Daftar isi
#1
Perhatian Bukan Kesedihan
#2
Merana Dalam Kesedihan
#3
Malaikat Pencabut Nyawa
#4
Berharap Rindu
#5
Tidak Dihormati Sebagai Suami
#6
Tersenyum Rindu dalam Kesedihan
#7
Bosan Ingin Bercerai
#8
Petaka Makin Menjadi
#9
Makin Tidak Merindukan Allah
#10
Perceraian Jalan Terbaik
#11
Dingin Bagai Bongkahan Es
#12
Terlanjur Dosa
#13
Itu Bukan Jalanku Lagi
#14
Clubbing & Bayangan Seram
#15
Merindunya Tapi Makin Menjauh
#16
Gelisah Berwujud Nyata
#17
Langkah Kaki Tidak Mau Pulang
#18
Ragu Ingin Kembali
#19
Tidak Akan Merindukannya Lagi
#20
Terundung Sedih
#21
Indah Menawan Hati Setu Babakan
#22
Kesetiaan Menyayat Hati
#23
Biarlah Rapuh Dalam Kesendirian
#24
Sedih Berujung Rindu
#25
Kembali Pada RinduNya
#26
Dosa Terbayar Sudah
#27
Biarkan Aku Kembali Merindukanmu
#28
Bayangan Hitam
#29
Kerinduan Terbayar Sudah
#30
Kesedihan & Bahagia
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#3
Malaikat Pencabut Nyawa
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Rindu makin putus asa
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp8.000
atau 8 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp52.000
atau 52 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 2
Merana Dalam Kesedihan
Chapter Selanjutnya
Chapter 4
Berharap Rindu
Sedang Dibicarakan
Novel
Gold
Allah, You are My Everything
Mizan Publishing
Flash
Rekaman
Noer Eka
Novel
Bronze
Love Speedometer
Kyna Nixie
Cerpen
Bronze
Perjalanan Asing
Bayu Ari Sugiarto
Novel
Ketika Alsha Jatuh Cinta
Yuliana
Cerpen
10% Love Shot
Veron Fang
Flash
Danau
Fatimah Ar-Rahma
Cerpen
Keluarga Keramat
LISANDA
Cerpen
Bronze
PEREMPUAN BATU
Sri Wintala Achmad
Novel
Bronze
Bayangan Takdir
Farikha Salsabilla Putri
Flash
Bronze
Tidak Bisa
Raydinda Shofa
Novel
Bronze
SANDWICH
Richi Rizkya
Novel
Sanjarana
.
Flash
"Ketika Langit Merah"
TATAN RUSNANTO
Cerpen
Bronze
SENDAKALA
Iena_Mansur
Flash
Petunjuk Cacing
Omius
Novel
Bronze
Gwenchana Parahyangan
Silvarani
Flash
Bronze
KOPI TERAKHIR BAPAK
Emma Kulzum
Cerpen
NEGERI YANG PENDUDUKNYA GUNDUL
Ani Hamida
Cerpen
Bronze
Sometimes Not Lucky Wasn't Really Bad
Herumawan Prasetyo Adhie