Keluar Jalur
3. ACT 1-DEBATE: Rintangan

FADE IN:

8. EXT/INT. LOSMEN — NIGHT

Cast: Kendra, Resepsionis

Kita melihat Kendra masuk ke losmen kecil. Di dalam, kita melihat Kendra sedang berbicara di meja resepsionis. Kita melihat daftar harga kamar. Kendra menunjuk harga paling murah dan membuat reservasi. Resepsionis menyerahkan kunci.


CUT TO.


8A. KAMAR LOSMEN — NIGHT (MOMENTS LATER)

Cast: Kendra

Kendra masuk kamar losmen yang sempit dan temaram, menutup pintu, lalu melompat ke ranjang. Ia berbaring terlentang dengan wajah puas. Ada kipas angin di langit-langit dan jendela di satu sisi. Meja televisi kecil di depan dan nakas dekat ranjang.

KENDRA
Merdeka! Goodbye Mami Tiriii.


DISSOLVE TO.


9. INT. KAMAR LOSMEN — DAY

Cast: Kendra

Day 1

MONTAGE:

A. Kita melihat kamar losmen sudah terang oleh sinar matahari yang masuk lewat jendela. Kendra duduk di ranjang. Sarapan sambil menonton televisi.

B. Kita melihat selimut berantakan di ranjang. Piring kotor ditaruh asal-asalan di nakas. Kendra turun dari ranjang. Lalu berjalan ke kamar mandi.

C. Kendra sudah mandi dan berganti baju. Ia menyisir rambutnya yang basah. Menata poninya lurus ke atas. Lalu tersenyum dan berjalan ke arah kamera.

D. Kita melihat tangan Kendra terulur ke depan meraih kamera. Gambar di layar bergoyang.

MONTAGE OFF.


CUT TO BLACK.


10. EXT/INT. KAMAR LOSMEN — NIGHT

Cast: Kendra

Kita melihat langit malam hari dan atap losmen. Dari balik jendela yang terbuka, kita melihat Kendra sedang berbicara.

CUT IN: Kita melihat close up Kendra dalam kamera sedang live di medsos.

KENDRA
(riang)
Hari pertama survive dari accident. Brenti bekerja ... pergi dari rumah ... Tidur seharian .... Dan saya baik-baik saja, Gengs!
(BEAT, menatap layar kesal)
Bang Ken nggak mau tau ya soal kecelakaan kemarin. Udah resign. Jadi nggak ada urusan lagi. Buat apa minta maaf? Dimaafin juga nggak ada guna. Nggak bisa bikin saya balik kerja.
(BEAT, makin kesal menatap layar)
Eh, untung saya masih idup bisa face to face sama kalian. Saya nggak ngejatuhin pihak tertentu kok. Saya cuma berbagi pengalaman.
(BEAT, memelototi layar)
Enggak. Enggak gitu, Gengs. Saya juga korban di sini. Masa saya playing victim sih? Saya ini dipecat loh Gengs. Dipecat. Bukannya saya yang minta sampe kecelakaan ya?
(BEAT, tertunduk, menggeleng kecewa)
(melambai ke kamera)
Udah lah. Met malam semuanya!


FADE OUT.

FADE IN:

11. INT. KAMAR LOSMEN — MORNING

Cast: Kendra, Pak Bos

Kendra bangun. Masih dalam posisi berbaring, ia langsung meraih ponsel di atas nakas, lalu memeriksa video live malam tadi. Kendra terkekeh.

KENDRA
Sok atuh! Netizen kejamnya di mulut doang, tapi jarinya penasaran juga buka-buka status Bang Ken.

Kendra lalu membuka aplikasi untuk memesan makanan. Ia langsung terlonjak duduk saat ingin mengisi saldo.

KENDRA
Buset. Rekeningku kering. Kok aku baru sadar?
PAK BOS (V.O)
Sadarmu itu kapan?
KENDRA
(mengacak rambut)
Kena kutuk Pak Bos nih. Njir.

Kita melihat JARI Kendra mengetik "MY COLLAPSE DAY" di LAYAR PONSEL.


CUT TO.

12. KAMAR LOSMEN — DAY

Cast: Kendra

Day 2

Kita melihat kipas angin berputar dalam kecepatan sedang di langit-langit, lalu berganti dengan Kendra yang sedang berbaring mager di ranjang.

KENDRA (V.O)
Kenapa sikonnya cepat amat sih berubah? Aku pikir, setelah keluar rumah bakal selesai semua masalah. Tapi kalau kayak gini (BEAT)
Kenapa jalan hidupku nggak lurus-lurus aja kayak orang? Jadi orang kreatif itu susah ya. Apa-apa dibilang belagu dan nyeleneh. Aku nggak ngerasa keluar jalur kok. Baik-baik aja. Orang-orang yang nggak ngerti passion-ku. Ye kan? Bener nggak sih?

Kendra bangun dan mengacak-acak rambut kesal.

LANJUTAN
Bisa gila lama-lama kayak gini.


CUT TO.


12A. KAMAR LOSMEN — DAY (MOMENTS LATER)

Kendra menelepon Ayah.

SFX: Bunyi telepon berdering.

INTERCUT TO.

13. RUMAH MAMI TIRI. KAMAR — DAY

Cast: Kendra, Ayah, Mami Tiri

Kita melihat Ayah berbicara di telepon sambil bersembunyi di sisi ranjang. Di luar pintu kamar, terlihat Mami Tiri mondar-mandir menyapu rumah.

AYAH
(berbisik)
Kamu butuh berapa?
KENDRA
Ayah adanya berapa?
AYAH
Ya...nggak banyak. Cuma cukup buat kos sama uang saku kamu sebulan. Kamu harus keluar losmen secepatnya, Ken. Cari kos, lalu kerja!
KENDRA
(menghela napas)
Yah, aku pinjam uang Ayah bukan buat cari kos, tapi homestay.
AYAH
Homestay? Di mana?
KENDRA
Jogja, Yah.
AYAH
Aduh, Kendra. Kamu itu harusnya mikir cari tempat tinggal sama kerjaan baru, bukannya malah liburan.
KENDRA
Ini sambil nyari, Yah. Siapa tau aku dapat inspirasi dan nemu peluang baru di sana.
AYAH
Jangan mengadi-ngadi! Ayah nggak bisa bantu kamu seterusnya. Carilah kos, Kendra. Titik.
KENDRA
Ya. Karena Ayah takut sama Mami kan? Bantu anak sendiri aja pake drama.
AYAH
Kendra! (BEAT, menghela napas)
Posisi kamu di mana sekarang?


CUT TO.

13A. RUMAH MAMI TIRI. KAMAR — DAY (MOMENTS LATER)

Cast: Ayah, Mami Tiri

Kita melihat Ayah mengendap-endap menuju lemari. Ayah membongkar lipatan baju dalam lemari. Lalu mengeluarkan AMPLOP yang terselip di sana. Ayah membuka amplop dan menghitung uang di dalamnya. Kita melihat Mami Tiri diam-diam memergoki Ayah. Datang dari belakang sambil menenteng sapu. Mami Tiri melongok lewat bahu Ayah. Ayah kaget

MAMI TIRI (CONT'D)
Ayah dan anak sama saja! Nggak ada kapok-kapoknya Papi dimanfaatin bocah tengil itu!

CUT TO.

14. INT. RUANG ADMINISTRASI — DAY

Cast: Pak Bos, Mami Tiri, OB, Kurir 1, Kurir 2, Kasir

Kita melihat meja Pak Bos di ruang administrasi penuh tumpukan surat jalan. Di tumpukan paling atas ada surat tagihan biaya rumah sakit dan servis mobil. Pak Bos tampak kesal menghitung dengan kalkulator. Lalu telepon genggam berbunyi. Pak Bos mengabaikan, tapi bunyi telepon tidak berhenti. Pak Bos terpaksa mengangkat. Ekspresinya makin kesal.

MAMI TIRI (V.O)
Pokoknya aku nggak terima Mas pecat Kendra. Anak itu makin nyusahin. Bikin papinya sampe ngerampok duit simpanan kami, coba. Aku yang ketiban repot jadinya, Mas! Piye! Mana tanggung jawabmu!
PAK BOS
(pusing)
Anak tirimu itu udah bikin resah satu perusahaan, Dik. Kinerjanya nggak sebanding sama ulahnya. Mas nggak bisa pertahanin karyawan kayak gitu. Rugi bandar! Masalah Kendra ya tanggung jawab kalian. Emangnya aku bapaknya?
MAMI TIRI (V.O)
Nggak bisa gitu, Mas! Dia juga ponakan kamu! Tanggung jawab kamu. Aku nggak mau tau ya? Kalau Mas nggak mau kasih dia kerjaan. Jadi tukang servis kek, satpam kek, yang penting dia nggak minta uang jajan sama kuota internetnya yang boros itu ke kami. Kalau nggak, aku bakal lapor ke Ibu! Mau?
PAK BOS
Lha. Kok gitu?
MAMI TIRI (V.O)
Iya dong. Ibu sudah kasih uang warisan buat saham delivery kamu itu. Udah kewajiban kamu nanggung finansial keluarga.

Seorang OB ingin masuk mengantarkan minuman, tapi tidak jadi karena takut mendengar Pak Bos marah-marah. OB berbalik dan melihat antrean kurir di belakangnya ingin ambil slip gaji, tapi ia beri isyarat untuk menyingkir. Kurir 1 dan Kurir 2 kemudian menguping di balik pintu.

INSERT:

PAK BOS (CONT'D)
Lha. Suami kamu mana? Jangan cuma jadi pajangan. Tampangnya doang yang lumayan, tapi isi dompetnya menumpang. Itu anak, anaknya, kok, bukan anakku (BEAT)

Pak Bos menggebrak meja. Tiga kurir di luar pintu kaget dan berhenti menguping. Tak lama kemudian, Pak Bos keluar ruangan dan melihat mereka.

PAK BOS (CONT'D)
Ada apa ini. Kenapa semuanya kumpul di sini? Kerjaan udah beres?

Mereka menggeleng lalu kocar-kacir menjauh. KASIR (30/P) muncul menghampiri Pak Bos. Ia membawa sebuah DOKUMEN tebal bersampul cokelat ukuran kuarto di tangannya.

KASIR (CONT'D)
Pak.
PAK BOS (CONT'D)
Iya. Ada apa?
KASIR (CONT'D)
(menyerahkan dokumen)
Ada yang titip paket VVIP. Diterima kagak? Orangnya nunggu di depan.

Pak Bos membolak-balik dokumen penasaran.

PAK BOS
Mau dikirim ke mana emangnya?


CUT TO.

15. INT. KAMAR LOSMEN — DAY

Cast: Kendra, Ayah, Mami Tiri

AYAH (V.O)
Maaf ya, Ken. Ayah nggak kuasa melawan Mami-mu.
KENDRA
(menepuk jidat)
Ya ampun, Yah. Masa uang hasil bisnis sendiri juga di bawah pengawasan Mami sih?
AYAH (V.O)
Yah, mau gimana lagi? Namanya udah berkeluarga, jadi uang bersama, Nak.
KENDRA
(kecewa)
Trus, nasibku gimana, Yah?

Terdengar teriakan di telepon.

MAMI TIRI (V.O)

Papiii! Brenti kagak!

Sambungan telepon terputus.

KENDRA
(kesal)
Yah, buset! Dasar Mami galak!

Bunyi telepon masuk. Kendra buru-buru mengangkat telepon.

KENDRA
Halo, Pi. Gimana? (BEAT)
Eh ... saya kira ....

Kendra menyengir salah tingkah.


CUT TO.


16. EXT/INT. RUMAH PAK BOS — AFTERNOON

Cast: Kendra, Pak Bos, Nenek

Kita melihat rumah besar dengan gerbang tinggi. Kendra berdiri mematung di depan gerbang dengan tatapan gentar.

Kendra sudah berdiri di depan pintu rumah. Ia mengetuk pintu hingga terbuka. Ketika Pak Bos sendiri yang muncul membukakan pintu, Kendra mundur satu langkah ke belakang seperti melihat hantu.

PAK BOS
Kenapa ngeliatin saya begitu? Masuk.

Kendra ragu sebentar, lalu mengikuti Pak Bos ke ruang tamu. Setelah Pak Bos menunjuk sofa, baru Kendra duduk. NENEK (70/P) berkacamata rantai dengan jalan agak terbungkuk muncul menyapa.

NENEK
Ada tamu, Mas?
PAK BOS
(salah tingkah)
Iya, Bu. Ini ... Kendra.
NENEK (CONT'D)
(menilik lewat kacamata)
Oalah ... Cah ganteng.

Kendra menunduk seraya tersenyum pada Nenek. Pak Bos tidak senang. Ia mendelik pada Kendra agar tidak mencari perhatian.

PAK BOS (CONT'D)
(ke Nenek)
Bu, di luar ada pelangi bagus banget. Ibu mau liat?
NENEK
(bertepuk tangan riang)
Pelangi, Mas?

Pak Bos mengangguk. Merasa serbasalah sekaligus malu. Kendra menahan tawa. Perhatian Nenek teralih, ia segera berjalan agak terbungkuk keluar rumah untuk mencari pelangi.

KENDRA
Dosa, bohong sama orang tua, Pak.
PAK BOS (CONT'D)
(jengkel)
Saya panggil kamu ke sini bukan buat ceramah. Nggak usah sok belagu. Dari dulu kamu sendiri suka bikin susah orang tua, tau.

Kendra gelagapan. Ia tampak kesal tidak berani membalas.

KENDRA
(bicara hati-hati)
Jadi, Pak Bos mau kasih saya solusi?
PAK BOS
Saya kasih kamu kesempatan sekali lagi, tapi kali ini tidak boleh gagal. Antar sebuah paket VVIP ke Leuser.
KENDRA
(berpikir)
Leuser?
PAK BOS
(tegas)
Ya. Hutan Leuser. Nangroe Aceh Darussalam.
KENDRA
Hah? Serius, Pak?
PAK BOS
Sanggup?
KENDRA
Kalau saya gagal?
PAK BOS
Kamu saya pecat, tapi tetap bisa kerja.
KENDRA
Hah? Maksudnya, Pak?
PAK BOS
Kamu tinggal di sini. Menemani Nenek. Jadi tukang kebun. Kuras kolam. Sama bersih-bersih rumah. HP saya sita dan nggak ada internet.
KENDRA
(syok)
Basically, tugas saya apa, Pak?
PAK BOS
Kamu ke Ketambe, antar paket ke kamp peneliti. Penerimanya Profesor Banta. Kamu cuma dikasih duit buat beli tiket pesawat pulang pergi sama akomodasi menginap dan uang saku tiga hari di perjalanan. Sisanya, kamu pikirkan sendiri.


CUT TO.

17. INT. KAMAR LOSMEN — NIGHT

Cast: Kendra

Kita melihat seprai di ranjang berantakan. Kabel charger dan baju-baju bekas pakai berserakan. Kendra tampak termangu di atas ranjang. Wajahnya muram. Duduk bersila sambil memegang ponsel. Ia sedang curhat di live media sosial.

KENDRA
Ya kali zaman now hidup tanpa internet. Boro-boro, HP juga mau disita. Ini kan bukan zaman batu ya, Gengs (BEAT)
Tugas dan sanksi yang dikasih Pak Bos ini sama-sama nggak enak. Asli bingung. Ini malam terakhir dan besok Bang Ken udah harus keluar losmen. Bener-bener berasa lost boy (BEAT) Duh, jadi curhat ....
(mengangkat tangan) Semangat, Kendra!
(menghela napas)
Makasih ya, Gengs, malam ini kalian suportif banget ke saya. Kayaknya saya emang harus ambil deh kesempatan ini. Cari kerjaan sekarang susah. Ngekos sebulan nggak kerja-kerja juga dapat uang dari mana?
Saya tinggal mikir gimana caranya ke Ketambe paling cepat dan murah (BEAT, termenung)
Tapi, kali ini saya harus serius, Gengs. Saya nggak bakal bikin vlog atau postingan apa pun selama di jalan nanti.
(melambai ke kamera)
So ... sampe ketemu lagi ya kawan-kawan semuanya.


CUT TO.

17A. KAMAR LOSMEN — NIGHT (MOMENTS LATER)

Cast: Kendra

Kita melihat ketikan huruf di frame: "Ketambe Lewat Mane?". Wajah Kendra tampak serius saat googling blog perjalanan ke Ketambe. Ia lalu membaca komentar-komentar baru di rekaman live tadi. Jarinya kemudian berhenti menggulir di satu komentar. MATA Kendra fokus ke layar.

KENDRA
Lewat Medan?


FADE OUT.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar