BOSS: 'Psyco Or Not' [SKRIP FILM]
12. SCENE 51 - 57

51.EXT/INT. HALAMAN RUMAH DANIEL - PAGI - RAVI, POLISI

Tiga mobil polisi tiba, dan parkir di halaman rumah DANIEL. 11 orang polisi mulai berpencar mencari DANIEL. RAVI dan 4 orang polisi pergi lewat pintu depan. Sisanya ada yang berjaga di sekeliling rumah.

RAVI

DANIEL!! Keluar kau, kalau tidak kita akan menerobos masuk!!

 

CUT BACK TO

FELYSIA

Polisi sudah di depan, kau harus segera kabur.

 

DANIEL

Kita lewat pintu belakang saja.

 

FELYSIA

Polisi pasti sudah ada di sana juga. Jadikkan aku sandra, dan keluar dari sini.

 

DANIEL

Kau yakin?

CUT BACK TO

 

POLISI 1

Sebaiknya kita masuk pak. Sepertinya DANIEL bersembunyi di dalam.

RAVI

Kita dobrak pintunya.

BRAK!!

Pintu berhasil di dobrak. RAVI menodongkan pistol, ia terlihat marah saat di depannya DANIEL tengah mencekik FELYSIA dan menodongkan pisau ke lehernya.

 

DANIEL

Mundur kalian!! Atau aku akan membunuhnya.

 

RAVI

Jauhkan pisau itu dari FELYSIA!! (RAVI perlahan mendekat)

 

DANIEL

Satu langkah saja kau maju, pisau ini akan melukainya.

 

FELYSIA

RAVI jangan mendekat!!kalo tidak dia akan melukaiku.

 

DANIEL

Beri kami jalan,

 

DANIEL keluar perlahan, polisi masih menodongkan pistolnya kearah DANIEL.

DANIEL (CONT’D)

Turunkan pistol kalian, atau kalo tidak..

 

RAVI

Turunkan pistol kalian!! Jangan biarkan bajingan itu melukai FELYSIA.

DANIEL perlahan mundur, menjauhi polisi. Ia kemudian berhasil masuk kedalam mobilnya yang terparkir tak jauh di sana. Dan melaju kencang dengan mobil itu.

RAVI (CONT’D)

Kejar mereka!!

 

 

3 mobil polisi mengejar mobil DANIEL.

CUT TO

52.EXT. JALAN RAYA - PAGI - DANIEL,FELYSIA,RAVI, 4 POLISI

 

Mobil sport DANIEL melaju dengan sangat kencang. 3 mobil polisi mengejar tak kalah kencang.

53. EXT/INT. DI DALAM MOBIL-PAGI- FELYSIA, DANIEL

FELYSIA memejamkan matanya, ia terlihat takut karena DANIEL melajukan mobil itu sangat kencang.

DANIEL

Maaf membuatmu terlibat. Pegangan yang erat.

 

FELYSIA

Jangan berbicara, fokuslah menyetir.

 

DANIEL melihat kesamping, mobil polisi ada di samping kanannya.

DANIEL

Sial!! (DANIEL mengambil sebuah pistol)

DOR!!

DOR!!

2 tembakan ia layangkan tepat mengenai ban mobil polisi yang melaju di sampingnya. Hingga mobil itu oleng dan menabrak mobil polisi di belakangnya. Kecelakaan pun terjadi, Dan mengakibatkan satu mobil polisi meledak. Kini hanya satu mobil yang mengejar DANIEL, mobil yang RAVI kendarai.

FELYSIA

Kau gila!! Jangan melukai orang, aku membantumu bukan untuk melukai orang lain.

 

DANIEL

(menyeringai) mereka menganggapku pembunuh, kenapa tak lakukan saja hal yang mereka tuduhkan padaku?

 

FELYSIA

Ini tak benar DANIEL!! Kau hanya perlu kabur tanpa harus melukai siapapun.

 

DANIEL

Iya iya. Aku kan hanya menembak ban mobilnya, aku tak melukai mereka. (ekspresi kesal)

 

CUT BACK TO, JALAN RAYA

 

Mobil DANIEL masih melaju memimpin. Sebuah truk besar tib-tiba muncul. DANIEL menyalip dari sisi kanan, hingga posisinya berada didepan truk. RAVI hendak menyalip pula tapi truk itu seolah menghalanginya. Mobil RAVI berhasil menyalip dari sisi kanan truk. Tapi mobil DANIEL tak ada di di depan truk. Tanpa RAVI sadari saat mobilnya menyalip lewat sisi kanan truk, mobil DANIEL mundur dan berada di sisi kiri truk. Dan saat mobil RAVI tepat berada di depan truk, mobil DANIEL berada di bawah truk. RAVI melajukkkan mobilnya dengan kencang.

54.EXT/INT. DI DALAM MOBIL -PAGI - RAVI

RAVI menginjak gasnya. Mengira bahwa mobil DANIEL jauh di depannya. Ia terlihat kesal memukul setirnya.

RAVI

Sialan!! Kemana dia?

CUT TO

55.INT. RUMAH DAFFIN - RUANG TV - SIANG -DAFFIN, DANIEL, FELYSIA

Tv menyala menampilkan berita terkini tentang DANIEL yang menjadi buronan.

BERITA

Setelah memakan belasan korban, akhirnya pembunuh berantai yang biasa di sebut si mata pisau kini telah terungkap. Seorang CEO muda berinisial D.S menjadi tersangka. Namun, tadi pagi saat polisi menyambangi kediamannya sang tersangka berhasil meloloskan diri dengan menyandra seorang wanita yang bekerja sebagai wartawan di perusahaannya. Kini D.S masih menjadi buronan, sebelum tersangka di tangkap polisi meminta warga untuk tetap hati-hati.

 

DAFFIN mematikan tv, ia mondar mandir terlihat bingung dan frustasi. FELYSIA dan DANIEL hanya menatap DAFFIN.

DAFFIN

Ini benar-benar gila!! Bagaimana mungkin kau terlibat kasus seperti ini? Kau benar-benar bukan pembunuh itu kan?

 

FELYSIA

Kau yakin kau seorang dokter? Tak terlihat seperti itu.

 

DAFFIN

(Menatap kesal) dasar bocah ini.

FELYSIA hanya tertawa melihat tingkah DAFFIN yang kesal.

DANIEL

Aku harus bertemu dengannya. (menatap tajam)

 

CUT TO

56.INT. APARTEMENT - SORE - DANIEL,001.011

DANIEL duduk di kursi, menyilangkan kakinya, sambil menikmati sebuah coffe. 001.011 masuk, ia menampilkan ekspresi kaget.

DANIEL

Kau sudah tiba? (meletakkan coffe di meja)

 

001.011 tidak menjawab. Ia meletakkan barang belanjaannya di lemari dingin. Karena merasa tak ada respon DANIEL kemudian menghampiri, menutup paksa lemari dingin yang sedang dibuka. 001.011 menatap kearah DANIEL.

 

001.011

Kenapa kau disini?

 

DANIEL

Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau disini? ini apartemenku. (menatap dingin)

 

001.011

Ini apartement yang ABRAHAM belikan untukku.

 

DANIEL

Tapi ini atas namaku, DANIEL SAKHA. Bukan atas nama kau 001.011.

 

001.011

Ternyata Kau sudah ingat siapa aku. (tersenyum)

 

DANIEL

Tentu saja aku ingat, kau pikir aku pernah lupa tentang kau? (menyeringai) bagaimana pula aku bisa melupakkan mereka yang membuat kita. (tersenyum)

 

001.011

Jadi selama ini kau ingat semuanya?

 

DANIEL

(mengangguk, menepuk pundak 001.011)Kau berbuat terlalu jauh kali ini. Mengakulah.

 

001.011

Tapi kenapa kau pura-pura tak ingat? Kenapa kau mengabaikanku? Padahal aku sudah melakukan setiap perintahmu?

 

DANIEL

Bagaimana yah bilangnya? (berfikir, berbisik di telinga 001.011) aku sudah tak butuh kau.

 

001.011

Sialan!! (meninju wajah DANIEL) Kau hanya perlu membantukku mencarikkan dokter yang bisa memasang lengan untukku. Hanya itu, lalu kita bisa menjalani hidup seperti yang kau janjikan. Kita bisa menjadi sodara.

 

DANIEL

(menyeka darah di bibir) sodara? Kau pikir aku akan tertipu. Kalau aku membantumu, dan kau bisa menjadi normal. Kau pasti akan melaporkanku bahwa akulah yang menyuruh kau membunuh ABRAHAM SAKHA. Dan kau yang menjadi DANIEL.

 

001.011

Jadi dari awal kau memanfaatkanku? Kau pernah bilang monster harus dilawan dengan monster. Tapi aku kini sudah melampaui titik itu. Dulu aku harus menjadi monster untuk melawanmu, tapi kini kau yang harus menjadi monster yang lebih kuat untuk menandingiku.

 

DANIEL

Sebenarnya, aku hanya membiarkan kau sedikit bersenang-senang. Kini sudah berakhir oke, serahkan dirimu atau akan ku bantu kau mengaku. (menyeringai)

 

001.011

(Tertawa) Kau sudah jadi buronan, kau bahkan tak bisa berbuat banyak.

 

DANIEL

Sama halnya seperti kau mau di perintah olehku dulu, kini ada orang lain di posisimu. Aku hanya perlu duduk memberi perintah, itulah yang di sebut boss. (menyeringai)

 

001.011

Sialan kau!! (menarik kerah baju DANIEL)

DANIEL hanya menyeringai, menatap 001.011 tajam.

 

001.011 (CONT’D)

Aku bahkan membunuh semua orang yang kau perintahkan. Aku membunuh tuan ABRAHAM SAKHA, Aku membunuh para ilmuan itu, dan aku membunuh karyawanmu ALEX. Kau tahu kenapa aku menurut? Karena aku merasa kaulah harapanku.

 

DANIEL

Itulah kesalahanmu dari awal. Kau Menggantungkan harapanmu padaku. Akukan tak menyuruh kau membunuh ALEX.

FLASHBACK

57.EXT/INT. ATAP KANTOR -MALAM - DANIEL, 001.011

DANIEL berdiri menatap langit. 001.011 tiba dengan terengah-engah.

DANIEL

Kau sudah tiba? Kenapa berlari?

 

001.011

Aku hanya takut terlambat, kau kan gak suka orang yang terlambat. (tersenyum) kau sudah ingat semuanya?

 

DANIEL

Tapi kau terlambat 3 detik. Jadi aku tak bisa memberitahumu apa ingatan aku sudah kembali atau belum.

 

001.011

Jangan seperti itu 002.022, kau kan mau bilang sesuatu tadi. Cukup jawab kau sudah ingat atau tidak.

 

DANIEL

Berikan informasi yang membutku mau menjawabnya.

 

001.011

ALEX, karyawanmu sudah tahu kaulah pembunuh tuan ABRAHAM SAKHA.

 

DANIEL

Aku tak yakin, buatlah dengan tindakan. (menyeringi)

FLASBACK END.

CUT BACK TO

001.011

(Tertawa) yang lebih menyeramkan dari kematian, itu adalah penghianatan. Dan kau lakukan hal itu padaku. (mencekik leher DANIEL)

DANIEL memejamkan mata menahan sakit. Ia kemudian menodongkan pistol ke dahi 001.011, hingga cekikkannya perlahan terlepas.

DANIEL balas mencekik dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya mengarahkan pistol ke dahi 001.011. 001.011 tersenyum.

DANIEL

Ekspresi apa itu? Menyebalkan sekali. Aku tahu kau tak merasakan sakit saat tanganku mencekikmu. Tapi aku tahu kau pasti panik karena pistol ini di dahimu. Kau memang tak bisa merasakan sakit karena penyakit CUPA, tapi kau masih bisa merasakkan panik. (tersenyum) jangan macam-macam denganku. Mengakulah, ku tunggu sampai besok. Jadilah anjing penurut seperti biasa, karena kalo tidak kau malah terlihat seperti tikus. (menyeringai)

 

001.011

Tidak untuk kali ini, tunggu saja besok kau pasti akan memohon padaku. Karena kau belum sepenuhnya paham tentang dirimu.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar