Daun di Antara Mawar & Melati (Script)
2. SCENE 6 - 12

6.EXT/INT.KORIDOR KAMPUS – DAY

CAST : MAWAR, DAUN (19), EXTRAS ANAK KAMPUS

CAMERA FOLLOW : Mawar menyusuri koridor. Mawar membaca tulisan di ketiga pintu yang dilewatinya.

CU : Pintu pertama bertuliskan “Ruang UKM Pencak Silat”. Pintu kedua “Ruang UKM Terjun Payung”. Pintu ketiga “Ruang UKM Renang”.

Banyak mahasiswa berlalu lalang di sebelah Mawar. Lalu Mawar berhenti di depan pintu ketiga. Mawar mengembuskan napas kesal. Kemudian ia memutar ransel punggungnya ke depan. Tangannya merogoh sesuatu di reseleting bagian depan.

MAWAR

Yes, ketemu! (mengacungkan sebuah permen lolipop di tangannya).

Mawar membuka bungkus permen dengan wajah semringah. Lalu memasukan permen susu itu ke mulutnya.

Mawar melanjutkan pencariannya setelah ia menjatuhkan bungkus permen ke lantai.

Sekitar 5 langkah Mawar berjalan,seorang laki-laki berdiri, menghadang di depannya.

INSERT : Laki-laki itu sebelumnya melihat Mawar membuang bungkus permen sembarangan. Dengan cepat laki-laki itu mengikuti Mawar setelah mengambil bungkus permen.

DAUN

Buang.(menyodorkan bungkus permen di tangannya ke Mawar)

Mawar menelisik sesaat bungkus permen di tangan Daun.

DAUN (CONT’D)

Ini punya kamu kan? (dengan ketus)

MAWAR

Tadi emang punya gue. Tapi udah gue buang.

DAUN

Buang. (menyodorkan bungkus permen lagi)

Mawar mengerucutkan bibirnya melas sambil memasukan permen ke mulutnya.

Daun menarik tangan Mawar satunya. Menyerahkan bungkus permen dengan kasar.

DAUN

Buang sampah pada tempatnya. Jangan sembarangan.

Lalu Daun pergi meninggalkan Mawar begitu saja.

Mawar mendesis sebal.

MAWAR

Siapa sih tuh cowok. Serem banget mukanya. Kenal juga enggak.

CUT TO

7.INT.RUANG UKM PENDAKI – DAY

CAST : MAWAR, DERO (19), DAUN

LONGSHOT : Sebuah ruangan yang tidak begitu besar dan tidak begitu banyak perabot. Hanya ada 3 kursi dan 1 meja panjang di bagian ujung yang menghadap pintu. Beberapa langkah di sebelahnya terdapat almari besar berisikan tumpukan buku dan beberapa perlatan mendaki di bawahnya. Terdapat sofa panjang tidak jauh di sebelah almari. Di seberang sofa ada beberapa kursi.

CAMERA FOLLOW : Mawar masuk ke ruangan dan menghampiri seseorang yang sedang duduk di kursi satu di ujung. Ia cukup terkejut ketika melihat seorang lainnya yang duduk di sofa.

Ketika melintasi laki-laki di sofa, Mawar menjulurkan lidahnya.

INSERT : Daun menatap Mawar dengan datar dan tidak lebih dari tiga detik, lalu berpaling ke arah lain.

MAWAR

Permisi. (ke Dero di kursi satu)

DERO

Iya, silakan. (mempersilakan Mawar duduk)

Mawar duduk.

MAWAR

Saya mau daftar jadi anggota pendaki, Kak.

DERO

Kamu dapet informasi darimana mengenai klub pendaki kita?

MAWAR

Dari mading.

DERO

Sebelumnya kamu udah pernah melakukan pendakian?

MAWAR

Belumlah, Kak. Makanya sekarang saya mau daftar.

Dero tersenyum geli memperhatikan Mawar.

DERO

Nama gue Dero. Gue sekretaris di bagian pendaftaran ini.

Mawar mengangguk paham.

DERO (CONT'D)

Untuk ikut pendakian ini ada beberapa persyaratan yang harus kamu tahu. Pertama, kamu harus niat ...

Ucapannya terpotong oleh Mawar.

MAWAR

Saya niat kok, Kak.

DERO

Iya-iya. Tolong dengerin dulu, ya. (Berusaha bersikap manis dan sabar)

Mawar mengangguk.

DERO (CONT'D)

Kedua ...

Ucapan Dero dipotong lagi oleh Mawar.

MAWAR

Emang ada berapa banyak sih persyaratannya, Kak?

Dero meringis kecil, mencoba menahan kekesalan yang mulai timbul pada Mawar.

Dero mengambil selembar kertas di tumpukan kertas di sebelahnya.

DERO

Nih (menyerahkan kertas pada Mawar).

MAWAR

(Mengambil sodoran kertas) Apaan nih, Kak? (Menelisik isi kertas).

DERO

Di sana tertulis persyaratan dan tata cara tentang pendakian. Kamu bisa baca itu semua, jadi nggak perlu gue jelasin lagi.

Mawar manggut-manggut. 

Dero mengambil selembar kertas dari dalam laci meja.

DERO (CONT'D)

Dan ini formulirnya (menyodorkan kertas ke Mawar)

Mawar dan Dero tersentak bersamaan ketika Daun datang sambil menahan kertas yang akan diambil oleh Mawar.

DERO (ke Daun)

Kenapa, Bang?

DAUN (ke Mawar)

Kamu nggak keterima.

MAWAR

(Mengerjapkan mata) Lho, kenapa?

Dero heran dengan situasi ini. Ia hanya menatap Daun, bergantian ke Mawar.

DAUN

Pokoknya kamu nggak keterima.

Lantas Daun meraup kertas yang masih berada di bawah tangannya,dan pergi meninggalkan ruangan.

Mawar sangat heran dan terus mengikuti pergerakan Daun, lalu kembali menatap Dero penuh pertanyaan.

DERO

Kamu kenal Daun?

MAWAR

Hah? Daun? Siapa nama cowok tadi? Da-un? (membelalak diiringi dengan menahan tawa)

DERO

Kenapa emang?

MAWAR

Enggak. Enggak kenapa-kenapa. Lucu aja namanya. (masih tertawa kecil).

Dero mengambil lembar formulir lagi dari dalam laci. Lalu menyerahkannya pada Mawar.

DERO

Yaudah, nih ambil formulirnya. Enggak usah ditanggapin sikap Daun yang tadi. Dia emang begitu orangnya.

MAWAR

Iya. Emang aneh tuh cowok. (memasukan lembar formulir ke dalam tas) yaudah kak, makasih ya. Saya permisi dulu.

DERO

Oke.

Mawar beranjak dari posisinya. Namun baru beberapa detik setelahnya, Mawar kembali menghampiri Dero.

DERO (CONT’D)

Ada apa lagi ? ada yang ketinggalan?

MAWAR

Boleh minta satu lembar lagi nggak, formulirnya?

CUT TO

8. INT.KANTIN KAMPUS – DAY

CAST : MAWAR, RANDY, EXTRAS ANAK KAMPUS

Mawar menghampiri Randy yang sedang duduk sendiri di salah satu bangku kantin. Randy sedang asyik pada layar ponselnya.

MAWAR

Taraaa !!! (mengacungkan selmbar kertas tepat di depan wajah Randy).

Dengan spontan, Randy menjauhkan tangan Mawar dari pandangannya.

MAWAR

Gue udah dapet formulirnya.

RANDY

Bagus deh. (ekspresi yang sangat biasa)

MAWAR

Kok Cuma gitu responnya? Kayak nggak seneng gitu. (sedikit cemberut)

RANDY

Terus gu harus gimana? Loncat-loncat? Guling-guling? Enggak kan?

MAWAR

Ya enggak gitu juga sih. Yang elo lakuin Cuma siap-siap aja. Siap-siap nerima gue buat jadi pacar lo.

BEAT

RANDY

Besok malam mau temenin gue enggak?

MAWAR

Kemana?

RANDY

Enggak usah banyak tanya. Lo siap-siap aja besok.

MAWAR

(manggut-manggut) Oke.

Randy hendak bangkit, tetapi ditarik ujung bajunya oleh Mawar.

RANDY

Apalagi?

MAWAR

Emang lo udah tau rumah gue dimana?

Randy mengembuskan napas keras.

RANDY

Mana hape lo? (mengadahkan tangan)

Mawar mengambil ponsel di kantung baju kodoknya. Lalu menyerahkan ke Randy. Setelah mengetik nomornya, Randy mengembalikan ponsel Mawar.

Randy pergi.

Mawar tersenyum semringah.

MAWAR (V.O)

Randy kan calon pacar gue. Jadi enggak ada salahnya gue namain kontak dia jadi “My Boyfriend”.

CUT TO

9. EXT. TAMAN KAMPUS – DAY

CAST : MAWAR, EXTRAS ANAK KAMPUS

LONGSHOT : Tidak begitu banyak mahasiswa yang berlalu lalang di taman kampus siang menjelang sore ini.

Mawar sedang duduk bersila tepat di atas rumput hijau yang sedikit berembun. Terdapat bangku panjang tepat di belakangnya.

Mawar sedang sibuk mengisi formulir dengan beralas sebuah buku tulis berwarna merah di atas bangku tersebut.

CU : Wajah Mawar yang tampak serius dan fokus.

MAWAR

(komat-kamit membaca isi formulir) Apaan sih nih? (sesekali menggaruk sisi kepalanya, merasa bingung).

Mawar meletakan ujung dagunya di atas punngung tangannya yang tertempel di tepi bangku. Ia frustasi lantaran masih bingung dengan formulir yang harus diisinya.

Beberapa detik setelahnya,Mawar mengangkat kepalanya sambil memegang pulpen ke udara.

MAWAR (CONT’D)

Wah, kayaknya gue tau nih harus diisi apa. (mulai menulis lagi dengan wajah berbinar)

MAWAR (CONT’D)

Yah, salah! (memekik)

Kemudian, Mawar mengambil tip-x dari dalam tasnya guna membenarkan tulisannya yang salah. Mawar kembali menulis.

Beberapa saat kemudian, Mawar tiba-tiba mengerang. Ia benar-benar merasa frutasi karena tidak mengerti apa yang harus diisinya.

Mawar mengacak rambutnya. Lalu menghentak-hentakan pangkal pahanya ke rumput. Mawar kesal.

Mawar melempar pulpen dengan asal. Lalu, menggunakan tangan kanan dan kirinya untuk menarik rerumputan yang berada tepat di sebelah kakinya. Mawar juga merobek dan meremas formulir yang terlihat berantakan itu. Mawar melempar gumpalan kertas itu ke arah belakang.

INSERT : Dari sudut lain, Daun yang sedang berjalan di area taman kampus, melihat segala pergerakan Mawar.

Setelah puas dengan kehebohannya sendiri, Mawar menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangannya.

Detik berikutnya, sontak Mawar mengangkat wajahnya.

MAWAR (CONT’D)

Oiya, gue baru inget. (mengambil selembar kertas lagi dari dalam tas).

Mawar kembali menulis lagi dari awal.

Beberapa saat.

MAWAR (V.O)

Selesai. (sambil mengacungkan kertas di udara dengan girang).

Daun datang. Ia mengambil paksa lembaran formulir dari tangan Mawar.

Mawar segera bardiri. Menatap Daun dengan marah.

MAWAR

Elo?

DAUN

Sekali lagi kamu buang sampah sembarangan dan ngerusak alam, jangan harap kamu bisa masuk ke anggota pendaki. (dengan nada sinis)

MAWAR

Siapa yang ngerusak alam, hah? Lo tuh ya, di mana-mana ada. Udah kayak hantu aja tau enggak.

Daun mengembuskan napas pelan, menahan amarah. Keduanya saling bertatapan untuk beberapa saat.

MAWAR (V.O)

Ini cowok siapa sih sebenarnya?

DAUN (V.O)

Saya enggak akan membiarkan kamu terus bersikap semaunya begini. Apalagi dengan merusak tanaman.

Daun berbalik melangkah pergi sambil membawa lembar formulir milik Mawar.

MAWAR

Woi! Balikin formulir gue! (berteriak)

Mawar kesal dan mendumal.

MAWAR (CONT’D)

Siapa sih, yang ngerusak alam?

Mawar menunduk. Memperhatikan sekitar kakinya yang penuh dengan cabutan rumput.

Mawar meringis merasa malu pada dirinya sendiri karena apa yang dia perbuat beberapa waktu lalu tadi.

CUT TO

10. INT.RUMAH MAWAR – KAMAR MAWAR - MALAM

CAST : MAWAR,BI RATNA (35)

Mawar sudah siap dengan dress merah api selutut dengan bagian atas yang sedikit terbuka. Wajahnya sangat berseri-seri akan malam yang selalu ia dambakan, yaitu bisa berkencan dengan seorang Randy.

Mawar menambahkan terus lipblam dengan warna kesukaannya, peach. Rambutnya dikuncir samping tinggi.

(SFX) Suara ketukan pintu dari seseorang.

CAMERA FOLLOW : Mawar menghampiri pintu dan membukanya.

BI RATNA

Ada temannya non Mawar di depan.

MAWAR

Kok enggak disuruh masuk aja, Bi.

BI RATNA

Enggak mau, non. Katanya mau nunggu di mobil aja.

MAWAR

Oh yaudah. Makasih ya, Bi.

BI RATNA

Iya, non. Bibi permisi ya.

Mawar hanya mengangguk. Lantas ia kemabli ke dalam kamar untuk mengambil tas selempang kecil berwarna merah. Setelahnya ia bergegas keluar kamar.

CUT TO

11. INT. RUMAH MAWAR – RUANG KELUARGA – MALAM

CAST : MAWAR, MELATI (19)

Melati sedang duduk di sofa besar bernuansa putih sambil membaca sebuah majalah fashion.

MAWAR (O.S)

Gue punyak satu kakak. Namanya Melati. Dia cantik, lebih dari gue. Dia juga pintar, lebih dari gue. Dan yang lebih di atas gue ... kak Melati punya banyak teman di kampus. Enggak kayak gue yang selalu sendirian kemana-mana.

Mawar masuk ke ruang keluarga. Menghampiri Melati dan berdiri di sampingnya.

MAWAR

Kak?

Melati tidak menjawab panggilan Mawar. Ia terus berkutat pada majalahnya.

MAWAR (CONT’D)

Kak, Mawar pergi dulu ya. Enggak malam-malam kok, pulangnya. Kakak tidur duluan aja. Enggak usah nungguin Mawar pulang.

Melati masih mengabaikan Mawar.

Wajah Mawar tampak muram, tetapi hanya beberapa detik. Setelahnya Mawar berusaha bersikap baik-baik saja dengan menampilkan wajah cerianya.

MAWAR (CONT’D)

Kak ...

Melati berdiri sambil melempar asal majalah k sofa.

Melati menatap Mawar dengan sinis dalam beberapa detik.

Melati melimbai pergi begitu saja.

MAWAR (V.O)

(menghela napas kencang) Selalu aja begitu. (mengerucutkan bibirnya ke samping)

CUT TO

12. EXT. RUMAH MAWAR – DI DEPAN GERBANG – MALAM

CAST : MAWAR, RANDY

Bertepatan ketika Mawar keluar dari pintu gerbang, Randy keluar dari dalam mobilnya yang bewarna hitam mengkilap. Randy berpakaian santai dengan celana jeans dan sweater abu-abu.

Mawar menghampiri Randy.

MAWAR

Kok eggak tunggu di dalam aja?

Randy tidak menjawab Mawar. Randy malah menelisik penampilan Mawar dari atas kepala sampai ke ujung kaki.

RANDY

Elo mau kemana pakai baju begini?

MAWAR

Mau kencan. Kan lo sendiri yang ngajakin gue kemarin.

RANDY

Siapa bilang kita mau kencan? (menahan tawa geli)

Mawar melototkan matanya dengan kening berkerut.

MAWAR

Terus kita mau kemana? (menjadi bingung setengah mati)

Randy tertawa.

RANDY

Kita itu mau ke Bumi Perkemahan. Bukannya mau dinner di Kafe. (masih tertawa sedikit)

MAWAR

(cemberut) Salah sendiri enggak ngasih tau dulu mau kemana.

Randy tidak hentinya meledek Mawar.

MAWAR (V.O)

Yah, salah kostum dong gue.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar