Aku Wanita
2. Memulai Masa Remaja
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

ESTABLISH KOTA JAKARTA PAGI

14. INT. RUMAH ANTO, KAMAR DEWI, RUANG TV DRKAT KAMAR DEWI — PAGI

Dewi yang sudah menginjak remaja (15 tahun) berjalan lengkap-lenggok menuju cermin dengan sepatu hak tingginya. Dia tersenyum menatap cermin begitu lama. Lalu memutar badannya dengan kibasan rambutnya. Pintu terbuka, Dewi nerasa kaget. Mira melihatmu dengan senyum.

DEWI

Ayah .... Kalau mau masuk itu bilang-bilang. Minimal ketok-ketok!!

ANTO

Ayah harus tau apa yang kamu lakukan. Nanti kalau kucing manis ayah ini diam-diam dibawa orang gimana?

DEWI

Gak akan mungkin yah. Aku kan ...

(Menunduk)

Aku hanya hidup di rumah ini. Ayah, ibu, Si mahluk astral itu, sama Guru aku yang tahu. Orang diluaran sana mana tahu ada aku. Gak akan mungkin yah aku diculik.

ANTO

Kamu gak tahu aja, tiap kali kamu keluar untuk jajan. Tetangga-tetangga disini liat kamu itu ... Kayak liat artis. Kayak lihat model.

DEWA (O.s.)

Model ... Monster!!!

Dewi melirik ke arah luar kamar.

DEWI

Itu pasti si mahluk astral!!

Dewi berlari ke luar. Dewa memasang muka jahil pada Dewi.

DEWA

Wleeeee ...

Dewi mencari-cari benda untuk dilempar. Ada kotak tissue, dia lempar ke Dewa. Dewa berlari dan menghindar.

DEWA (CONT'D)

Gak kena!!!

Dewi merongos kesal. Mira datang.

MIRA

Kalian ituya, gak kayak adik kakak!!

Dewa menghampiri Mira.

DEWA

Mah aku dilempar sama kak Dewi. Masa kakak gitu?

DEWI

Beliin dia terus mah..!!

Dewi masuk lagi ke kamar. Dewi memeluk ayahnya.

DEWI

Cuman ayah yang belain aku ...

ANTO

Udah gak usah berantem. Kamu harus sabar sama Dewa. Oh iya bentar lagi guru matimatika kamu kesini.

DEWI

Yah bisa gak jangan matematika, kesenian atau olahraga!!

ANTO

Model yang profesional harus melakukan pekerjaan apapun. Terutama belajar menghitung.

DEWI

Aku lebih baik ngitung baju-baju yang diproduksi peggy hartanto. Kapan yah aku bisa jadi model bajunya mba peggy?

Kita lihat Dewa pelatihan cemburu melihat pada Dewi dan Anto.


CUT TO


15. MONTAGE

- Dewi sedang serius belajar homeschooling di rumahnya. Dewi bertanya kepada Gurunya. Gurunya menjawab. Anto melihat Dewi dengan tersenyum.

- Dewi melihat Televisi acara fashion show, lalu dia catat nama model-model dan desainernya dibuku tulisnya. Lalu channel di tv itu pindah. Dewi kesana ternyata Dewa yang mmeindahkannya. Ia mengejar Dewa, Mira kesana melihat mereka. Anto hanya tertawa melihat mereka.

- Dewa pamit sekolah. Dewi telrihat sedih melihat Anto memakai baju seragam sekolah lalu keluar rumah. Dewa bersama teman-temannya eprgi dengan sepeda. Dewi melambaikan tangannya ke Dewa, ia terlihat ingin sekali pergi ke skolah. Anto memperhatikannya.

- Guru homeschooling memberikan laporan kepada Anto dan Mira mengenai perkembangan intelektual Dewi. Mereka terlihat sangat senang.

- Dewi tidur memegang sebuah gambar, gambar kartun dia diantara kartun teman-teman sekolah yang berseragam. Anto membuka gambar itu, melepaskannya dari genggam Dewi dan melihatnya. Anto menyelimuti Dewi, mencium kening Dewi.


CUT TO


16. INT. TAMAN — SIANG

Kita lihat suasana taman begitu ramai. Dewi senang melihat keramaian orang-orang. Lalu ada bola menujunya. Dewa mengambil bola itu.

DEWA

Mau main?

Dewi mengangguk. Mereka mulai bermain bola voli.

DEWI

Aku aka balesin sama lemparan bola aku ...

Mira dan Anto melihat mereka dengan senang.

ANTO

(Teriak)

heh!!! Jangan sampe kena orang ...

Terlihat di tikar yang diduduki Mira dan Anto, terdapat makanan dan minuman. Mira menuangkan kopi. Anto meneguknya.

MIRA

Aku ... Aku agak khawatir Dewi bersekolah di sekolah reguler. Teman-teman SD-nya cukup membuatnya trauma.

ANTO

Sekarang Dewi sudah dewasa untuk menerima hal-hal yang menyakitkan. Aku ingin membuatnya kuat. Dia harus menjadi kuat karena cita-citanya begitu besar.

MIRA

Itu salahmu sendiri mas. Dari mulai memanjakannya dengan membelikannya sepatu hak tinggi waktu itu, baju-baju bagus, bahkan ada yang mas pesen jahit sendiri seolah sama dengan apa yang dipakai model-model di TV. Dan masih banyak hal lainnya yang mas berikan dia ruang.

ANTO

Semua manusia memiliki ruang dan kesempatan yang sama.

MIRA

Aku harap mas juga begitu ke Dewa. Memberikan banyak ruang ke anak laki-laki mas.

Dewi dan Anto mengaliri permainan voli mereka. Mereka mulai menghampiri Mira dan Anto. Dewa dan Dewi meneguk air jus.

ANTO

Gimana rasanya di taman ini?

DEWI

Seger pah ...

DEWA

Tentu aja kakak seger karena kakak main sama aku.

Dewi menunjul kepala Dewa.

DEWI

Geer!!

DEWA

Ibu dan ayah tumben ngajak kami sekeluarga kesini.

ANTO

Karena ini perayaan.

DEWI

Perayaan?

Guru-guru dewi datang menepuk tangan.

GURU 1

Selamat ya Dewi. Kelas XII semester selanjutnya, Kamu akan pindah ke sekolah ... Ini nilai rapot kamu selama ini.

Dewi tak percaya, terharu. Ia menerima rapot. semua orang bertepuk tangan.

DEWI

Makasih ... Makasih!!

ANTO

Kamu senang?

Dewi memeluk Anto dan Mira. Semua guru bertepuk tangan. Dewa telrihat menghindar dari mereka.


DISSOLVE TO


ESTABLISH KOTA JAKARTA PAGI

17. RUMAH ANTO, KAMAR DEWI — PAGI

Dewi terlihat di depan cermin. Ia memakai lipbalm. Lalu ia bergerak-gerakkan bibirnga. Ia melihat lehernya, di lehernya yang berkalung.

Mira mendekatinya.

DEWI

Bu leher aku gak pendek kan?

MIRA

Dokter Sudjono udah nyempurnain bentuk leher kamu, mau gimana lagi sih? Gak usah pake kalung ah ... Nanti guru-guru marahin kamu. Ini kan hari pertama kamu, buat kesan yang baik!!

Dewi melepas kalung di lehernya. Dia terlihat nervous.

DEWI

Bu ... Aku ... Aku nervous. Aku kayak mau catwalk ditontkn banyak ornag. Padahal cuman ke sekolah.

ANTO

Kamu memang akan jalan catwalk dan diperhatikan orang. Jadi ... Tunjukkan dari kamu yang terbaik. Kamu pasti bisa wi ... Kucing manis ayah!!

Dewi menarik napas.

DEWI

Mudah-mudahan temen aku baik. Gak nanya aneh-aneh.


CUT TO


BACKTO SCENE 5.

INT. TAMAN SEKOLAH — PAGI

Dewi berjalan pelan ke arah teman-teman berseragam SMA-nya, ada 5 orang.

DEWI

Assalamualaikum ...

Teman-temannya merasa heran.

DEWI

Aku ... Kelompok bahasa indonesia sama kalian. Jadi ... Boleh aku nimbrung?

TEMAN SMA 1

Oh ... Iya silahkan.

TEMAN SMA 2

Satu orang lagi gak ada nih.

TEMAN SMA 3

Dia emang sering bolos sih.

TEMAN SMA 4

(Ke Dewi)

Kamu jangan pernah deket sama itu orang yah!

DEWI

Siapa??

TEMAN SMA 5

Gaduh dikelas kita ...

Mereka tertawa.

TEMAN SMA 1

Beraninya lo ngomong dibelakang.

DEWI

Maaf gaduh itu apa yah?

Mereka semua tertawa.

TEMAN SMA 2

Kamu lucu ya!!!

DEWI (V.O)

Sepertinya ... Masa SMA aku akan berjalan dengan asyik.


CUT TO


ESTABLISH HALAMAN SEKOLAH YANG TERLIHAT SISWA-SISWA PULANG SEKOLAH

18. INT. KELAS XII SMA — PAGI

Terlihat Dewi sedang berdiskusi dengan teman-temannya.

TEMAN SMA 1

Kelompok Kita akan melakonkan cerita dari sumatera, puteri kemarau.

TEMAN SMA 2

Seorang puteri yang berkorban untuk warganya, dengan memenuhi mimpi ayahnya dan pesan orang sakit untuk menceburkan diri ke laut.

TEMAN SMA 3

Siapa yang mau jadi puteri kemarau?

Semua melirik ke arah Dewi.

TEMAN SMA 1

Hanya yang memiliki wajah yang cantik, dan nama asli yang sesuai dengan lakon putri raja.

Dewi merasa malu.

DEWI

Tapi ... Aku belum pernah berakting.

TEMAN SMA 3

Gampang saja! Tinggal baca naskah dan bayangkan seolah kita berada dalam dunia dongeng.

TEMAN SMA 1

Bukannya kamu pernah bilang waktu perkenalan, kamu ingin jadi model ya? Disini lah pengalaman kamu menjadi model.

Dewi mengangguk.

DEWI

Ya udah kalau begitu.

TEMAN SMA 3

Yang jadi Rajanya siapa?

TEMAN SMA 4

Siapa lagi kalau bukan yang gak handir disini.

TEMAN SMA 5

Andre?

TEMAN SD 2

Yah, si om-om itu.

Mereka semua tertawa.

Pintu terbuka, kita lihat dalam siluet, ANDRE.

ANDRE

Siapa yang bilang gue om-om?

Andre mendekati mereka, melihat wajah mereka satu-persatu. Andre melihat Dewi dengan seksama.

ANDRE

Rupanya ada yang baru. Cepet, gue jadi siapa? Dan anak baru ini jadi siapa?

TEMAN SMA 1

Lo jadi raja. Dewi jadi puteri, anak lo!

Andre menyalami Dewi.

ANDRE

Oke, salam kenal dewi.

Dewi ragu-ragu nenerima salam Andre. Andre menatap dewi terus.

ANDRE

(Menatap Dewi)

Raja dan puterinya butuh waktu yang banyak untuk membangun kemistry.

Dewi menunduk ketakutan. Ada suara dering handphone Andre. Andre berpamitan.

ANDRE

Oke gue cabut dulu. Selamat tinggal semua ... Selamat tinggal Dewi!!

Andre keluar kelas.

TEMAN SMA 2

Sialan tuh si Andre! Ke sekolah cuman waktu siswanya udah pulang aja.

TEMAN SMA 1

Padahal tadi gue sms suruh dateng pagi biar sekalian dia ikut ulangan.

TEMAN SMA 3

lo hati-hati aja ya dew sama Andre ...


CUT TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar