Keluarga Terakhir
Zii
5. Pertengkaran Pertama

EXT. GANG — NIGHT

Salim menundukkan padangan berjalan tergesa-gesa menuju rumahnya.

WIDE SHOT:GANG

EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT

Mendekati depan rumahnya, Salim melambatkan langkah. Ia berjalan semakin pelan hingga berhenti di depan pintu. Wajahnya nampak tertekan ada amarah, matanya ke segala arah, Dia berhenti sejenak mengatur napas dan memperhatikan seisi rumah.

INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT

Dari dalam rumah, Santi menata makan malam di tengah ruangan, ia melihat datangnya Salim.

WIDE SHOT: SALIM

Salim berdiri di depan pintu, ia menatap sedikit lama anak dan istrinya. Kedua anaknya bermain boneka di tepi kasur.

Salim masih berdiri di depan pintu, pandangannya kosong.

SANTI

Mas, sini masuk. Ayo makan

Ciko melihat ke arah Salim. Salim berjalan mendekati Santi pelan.

SALIM

Kamu ...

Santi kembali menuju bilik.

SANTI

Apa mas?

Salim tetap berdiri, ia mengeratkan bibirnya. Santi tetap sibuk mondar mandir menyelesaikan persiapan makan malam. Salim mulai berjalan masuk, ia berhenti diantara bilik dan makanan yang telah ditata Santi di tengah. Ketika Santi akan duduk, Salim memegang lengan Santi menghentikannya.

SALIM (terbata)

Hamil ... lagi?

Santi hanya diam menghela napas, ia tidak terlihat punya jawaban. Ia kebingungan, matanya ke segala arah.

SALIM (meninggi)

Jawab

SANTI

Kenapa emang?

SALIM

Jawab aja, ngapain ditutupin. Aku siapamu!

SANTI (kesal)

Iya.

Santi mengibaskan lengannya dari genggaman Salim.

SALIM

Ngapain ditutupin?
KAMU HIDUP IKUT AKU SAN!

Salim memegangi lengan lagi Santi lebih kencang.

SANTI

Emang ni anak mau dikasi makan apa!

SALIM(meninggi)

Ya ngomong dulu lah kan bisa aku cariin

SANTI(meninggi)

Kalo aja aku tega sama kamu aku udah bilang dari dulu-dulu!
Aku tau aku ikut kamu Mas! TAPI AKU DULU JUGA GA MINTA!

SALIM (meninggi)

EMANG NGAPAIN GA TEGA? KAMU PIKIR AKU GA MAMPU? KAMU REMEHIN AKU? IYA?
ANJING LO GATAU DIRI BANGET JADI ISTRI!

Salim memegangi lengan Santi makin erat. Tak lama, Salim menampar Santi hingga terjatuh.

SANTI

Mas!

Santi meneteskan air mata, ia ketakutan. Ciko dan adiknya terdiam.

SALIM

San!

Salim segera membantu Santi berdiri tetapi Santi masih ketakutan, ia mundur hingga menabrak dinding. Salim menarik lengan Santi lalu mencium kening dan memeluknya.

SALIM

Maafin aku, aku yang salah

WIDE SHOT: RUANG TENGAH RUMAH SALIM

CLOSE UP: SANTI MENYEKA AIR MATA

EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT

CLOSE UP: BULAN

Salim menghadapkan mukanya ke atas, ia sedikit lebih lama memperhatikan bulan. Air matannya menetes.

Pintu rumah Salim sedikit terbuka, dari celah itu dia memperhatikan Santi menidurkan anaknya sambil sesekali menyeka air mata. Ia tertunduk menarik nafas lalu berjalan menjauhi rumah.

EXT. TEPI JALAN RAYA — NIGHT

Salim berjalan pelan, pandangannya kosong. Iskak dan Darma dari arah berlawanan mengendarai sepeda motor melaluinya. Kali ini Iskak yang mengendara.

DARMA

Eh Salim Salim

Darma menepuk-nepuk pundak Iskak dari belakang.

Iskak dan Darma berhenti, tanpa turun atau memundurkan sepeda motornya. Mereka hanya memutar badan, menghadapkan muka ke arah Salim.

ISKAK

Lim! Woi Lim!

Tanpa membalikkan badan, Salim terus melangkah pelan.

SALIM

Ke jembatan, ntar gue nyusul

Iskak dan Darma menggelengkan kepala keheranan.

ISKAK

Udah langsung Warung Tante aja, gabisa diajak omong ni orang

Darma menghadapkan badan ke depan, Iskak menjalankan ssepeda motornya. Mereka melaju menjauh.

EXT. WARUNG TANTE — NIGHT

Salim dan Darma datang, secara bersamaan mereka menempati kursi depan bilik seperti biasanya.

ISKAK

Napa sih si Salim, jadi aneh banget

Seorang wanita berpakaian minim keluar dari pintu belakang bilik warung. Ia keluar bersama Tante dan langsung pergi. Tante berjalan kedepan.

DARMA

Kaya biasanya Te

ISKAK

Gue juga Te

TANTE

Kenapa Salim?

ISKAK

Tau tuh! Kaya orang gila

Darma diam menggelengkan kepala melihat perkataan Iskak, Tante mengerutkan dahi sedikit berpikir.

TANTE

Emang dia kemana?

DARMA

Ke Jembatan katanya

ISKAK

Tau ga sih Te.
Tadi tu kita sempet lewatin dia kaya lesu gitu dan jalannya pelan banget ngga kek bisanya. Nah kita udah bae-bae in nih nawarin tumpangan nawarin kesini segala macem, eh dia malah ketus mah jawabnya.

CLOSE UP: TANTE

EXT. JEMBATAN — NIGHT

Salim menuju tengah-tengah jembatan pelan, menghadapkan badannya ke pagar jembatan melihat ke bawah. Pandangannya kosong menuju aliran sungai yang tenang. Ia terlihat lelah dan pasrah.

Salim mengepalkan telapak tangannya, ia memukulkan dengan kuat kepalan itu berkali-kali ke pagar jembatan.

SALIM

GA BECUS! SIALAN BANGSAT!

Salim berteriak kencang, kali ini ia memukul-mukulkan lagi kepalan tangannya lebih keras.


CUT TO

INT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT

Anak-anak sudah tertidur, Santi bersandar pada dinding sebelah meja televisi, ia belum mengunci pintu rumahnya. Santi mematung menangis menghadap pintu. Tak lama, ia melipat kedua kaki lalu memeluknya dan menyembunyikan muka.

Terdengar suara keroncongan perut, Santi terdiam itu suara perut Ciko. Ia mendekati Ciko menepuk badan Ciko sungguh pelan.

SANTI

Ciko
Kamu masih bangun nak?

Ciko membuka matanya, dia mengangguk.

Santi terdiam, tak lama ia mengeratkan kedua bibirnya, matanya menghadap ke atas dikedipkan beberapa kali menahan air matanya jatuh.

SANTI

Bentar ya nak

Santi menguatkan badannya berdiri lalu menuju bilik. Dia tidak menemukan apapun yang bisa mengenyangkan. Santi menarik napas dalam-dalam, ia menunduk memejamkan matanya yang semakin berair. Tak lama, Santi berjalan menuju Ciko lalu berbaring di sampingnya. Santi memeluk dan mengusap-usap punggung Ciko

SANTI

Dah, tunggu Papa pulang ya

Santi beberapa kali meneteskan air mata menidurkan Ciko.

CUT BACK TO

EXT. JEMBATAN — NIGHT

Salim diam bernafas berat.

Tak lama, Hujan turun. Tangis salim semakin menjadi-jadi. Di turun dari pagar dan terduduk lesu bersandar pada pagar jembatan. Ia memegangi kepalanya.


CUT TO

EXT. RUANG TENGAH RUMAH SALIM — NIGHT

Santi terbangun, Ciko sudah tertidur. Dia duduk menyaksikan hujan turun lebat. Santi berjalan keluar tak lupa ia menutup pintu. Di depan rumah, ia sedikit kebasahan karena banyak air hujan yang masuk. Santi menghadap langit lalu menjulurkan tangan lebih keluar hingga mengenai air hujan.

SANTI

Duuh Mas Salim kemana ya

Santi tetap di depan rumah mengusap-usap kedua lengannya.

EXT. DEPAN RUMAH SALIM — NIGHT

WIDE SHOT: BULAN DAN HUJAN


FADE

EXT. DEPAN RUMAH SALIM — DAY

WIDE SHOT: MATAHARI

Santi menggendong adik Ciko mengunci pintu rumah. Tidak ada siapa-siapa di rumah.

EXT. GANG — DAY

WIDE SHOT:CIKO BERMAIN DENGAN ANAK-ANAK GANG

Santi memperhatikan Ciko dari kejauhan, ia melanjutkan berjalan menjauhi rumah.

Dari arah yang berlawanan, Rini memanggil Ciko dari kejauhan.

RINI

Ciko!

Ciko berjalan menuju Rini,

Rini memberikan kotak snack berwarna putih kepada Ciko.

RINI

Kamu udah makan belum?
Ini snack buat kamu, makan sekarang disini. Buat kamu aja temen-temen kamu udah banyak jajannya, Sini duduk. Nanti kalo udah selesai makan boleh balik ke temen-temen.

Rini menggandeng Ciko menduduki bangku panjang dan membiarkan Ciko memakan snack itu. Ciko beberapa kali menganggukkan kepala.

CIKO

Makasih

Ciko memakan snack sedikit tersenyum, matanyaa terbelalak menghadap Rini. Ia nampak lebih bertenaga.

Kalo mama bilang nunggu papa pulang berati gaada makanan hehe

CLOS UP: RINI KEBINGUNGAN

RINI

Apa?

EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY

MARITA

Yakin Lo?

Santi dan Marita duduk di kursi teras rumah Marita.

Santi diam sejenak, manarik napas panjang.

SANTI

Iya

MARITA

Salim udah tau?

SANTI

Lo kan yang kasi tau Mas Salim

Santi menoleh ke Marita.

MARITA

Sorry San,
Waktu itu gue ngomong sama Tante. Ternyata Salim denger

SANTI

Sialan

Mereka berbicara tanpa saling menghadap satu sama lain.

MARITA

Udah sepakat sama Salim?

SANTI

Udahlah Mar lo tinggal anterin gue napa si

MARITA

Emang Salim kemana?

SANTI

Gatau

Santi ketus

CUT TO


EXT. TOKO BANGUNAN — DAY

Di luar toko bangunan, beberapa orang mengangkut karung-karung material dari truk besar di depan toko ke teras toko.

Salim mendekati seorang laki-laki berpakaian rapi sedang mengawasi. Ia nampak kelelahan.

SALIM

Butuh orang ga Pak?

Tanpa sepatah kata, laki-laki itu menggeleng. Salim menjauhi toko itu, terlihat putus asa.

SALIM

Anjing!

Salim menutup muka dengan kedua telapak tangannya.

CUT BACK TO

EXT. TERAS RUMAH MARITA — DAY

Marita menyulut rokoknya

MARITA

Gue kasi tau tempatnya lo dateng sendiri, apa gue anterin?

SANTI

Dimana emang?
Bagi dong

Marita sedikit melemparkan bungkus rokok ke meja mendekati Santi.

MARITA

Warung Tante, lo tau kan?

SANTI

Tante?

MARITA

Iya,
Kesana sekarang?

EXT. JALANAN — DAY

Salim berjalan sendirian kelelahan.

SALIM

SIALAN!

Salim menendang kerikil di depannya, melemparkan sisa batang rokok yang sudah ia isap habis.

EXT. WARUNG TANTE — DAY

Salim datang, beberapa driver ojek online menempati bangku panjang di samping. Salim langsung menempati kursi depan bilik.

SALIM

Kaya biasanya Te

TANTE

Abis darimane lo lemes banget

SALIM

Cari kerja Te.
Abis ini anak gue nambah. Laper banget Te dari pagi belom makan

Marita dan Santi datang. Mendengar suara Salim, Marita memelankan langkah berhenti sejenak sebelum benar-benar memasuki halaman warung.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar