BOSS: 'Psyco Or Not' [SKRIP FILM]
3. SCENE 8 - 10

8.INT. KANTOR - LOBI - MALAM -DANIEL,FELYSIA

A. FELYSIA Bersenadung mengusir keheningan

B. FELYSIA melihat seorang pria berjalan menuju ruang wartawan

C. Menyalakan senter di handphonenya untuk menerangangi, lalu mengikuti pria tsb

 

FELYSIA

Siapa kamu?

(mengarahkan senter ke orang tersebut)

 

DANIEL

(Menutup wajahnya karena silau)

Seharusnya aku yang bertanya, siapa kamu? Turunkan senternya!

(DANIEL menyalakan lampu diruangan tsb melihat kearah wanita itu)

 

FELYSIA

Aku karyawan di sini, kamu siapa? Ngapain di kantor ini malam-malam?

 

DANIEL

Karyawan? Aku baru pertama kali melihatmu, kau karyawan baru?

 

FELYSIA

Bukan urusan kamu, hey kamu mau kemana? Siapa kamu?

 

DANIEL

Namaku DANIEL SAKHA, Karyawan baru sepertimu mana tahu aku. (DANIEL pergi)

 

FELYSIA

Hei ... mau pergi kemana kau? Kalo ada yang ilang pokoknya salah kamu. Dasar orang aneh.

CUT TO.     

9.INT. KANTOR - RUANG RAPAT-SIANG

DANIEL,BOBIE, TIM PENYIARAN (FELYSIA,INDIRA DAN ALEX), DAN 3 ORANG KARYAWAN PRIA DARI TIM PENERBITAN.

 

MONTAGE

A. DANIEL duduk di meja rapat mengetuk ngetuk jari telunjuknya ke meja

B. BOBIE beberapa kali melihat jam di tangannya dan wajahnya terlihat cemas

C. Ruangan masih tak ada orang

FX. Suara jarum jam

D. Pintu ruang rapat dibuka dari arah luar, TIM PENYIARAN tiba, mereka terengah-engah

MONTAGE END

 

DANIEL

Kalian terlambat 2 menit 33 detik.

 

ALEX

Maaf Pak, kami baru tiba dari lapangan.

 

DANIEL

Sekarang kalian terlambat 3 menit 2 detik.

 

INDIRA

Ish dasar ... buruan kita duduk. (mendorong ALEX DAN FELYSIA)

 

DANIEL

TIM PENYIARAN terlambat 3 menit 15 detik, dimana TIM PENERBITAN?

 

Ketiganya menggeleng tak tahu.

DANIEL tak suka orang yang terlambat, raut wajahnya terlihat lebih tajam. DANIEL berdiri dan hendak keluar dari ruang rapat, namun kemudian 3 orang pria dari TIM PENERBITAN tiba. Nafas mereka terengah-engah dan keringat membasahi bajunya.

 

DANIEL

Kalian terlambat 6 menit 55 detik.

 

TIM PENERBITAN lalu duduk, DANIEL kembali duduk. Rapatpun dimulai. Masing-masing dari TIM memberikan sebuah map. Daniel membuka dan membaca laporan kedua TIM.

 

DANIEL

Kasus pembunuh berantai?

 

ALEX

Iya Pak, mayat yang lusa ditemukan di belakang kantor kita salah satu korban dari kasus tersebut. Dan kasus ini sedang di bicarakan banyak orang,

 

DANIEL

Oke, laporan dari kalian cukup membuatku puas. Kita akhiri rapatnya sampai disini. BOBIE siapkan tugas lembur untuk TIM PENYIARAN.

BOBIE mengangguk.

DANIEL (CONT’D)

Dan untuk TIM PENERBITAN kirimkan surat pengunduran diri sekarang juga.

 

TIM PENERBITAN 1

Tapi pak ... saya mohon maaf untuk keterlambatan kami, mohon maafkan kami kali ini.

 

DANIEL

Aku benci kesalahan yang di ulang, dan ini sudah yang kedua kalinya.

 

DANIEL DAN BOBIE Meninggalkan ruangan terlebih dahulu. Kemudian TIM PENYIARAN menyusul di belakangnya. FELYSIA nampat sedang mengingat-ngingat sesuatu.

 

INDIRA

Kau kenapa FELY?

 

FELYSIA

Aku hanya sedang mengingat sesuatu, sepertinya aku pernah melihat orang yang memimpin rapat tadi, tapi dimana?

 

ALEX

Maksud kamu Pak DANIEL?

 

FELYSIA

Coba ulangi siapa tadi namanya?

 

ALEX

Pak DANIEL? DANIEL SAKHA?

 

FELYSIA

Ia benar, aku bertemu dengannya tadi malam di kantor. Kukira dia penguntit, bahkan aku mengucapkan kata-kata tak pantas. Ah FELY kau benar-benar gila. (memukul-mukul pelan kepalanya)

 

INDIRA

Cepatlah minta maaf, kau tau segila apa bos kita? Setahun lalu pernah ada kecelakaan kecil di kantor, ada karyawan yang melakukan penggelapan dana, dan Bos gila itu memotong ibu jari karyawan tersebut di depan seluruh karyawan. Dan anehnya ia terlihat tersenyum,

 

FELYSIA

Yak!! Kau membuatku takut.

 

ALEX

Dan aku pernah melihat dia menyiram kopi panas ke kaki seorang karyawan, karena karyawan itu tak sengaja menyenggolnya.

 

FELYSIA

Diamlah!! Kalian malah membuatku takut.

 

 

 

10.INT. KANTOR - RUANG DANIEL - SIANG- FELYSIA,DANIEL

 

FELYSIA mondar mandir di depan ruangan DANIEL dengan membawa es kopi. Tangannya bersiap mengetuk di depan pintu. Namun ia urungkangkan karena takut. FELYSIA menempelkan telinganya pada pintu dan berniat menguping apakah bosnya ada di dalam. DANIEL menepuk pundaknya

 

DANIEL

Apa yang kau lakukan disini?

 

FELYSIA

(Kaget) aish... oh Pak DANIEL anu, itu aku, aku (gelagapan karena gugup)

 

DANIEL

(Membuka pintu) masuklah.

 

FELYSIA menghela napas. Mengikuti DANIEL masuk keruangannya. DANIEL mempersilahkan duduk lalu ia menutup pintu.

 

DANIEL

Apa ada yang ingin kamu bicarakan?

 

FELYSIA

Aku hanya ingin meminta maaf Pak, semalam aku tak-

FX. SUARA TELEPHONE

DANIEL mengangkat panggilan telephone yang berbunyi di meja kerjanya.

 

DANIEL

Tunggulah sebentar disini, ada yang ingin aku tanyakan. Jangan beranjak dari tempat dudukmu dan jangan menyentuh apapun.

 

FELYSIA mengangguk. Dan DANIEL meninggalkan FELYSIA diruangannya sendirian.

 

Setelah DANIEL pergi FELYSIA melihat-lihat beberapa buku tebal di rak buku diruangan itu. Ia kemudian melihat kamus bahasa indonesia disana. Ada beberapa stiki note di ujung kamus itu. FELYSIA membuka buku kamus yang di tandai stiki note. Halaman itu terlihat kusam di banding halaman yang tidak di tandai. Ada satu kata yang ditandai dan dilingkari oleh pena berwarna merah. FELYSIA membuka halaman lain yang di tandai stiki note ternyata sama ada satu kata lagi yang di tandai dan dilingkari oleh pena berwarna merah. Ia kemudian membuka semua halaman yang di tandai stiki note.

PLOT

FELYSIA

Kenapa ini semua di tandai? (Bingung)

(membuka kembali yang di tandai stiki note diawal)

Bahagia ...

(membuka stiki note kedua)

Kecewa ...

(membuka stiki note ketiga)

 Marah, menangis...

(membuka stiki note keempat)

Sedih ... kenapa semuanya merajuk pada penggambaran emosi.

 

FELYSIA tak sengaja menjatuhkan kamus tersebut. Secarik kertas keluar. Ia mengambilnya.

 

 

FELYSIA

(membaca kertas) Aku tak bisa merasakan semuanya, apa maksud nya ini?

 

DANIEL mencengkram lengan FELYSIA. FELYSIA meringis kesakitan. DANIEL menatapnya dengan ekspresi dingin.

 

 

DANIEL

Siapa yang menyuruhmu menyentuh barangku? Sudah kukatan diam dan jangan menyentuh apapun. Apa mau ku patahkan tanganmu?

(semakin erat mencengkram pergelangan tangan FELYSIA)

 

FELYSIA

Aau ,(meringis kesakitan). Maaf kan aku karena lancang Pak. Bisa tolong lepaskan ini sakit.

 

DANIEL

(Melihat wajah FELYSIA dekat) bisa kau beri tahu bagaimana rasanya sakit? Baru akan aku lepaskan. (menyeringai dan semakin erat mencengkram)

 

FELYSIA

Yaaa!!! Sudah ku katakan sakit! Kenapa kau malah semakin menekannya, kau tak tahu sakit itu apa hah! (menaikan nada bicaranya marah)

DANIEL Bengong, cengkraman itu mengendur.

 

FELYSIA (CONT’D)

Nah ini namanya Marah! (menunjuk wajahnya) Dasar bos gila!

(mendorong daniel)

CUT TO.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar