Daftar isi
#1
Pengakuan
#2
Lamba dan Kepergian
#3
Koja dan Suratnya
#4
Bapak
#5
Oh, Perempuan Muda
#6
Hari Sang Dara Agung
#7
Perempuan itu Bernama Kau
#8
Batas
#9
Datangnya Sebuah Kabar
#10
Perempuan Berbibir Tipis
#11
Utuh, Sepenuhnya, Seluruhnya, Semuanya, Tanpa Setengah-setengah.
#12
Menulis, Menulis, Menulis
#13
Memeluk Sajak
#14
Petuah Dua Kawan
#15
Perjalanan, Sajak-Sajak, dan Manusia Transisi
#16
Lusi
#17
Mawar Itu Sudah Dipetik Tangan Lain
#18
Selamat Tinggal Masa Muda
#19
Sebuah Mimpi yang Menuntun Nasib
#20
Kenangan Lima Hari Memadu Kasih
#21
Perkawinan Tungku Cu
#22
Perjumpaan yang Kedua
#23
Tak Layak untuk Aku Pangkas, Tak Pantas untuk Aku Petik
#24
Lusi dan Kotanya
#25
Hujan dan Romansa
#26
Perseteruan
#27
Surat Kepada Lusi dan Mendeng
#28
"Amin," tutup Koja
#29
Anak Kepala Suku
#30
Saya Menjadi Aku
#31
Surat-Surat Balasan
#32
Menjadi Milikku, Seutuhnya
#33
Akhirnya
#34
12 Desember 1992
#35
Kepadamu, Sang Dara Agung
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#4
Bapak
Bagikan Chapter
Mekas: panggilan lain untuk seorang bapak.
anak rona: pihak pemberi istri (saudara laki-laki dari istri), dan juga pihak yang menjadi pengatur kehidupan dalam tradisi orang Lamba (Manggarai). Mereka memiliki peran paling sentral dalam kegiatan ritual adat dan kehidupan sehari-hari.
kain songke: kain adat yang ditenun dan dalam aturan tertentu kain songke sangat dianggap sakral.
seka tana: satu ritual adat yang dilakukan sebelum menggali kubur. Acara ini dilakukan oleh keluarga dan pihak anak rona. Kehadiran anak rona di sini sangatlah penting.
anak rona: pihak pemberi istri (saudara laki-laki dari istri), dan juga pihak yang menjadi pengatur kehidupan dalam tradisi orang Lamba (Manggarai). Mereka memiliki peran paling sentral dalam kegiatan ritual adat dan kehidupan sehari-hari.
kain songke: kain adat yang ditenun dan dalam aturan tertentu kain songke sangat dianggap sakral.
seka tana: satu ritual adat yang dilakukan sebelum menggali kubur. Acara ini dilakukan oleh keluarga dan pihak anak rona. Kehadiran anak rona di sini sangatlah penting.
Chapter Sebelumnya
Chapter 3
Koja dan Suratnya
Chapter Selanjutnya
Chapter 5
Oh, Perempuan Muda
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi
Flash
Hujan di Balkon
Cerpen
Telaga Cermin
Novel
Diary Bipolar
Novel
Hujan Paling Jujur Di Matamu
Novel
FATE
Flash
Pelaminan
Novel
A Straight Rain: A Story about Their Gathering in Tokyo
Novel
Hilang
Cerpen
Pertunjukan Air Mata
Flash
Penunggu Jalan
Flash
Desa Naga
Cerpen
Pulang
Novel
Meraga
Novel
Malam satu suro
Novel
ZOMBI DAN MEREKA YANG TAK BISA MATI
Novel
Wisanggeni
Flash
Bisikan Daun
Cerpen
Orang-orang yang Diburu
Novel
Eskapisme
Novel
Menggapai Mimpi di Tengah Keterbatasan