KAMULAH SURGAKU (SCRIPT)
10. SURAT UNTUK RAMA, AKHIR YANG TAK TERDUGA

119. INT. RUMAH RAMA - KAMAR TIDUR - SIANG

Rama membaca surat dari Shinta dan mulai menangis.

SHINTA (V.O)

Dear Rama mantan terindahku.

Aku tahu ini hal yang sulit. Sudah 5 tahun lebih kita menjalin kisah. Dan kita berharap kisah kita seperti Bisa Pak Habibi dan Ainun yang bisa menua bersama.

Suka dan duka kita lalui bersama. Aku telah mengenalmu, dan kaupun sangat mengenalku.

Rama masih ingatkah engkau saat sunset di pantai pangandaran?

QUICK FLASHBACK : CU. Rama yang hendak memasukan cincin ke tangan Shinta.

SHINTA (V.O) (COUNT'D)

Hari itu kau memberiku cincin mas, dan berniat meminangku tapi aku tak bisa menjawab, karena berat bagiku.

Aku melepasmu bukan karena cintaku luput darimu, tapi sang takdirlah yang tak mengijinkanku bersamamu.

EGO kita begitu tinggi : kita ingin bersama, menikah, dan hidup bahagia tapi kita menuntut satu sama lain. Aku tak bisa meninggalkan ayahku, dan engkau tak bisa meninggalkan bundamu.

Cinta kita teramat begitu besar, tapi bakti , dan kasih sayang kita akan keluarga jauh lebih besar.

120. INT. RUMAH SHINTA - MALAM (FLASHBACK)

Shinta dan Iqrom memasuki rumah Shinta, mereka habis nobar film. Iqrom membawa banyak belanjaan. Ia meletakannya di meja.

SHINTA (V.O) (COUNT'D)

Kini aku sudah menemukan penggantimu. Namanya Laksmana.

BU MAWAR kedatangan tamu. BU TINA (50/P), wanita berdaster dan seorang lelaki tampan, LAKSMANA (29/L ) lelaki berbadan besar dan karismatik.Pakaiannya stylish memakai jacket denim hitam.

BU MAWAR

Shinta, ini kenalin Bu Tina, dan anaknya Laksmana. Tetangga ibu waktu di Tasik dulu!

LAKSMANA.

Aku Laksmana...

(Laksmana menjulurkan tangannya hendak handshake)

SHINTA

Aku Shinta...

SHINTA (COUNT'D)

Oh...laksmana yang dulu pas SD, pas upacara muntah, dan keluar bihun itu ya?

LAKSMANA

Ia. (beat) aku anak yang sering dibully karena kentut di kelas. (beat) untung ada kamu yang selalu nolongin aku.

SHINTA

(tertawa)

Wah sekarang beda banget ya. (malu-malu) ganteng, ama kelihatan mapan juga.

LAKSMANA

Kamu juga beda, cantik. Dulu mah dekil. Jangankan pohon jambu, pohon beringin angker aja di panjat. Padahal banyak kuntinya.(beat) Eh, Masih ingat gak pas kita Maling bareng jambu di rumah Om Isal?

Shinta mengangguk.

LAKSMANA

Jangan-jangan itu moment dia jatuh cinta ma kamu.

SHINTA

Sekarang kamu kerja, ma tinggal dimana?

(mengalihkan pembicaraan)

LAKSMANA

Gak kerja, tapi bisnis kecil-kecilan lah.

Sekarang Ana punya pabrik sepatu di Jakarta. Penghasilan lumayanlah, daripada maling duit rakyat mah.

SHINTA

Boleh dong, aku minta sepatunya.

LAKSMANA

Pengen sepatu apa?

SHINTA

Sepatu kaca Cinderella.

(tersenyum).

LAKSMANA

Boleh. (menaikan kedua alisnya) Tapi kalo ukuranya Pas, kamu mau ya jadi permaisuriku?

Wajah Laksmana dan Shinta nampak memerah karena malu.

Bu Mawar dan Bu Tina tertawa.

Iqrom nampak begitu kesal karena diacuhkan. Ia meninggaalkan warkop, dan keluar.

DISSOLVE TO :

121. INT. RUMAH SAKIT - MALAM (FLASHBACK)

Abah Wahyu terbaring di rumah sakit dia di infus. Shinta dan Bu Mawar menemaninya.

SHINTA (V.O) (COUNT'D)

Saat Lockdown Abah Wahyu jatuh sakit. Dia masuk rumah sakit. Awalnya kukira kena Covid, ternyata penyakit jantungnya kambuh.

Pintu kamar terbuka. Laksmana, datang bersama Bu Tina, dia membawa aneka buah-buahan.

Shinta tersenyum melihat kedatangan mereka.

SHINTA (V.O) (COUNT'D)

Awalnya kupikir Laksmana hanya lelaki biasa saja. Seperti Iqrom, dan Om Isal yang selalu kuabaikan.

CONTINOUS. Abah Wahyu tertidur pulas. Wajah Shinta nampak begitu cemas, Laksmana memperhatikannya.

LAKSMANA

Ta, soal biaya jangan takut. Kamu tenang saja. Biar abang yang urus.

Kamu cukup tenang di samping abah, doakan yang terbaik.

(menatap dalam ke arah Shinta)

SHINTA (V.O) (COUNT'D)

Ternyata dia berbeda. Dia sosok yang sangat peduli padaku, dan juga keluargaku.

122.INT. WARKOP - SORE (FLASHBACK)

Abah sudah kembali sembuh. Ia duduk bersama dengan Shinta dan Laksmana.

ABAH WAHYU

Nuhun pisan yah udah ngelongok abah pas sakit.

LAKSMANA

Sama-sama Abah.

SHINTA (V.O) (COUNT'D)

Lebih penting lagi. Restu abah ada bersamanya. Abah sangat menyukai laksmana.

ABAH WAHYU

Kapan atuh mau melamar Shinta? kasihan jomblo terus.

LAKSMANA

Insya allah secepatnya.

CUT TO :

123. INT. RUMAH CHIKA - PAGI (FLASHBACK)

Shinta dan Laksmana berkunjung ke Rumah Chika. Mereka mabar game moba bersama Chika.

SHINTA (V.O) (COUNT'D)

Sama sepertimu, dia pun tahu caranya menarik orang-orang disekitarku...

LAKSMANA

Hey Chika, Bang Ana punya surprise buatmu.

CHIKA (V.O)

Halah paling gundu!

LAKSMANA

Tadaaa!

Bang Laksmana memberikan sebuah PS5, Chika berteriak histeris menerimanya.

CHIKA

Wah, makasih bang!

(menjerit histeris)

Bu Juleha dan Pak Romli nampak bahagia melihat Chika bahagia

Chika main bersama Laksmana dan Shinta.

DISSOLVE TO :

124. INT. RUMAH RAMA - KAMAR MANDI - MALAM (PRESENT)

Air shower membasahi tubuh Rama, menutupi tangisan rama dibawah kucuran Shower.

SHINTA (V.O)

Dear Rama.

Aku tahu kamu takkan mungkin melupakanku, tapi melepaskan adalah satu-satunya cara agar kita bahagia.

SHINTA (V.O)

Kini aku hanyalah bagian dari masa lalumu. Biarlah kisah kita menjadi sebuah sejarah

SHINTA (V.O)

Bagimu aku adalah Bidadari surgamu.

Ada satu wanita yang harus kau bahagiakan. Dia adalah...

CUT TO :

125.INT. RUMAH RAMA - RUANG TAMU (PRESENT)

Rama dan Bu Rose duduk di sebuah sofa. Rama bersandar di pundaknya.

BUNDA ROSE

Yang sabar nak (mengelus Rama) Takdir itu memang terkadang nampak kejam. Sekuat apapun rencana dan cinta kalian, jika tidak berjodoh maka semuanya hanya akan menjadi kenangan.

(beat) Tapi di balik itu semua. Tuhan punya rencana yang lebih baik yang tak pernah disangka umatNya.

(in Melayu)

SHINTA (V.O)

Bundamu.

Rama bersujud dibawah telapak kaki Bunda Rose dan mulai minta maaf.

SHINTA (V.O)

Karena ditelapak kakinya lah Surgamu berada.

Rama memegang Ponselnya lalu ngechat kepada Shinta. Dia mengetik : Happy Wedding. Terima kasih telah menjadi orang penting dan bagian dalam kehidupanku. By : Mantan terakhirmu.

126. INT. RUMAH SHINTA - SIANG

SHINTA (V.O)

Rama kamu memanglah kisah terindah dalam kehidupanku, tapi Bundaku lah segala-galanya bagiku.

SHINTA (V.O)

Kare di dalam restunya lah kita dapat bahagia, dan di bawah telapak kakinya lah Surgaku berada.

Shinta sedang bersiap melakukan SIRAMAN dengan adat SUNDA. dia memakai BUSANA SIRAMAN. Shinta bersujud, dan membasuh kaki Bu Mawar. Shinta menangis sejadi-jadinya. Bu Mawar mengelus-elus kepala Shinta.

Shinta kini minta maaf, dan membasuh kaki Abah Wahyu.

FX : CKREK. Astrid, Alex, dan Alwinn mengabadikannya dengan kamera hp. Begitu pun PHOTOGRAFER (31) yang sibuk memotret Shinta.

127. EXT. HALAMAN RUMAH SHINTA - SIANG

Shinta sudah memakai BAJU SIRAMAN. Ia duduk dikursi, dibelakangnya Bu Mawar sudah bersiap-siap.

LATER. Bunda Mawar mengguyurnya Shinta, memandikan pengantin dengan bunga tujuh rupa.

Abah Wahyu yang menyaksikan tak kuasa meneteskan air mata.

128.INT. WARKOP - MALAM

Di dalam Warkop keluarga besar, dan teman-teman Shinta sedang bercengkrama. Nampak Bu Juleha yang sedang menyuapi Chika dengan buah anggur laksana raja. Alwinn, dan Kribo, Pak Romli yang gombalin Astrid.

Tiba-tiba Pak Romli melihat ke Alex.

PAK ROMLI

Lex, kamu gak papa keduluan adikmu Si Shinta?

(serius)

ALEX

Gak papa kang. Asal Shinta bahagia.

KRIBO

Kang Romli ajarin si Alex gaet cewek tuh (memelas)

Kasihan. Si Alex mah pacarannya kalo gak ama Kamus, ama buku LKS mulu.Ilmu and sains.

ALEX

Ah, elah lu, sok-soan rendahin gue. Lu Aja masih jomblo lapuk dari lahir!

(dengan nada kesal).

ALWINN

Kata siapa?

Si Kribo mah pacarannya ama Waifu. Cita-citanya nikah ama Shizuka. Di kotan Boneka figurnya banyak pisan euy, udah kayak tukang boneka!

Kribo merasa kesal.

PAK ROMLI

Bahaya atuh,main ama boneka wae mah. lama-lama bisa pacaran ama jenglot!

SEMUA

(tertawa)

Di meja paling ujung, Shinta duduk sendirian sambil main hp. Dia mendapat 1 notif di Whatsappnya. 1 pesan dari Rama.

Shinta membukanya, dan tersenyum cerah melihatnya.

Alwinn mencolek Astrid.

ALWINN

(berbisik)

Lihat tuh, calon pengantin senyum-senyum sendiri.

Aku jadi pengen deh...

(melirik ke arah Astrid)

Astrid dan Bu Mawar memperhatikan Shinta senyum-senyum sendiri.

ASTRID

Cieee, dari siapa nih? (beat) pasti dari Bang Ana ya?

SHINTA

Bukan. (senyum kecil) Restu dari Mantan.

SEMUA

Alhamdulilah!

(melihat ke arah Shinta)

INTO CAMERA : Shinta tersenyum begitu lepas.

CUT TO BLACK :

129. INT. GEDUNG - RUANG MAKE UP - PAGI

SUPER : HARI H

Shinta sedang di hias di ruang make up. Begitu pun dengan saudara-saudaranya : Bu Juleha, Astrid dan keponakan-keponakannya. Dia begitu pangling berbalut busana putih yang indah.

CUT TO :

130. EXT. GEDUNG - PAGI

Alwinn dan Kribo menjadi pagar bagus, memakai busana adat khas Sunda. Astrid yang sudah dandan duduk manis di meja guestbook.

FX : terdengar suara klakson.

Mobil pengantin sudah tiba. Laksmana, keluar bersama rombongannya. Semuanya nampak memakai MASKER, dan menjaga jarak.

Alwinn dan Kribo mengecheck mereka dengan ALAT CEK SUHU, dan menyuruh jaga jarak. Alwinn mulai menchek suhu TAMU 1.

ALWINN POV : Suhu menunjukan 34 derajat celcius.

ALWINN & KRIBO

Silahkan masuk Pak!

TAMU

Makasih!

Tamu 1 menanda tangan guest book. Astrid membagikan Merchendes ke tamu yang tanda tangan.

LATER. Hp Astrid bergetar, satu panggilan dari Rama. Astrid mengangkatnya.

ASTRID

Halo bang Rama, ada apa?

RAMA ( 0.S) (PHONE)

Astrid, abang minta tolong ama kamu (berbisik).

ASTRID

Iya bang, Walaikum salam.

(menutup teleponnya)

Astrid masuk ke dalam gedung, dan menyuruh Kribo menjaga guest book dan Merchendise.

CUT TO :

131.INT. GEDUNG - IJAB KABUL - SIANG

Laksmana dan Shinta duduk berdampingan. Di depannya ada penghulu yang siap menikahkan mereka. Wajah Shinta dan Laksmana nampak begitu tegang.

Para tamu mulai merekam moment ijab kabul. Astrid menyalakan hpnya.

ON PHONE SCREEN : Di dalam Toko Bunda Rose. Rama melihat secara live streaming pernikahan mantan kekasihnya : Shinta. Di sampingnya ada Ayunda, Aura, dan Bunda Rose.

Abah Wahyu menjabat tangan Laksmana, tangannya nampak bergetar. Laksmana memegangnya dengan kuat.

ABAH WAHYU

Saya nikahkan ananda Laksamana Putra Bin Yahya dengan anak saya yang bernama Shinta Larasati dengan mas kawin berupa Uang tunai delapan puluh juta rupiah dan cincin emas 17 gram, dan seperangkat alat sholat di bayar tunai.

LAKSMANA

(menghela nafas).

Saya terima nikahnya Shinta Larasati binti Wahyu Suparman dengan mas kawin berupa Uang tunai delapan puluh juta rupiah dan cincin emas 17 gram, dan seperangkat alat sholat di bayar tunai.

PENGHULU

Gimana saudara-saudara, sah?

Semua

Sah!

Laksmana mencium kening Shinta.

Shinta dan Laksmana menunjukan buku nikah mereka ke arah kamera. Mereka tersenyum bahagia.

ON PHONE SCREEN : Rama tersenyum , tapi bola matanya berkaca-kaca.

INTO CAMERA : CKREK. PHOTOGRAFER merekam moment ini.

SFX : tamu undangan yang bertepuk tangan.

CU : Di antara kerumunan penonton, Om Isal yang menangis termehek-mehek. Di tangannya ia sambil memegang sebuah bunga mawar yang layu.

Shinta melihat ke arah kerumunan penonton.

IMAGINATION SCENE : bang Rama datang kepernikahannya. Dia berdiri di dekat Astrid. Rama memakai baju serba hitam, dan membawa BONEKA BERUANG, sambil tersenyum ke arah Shinta.

Shinta menangis.

LAKSMANA

Sayang, kamu kok menangis?

SHINTA

(mengusap air matanya)

Gak papa, im fine.

CUT TO :

132. WEDDING DAY - MONTAGE

- Di atas Altar Shinta dan Laksmana menyambut satu persatu tamu undangan (tidak bersentuhan) . Tamu-tamu yang mengantri salam tanpa berjabat tangan (simbolik saja).

- Iqrom bersama Kasir Restauran naik ke altar. Ia menghampiri Shinta dan Laksmana sambil tersenyum palsu. Wajahnya nampak begitu kecewa.

- Alwinn dan Kribo berebut makanan di parasmanan. Makan sepuasnya.Menghabisi sajian yang ada.

- GADIS KECIL (7/p) eskrimnya terjatuh. Chika datang menghampirinya, lalu memberikan eskrim choklat miliknya. GADIS KECIL tersenyum, dan nampak giginya yang ompong. Chika lari terbirit-birit.

- Bu Juleha dan Pak Romli bernyanyi di atas panggung. Alex, Alwinn, Astrid , dan para tamu joged di bawahnya.

- Laksmana dan Shinta bersiap melempar bunga. Iqrom dan Om Isal berdiri di baris terdepan, saling senggol.

-Bunga di lempar, OM Isal dan Iqrom terjatuh dan terinjak-injak. Astrid mendapatkan bunganya.

-Astrid naik ke atas panggung, dan mendapat hadiah berupa Boneka beruang yang besar dari pengantin. Ia nampak bahagia.

- Laksmana dan Shinta mulai sesi foto bersama. Berawal dari keluarga Shinta, Laksmana, Astrid, hingga keluarga Chika.

MONTAGE END

CUT TO BLACK :

133. EXT. RUMAH SHINTA - PAGI

Sebuah Mobil BMW terparkir di depan rumah. Alex, Alwinn, dan Kribo membantu Laksmana packaging, memasukan koper ke dalam garasi.

Shinta berdiri di dekat Astrid, Bu Mawar, Abah Wahyu, dan keluarga Chika yang hendak melepas kepergian Shinta.

SHINTA

Bun, Shinta pamit dulu ya. tolong nitip abah ya.

BU MAWAR

Sama-sama. Kamu juga ya. Jaga diri kamu, jangan ngerepotin suamimu.

Laksmana tersenyum kecil.

Astrid berkaca-kaca, kini Shinta menghampiri Astrid, dan memeluk Astrid dengan erat.

SHINTA

Trid. I will miss you so much!

ASTRID

Me too. Ta.

(menangis terharu).

CHIKA

Chika enggak dipeluk juga nih kak?

(menaikan alisnya).

ALWINN KRIBO

kita juga nihhh...

(sok manja)

Shinta membuka tasnya, lalu memberikan beruang pinky pemberian Rama, padanya.

SHINTA

Kalo kamu kangen, peluk aja beruang ini. Niscaya kamu bakal bahagia.

(meniru kata-kata Rama)

CHIKA

Yah, kok beruang. (beat) mending Uangnya aja kak.

Shinta mencubit gemas pipi Chika.

LAKSMANA

Bah, Bun, semuanya. Ana pergi dulu ya.

(bersalaman pada abah dan Bu Mawar)

Laksmana dan Shinta masuk ke dalam mobil.

Roda mobil pun berputar, Shinta dan Laksmana meninggalkan keluarganya dan menempuh hidup baru.

134. INT. CAR - MOVING

Laksmana menyetir mobilnya, dia tersenyum bahagia ke arah Shinta.

INTO CAMERA : Shinta membalas senyumannya.

Shinta melihat ke arah SPION. dia melihat BAYANGAN Rama mengaejarnya dengan naik vespa. BAYANGAN : Rama melambaikan tangannya ke arah Shinta.

Shinta tersenyum manis melihat ke arah spion.

CUT TO:

EXT.135 EXT. CAR - MOVING

BIRDVIEW : Mobil Shinta yang terus melaju kencang, dan menyelusuri jalanan kota Bandung. Mobil Shinta, dan Vespa Rama memasuki terowongan. Ketika keluar dari terowongan , Rama yang naik vespa menghilang dari jalan. Kini hanya tersisa Mobil Shinta yang terus melaju. Simbol Shinta telah moveon dari bayang-bayang Rama.

TITLES : END.

CUT TO BLACK :

TITLES : Sebuah pesan. "Cintaku pada kekasihku begitu besar, tapi cintaku pada bundaku lebih luas dari samudra. Karena bagiku, kamulah Surgaku - Shinta "

CLOSING CREDIT TITLES : Moment-moment bahagia berupa rangkaian foto, cuplikan dari film Kamulah Surgaku.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar