7. EXT. KANTIN SEKOLAH — PAGI
Seperti biasa, saat jam istirahat, Areta sudah bergulat di kantin untuk membantu melayani pembeli.
Di saat bersamaan, Adnan bersama dengan teman-teman barunya, Yogi and the genk tiba di kantin. Mereka langsung duduk di meja panjang yang masih kosong di sudut kantin.
Manda
Adnan
Manda
Areta menoleh dengan cepat, mendekat ke arah Manda. Adnan terkesiap, melihat Areta yang berjalan ke arah meja mereka dengan memegang buku catatan dan pulpen ditangan, juga celemek di pinggangnya.
Areta
Manda menjelaskan pesanan mereka dengan seksama, Areta mencatatnya, sementara itu Adnan fokus melempar pandang ke Areta tanpa berkedip.
Areta
Areta berjalan menjauh dari Adnan dan teman-teman.
Adnan terus memperhatikan Areta yang hilir mudik di keramaian, tubuh kecilnya hilang tenggelam di antara kerumunan siswa lainnya yang berjubel di kantin sekolah.
Adnan
Danish
Adnan mengangguk pelan, tanpa memalingkan wajahnya dari Areta.
Danish
Adnan
Adnan masih terus menjatuhi atensinya pada Areta yang sibuk melayani pembeli lain.
CUT TO
8. INT. GELANGGANG OLAHRAGA - DILUAR GEDUNG SEKOLAH — PAGI
Mata pelajaran setelah jam istirahat adalah Olahraga. Anak kelas XI IPA 2 sudah berkumpul di lapangan. Kali ini, guru Olahraga tidak memberikan praktek khusus, dia membebaskan anak-anak untuk berolahraga sesuai keinginan mereka. Ada yang memilih bermain basket, bermain sepakbola bagi para siswa laki-laki, juga bermain bulu tangkis.
Ada juga yang sekedar duduk-duduk santai di pinggir lapangan. Begitu juga dengan Areta yang hanya duduk sendirian di salah satu kursi di tribun dekat lapangan sepakbola. Dia menatap setiap teman sekelasnya dengan tatap sendu, ingin ikut bergabung tapi tidak ada yang ingin bermain bersamanya.
Areta mengalihkan pandangannya kepada sekumpulan murid cewek di kelansya yang saling berbincang-bincang dengan penuh canda tawa, dia menghela napas melihat pemandangan itu. Sebab, dia benar-benar sendirian, tidak ada yang menganggap kehadirannya selama ini.
Sementara itu, Adnan baru saja bergabung dengan anak-anak lelaki lainnya ke tengah lapangan. Saat itu pula, dia tak sengaja mendapati Areta yang tengah duduk seorang diri. Adnan mengedarkan pandang ke sekeliling, semua orang bergabung dengan kelompoknya, namun tidak bagi Areta.
Adnan (V.O)
Saat hanyut pada rasa penasarannya, Yogi memanggil Adnan dari kejauhan untuk segera bergabung, karena permainan akan segera dimulai.
Adnan mengangguk, dan buru-buru bergabung dengan yang lainnya.
Yogi
Yogi ikut melempar tatap ke arah tribun, dimana Adnan menjatuhi pandang.
Adnan
Yogi mengernyitkan dahinya dan menaikkan bahu seakan merasa aneh.
DISSOLVE TO
Adnan dan anak cowok lainnya sudah bermain sepak bola selama 15 menit. Areta yang sedari tadi cuma diam saja, merasa bosan, dan ingin pergi ke kelas saja.
Dia melenggang meninggalkan gelanggang olahraga, namun secara tiba-tiba dari arah atas, bola melambung cepat ke kepala Areta, membuatnya ambruk di tanah. Semua anak cowok bergegas mendekat untuk memeriksa keadaan Areta.
Yogi
Yogi menggoyangkan tangan tubuh Areta denga kakinya.
Adnan
Adnan tanpa pikir panjang, langsung mengangkat tubuh Areta.
Adnan
Dengan cepat Adnan menggendong tubuh Areta, Adnan meninggalkan anak-anak lainnya yang terpaku melihat Adnan dan Areta yang hilang diujung jalan antara pepohonanan.
CUT TO
9. INT. RUANG UKS — SIANG
Areta mengerjap-ngerjapkan matanya, dia terkesiap saat tahu sudah berada di ruang UKS. Dia bangkit di tempat tidur, mengedarkan pandang ke sekeliling ruangan yang nampak kosong.
Areta
Areta memegangi kepalanya yang terasa pusing, mendadak pintu ruangan terbuka, penjaga UKS masuk ke dalam.
Ibu Siska - penjaga UKS
Areta
Ibu Siska
Areta
Ibu Siska
Areta (V.O)
Ibu Siska
Areta mengangguk pelan mendengar penjelasan Ibu Siska.
Ibu Siska
Areta melihat ke jam dinding yang terletak di sisi ruangan UKS. Jarum jam berhenti di angka 1, siang hari.
Areta (V.O)
Areta bangkit, memakai sepatunya.
Areta
Ibu Siska
Areta tersenyum masam.
Areta
Areta melangkah pergi dari ruangan setelah melihat Bu Siska menganggukan kepalanya.
CUT TO
10. INT. RUMAH ADNAN - RUANG TAMU — SIANG
Adnan baru saja tiba di rumah, berjalan pelan sambil menjinjing tas ranselnya di tangan kanan. Suasana rumah lengang, sehingga suara derap kakinya terdengar jelas. Saat mau menaiki anak tangga pertama, sebuah suara menyapanya.
Keenan
Keenan mendongak ke arah Adnan, sambil memegang gelas di tangan, tengah duduk di dekat bartender sendirian.
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Adnan menatap lurus ke depan, matanya menerawang pertemuan pertamanya dengan Areta.
DISSOLVE TO
INSERT
Pertemuan pertama kali Adnan dengan Areta, dimana mereka saling pandang. Seperti adegan slowmotion, sorot mata Areta tertangkap begitu sendu.
Keenan
Adnan menggeleng kikuk.
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan menatap Adnan dengan tatapan sedikit menggoda.
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Adnan menuang air putih ke dalam gelas dan meneguknya.
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan
Keenan
Adnan mengangguk mendengar penjelasan Keenan.
Keenan
Keenan pergi berlalu meninggalkan Adnan, menaiki tanggga ke lantai dua. Sementara Adnan memandang punggung Keenan dengan wajah cemas.
CUT TO