BOSS: 'Psyco Or Not' [SKRIP FILM]
9. SCENE 38 - 40

38.INT. RUMAH DAFFIN - RUANG TAMU - MALAM - DANIEL, DAFFIN

DAFFIN menyerahkan segelas air.

 

DAFFIN

Kenapa selalu datang kerumahku saat larut malam begini? Aku jadi kurang tidur gara-gara kau, mataku jadi menghitam seperti panda (kesal) meminta maaflah pada temanmu ini.

 

DANIEL

Aku tak akan meminta maaf untuk hal seperti itu, Apa kau menemukan sesuatu tentang pembunuh itu?

 

DAFFIN

Dasar!(Menggeleng) dia sangat hebat bersembunyi. Tapi NIEL, apa kau benar-benar tak mengingat sesuatu saat pembunuhan itu berlangsung?

 

DANIEL

Kalo aku ingat, mungkin aku akan sedikit mudah menangkap pembunuh itu.

DAFFIN

Pembunuhan terakhir dilakukan di hari rabu tanggal 16 Desember kira-kira terjadi pukul 2 dini hari. Apa kau tak ingat juga apa yang dilakukan pada hari itu di jam 2 dini hari?

 

DANIEL

(menggeleng) Aku tak ingat, tagal 13 bulan 9 di jam 10 malam aku tak ingat apa yang aku lakukan. Dan keesokannya mayat pertama kali di temukan. Tanggal 23 bulan 9 aku pun tak ingat apapun saat jam 11 malam, dan mayat kedua ditemukan. Bahkan sampai mayat ke 8 yang di temukan, aku masih sama tak mengingat apa yang terjadi.

 

DAFFIN

Huuh...(menghela napas) tapi kenapa pembunuh itu mengarahkan semua buktinya padamu?

 

DANIEL

Itu yang aku belum tahu juga. Apa motif dia? Lihat ini ( menyerahkan pisau yang baru saja di kirim padanya.)

 

DAFFIN

Apa ini? ( menyentuh pisau itu, bingung)

 

DANIEL

Itu pisau, dasar bodoh.

 

DAFFIN

Iya aku tahu ini pisau, maksudnya ada apa dengan pisau ini? Lama-lama darah tinggi aku hah! (mendengus kesal)

 

DANIEL

Itu pisau yang selalu ada di lokasi pembunuhan.

 

DAFFIN

Dari delapan korban semuanya di bunuh dengan pisau yang sama?

 

DANIEL

Aku tak tahu, tapi pembunuh itu selalu meninggalkan pisau yang sama di lokasi pembunuhannya. Coba kamu lebih teliti melihatnya, disana ada ukiran.

 

DAFFIN

(melihat-lihat pisau) DN 002.022 IL? Seperti tak asing.

 

DANIEL

Kau pernah melihatnya? Apa kau tahu maksudnya?

 

DAFFIN

(berfikir) aku beberapa kali melihat tulisannya, tapi dimana? Aku lupa.

 

DANIEL

Cobalah mengingatnya.

 

DAFFIN

(terbelalak kaget) aku ingat.

 

DANIEL

Kau yakin?

 

DAFFIN

Sangat yakin.

 

DANIEL

Dimana kau melihatnya?

 

DAFFIN

Kau yakin bukan pembunuh gila itu? (berdiri,menodongkan pisau itu kearah DANIEL) jawab aku!! Kau yakin?

 

DANIEL

(BERDIRI) Aku yakin. Ada apa dengan kau ini? Turunkan pisaunya, (menatap tajam)

 

DAFFIN

DN 002.022 IL, tulisan itu ada di tubunmu. Itu tatto yang ada di belakang lehermu. Kau tak tahu? (bingung)

 

DANIEL

Kau yakin? (menarik kerah baju DAFFIN)

 

DAFFIN

Kau benar-benar tak tahu? Itu tulisan yang ada di lehermu gila!! (menepis paksa lengan DANIEL yang mencengkram kerah bajunya, mengacak rambutnya frustasi.) biar ku perlihatkan.

 

DAFFIN mengambil foto belakang leher DANIEL, tulisan itu terlihat dengan jelas walaupun tulisannya tak terlalu besar. Mata DANIEL yang semula menatap DAFFIN tajam kini tatapannya menjadi sayu. Ia terduduk lemas di kursi.

 

DANIEL

Aku memang tak tahu apa-apa tentang diriku.

DAFFIN

Ini benar-benar serius, jangan biarkan orang lain melihatnya. aku percaya kau tak melakukannya. Tapi bagaimana mungkin dia tahu sejauh itu tentang kamu NIEL. Kamu harus hati-hati.

 

DANIEL

Kau juga harus hati-hati.

 

DAFFIN

Oke terlepas dari kejadian si mata pisau itu, bagaimana keadaamnu sekarang? Apa kau masih meminum obat yang aku berikan?

 

DANIEL

Aku bahkan lupa untuk hal seperti itu.

 

DAFFIN

Kau tak boleh melukai dirimu lagi. Rasa sakit itu bukan perasaan yang baik. Jangan lakukan hal itu lagi, (menunjuk lengan DANIEL yang terluka)

 

DANIEL

Hanya ini perasaan yang aku tahu saat ini. Hanya rasa sakit yang bisa ku kenali.

 

DAFFIN

Itu tak baik. Kau mau menginap apa kau akan pulang?

 

DANIEL

Aku akan pulang.

 

39.EXT/INT. CAFE - SIANG -DANIEL, FELYSIA

 

MONTAGE

 

A. DANIEL tengah menikmati sebuah macciato di sebuah cafe. Ia mendapatkan tempat di luar karena di dalam cukup ramai. Ia fokus mengaduk macciato, hujan yang cukup deras membuat minumannya terasa lebih nikmat. Menghirup aroma macciato.

B. FELYSIA tiba di depan caffe, Menutup payungnya, ia melihat DANIEL dan menghampirinya.

C. Duduk di depan DANIEL.

 

MONTAGE END

 

 

DANIEL

Kenapa duduk disini? kursi kosong masih banyak. ( menatap tajam kearah FELYSIA)

 

FELYSIA

Aku tak suka makan sendiri. Apa bapak merasa terganggu?

 

DANIEL tak menjawab, ia hanya diam sambil menikmat minumannya,

FELYSIA (CONT’D)

Tak ada jawaban aku angkap tidak terganggu . Oh iya pak,

 

DANIEL

Saat di luar jangan panggil aku pak. Panggil nama saja, aku tak setua itu.

 

FELYSIA

Oke.. aku hanya penasaran, kenapa paket yang di kirim kerumahku atas nama DANIEL SAKHA? Apa hubunganmu dengan pembunuh itu? (menatap dengan serius)

 

DANIEL

(menatap tajam, tangannya berhenti mengaduk macciato) sudah ku katakkan, (mendekatkan wajahnya ke FELYSIA) Aku tak tahu.

 

FELYSIA

Berhentilah berpura-pura, kau tahu sesuatu tentang si mata pisau itu kan?

 

DANIEL

Sudah ku kakatakkan aku tak tahu apapun.

 

FELYSIA

Aku tak percaya.

 

DANIEL

Aku tak peduli kau percaya atau tidak, karena kepercayaanmu bukan prioritasku.(Menyeringai) Mengganggu saja.

DANIEL pergi meninggalkan FELYSIA.

 

FELYSIA

Semakin menghindar malah semakin terlihat.

CUT TO.

40.EXT. HALAMAN KANTOR -SIANG - ALEX, 001.011

 



MONTAGE.

 

A. 001.011 mengintip di balik pohon. Ia menggunakan sweeter, topi, masker dan sarung tangan serba hitam.

B. ALEX turun dari mobil melihat 001.011 dan mulai curiga.

C. Menghampiri 001.011. menepuk bahunya.

ALEX

Siapa kau? Apa yang kau lakukan?

D. 001.011 lari menghindari ALEX.

E. ALEX berlari mengejar 001.001

F. Mereka berlari ke tempat yang cukup sepi tak jauh dari kantor. Dan ALEX kehilangan jejak.

G. Seseorang memukulnya dengan sebuah kayu hingga pingsan.

 

MONTAGE END.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar