Berbagi Ranjang
2. Undangan Pak Nanda

5. EXT. PINGGIR JALAN. DAY

Terlihat kesibukan kota Jakarta di pagi hari. Banyak orang yang akan berangkat kerja. Afsari berdiri memegangi ponselnya. Dia menunggu ojek online.

AFSA (O.S)

Di dunia ini... banyak orang jahat yang membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Membuat kita tidak berdaya.

AFSA (V.O)

300 juta dalam tiga hari? Bagaimana caranya? Kalau aku mengajukan pinjaman, sepertinya tidak mungkin dapat segitu.

Afsari melihat jam tangannya.

AFSA (V.O)

Gara-gara si rentenir aku nggak bisa naik bis!

Tukang ojek datang dan menghampiri Afsari yang berdiri di pinggir jalan.

TUKANG OJEK

Neng Afsari?

Afsari mengangguk dan menerima helm yang disodorkan. Dia memakai helm, dan bersiap naik, tapi kakinya terhenti.

AFSA(V.O)

Apa aku bisa melakukan ini?

Afsari melihat punggung tukang ojek. Dia menarik napasnya, menahan ketakutan.

AFSA (V.O)

Kamu bisa, Afsa. Kamu akan baik-baik aja. Dia tukang ojek yang baik.

Afsa pun duduk di belakang tukang ojek. Satu tangannya berpegangan erat pada besi belakang motor. Afsa tampak tegang.

TUKANG OJEK

Udah, Neng?

AFSA

Udah.

Motor pun melaju.

CUT TO

6.INT. LOBBY KANTOR. DAY

Terlihat banyak karyawan berlalu-lalang. Di tengah lobby, banyak karyawan mengelilingi sosok berdasi paruh baya. Dia Pak Nanda-sang komisaris (48 TH an).

PAK NANDA

Di mana, Bos kalian? Apa belum datang?

KARYAWAN 1#

Belum Pak. Biasanya Pak Putra datang jam 8.Mari saya antar ke ruangan beliau.

PAK NANDA

Tidak perlu. Saya akan menunggunya di sini. Sekalian saya akan mengumumkan sesuatu untuk kalian semua.

KARYAWAN 1#

Oh, iya Pak. Kalau begitu saya akan hubungi Pak Putra.

Pak Nanda mengangguk.

KARYAWAN 2#

Oh, syukurlah. Itu Pak Putra sudah datang!

Semua mata menoleh kepada sosok muda yang tampan yang berada di pintu masuk. Dia memakai jas dan dasi serasi. Dia melangkah cepat dengan senyuman di bibirnya. Membalas sapaan semua karyawannya. Dia bernama Putra (27 TH an). CEO. Dia mulai terusik dengan kerumunan karyawannya. Langkahnya berubah pelan. Dia dihampiri karyawan 2#.

KARYAWAN 2#

Pak, ada Pak Nanda menunggu Anda.

PUTRA (V.O)

(mendadak tegang)

Ayah? Kenapa ke sini?

Putra kembali melangkah cepat dan memasang senyumnya.

PUTRA

(mengulurkan tangannya)

Pak Nanda. Sepertinya ada urusan yang penting sampai Anda datang sepagi ini.

Pak Nanda tertawa da menjabat tangan Putra. Lalu melihat jam tangannya.

PAK NANDA

Kamu memang selalu tepat waktu.

PUTRA

Baiklah, mari bicara di ruangan saya.

PAK NANDA

Kenapa terburu-buru? Sebentar. Saya akan mengumumkan hal penting di sini kepada karyawan kamu.

Alis Putra berkerut, sedangkan Pak Putra menyatukan kedua tangannya antusias.

PAK NANDA

Baiklah semuanya... karena Bos kalian sudah datang dan kalian sudah berkumpul. Saya akan mulai mengumumkan sesuatu yang penting.

Karyawan terlihat antusias, tapi Putra terlihat cemas.

PAK NANDA

Bahwa... minggu depan... Bos kalian, Putra Bintang Hermawan... Pemilik dari Putra Coorporation... akan menikah.

Pak Nanda tersenyum lebar.

PUTRA

(terkejut)

Apa?!

Terlihat karyawan pun terkejut dan saling berbisik.

PAK NANDA

Ingat, pernikahannya tertutup, tapi kalian semua diundang datang ke pernikahannya. Silahkan bawa pasangan kalian masing-masing. Kita rayakan kebahagiaan Bos kalian.

Pak Nanda bertepuk tangan dan diikuti oleh semua karyawan. Sedangkan, Putra berdiri dengan tangannya yang terkepal. Pak Nanda menoleh kepada Putra dan menepuk bahunya.

PAK NANDA

Semua sudah dipersiapkan. Keluarga besar pun sudah mengetahui. Jadi kamu tinggal bersiap-siap. Oke?

Putra menatap tajam ayahnya. Dia menahan kekesalan. Rahangnya mengeras.

PAK NANDA (CONT'D)

(berbisik)

Kamu... hanya perlu menyiapkan calon pengantinnya. Nggak sulit, kan buat kamu?

Putra tidak menjawab. Wajahnya penuh kemarahan.

KARYAWAN 1#

Wah, selamat ya, Pak Putra!

KARYAWAN 2# dst

Selamat, Pak.

Semua karyawan memberi selamat kepada Putra.

PUTRA

Maaf semuanya... Tapi hari ini... saya izin tidak bekerja.

Putra melangkah meninggalkan orang-orang. Pak Nanda terlihat canggung dan dia pun tersenyum kaku.

PAK NANDA

Hm, baiklah... Terima kasih semuanya. Sepertinya saya harus menyusul Bos kalian.

Pak Nanda meninggalkan kerumunan dan mengikuti langkah Putra.

CUT TO

7.INT. RUANGAN KARYAWAN. DAY

Karyawan sudah di tempat kerja masing-masing.

KARYAWAN 3#

Eh, kamu liat wajahnya Pak Putra? Kayaknya dia nggak setuju deh.

KARYAWAN 4#

Iya. Memangnya Pak Putra mau nikah sama siapa, ya?

KARYAWAN 3#

Nggak tahu deh.

KARYAWAN 4#

Ya... tapi gosipnya Pak Putra tuh emang playboy. Katanya dia sering gonta ganti pacar, mungkin Pak Nanda nggak pengen si bos jadi playboy terus.

KARYAWAN 3#

O,iya?

Terlihat Afsari yang baru datang.

AFSA

Aduh, aku telat banget!

Afsari terburu-buru mengeluarkan dokumen dan segera berlari.

AFSA (CONT'D)

Aku ke ruangan Pak Putra dulu, ya.

KARYAWAN 3#

Eh, Sa!

Afsari sudah berlari menuju ruangan Putra.

KARYAWAN 3#

Dia ketinggalan info tuh!

KARYAWAN 4#

Biarin aja, lah.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar