Ketika Aku Tidur Script
15. 15 - Akhir

88 INT. RUMAH JUNIOR - RUANG TAMU – MALAM

Cast : Aprilia, Junior, kedua orang tua Aprilia.

Junior meminta izin kepada kedua orang tua Aprilia untuk bicara sebentar. Awalnya tidak yakin tapi setelah melihat pancaran mata dari sang anak kedua orang tua Aprilia memperbolehkan.

Junior menarik Aprilia agak jauh dari jangkauan kedua orang tuanya.

APRILIA

(melepaskan cekalan tangan dari Junior)

Kamu apaan sih main tarik-tarikan?

JUNIOR

Pril gue...

APRILIA

(menunjuk Junior lalu membuang pandangannya ke samping)

Aku tahu kamu itu...

Aprilia menggeleng kecil wajahnya penuh dengan kecewa menatap Junior yang dia anggap seseorang yang bisa membantunya kini akhirnya mengkhianatinya.

JUNIOR

Pril itu semua... itu semua...

APRILIA

Apa aku udah liat kok kamu itu jahat Jun dan kenapa aku dengan bodohnya percaya kamu itu orang yang baik yang bisa membuat aku keluar dari mimpi-mimpi buruk.

JUNIOR

Pril dengerin gue!

Junior memegang tangan Aprilia kedua jarinya ditautkan.

Aprilia memejamkan mata, ia dapat melihat kilasan-kilasan Junior yang didatangi seseorang dan Junior menolaknya hingga akhirnya ia di rasuki.

Aprilia membuka matanya.

APRILIA

(gelagapan)

Ta-tadi siapa?

JUNIOR

Gue juga tersiksa pril.

Aprilia menatap Junior ada kesedihan di matanya.

JUNIOR (CONT'D)

Pril gue sayang sama lo dan nggak mungkin nyakitin lo, gue juga...

Aprilia langsung memeluk Junior namun harus terlepas karena deheman dari kedua orang tuanya.

MAMA

(terkekeh sambil menggandeng suaminya)

Aduh anak mama agresif ternyata...

PAPAH

(menganggukkan kepalanya menatap Aprilia dan Junior bergantian)

Kalau begini ceritanya papa akan menentukan tanggal agar kalian segera menikah

Aprilia tersenyum malu sedangkan Junior menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum canggung.

Aprilia duduk di sofa bersama sang Mama sementara Junior berhadapan dengan papahnya Aprilia.

PAPAH

(nada suaranya tegas)

Nama kamu Junior?

Junior mengangguk rasa canggung dan tegang merasukinya setelah berhadapan langsung dengan kedua orang tua Aprilia.

PAPAH

(tersenyum melihat tingkah Junior)

Jangan tegang-tegang mukanya saya juga tidak galak kalau tidak diganggu.

Junior tersenyum canggung sedangkan Aprilia terkekeh bersama sang Mama.

PAPAH

Selama ini kami terkurung dan secara tidak langsung kamu membantu Aprilia.

JUNIOR

(mendongak)

Tidak pak saya...

PAPAH

Saya tahu orang-orang itu mereka memang menyusahkan tapi kalian berdua bisa mengatasinya.

Aprilia mengangguk begitu pula Junior. Lalu kalung di leher Aprilia bersinar membuat semuanya menoleh.

Aprilia melepaskan kalungnya, menyimpan di atas meja. Mama Aprilia mengambilnya kemudian memakainya.

APRILIA

(kebingungan)

Itu kalung mama?

MAMA

Iya sayang dan kamu pasti sudah bertemu seorang pemuda kan?

Junior sedikit cemburu ekspresi wajahnya berubah muram.

MAMA

Dia orang kepercayaan mama untuk menjagamu dan sekarang dia sudah tidak harus menjaga kamu lagi.

PAPAH

Iya sayang sekarang kamu terbebas dari mimpi-mimpi buruk yang selama ini kamu alami.

APRILIA

(antusias)

Beneran mah, pah?

PAPAH

Iya... dan kamu Junior, kekuatanmu sekarang hilang karena seseorang itu sudah marah kepadamu.

JUNIOR

Tidak apa om saya...

PAPAH

(menoleh ke arah Aprilia)

Panggil saya papah seperti Aprilia.

Junior mengangguk kecil.

89 INT. KAMAR TIDUR APRILIA – PAGI

Cast : Aprilia.

Aprilia masih tidur di kasurnya.

APRILIA (OS)

Ketika aku tidur semuanya menjadi berbeda tapi sekarang ketika aku tidur aku baik-baik saja dan hanya mimpi biasa yang menghampiri.

Aprilia terbangun dan bersiap sarapan bersama dengan kedua orang tuanya

90 INT. RUANG MAKAN - PAGI

Cast : Aprilia, kedua orang tua Aprilia, Junior.

Junior datang membawa makanan tambahan. Ke empatnya langsung menikmati makan bersama.

APRILIA (VO)

Kebahagiaan itu sederhana dengan cara kita menikmatinya walau sekecil apapun bentuknya. Berkumpul lalu terlepas dari masalah yang dihadapi walaupun sementara adalah sebuah nikmat.

APRILIA (VO)

Aku tidak takut lagi saat tidur nanti walau raga terpejam tapi ruh mungkin akan berjalan dan tetap pada jalurnya.

Mama menambahkan lagi makanan ke piring Aprilia membuat Aprilia tersenyum senang.

SELESAI

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar