Aku Wanita
9. Menjadi Puteri Hati
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

98. EXT. DANAU — SORE

Rian dan Dewi berjalan menikmati keindahan danau.

DEWI

Besok kamu wisuda, kamu ingin bunga apa?

RIAN

Bunga apa? Aku ... Ingin hatiku berbunga-bunga. Itu aja.

DEWI

Caranya?

Rian merendahkan tubuhnya, lalu dia mengeluarkan cincin dari sakunya.

RIAN

Dewi ... Entah kenapa, aku yakin jika kamu adalah bagian dari hidupku yang penting untuk kedepannya.

DEWI

Seberapa pentingnya?

RIAN

Sepenting aku menyayangi diriku.

Dewi berbalik lalu berjalan pelan.

DEWI

Aku ... Masih belum yakin. Karena aku rasa, aku belum menunjukkan semua tentangku kepadamu. Mungkin begitupun kamu juga.

RIAN

Justru itu, aku ingin kamu mengenal jauh tentangmu dengan cara yang lebih sakral.


CUT TO


99. RUMAH ANTO, TERAS — MALAM

Kita lihat semak-semak bergerak. Anto melempar batu ke semak-semak itu.

ANTO

Sejak kecil kamu sering menyusup di semak-semak itu.

DEWI

Mungkin karena aku bertubuh kurcaci?

ANTO

(Tersenyum)

Tapi sekarang kucing manis ayah ini tumbuh menjadi gadis yang cantik dan jenjang.

DEWI

Tapi tidak tumbuh menajdi gadis seutuhnya.

ANTO

Darimana kamu bisa mengukur utuh tidak utuh?

DEWI

Aku takut yah, apa yang menjadi kekhawatiranku, mungkin menjadi kekhawatiran semua penyandang. Kami ... Yang tidak utuh ini, tidak akan pernah membuat utuh kehidupan orang yang kami cintai.

Anto memeluk Dewi.

ANTO

Jangan berpikiran seperti itu. Orang yang mencintaimu, tidak akan pernah menuntutmu apa-apa, menuntutmu menjadi utuh dan sempurna. Mereka cukup memintamu untuk menerima cinta mereka.


CUT TO


100. JALAN KAMPUS — SIANG

Terlihat Rian memakai baju wisuda. Tora, Erni bersalaman.

RIAN

Selamat untuk kita!!

TORA

Maafin gue ya yan!! Gue banyak salah ma lo.

RIAN

Gue juga!!

Dewi datang membawa bunga, dia tampil minimalis tapi terlihat cantik dan elegan. Tora dan Erni bersamamu dengan Rian.

TORA

Tinggal kerja, dapat uang, langsung pinang gadis impian.

Rian tersipu malu.

TORA

Yan, gue dan Erni ke sana dulu ya!

Rian mengangguk. Tora dan Erni pergi.

RIAN

Hari ini kamu cantik.

DEWI

Aku dandan kayak gini untuk kamu. (Beat) oh iya orangtuamu dimana?

RIAN

Sebentar lagi mereka datang, habis itu kita ke restoran. Sekalian kamu kenal lebih sama keluargaku.

DEWI (O.S.)

Aku kok jadi deg-deg ya?

RIAN (O.S.)

Kamu harus terbiasa begini, gimana nanti kita nikah?

DEWI (O.S.)

Emangnya nikah deg-degannya banget ya?

RIAN (O.S.)

Kata orang sih iya.

DEWI (O.S.)

Kata ayah aku dia malah gak ada tegang-tegangnya.

RIAN (O.S.)

Sakit senengnya mungkin. Gak ada beban.

DEWI

Kalau kamu?

RIAN

Ya nikah sama kamu ... Gak ada beban. Tapi deg-degannya karena besan.

Mereka semua tertawa.


CUT TO


101. INT. RESTORAN — MALAM

Terlihat Rian bersama keluarganya dan Dewi makan malam di restoran.

IBU RIAN

(Ke Dewi)

Kamu ... Sangat cantik.

Rian tersenyum bangga.

KAKAK PEREMPUAN RIAN

Dia lebih cantik dari foto yang dikoleksi Rian.

RIAN

Jadi kapan kamu tinggal di rumah kami? saya gak sabar untuk memanggilmu nak.

RIAN

(Memotong)

Mamah jangan terlalu menekan Dewi. Dia tidak bisa ditekan.

IBU RIAN

Itu yang dilakukan Ibu saat ayahmu menyertakan keluarganya untuk melamar Ibu.

BAPAK RIAN

Jadi kamu merasa tertekan?

IBU RIAN

Jangan dijelaskan. Anak kita sudah besar. Aku gak mau besok ada surat dari pengadilan.

Semuanya tertawa.

IBU RIAN

(Ke kakak Rian)

Sel, kamu berapa bulan lagi? Lahiran.

KAKAK PEREMPUAN RIAN

Masih lama mah ini baru aja 2 bulan setengah. Rencananya aku mau lahiran di tempat kerjanya mas Jojo, di papua.

BAPAK RIAN

Semoga laki-laki. (Ke rian) Nanti ayah juga pengen cucu laki-laki dari kamu yan.

IBU RIAN

Tapi ibu kepengen perempuan. Ya sudah, 2 anak kembar aja cewek-cowok lucu. Rian sepertinya punya gen kembar dari kakeknya.

Kita lihat wajah Dewi merasa tak enak.

CUT TO


102. EXT. JALAN DEKAT JEMBATAN — MALAM

Dewi berjalan buru-buru, Rian mengejarnya dan menarik tangan Dewi.

RIAN

Aku gak tahu, apa yang salah dengan keluargaku?

DEWI

Gak ada yang salah, hanya aja ... Aku gak cocok untuk mereka. Aku juga gak cocok untuk kamu!

RIAN

Yang bisa menilai cocok adalah cinta kita. Bukan keegoisan kamu. bukan pula keadaan kita.

DEWI

Aku kamu bilang egois? Justru aku ... Menengahi hubungan kita ini. Inj yang paling tepat untuk kita, kita berteman saja!

Dewi melepaskan tanganmu dari Rian. Lalu pergi.

RIAN

Kamu egois!! Kenapa kamu menerima cintaku kalau akhirnya kamu ingin pergi? Kenapa kamu membuat aku sesek, padahal sebelumnya kamu buat aku senang. (Berteriak) Kamu Pembohong Dewi!!

Dewi tetap melanjutkan jalannya.


CUT TO


103. EXT. TEPI JALAN TEMPAT MAGANG ANTO — SIANG

Terlihat Anto dan Rian berbicara serius. Rian tampak memperhatikan Anto

ANTO

Dia ... Dia sebenarnya ... Tidak utuh. Bukan karena dia tidak ingin meninggalkanmu, tapi dia tidak percaya diri untuk hidup bersamamu, untuk hidup bersama seorang lelaki.

Rian bengong, ADLIB Anto berbicara terus menceritakan tentang Dewi.


CUT TO


104. MONTAGE

- Dewi membuka tirai jendela pagi.

DEWI (V.O.)

Matahari pagi bersinar sangat cerah. Saat itu, aku tidak memikirkan lagi siapa yang mau hidup denganku. Aku harus bisa bersinar seperti matahari, tidak peduli dengan penerimaan langit bumi yang terkadang menutupi matahari dengan awan yang tebal.

- Dewi berjalan melangkah diantara gedung-gedung tinggi.

- Dewi berjalan diatas catwalk

- Dewi melakukan pemotreran

- Dewi dengan memakai busana cantik, berjalan menuju panggung

- Dewi berjalan menuju Pers. Disana wartawan memotret-motret Dewi. Dewi melambaikan tangannya dengan manis dengan selendang "1st Puteri Hati".

- orang membeli majalah dengan cover Dewi yang menjadi Puteri Hati.


CUT TO


105. INT. TEMPAT TALKSHOW — MALAM

Terlihat acara talkshow yang serius, dibuka oleh presenter wanita.

PRESENTER

Malam ini kita kedatangan tamu yang spesial, hatinya pun begitu spesial : Puteri hati 2021!!

Dewi masuk melambaikan tangannya, lalu dia duduk. Semua penonton bertepuk tangan.

PRESENTER

Bagaimana kabar Dewi, baik?

Kita lihat Anto, Mira dan Dewa memperhatikan Dewi di TV.


INTERCUT :


106. INT. RUMAH ANTO, RUANG TV — MALAM

Anto, Mira dan Dewa tampak serius melihat Dewi di TV.

ANTO

Dewi ... Di layar TV kelihatan cantik.

MIRA

Apalagi aslinya

DEWA

Apalagi adeknya!!

Anto dan Mira melihat ke arah Dewa.

PRESENTER

Sekarang sesi pertanyaan dari penonton. Siapa diantara kalian, yang ingin bertanya?

Seseorang mengacungkan tangan. presenter. kita lihat orang itu memakai jaket hitam, dia tak terlihatkarena memakai kupluk. Lalu dia berdiri dan mengambil mike dari awak TV, dia adalah ANDRE.

ANDRE

Selamat malam Dewi, bagaimana kabarnya?

DEWI

baik, kabar anda sendiri gimana?

PRRSENTER

Bisa diajukan langsung pertanyaannya?

ANDRE

Bagaimana rasanya ... Menjadi gadis muda yang tubuhnya pernah dilihat secara utuh oleh seorang laki-laki?

Semuanya gaduh. Dewi terkejut, dia mulai takut.

PRESENTER

Maksud anda apa ya?

ANDRE

Ya ... Karena kan mba dewi ini cantik, mungkin pada jaman sekolah, ada orang yang tertarik dengan tubuh mba dewi. Dan ... Kalau pun tidak ada yang tertarik, artinya ada yang bermasalah dengan tubuh anda. Misalkan tubuh anda ternyata sangat datar, mirip dengan laki-laki. Mungkin lekuk ditubuh anda sekarang ini karena operasi. atau sengaja dimodifikasi.

Semuanya tampak gaduh. tidak terima dengan omongan Andre.

PRESENTER

Mohon maaf pembicaraan anda sudah ngelantur. Anda lancang sekali. (Ke awak TV) Bisa tolong diambil microphone nya?

Andre tidak mau memberikan mic nya, dia bertengkar dengan Awak. Penonton gaduh, kamera tertuju pad Andre. dewi hanya terlihat terkejut.

Andre terlihat, Dewi terkejut.

ANDRE

(Berteriak)

Hahahaha Dewi masih ingat aku kan? Kamu ... Gak akan bisa tenang!! Hahahah

Dewi berusaha menenangkan dirinya. Presenter memberi aba-aba untuk mematikan kamera. Tapi Dewi mencegah.

DEWI

Sebentar, jangan dulu dimatikan. Ini acara langsung. karena semuanya sudah terlanjur tahu, saya takut ada kabsr yang tidak mengembalikan setelah ini, jadi saya jelaskan saja. Masih ada waktu kan mba?

PRESENTER

Silahkan.

Dewi menatap kamera dengan tajam.

DEWI

Setiap orang mempunyai kekurangan masing-masing. Saya adalah ... Seorang penderita sindrom turner. kekuarga saya sangat perhatian. Maka, Tumbuh menjadi dewasa seprti sekrang ini, dengan tinggi yang lumayan, itu sudah diusahakan oleh keluarga saya sejak saya kecil. Namun, beberapa kelainan lainnya masih belum dapat ditutuli. seperti tubuh saya dengand datar keadaannya. Tanpa menstruasi, tanpa sel telur. dan ... Tidak bisa melahirkan keturunan. Tapo saya cukup bahagia dikelilingi orang-orang yang begitu baik dengan saga. Meskipun sepeti yang tadi si penanya bilang, saya pernah ... (Mulai terisak) dilihat oleh seorang lelaki yang tiba-tiba mendekati saya, dalam waktu yang tidak sebentar saya pun merasa dia adalah segalanya untuks aya. Sampai suatu ketika, dia mengajak saya ke rumahnya, dan syaa tidak tahu apa yang terjadi, saya bangun dalam keadaan memakai pakaian, tetapi ... Celana dalam sayaa ada di lantai. Lelaki itu bilang dia tidak menyentuh saya. Dia merasa tetipu dengan saya!! Saya datar!! Saya bukan wanita!!! (Menangis). Sampai sekarang jni, yang saya tahu pengertian wanita seutuhnya itu, Apakah hanya dapat dilihat dari penampilannya saja? Jika dia tidak feminim apakah lantas dikatakan bukan wanita sejati? Makanya saya disini berdiri, saya teprikuh menjadi putri hati. Saya merasa saya harus menyampaikan ini. Wanita diciptakan dengan hati yang lembut. Untuk itu, bersikap lemburan oada wanita!!

Semua orang berdiri bertepuk tangan dengan Dewi. Presenter memeluk Dewi.

Kita lihat Anto, mira dan dewa berpelukan bareng, mereka sama-sama menangis.


CUT TO


107. INT. RUMAH RIAN, RUANG KELUARGA — MALAM

Kita lihat Rian menitikkan air mata, lalu dia melihat kedua orangtuanya, terutama ibunya juga memikirkan air mata melihat Dewi di televisi.

IBU RIAN

(ke Rian)

Yan, dia wanita seutuhnya. Dia cocok untuk kamu. Sayang saja ya, dia tidak menerima kita.


CUT TO


108. TEMPAT IJAB PERNIKAHAN — PAGI

DEWI

Aku menerima kamu sebagai calon suamiku.

Dewi menunduk, Rian mencium kening Dewi.

Semuanya terlihat senang dan terharu.


CUT TO:


109. INT. MOBIL DEWI — PAGI

Dewi mengendarai mobil sendiri, satu tanganmu mengangkat telpon.


INTERCUT :


110. INT RUMAH RIAN — PAGI

Kita lihat Rian tengah nenggending anaknya, PUTERI yang menangis.

RIAN

Kamu dimana sih wi hari libur gini? Ini anak kamu loh nangus. Aku kewalahan.

DEWI

Maaf mas, aku lagi buru-buru aku lupa hari ini ada pengukuhan, aku sebagai duta ibu indonesia.

RIAN

Jangan sampai kamu gak jadi ibu lagi karena lebih mementingkan duta itu.

DEWI

Gak lah mas, ini kan cuman selingkuh aja, kerjaan utama tetep melayani Mas, dan menjadi ibu rumah tangga yang patuh.

RIAN

Aku percaya kok.


CUT TO


111. INT/EXT MOBIL DEWI, JALAN RAYA — PAGI

Tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang di depan Dewi, Dewi memutar stir dengan cepat, tetapi mobilnya mengenai sebuah tiang. Dewi pingsan. kepalanya sangat keras mengenai stir. Kita lihat handphonenya masih bertelpon dengan Rian.

RIAN (O.S.)

Wi, yang barusan itu apa? Wi halo????


DISSOLVE TO


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar