11B — INT. RUMAH LIRA – RUANG TAMU – SIANG
Suasana mendadak hening setelah glitch halus di udara mereda.
Lira duduk tegak, pura-pura tenang.
Arka duduk rapi banget—kayak takut napasnya salah.
Danu: deadpan mode.
Rani: PR mode ON, tapi matanya… licik manis kayak kucing mau nyolong ikan.
Tiba-tiba - IBU LIRA muncul dari balik tirai kamar, pelan, tenang, penuh kehangatan mistis khas pesisir dan membawa nampan berisi beberapa cangkir berisi air teh dan jajanan khas Balikpapan.
IBU LIRA
(LEMBUT, TAPI MATANYA TAJAM)
Lira terpaku sesaat.
Arka langsung berdiri sopan. Danu ikut berdiri. Rani . . . berdiri terlambat setengah detik.
LIRA
(AGAK GUGUP)
Ibu Lira mengangguk, tapi jelas ia melihat lebih dari yang diucapkan Lira.
IBU LIRA
(SENYUM KECIL, PAHAM SEMUANYA)
Arka kaget. Danu menatap pintu, siap kabur. Rani langsung melempar senyum PR yang palsunya 80%.
RANI
(SENYUM PR PALSU 80%,
MANIS TAPI ADA RACUNNYA)
Arka langsung nengok.
Danu langsung “loh apaan lagi nih?!”
Lira spontan menahan napas.
RANI
(MAKIN PERCAYA DIRI, MAKIN NGAWUR)
Arka mendadak batuk palsu, panik sopan.
Danu melotot,
DANU (V.O.)
LIRA
(TERKEJUT,
ANTARA KAGET DAN TERSANJUNG)
Ibu Lira menatap Rani lama, penuh analisis seorang ibu yang sudah tau mana omongan busuk mana yang jujur.
IBU LIRA
(TENANG, LEMBUT, TAPI NYENTIL HALUS)
Rani tetap senyum. PR professional mode + iblis kecil.
RANI
(ELEGAN BOHONG)
Danu nyengir getir. Arka hampir pingsan.
DANU
(GUMAM, SUPER LIRIH KE ARKA)
Arka menutup wajahnya sebentar.
Dunia tiba-tiba BZZT—lampu kedip kecil, seolah ikut menelpon: “ini bukan ide gue, sumpah.”
Narator masuk, santai macam komentator gosip.
NARATOR (V.O.)
(ngeluh kayak admin lelah)
Danu menunjuk langit-langit.
Lira menunduk—pipinya merah sedikit. Bukan karena tawaran kerja. Tapi karena seseorang di ruangan ini sedang makin bikin hatinya nggak stabil.
IBU LIRA
(HALUS, TAPI MENUSUK)
Rani langsung KENA MENTAL.
Arka nge-freeze.
Danu mau ketawa tapi takut dosa.
LIRA
(LOW, MALU)
(KEPADA ARKA Cs)
Rani hanya tersenyum—kemenangan kecil, walau bohong gede.
Arka dan tim bersiap pamit keluar rumah.
CUT TO:
12. INT. HOTEL BALIKPAPAN – LOUNGE – SORE (ACT II)
Lounge hotel sepi. Cahaya matahari sore masuk dari jendela besar, bikin suasana emas—cantik, tapi dunia terlihat siap nge-prank.
Arka duduk mencondong, tangan saling meremas. Energinya tenang-tapi-galau.
Danu duduk di sisi lain sofa, kaki naik sedikit, vibe korban kehidupan.
Rani berdiri di depan mereka, tangan menyilang, ekspresi “ketahuan bohong tapi masih gaya”.
Beberapa detik hening.
DANU
(NUDING RANI, LOW TAPI PEDES)
RANI
(TENANG. SEPERTI NGGAK BARU NGIBUL TINGKAT DEWA)
ARKA
RANI
(NUNJUK ARKA DENGAN BRUSH)
Arka menatap Rani lama. Susah marah, tapi juga susah nerima.
RANI
Danu melongo.
DANU
(TUNJUK RANI)
Rani tersenyum. Senyum iblis yang manis dan sangat profesional.
RANI
Arka nyaris bangkit.
ARKA
Rani berdiri juga, menatap Arka dengan intens.
RANI
(HALUS, JUJUR, TAPI NGACO)
(KETUK DAHI ARKA)
Danu terbahak pelan.
DANU
ARKA
(PROAKTIF MODE NYARIS MATI)
RANI
Danu langsung tutup muka.
DANU
Belum sempat Arka buka suara buat nimpali Danu, Rani langsung mengeluarkan tablet-nya—cepat, elegan, tapi CHAOTIC ENERGY-nya bocor.
Di layar:
Dokumen tender IT IKN.
Status: AWARDED.
Vendor: MAHESWARA TECHSOLUTIONS.
RANI
(TENANG
KAYAK NGGAK NGACO 5 MENIT LALU)
Arka mendengus kesal. Danu memelototi Rani kayak mata ikan asin.
ARKA
(KESAL PELAN)
RANI
(SANTAI BANGET)
Danu langsung mencolek Arka.
DANU
PENULIS SKENARIO (V.O.)
DANU
(KETAKUTAN)
Arka nutup muka dengan tangan. Danu jatuh ke sandaran kursi.
ARKA
(PUTUS ASA HALUS)
RANI
(SOK POLOS)
BEAT.
Arka dan Danu saling pandang: OH NO. Mereka sudah tahu ke mana Rani mau lari.
DANU
(TUDING RANI)
RANI
(SENYUM PR 80% PALSU, 20% JEBAKAN)
RANI (V.O.)
Arka duduk tegak, kaget level “narator sampai tepuk jidat”.
ARKA
RANI
(HALUS TAPI MENGGIGIT)
Dunia bergetar halus. Lampu lounge redup sebentar.
NARATOR (V.O.)
DANU
Lantai berdengung kecil lagi. Seolah “nggak bisa”.
RANI
(FOKUS KEMBALI KE ARKA)
Arka refleks memijat pelipis.
ARKA
(SANGAT JUJUR, SANGAT LELAH)
RANI
(KETUS ELEGAN)
(MELIRIK DANU)
Dan sedikit drama tambahan biar cerita ini nggak membosankan. Danu mengangkat jari telunjuk.
DANU
Arka ingin marah tapi . . . dia malah ketawa kecil.
ARKA
RANI
(TAJAM TAPI PENUH STRATEGI)
BEAT.
Arka terdiam.
Danu tepok jidat.
Lampu lounge berkedip lagi.
Dunia ikut ngetawain.
NARATOR (V.O.)
RANI
(TERIAK HALUS KE LANGIT, KESEL)
Sunyi. Lalu - Arka berdiri.
ARKA
Danu ikut berdiri.
DANU
Arka menarik napas.
ARKA
Danu langsung ambruk ke bangkunya. Rani memutar bola mata dan memelototi Arka.
RANI
CUT TO.