Keluar Jalur
4. ACT 2-B STORY: Belokan Tajam

18. EXT/INT. BANDARA. STASIUN KA KUALANAMU. STASIUN KA MEDAN — DAY

Cast: Kendra, figuran penumpang

Kita melihat pesawat udara silih berganti mendarat dan lepas landas. Kita melihat hilir mudik orang di gerbang kedatangan. Kendra berjalan di antara orang-orang. Ia menuju travelator turun ke stasiun kereta api di lantai satu. Kita melihat kereta api baru tiba di Stasiun KA Kualanamu.

SFX: Terdengar pemberitahuan keberangkatan berikutnya.

Kendra naik ke kereta.

CUT AWAY: Kendra turun dari kereta api di stasiun Kota Medan lalu menyelinap di antara orang-orang.


CUT TO.

19. EXT. TERMINAL — DAY

Cast: Kendra, Penumpang, Kondektur

Kita melihat deretan bus di terminal dan hilir mudik penumpang. Kendra terlihat di antara mereka. Ia menengok tiket di tangannya, lalu mencari nomor bus ke Kutacane. Kendra berhenti di depan salah satu bus, bertanya pada kondektur sebentar, lalu naik.


CUT TO.

20. INT/EXT. BUS. JALAN ANTARPROVINSI SUMATRA — AFTERNOON

Cast: Kendra, figuran penumpang

Kita melihat deretan kursi dalam bus terisi penumpang. Kebanyakan tidur. Kendra duduk di baris tengah. Ekspresinya tampak mual. Ia mencoba tidur dalam kondisi bus berguncang-guncang menempuh jalan rusak. Matanya terpicing sebentar, lalu bangun lagi.


CUT TO.

20A. INT/EXT. BUS. JALAN ANTARPROVINSI SUMATRA — AFTERNOON (MOMENTS LATER)

Cast: Kendra, Penumpang Laki-laki, Penumpang Perempuan

Mendadak kondisi jalan tenang. Kita melihat bus melintas di jalan lebar dan mulus. Kepala Kendra terkulai di bahu. Lalu Tangan seseorang menepuk lengannya. Kendra terkejut lalu bangun dengan mata merah. Kendra menengok ke samping dan melihat PENUMPANG LAKI-LAKI (25/L) di sebelahnya. Kita melihat dari jendela, bus berhenti di tepi jalan. Ada warung makan dan pedagang buah di luar. Sebagian penumpang sudah turun.

PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
(ke Kendra)
Misi, Bang. Mau lewat.
KENDRA (CONT'D)
(mabuk darat)
Sudah sampai?
PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
Belum, Bang. Mampir dulu buat makan.

Kendra menaruh ransel di pangkuan ke kursi, lalu berdiri dengan loyo. Penumpang itu keluar dan meninggalkan Kendra yang terhuyung duduk kembali. Kendra menggeser ransel ke kursi di sampingnya. Sambil bersandar ke kursi, Kendra memijat kepalanya yang pusing.

KENDRA
Ampun. Mau mati rasanya. Baru juga berapa jam.

Beberapa penumpang melewati kursi Kendra dan menengok heran. Kendra sadar diperhatikan tapi tidak peduli. Kendra melihat keluar jendela tanpa minat. Melihat penumpang lain masuk ke warung makan dan menawar durian di pedagang pinggir jalan. Ia makin mual.

KENDRA (V.O)
Duh bener-bener kena kutuk Pak Bos. Puas banget pasti Om Galak bikin aku menderita kayak gini. Perasaan... aku udah sering berkendara. Kok bisa mabok darat yah .... Masih mending mabuk kepayang gegara cinta. Gengs, inilah jadinya-

Kendra melamun dengan tatapan menerawang.

LANJUTAN
Jadi keinget live. Biasanya ... tiada hari tanpa live. Kangen (BEAT)
Stop. Fokus, Ken.

Dua PENUMPANG PEREMPUAN adik kakak (20/P dan 25/P) menyapa Kendra (SOUND OFF). Kendra tersadar.

ADIK PENUMPANG PEREMPUAN

(ke Kendra)

Bang, boleh selfie bareng?

Kendra terkejut, tapi ia lalu mengangguk dan berdiri. Mereka berdua langsung mengapit Kendra di kanan kiri. Adik penumpang perempuan meraih tongsis lalu mereka berfose mengambil foto.

ADIK PENUMPANG PEREMPUAN (CONT'D)

Mau di-tag ndak fotonya nanti, Bang?

Penumpang perempuan itu disenggol kakaknya malu-malu. Kendra tersenyum lebar.

KENDRA (CONT'D)
Di-tag, mention, semuanya boleh. Jangan lupa follow yah.

Kendra dan si adik saling bertukar akun media sosial. Lalu kedua penumpang perempuan kembali ke kursi belakang. Kendra duduk dan diam-diam mendengarkan suara cekikikan mereka saat memposting di media sosial. Ia tersenyum lagi.

KENDRA (V.O/CONT'D)

Booster banget nih ketemu fans baru, bikin mereka senang juga.

Kita melihat laman media sosial dalam ponsel yang dipegang Kendra. JARI Kendra mengklik terima undangan kolaborator di Instagram dari dua penumpang perempuan tadi.


CUT TO.

20B. INT/EXT. BUS. JALAN ANTARPROVINSI SUMATRA — AFTERNOON (MOMENTS LATER)

Cast: Kendra, Kondektur, figuran penumpang, Penumpang Perempuan, Penumpang Laki-laki

Kita melihat kondektur menutup pintu bus. Bus kembali melaju menempuh jalan dengan pemandangan berbukit indah.

Kita melihat pemandangan tersebut direkam di layar ponsel Kendra. Kendra menekan tombol pause, lalu ganti merekam wajahnya yang kembali segar. Ia lalu berdiri merekam situasi dalam bus hingga mendapat tatapan aneh dari penumpang lain. Kendra melambai ke dua penumpang perempuan di belakang, mereka balas melambai saat Kendra rekam.

Kendra kembali duduk lalu memeriksa hasil rekaman. Penumpang laki-laki di sebelah Kendra ikut melongok saat Kendra mengetik nama file "Mission is possible".

PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
Reporter, ya, Bang?
KENDRA (CONT'D)
Yah, maunya, Bang. Tapi bukan.
PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
Youtuber?

Kendra menggeleng dan tertawa. Penumpang laki-laki heran.

PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
Trus apaan?
KENDRA (CONT'D)
Kurir ....
PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
Oooh pantesan. Tadi checkpoint dulu ya Bang?
KENDRA (CONT'D)
Emangnya game?

Tertawa sama-sama.

PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
(berbisik)
Kurir kok naik bus? Kurir apaan, Bang. Antar sendirian sampe jauh-jauh begini macam backpaker. Kurir narkoba?
KENDRA
(kaget)
Enggak lah. Gini-gini saya kurir normal, Bang. Cuma lagi antar paket VVIP. Very very important package.
PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
Baru denger. Ada yang begituan, Bang?
KENDRA
Selama ada uang, apa aja bisa diada-adain, ye kan (BEAT)

Penumpang laki-laki makin heran. Serius mendengarkan.

KENDRA (CONT'D)
Serius amat, Bang. Tapi saya nggak becanda kok. Saya emang lagi ngantar barang. Layanan khusus buat yang mau paketnya diantar satu kali jalan.
PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
(mengangguk)
Ooo ....
KENDRA (CONT'D)
Biayanya mahal tapi. Namanya juga persaingan delivery, Bang. Perusahaan harus kreatif menuhin maunya pelanggan (BEAT)
Ini, Bang. Simpan aja kali perlu suatu hari.

Kendra mengeluarkan kartu nama dari sakunya dan diberikan kepada penumpang laki-laki.

PENUMPANG LAKI-LAKI
(membolak-balik kartu)
Widih. Canggih bener. Kurir punya kartu nama.
KENDRA
Branding, Bang. Wajib.

Penumpang laki-laki menyimpan kartu nama itu ke sakunya.

PENUMPANG LAKI-LAKI
Selain kurir, tugas Abang juga promosi ya?

Kendra tersenyum dan menggeleng. Ia mengangsurkan tangan.

KENDRA (CONT'D)
Ngobrol ngalor ngidul dari tadi, nggak absah nggak kenalan, ye kan.

Mereka tertawa lalu menyebutkan nama masing-masing (SOUND OFF).

PENUMPANG LAKI-LAKI
Omong-omong mau antar paket ke mana, Bang, sampai pake layanan macam gini?
KENDRA
Leuser, Bang. Kamp peneliti.
PENUMPANG LAKI-LAKI
(antusias)
Serius, Bang? Kalo mau ke sana, nggak bisa jalan sendiri loh. Harus sama guide.
KENDRA
Masa sih?
PENUMPANG LAKI-LAKI
Iya. Maklum lah, hutan. Kalau tersesat, repot kan. Kebetulan saya punya paman, guide. Sering keluar masuk hutan. Abang mau saya kenalin?
KENDRA
Abang pinter juga promosinya yah.
PENUMPANG LAKI-LAKI
Branding, Bang. Wajib.

Penumpang laki-laki tertawa. Sementara Kendra terkekeh serbasalah.

KENDRA (CONT'D)
Kalau harganya cocok, boleh deh.
PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)
Soal harga, insyaallah aman, Bang. Paman saya sekalian patroli juga. Beliau aktivis lingkungan. Nanti saya kasih nomor beliau buat tanya-tanya langsung. Gimana?

Kendra berpikir sebentar. Kemudian mengangguk.

KENDRA (CONT'D)
Boleh deh.

Bus kembali berguncang-guncang. Melaju di jalan sempit dan tidak mulus. Kendra menangkap ransel di pangkuannya yang nyaris jatuh. Ia kembali merasa mual.

KENDRA (CONT'D)

Duh, kaget. Saya pikir gempa tadi.

PENUMPANG LAKI-LAKI (CONT'D)

Tenang, Bang. Sampai Kutacane nanti mulus lagi kok.


CUT TO.

21. EXT. KOTA KUTACANE — NIGHT

Kita melihat Masjid Raya Kutacane dengan halamannya yang luas. Kendaraan bermotor lalu lalang di jalan depan masjid.


CUT TO.

22. INT. KAMAR LOSMEN. KUTACANE — NIGHT

Cast: Kendra

Kita melihat pintu di kamar losmen yang gelap. Ada cahaya ketika pintu terbuka dan Kendra melangkah masuk. Kendra menyalakan lampu, menutup pintu, melepaskan sepatu, lalu menaruh ransel ke atas meja di seberang ranjang. Ia melepaskan jaket dan menaruhnya asal di ranjang. Kendra merebahkan diri di ranjang dan langsung terlelap.


CUT TO.

22A. INT. KAMAR LOSMEN. KUTACANE — NIGHT (MOMENTS LATER)

Cast: Kendra

Kita melihat JAKET di ranjang dan mendengar dering telepon. TANGAN KENDRA meraba-raba ranjang, mencari jaket. Setelah berhasil mengambil ponsel dari saku jaket, Kendra menjawab dengan mata masih terpejam.

KENDRA
Halo? (BEAT) Iya. Saya sendiri (BEAT). Betul. Ada apa, Pak? (BEAT)

Mendadak Kendra terbangun dengan rambut berantakan. Matanya masih mengantuk.

LANJUTAN
Simaksi? Apa itu, Pak?

CUT TO.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar