuat alasan.


BENO

Bentar doang!


52. EXT. TAMAN RESORT-PAGI HARI


PAK GUSTI

Ananda Andrean Niko Prasetya, aku nikahkan engkau dengan anakku Marissa Wibisono dengan mas kawin seperangkat alat sholat, emas 100 gram, dan uang senilai 15000 dollar dibayar TUNAI!!!"


NIKO

Saya terima nikah dan kawinnya Marissa Wibisono binti I Gusti Wibisono dengan mas kawinnya tersebut tunai!


PENGHULU

Bagaimana para saksi?


SAKSI

Sah!


PENGHULU

Alhamdulillah...


Guntur berdiri sambil menyaksikan pernikahan mantan kekasihnya. 


GUNTUR (V.O.)

Mulai hari ini seorang Marissa Wibisono hanya pernah menjadi sejarah dalam cerita hidup gue. Mungkin Allah udah percaya kalau hati gue kuat menghadapi kehilangan secara berulang-ulang. Mama, Papa, dan sekarang Marissa. Niko sombong. Tapi setahu gue, setidaknya Niko bukan orang jahat. Anak itu masih manusia yang bisa bilang makasih dan maaf.


CUT BACK TO :


30 menit yang lalu.


GUNTUR

Cepet! gue masih harus ngurusin pernikahan lo!


Guntur menyentak tanpa melihat wajah Niko. Guntur bahkan menyibukkan kedua mata dan tangannya pada ponsel yang discroll kesana kemari padahal jelas-jelas itu hanya kedok saja.


NIKO

Gue minta maaf Bang!


Niko menatap Guntur yang duduk persis disampingnya. Guntur meliriknya melalui ekor mata beberapa kali. Rasanya Guntur ingin bertukar busana. Guntur dengan jas hitam itu, dan Niko dengan kemeja batik beserta kabel yang terpasang mengitari leher dan telinga Guntur.


Di kamar ganti pengantin pria dan para groomsmannya ini hanya ada Guntur dan Niko yang duduk bersebelahan. Mungkin, sebelum Guntur kemari, Niko sudah menyetting agar mereka bisa ngobrol berdua tanpa ada satupun temannya.


NIKO

Gue sekarang udah tau kalau gue cuma anak angkat Papa. Dan perjodohan gue sama Marissa ini juga ada sangkut pautnya sama almarhum Papa kandung gue bang


Guntur mengerutkan keningnya tanda kebingungan.


GUNTUR

Maksud lo?


NIKO

Ridwan Prasetya, Papa kandung gue dulu temen akrab Om Gusti semasa kuliah. Om Gusti cerita semua ke gue beberapa waktu yang lalu.

Om Gusti bilang...


FLASHBACK ON:


PAK GUSTI

Nik, Saya sama Ridwan udah temenan dari jaman kuliah. Dia menikah sampai punya anak kamu pun kami masih sering kontak meskipun cuma lewat HP karna waktu itu, saya menetap di Sidney. Saya pernah bikin kesepakatan sama dia kalau kami akan menjodohkan anak kami kelak. Tapi Nik setelah saya mendengar kabar kalau Ridwan sama Mama kamu kecelakaan saya langsung terbang ke Indonesia. Saya cari-cari keberadaan kamu, tapi satupun karyawan papamu nggak ada yang tau. Sampai akhirnya, belum lama ini saya dapat informasi kalau anaknya Ridwan itu diasuh sama partner kerjanya di Radja Holdings yaitu Pak Rudi. Dan setelah itu, saya tau kalau kamu adalah anaknya Ridwan, sahabat saya. Saya tahu ini mendadak. Kalian bahkan tidak saling mencintai, apalagi sebelumnya Marissa punya hubungan sama Guntur, kakak kamu. Waktu saya nggak banyak Nik, saya pengen ketika nanti bertemu Ridwan di akhirat saya bisa dengan bahagianya mengabari bahwa kita sudah resmi besanan. Saya ingin menepati janji pertemanan saya sama Ridwan. Dan satu lagi, sampaikan maaf saya sama Guntur. Maaf saya sudah menghancurkan perasaan anak itu.


FLASHBACK OFF.



Guntur mencoba sekuat mungkin mendengarkan semua cerita Niko. Ternyata Niko dan Marissa memang sudah ditakdirkan dari kecil. 


Guntur mengangguk ragu beberapa kali sebagai respon tanda mengerti. Padahal hatinya retak. 


NIKO

Bang?


Guntur menoleh karena Niko memanggilnya, namun Niko langsung berdiri dan memeluk Guntur.


NIKO

Makasih Bang, udah jadi Abang gue


Guntur tak membalas pelukan itu. Tak berselang lama Niko melepas pelukannya dan mengeluarkan sebuah kertas dari balik jasnya.


NIKO

Ini Bang, sertifikat rumah ini gue kasih ke lo! Makasih udah biarin gue ngerasain kasih sayang papa selama bertahun-tahun.


Niko memeberikan sertifikat itu pada Guntur. Namun, Guntur tak menerimanya.


GUNTUR

Gue nggak butuh semua itu Nik. Yang gue butuhin cuma janji lo buat nggak bikin Marissa nangis. Itu udah cukup buat gue!


Guntur lalu pergi meninggalkan Niko.


CUT BACK TO :


Semua orang menengadahkan kedua tangannya, tak terkecuali Marissa dan Niko yang sungguh tampil serasi dengan mengenakan pakaian pengantin adat sunda.


HANA

Guntur...


Tanpa Guntur sadari, sedari tadi dirinya menggenggam erat jari-jemari Hana seraya menyaksikan ijab qabul yang diucapkan Niko dengan satu kali tarikan nafas. Guntur seperti meminta sebuah kekuatan dari Hana, karena tadi pagi dirinya sudah berjanji pada Hana dan Beno kalau hari ini Guntur tak boleh menangis sesakit dan sesesak apapun itu dihadapan banyak orang.


Beno bilang.


BENO (V.O.)

Guntur, inget lo disini sebagai profesional WO bukan sebagai mantan pacar Marissa!


Kedua mempelai mulai melakukan sungkem untuk memohon doa restu pada kedua orang tua mereka. Pak Candra tampak menatap Guntur dari kejauhan sambil tetap mengusap kepala Niko yang meminta restu dipangkuannya, begitupun Guntur yang juga menatap mata Pak Candra. Tatapannya seperti menyiratkan sebuah tanya 'Are you okay Guntur?'. Mereka berdua seperti sedang berdialog dalam diam. 


GUNTUR (V.O.)

Hari ini gue sadar bahwa kalimat 'Marissa segalanya buat gue' yang dulu sering keluar hanyalah sebuah kalimat yang diucapkan oleh manusia bucin yang nggak akan pernah siap untuk kehilangan lagi.



HANA

Guntur? Lo nggak papa kan?


Suara Hana memecah lamunan Guntur. Spontan Guntur melepaskan tautan jarinya pada Hana lalu mengangguk dan mulai membuat bentuk bulan sabit pada bibirnya.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar