Aku Wanita
1. Kelahiran Dewi

1. MONTAGUE

DEWI (V.O.)

Ketika sperma dan ovum bertemu, muncullah bagaimana rupa percampuran mereka. X bertemu Y jadilah lelaki. X bertemu X jadilah perempuan. lantas, bagaimana ketika X tidak bertemu dengan siapapun?

Kita lihat animasi Sperma dan ovum bertemu, membentuk sebuah lingkaran yang lebih besar lagi (Zigot). Zigot melakukan perkembangan bentuk menjadi embrio. Embrio tersebut membentuk janin didalam rahim. Janin tersebut berkembang membesar, dan menuju proses kelahiran.

DEWI (v.o. CONT’D)

Lalu ... bagaimana si X tanpa gandengan itu, dia lahir ke dunia?


FADEOUT/FADE IN


OPENING TITLE: AKU WANITA

CREDIT TITLE.

2. INT. RUMAH SAKIT, RUANG PERSALINAN — PAGI

Kita lihat beberapa pasang mata melihat kearah kamera (POV bayi baru membuka mata). Beberapa pasang mata itu: ANTI, DELIA, DANU.

DELIA

Cantik!

DANU

(ke anto)

Anak kamu bener-bener cewek sejati.

Kita lihat bayi yang sedang terbaring lemas, DEWI, dan di sampingny adalah ibunya, MIRA yang terlihat menyenyumi Dewi. Anto mendekat ke Dewi dan mengelus-elus kepala Dewi.

ANTO

(Ke Mira)

Kita sudah banyak berdiskusi mengenai nama, tapi ... Setelah aku lihat waja cantiknya, kamu pun pasti setuju siapa nama bayi kita ini ...

MIRA

Terserah! Aku lagi pengen istirahat, adzanin dia dulu, baru kamu bisa kasih nama.

Anto tersenyum melihat si bayi Dewi. Anto mulai mengadzani Dewi. Terdengar suara adzan anto. Kamera memudar.


DISSOLVE TO


3. INT/EXT. RUMAH ANTO — MAGRIB

Establishing Shot Halaman Rumah Anto.

Suasana sepi, di sebuah rumah dengan halaman sepi yang terlihat dari pintu ruang tamu. Kamera berjalan ke luar rumah. Kamera Panning ke seorang wanita yang tampak gusar melirik ke berbagai arah. MIRA (30th). Kita dengar suara ADZAN.

MIRA

Wi ... Dewi ... ! Ini udah magrib! Kamu jangan sembunyi dong. Nanti ada kalong wewe!

Terdengar suara adzan semakin jelas. Mira masuk ke dalam rumah. Kita lihat di halaman rumah, terlihat seorang lelaki masuk membuka pagar rumah ANTO (31th), dengan setelan jaket sehabis kerja. Anto melihat semak-semak yang bergerak.

Anto menuju semak-semak itu.

ANTO

Dewi! Kucing manis, berapa kali ayah bilang, jangan sembunyi di semak-semak!

Semak-semak itu bergerak mengarah semakin menjauh dari Anto. Anto mengejar semak-semak yang bergerak itu. Lalu semak-semak berhenti bergerak, Anto membuka semak-semak itu, yang terlihat adalah sebuah kucing yang sedang mengelus-elus seseorang anak yang sedang tertidur pulas, DEWI (6th). Anto tersenyum. Anto memangku Dewi, berjalan menuju ke:


CUT TO


4. INT. KAMAR ANTO — MAGRIB

ANTO (O.S.)

Aku kan udah bilang, jaga Dewi baik-baik. Dia selalu ada di semak-semak!!

MIRA

Aku selalu gak bisa lihat semak-semak. Meskipun Dewi ada di sana..(JEDA)

(Mengeluh)

Dewi udah 6 tahun. Tapi kenapa tubuh dia bisa masuk ke semak-semak di rumah kita.. Dia bukan kucing kan?

ANTO

Dia baru 6 tahun. Percayalah dia akan berkembang sebagaimana anak lainnya.

MIRA

Tapi gimana dengan perkembangan yang lainnya? Dia belum bisa nulis, dia belum bisa bergaul dengan teman seusianya. Dia cuman bersembunyi di semak-semak!

ANTO

Kamu caek?

Mira memegang perutnya. Lalu menatap tajam Anto.

MIRA

Aku.. Gak tahu kalau harus ngurus 2 anak.

ANTO

(Terkejut)

Kamu.. Kamu..??

Mira mengangguk.

Anto memegang perut Mira, terlihat senang. Kita lihat Dewi terbaring di sofa. Dia membuka matanya.


CUT TO


5. EXT.TAMAN SEKOLAH — PAGI

ZOOMOUT TO CLOSE UP kita lihat dari mata sampai Wajah Dewi yang menginjak usia 15 tahun. Dewi menatap ke berbagai arah. Lalu dia berjalan pelan-pelan dengan wajah cemas. Tampak teman-teman SMA-nya sedang berdiskusi. Dewi pelan-pelan menghampiri mereka.

DEWI (V.O.)

Aku sangat takut bertemu dengan orang-orang.


CUT TO


6. EXT. TAMAN SRKOLAH SD — SIANG

Kita ikuti Dewi (7th) berjalan menuju anak-anak SD yanh bermain di taman.

POV DEWI : Anak-anak Sd melihat Dewi dengan keheranan.

TEMAN SD DEWI 1

Itu siapa??

TEMAN SD DEWI 2

Kok lehernya pendek?

TEMAN SD DEWI 3

Kalau aku lihat di film-film. Kalau orang beda itu ada punya kekuatan gitu

TEMAN SD DEWI 4

Maksudnya monster?

TEMAN SD DEWI 2

Tapi monster gak mungkin kecil. Itu kayak kurcaci.

TEMAN SD DEWI 3

Iya.. Kurcaci juga punya kekuatan di film-film.

DEWI

Hai.. Aku mau main sama kalian.

TEMAN SD DEWI 1

Jangan, nanti takutnya apa apa.

TEMAN SD 2

Takut nantinya leher kita sama kayak dia, terus tubuhnya pendek.. Kurcaci!!

Mereka menjauh dari dewi. Dewi menundukkan kepalanya, pertanda kecewa.


DISSOLVE


7. INT. RUMAH ANTO — SIANG

Dewi berkaca di depan cermin, memegang-megang lehernya.

DEWI

Yah...Kenapa leher aku pendek?

Anto berhadapan dengan Dewi. Dia tersenyum, mencolet hidung Dewi. Mira yang hamil besar (8 bulan) memperhatikan Dewi duduk di sofa.

ANTO

Kamu.. Tetap cantik kok. Karena kecantikan itu berasal dari dalam hati.

MIRA

Adik kamu akan bangga karena punya kakak yang cantik.

Dewi menghampiri Mira. Dia mengelus-elus perut Mira.

DEWI

Adik aku gak kayak Kurcaci kayak kakaknya kan mah..?

Mira berpandangan dengan Anto.

MIRA

Siapa yang ngomong ke kamu seperti itu?

Dewi terdiam.

MIRA

Katakan siapa???

Dewi menunduk, lalu menangis. Mira ikut menangis. Anto memeluk Dewi.

MIRA

Mas.. Mas akan biarin aja anak kita menderita seumur hidupnya?


CUT TO


8. INT. RUANG DOKTER — SIANG

Dokter terlihat serius dan terlihat iba kepada Anto dan Mira di depannya.

DOKTER

Anak bapak ibu ini.. Mengalami sindrom tuner. kelainan pada jumlah kromosom sex-nya. XO. Gejalanya pertumbuhan terganggu, dan di saat pubertas, tidak akan menunjukkan ciri kewanitaannya. Tapi penglihatan dan pendengarannya cukup bagus. Tetapi fungsi organ-organnya harus rutin dievaluasi.

ANTO

Mkasudnya selain anak saya akan jadi pendek, dia juga gak bisa menerus, gak bisa melahirkan keturunan juga?

Dokter mengangguk.

DOKTER

Tapi kita bisa berusaha. Anak bapak ibu akanaka diterapi hormon pertumbuhan dulu, mumpung usianya masih 8 tahun. Biasanya yang tanpa hormon sampai batas sekitar 147 cm. Mudah-mudahan anak bapak-ibu tidak mengalami penyerta untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

ANTO

Apa itu penyerta?

DOKTER

Dalam tubuhnya mengalami beberapa penyakit. Seperti gula, hipertensi, kanker, ginjal dan gangguan lainnya. Nanti kita akan mendeteksi jantung dan ginjalnnya.

MIRA

Dok.. Usahakan yang terbaik untuk anakku!!!

ANTO

Mungkin sekalian, cek di usg untuk kehamilan isteri saya yang sekarang, apakah bisa?

Mira melihat Anto dengan ketakutan.

DOKTER

Bisa!! Dengan Diagnosis prenatal. Kita akan lihat apakah ada edema disekitar jaringan tubuh janin. bu Mira harus melewati beberapa tahapan uji klinis. Bagaimana bu mira?

Mira terlihat ketakutan. Anto meyakinkannya. Mira mengangguk ke Dokter.


CUT TO


9. INT. RUMAH SAKIT — PAGI

NOTE: PROSES BERSALIN

SLOW MOTION : Mira menejerit menahan-nahan, lalu berterima. Dokter dan asisten memang. Dokter memangku bayi.

DISSOLVE

Anto menggendong bayi. dia tersenyum

ANTO

Sejak hasil diagnosis dokter 3 bulan lalu, aku percaya anak ini akan menjadi anak yang kuat. Dia begitu segar. Dia akan jadi manusia mandiri.


DISSOLVE TO


10. RUMAH ANTO — PAGI

Terlihat seragam tergantung di dinding kamar. Anto mengambil semua seragam itu. kemudian ia masukkan ke koper.

MIRA

Mas beneran akan melepasnya?

ANTO

Iya. Mau baaimana lagi. mereka udah berkali kasih SP karena mas sibuk ngurusin Dewi.

MIRA

Harusnya mas gak..

ANTO

(Memotong)

Cukup!! Gak usah dibahas lagi, yang penting aku sekarang bisa deket sama dewi. Aku bakal jadi ayah yang perhatian sama dewi. dan kamu.. Jangan pernah hiraukan Dewa!!


DISSOLVE TO


11. RUMAH ANTO, RUANG TV — SIANG

SFX SUARA SEPATU HAK TINGGI

Kita lihat TV menayangkan parade catwalk ajang kecantikan (misal: Puteri Indonesia).


CUT TO:


12. RUMAH ANTO, RUANG TAMU — SIANG

Mira sedang mengais anaknya yang menangis, mengupah Dewa. Mira mencari-cari sesuatu di rak sepatu.

MIRA

Bentar nak, ibu mau cari dulu sepatu ibu. Dimana yah?

ANTO

Mah dewi kemana? Cepetan mah kita harus kondangan temen aku!!

MIRA

bentar pah nyari sepatu dulu, kemana yah?. Aku kira Dewi di mobil dari tadi.

Kita ikuti Anto mencari Dewi sampai ke RUANG TAMU. Anto terkejut melihat Dewi.

Terlihat Dewi sedang berlenggak-lenggok memakai sepatu hak tinggi, kesusahan.

Anto tersenyum bangga.

ANTO

Mah.. Lihat dewi! Dewi udah kayak model..

MIRA (O.S.)

Aku lagi nyari sepatu!!

ANTO

Sepatu kamu disini!!

Anto menghampiri Dewi.

ANTO

Kamu ingin jadi model?

DEWI

Biar tinggi pah. Model di tv tinggi-tiinggi. Kalau gak pake sepatu, mereka tinggi gak pah?

Anto menggeleng, menatap raja Dewi.

ANTO

Mereka pendek kalau gak pake sepatu yang kamu pake. Mereka waktu kecilnya juga sama tinggi kayak wiwi. Nanti juga wiwi akan tinggi kayak mereka, kalau sudah besar.

DEWI

Kapan aku besar pah?

INFRAME MIRA Memasuki kamar, menghampiri Anto dan Dewi.

MIRA

Kalau kaki kamu udah muat di sepatu itu.

Mira melepaskan sepatu yang dikenakan Dewi.

MIRA (CONT'D)

Sekarang kaki kamu masih kecil, sepatunya masih kelonggaran.

DEWI

Ada yang gak longgar gak mah?

Mira dan Anto saling menatap.


CUT TO


13. EXT. TAMAN — PAGI

Kita lihat sepatu hak tinggi dipakai Dewi. Lalu kamera Panning ke wajah Dewi yang terlihat sedih.

Kita lihat teman-teman mainnya (cewek, cowok) menertawakannya.

TEMAN SD DEWI 1

Lihat deh anak leher pendek itu. kayak tante-tante sekarang.

TEMAN SD DEWI 2

Mungkin karena pengen sepantaran sama kita.

TEMAN SD DEWI 3

Padahal masih kecil, kenapa maen sama anak gede sih..

TEMAN SD DEWI 2

Bukan kecil, tapi kurcaci.

TEMAN SD DEWI 4

Maksudnya udah kayak kita ya, tapi gak tumbuh-tumbuh?

Teman SD Dewi 2 mengangguk.

DEWI

Teman-teman aku boleh main gak?

Mereka berunding.

TEMAN SD DEWI 1

Teman-teman kita maennya disana yuk!!!

TEMAN-TEMAN

Ayuk!!!

Mereka pergi meninggalkan Dewi.

Dewi duduk di bawah pohon, lalu dia melepas sepatu hak tingginya.

Kita lihat dari sudut lain dibalik pohon, Anto memerhatikannya dengan sedih. Anto menangis. Anto merokok sakunya, lalu menelpon.

ANTO

Dok.. Kapan terapi hormon Dewi disegerakan, saya akan bayar berapapun!!


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar