KAMULAH SURGAKU (SCRIPT)
6. SEBUAH KATA MAAF, AWAL DARI PERPISAHAN (LDR)

69. INT. KOSTAN RAMA - MALAM

JRENG. Petikan suara gitar terdengar dari gitar yang Rama mainkan. Wajahnya begitu suram.

Alwinn dan Kribo asyik main PS, bodo amat dengan Rama.

ALWINN

Galau mulu lo, kayak sad boy! Cepat tua tar kaya jenglot.

DRTTTT. Handphone Rama diatas meja bergetar, Alwinn mengambilnya.

ALWINN

Oy, Ram. Nih bebebs mu nelpon. Kangen katanya.. (beat) pingin mukul.

Rama merebut hpnya dari Alwinn.

cut to :

70. INT. KAMAR SHINTA - MALAM

Tangan Shinta memegang telepon sementara tangan kirinya memakan apel.

SHINTA

Halo bang Rama?

RAMA ( O.S)

Ia, ada apa Shinta?

CUT TO :

71. SPLIT SCREEN - KAMAR RAMA DAN KAMAR SHINTA - MALAM (PHONECALL)

SHINTA

Bang, ucapan Abah tadi siang jangan di ambil hati ya.

(berbisik) biasa habis obat, jadinya meracau.

RAMA

(tersenyum)

Gak bakalan lah (beat) Abah kan calon mertuaku, Bang Rama harus kuat menelan kata pedasnya.

KRIBO

Bohong Shinta, tadi Rama nangis kejer-kejer lho, takut gak direstui.

SHINTA

Eh, suara saha eta?

RAMA

Biasa Jomblo lapuk. Si Embe galing. Dia iri ama kita.

SHINTA

Oh...

RAMA

Shinta kamu udah makan?

SHINTA

Udah dong.

KRAUK. Shinta memakan buah apel hasil pemberian Rama.

SHINTA

Ini lagi makan, buah apel dari kamu. Kalo kamu?

KRIBO

Akyu belum nih bebs, traktir aqyu dong

(Meledek)

RAMA

Sttt diam kamu wibu!

(meletakkan telunjuk di bibirnya)

RAMA

Kalo Abah makan buahnya?

SHINTA

Enggak bang. Dia masih badmood ma kamu

RAMA

Lho kok gitu?

SHINTA

Soalnya kamu nakal.

Abah takut bang Rama, nyulik Shinta ke luar negri.

KRIBO

Rahwana kali, nyulik Shinta ke alengka

(meledek Rama)

PLAK. Rama menggeplak kepala Kribo.

RAMA

Nyantai aja Shinta, di Malaysia abang bakal merawatmu laksana kurcaci di game Harvestmoon yang merawat sayur mayur petani.

SHINTA

Kalo kamu mau stay di Indo. Shinta bakal menyayangimu laksana Ibu Peri merawat bocah kecilnya.

RAMA

Oke la.. HWAAAM

(Rama mulai menguap)

SHINTA

Yah udah ngantuk ya?

Bang, kalo gitu Shinta bobo dulu ya. Udah ngantuk banget nih (menguap)

RAMA

Ia nih, mending bobo aja. Banyak demit ganggu soalnya

(Rama melihat ke arah Kribo dan Alwinn)

Kribo dan Alwinn cekikikan.

SHINTA

Sayonara, Ramakuuu.

RAMA

Sayonara shintakuuu.

SHINTA

(menutup telepon)

END SPLIT SCREEN

72. INT. KAMAR SHINTA - MALAM

Shinta tertidur lelap, sambil tersenyum.

CLOSE UP : Shinta memeluk beruang pinky pemberian Rama.

FADE TO BLACK:

73. EXT. KAMPUS - SIANG

SUPER : SATU TAHUN KEMUDIAN.

Hari kelulusan Rama. Terdengar suara musik yang begitu keras dari dalam gedung.

74. MONTAGE - VARIOUS

A) EXT. GEDUNG KAMPUS - SIANG - Bu Mawar, Shinta, dan Alex memasuki gedung. Di luar banyak bunga ucapan selamat atas kelulusan.

B) INT. GEDUNG KAMPUS - SIANG- Keluarga Bu Mawar duduk disamping keluarga Rama. Bu Mawar cipika-cipiki dengan BUNDA ROSE (45) Ibunda rama yang nampak awet muda. Alex bersalaman dengan AURA (17) Adik rama yang cantik dan berjilbab.

C) INT. GEDUNG KAMPUS - PANGGUNG - Rama berdiri memakai pakaian wisuda, dosen mengalungkan piagam padanya. Semua orang bertepuk tangan.

D) INT. GEDUNG KAMPUS - BANGKU PENONTON - Bunda Rose, dan Aura (17) menangis melihat Rama lulus.

E) EXT. HALAMAN KAMPUS _ SORE - Rama menghampiri bundanya lalu memeluknya dengan erat. Dia menangis karena bahagia.

BUNDA ROSE

Selamat ya sayang. Akhirnya kamu lulus juga

(memeluk Rama)

RAMA

Sama-sama mah. Makasih banget dah datang ke Indo.

Tanpa Mamah, Rama gakkan bisa seperti ini.

Rama melepas pelukannya, menghampiri Shinta lalu cipika-cipiki.

SHINTA

Selamat ya Ay

RAMA

Sama-sama beb.

(memeluk Shinta)

RAMA

Makasih banyak ya udah jadi "ibu peri" yang selalu melindungiku, dan ngasih contekan padaku.

SHINTA

Sama-sama anak muda.

E) EXT. HALAMAN KAMPUS - SORE - Para sarjana memegang sebuah balon. Mereka menunggu aba-aba, saat hitungan tiga mereka mulai menerbangkan balon secara bersamaan.

DOSEN

Semuanya siap!

Satu, dua... (beat) Tigaa!

Para sarjana baru melepas balon ke angkasa.

SFX : semuanya bertepuk tangan secara bersamaan.

Para mahasiswa/i melempar topi sarjananya ke langit-langit, dan bersorak gembira

F) EXT. HALAMAN KAMPUS - SORE - Satu persatu sahabat Rama mengucapkan Selamat atas kelulusannya. Mereka mulai selfie bersama. Saling peluk satu sama lain. Campur aduk, ada yang nangis, dan tertawa.

MONTAGE END

CUT TO :

75.INT. WARKOP - SORE

BEGIN MONTAGE

- Warkop begitu ramai di sore hari. Di Meja 1 Nampak Chika, Aura, Kribo dan Alwinn yang sedang bermain kartu Pokemon.

- CU : Pak Romli, menikmati sensasi kopi panas di meja 4.

- Di Meja 2 Rama dan Shinta duduk berdua, sementara di meja 3 Bu Mawar dan Abah Wahyu sedang asyik ngobrol bersama Bu Rose.

- Bu Mawar menunjukan album keluarga pada Bunda Rose. Bunda Rose melihat foto-foto Shinta saat masih kecil. Ia melihat Bu Mawar saat muda.

MONTAGE END

BUNDA ROSE

Wah, gak heran kalo Shinta begitu cantik ternyata Bu Mawar juga cantik sekali. (beat) Pak Wahyu ganteng juga ya pas masih muda, mirip Vino G. Bastian.

(in Melayu)

ABAH WAHYU

Oh sudah jelas.

BU MAWAR

Ah cantikan Bu Rose kok. Awet muda. Putih bersih mirip Mawar De Jongh.

BUNDA ROSE

Ah, ibu bisa aja.

(tersipu malu)

KRIBO ikut berdiskusi, dia menatap ke arah aura.

KRIBO

Aura juga cantik banget tante, dia mirip ...

(berfikir lama)

RAMA

Mirip siapa Bo!

KRIBO

Mirip jodohku, tante.

(tersenyum geer)

TONG. Rama melempar botol aqua kosong ke arah Kribo, tepat kena wajahnya.

RAMA

Cih, tak sudi aku punya ipar seperti kau. Nyuci sempak pun satu bulan sekali. Tak cocok dengan Aura yang bersih.

CHIKA

Betul. Bisa kena lepra, kalo bang Kribo jadian ama Ka Aura.

Kribo nampak begitu berduka, merasa terdzolimi.

BUNDA ROSE

Sudah-sudah jangan meledek Kribo, lagian dia pun cukup tampan juga.

ALWINN

Mirip siapa tante?

BUNDA ROSE

Brokoli jaman Purba.

KRIBO

Yah, bulukan dong tante!

(kecewa berat)

BUNDA ROSE

Emang...

Semua yang di Warkop tertawa terkikik.

FX : Suara adzan maghrib.

BUNDA ROSE

Bu Mawar, Abah, kami pamit dulu ya? Sudah maghrib. Mau sholat, ama istirahat pula. Besok kami harus segera pulang ke Kuala Lumpur.

ABAH WAHYU

Ya, hati-hati.

Kribo merangkul Rama yang hendak berjalan keluar.

KRIBO

Oi Rama, kalo di KL jangan lupain gue dan Alwinn. Gini-gini kita sering nraktir di Warkop dan push rank akun lo!

RAMA

Ya, mustahil lah Bro.

Rama dan Kribo melakukan Brofist : mengepalkan tangan lalu meninjukannya satu sama lain.

Bu Rose melihat ke arah Shinta yang nampak sedih.

BUNDA ROSE

Shinta, besok kamu mau ikut nganter Rama ke bandara gak?

SHINTA

Mau banget tante.

SHINTA ( COUNT'D )

Shinta penasaran banget. Belum pernah ke bandara soalnya.

CHIKA

Betul banget tante. Tahunya kak Shinta mah Statiun angkot. Temennya knek angkot semua, ama kuli pasar.

(bercanda)

CHIKA (COUNT'D)

Boro-boro pernah naik Pesawat. Naik mobil Panjalu-Tasik aja mabok.

SEMUA

(tertawa)

Shinta menutup mulut Chika sambil mengelitikinya.

ALWINN

Oh iya Bunda. Kalo sudah sampe kl, titip salam sama UPIN IPIN ya.

BUNDA ROSE

Kenapa emang?

ALWINN

Kasian botak terus.

Kalo butuh penumbuh rambut, hubungi aja si KRIBO. Di jamin bisa diskon!

(mengacungkan jempol)

BUNDA ROSE

Wahaha, Sudahlah jangan ngelawak mulu, Bunda mau pulang dulu. Bisa mati mencret Bunda lama-lama disini.

Rama menghampiri Abah Wahyu yang mulai ramah dan cair dengannya.

RAMA

Bah, Rama mau pergi dulu ya. Mohon maaf kalo ada salah. Namanya juga manusia.

(mencium tangan Abah)

Shinta begitu senang melihat Abah dan Rama akur.

ABAH WAHYU

Maafin juga Abah kalo sempat galak ma kamu. (beat) itu semata-mata Abah takut kehilangan Shinta, dia satu-satunya gadis yang abah punya.

RAMA

(mengangguk)

Tenang saja Bah. Seandainya kita berjodoh, Rama pasti akan selalu ada, dan merawat Shinta. Abah tak perlu takut Rama bakal jadi Rahwana yang merampas paksa Shinta dari Abah.

Abah mengelus-elus pundak Rama.

Semuanya ikut bahagia melihat Rama dan Abah Wahyu yang mulai baikan.

Bunda Rose, Aura, dan Rama keluar dari warkop.

76.EXT. BANDARA - PAGI

FX : Suara pesawat yang landing terdengar begitu nyaring.

Shinta , Bu Mawar, Bunda Rose, Rama dan Aura memasuki bandara. Shinta begitu takjub melihat megahnya bandara.

SHINTA

Wah gede banget ini teh. Gak bakal nyasar ni Bun?

(matanya melihat kesana kemari)

CLOSE UP : Rama menggenggam tangan Shinta dengan erat.

RAMA

Gak bakalan. Kan ada aku di di sisimu.

Shinta tersenyum manis, dan wajahnya memerah.

CUT TO :

77.INT. BANDARA - SORE

Pesawat sudah mau berangkat. Rama, dan Bunda bersiap memasuki pesawat.

RAMA

Ay, abang pulang dulu ya.

SHINTA

(memeluk Rama dengan erat)

Hati-hati ya.

Rama melepas pelukannya, lalu melihat ke arah bu Mawar.

RAMA

Bunda, abang nitip Shinta ya.

BU MAWAR

Ia...

RAMA

Tapi awas ya, jangan kasih ke orang lain. (beat) Apalagi Iqrom, dan Om Isal. (beat) Hancur hatiku ntar.

BUNDA ROSE

Kamu ni ada-ada saja...

BUNDA ROSE (COUNT'D)

Ayo cepet bang. Pesawatnya mau berangkat.

INSERT : Rama, Aura, dan Bunda Rose memasuki pesawat di sambut Pramugari cantik.

RAMA

Ta, terima panahku!

Rama melakukan Phantonim,melakukan gerakan menarik busur, melesatkan anak panak ke arah Shinta.

Shinta menerimanya, lalu melakukan gerakan Kissbye pada Rama.

INSERT : Pesawat take off

Shinta tak kuasa menahan air matanya. Dia terus dadah ke arah pesawat.

BU MAWAR

Sabar. Nanti juga kamu bakal kesana...

SHINTA

Aamiin

CUT TO BLACK :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar