Daftar isi
#1
1. Sehari setelah kau pergi
#2
2. Tak ada hari seindah kita
#3
3. Rindu yang lebur malam ini
#4
4. Boy's Don't Cry
#5
5. Hidup tak berguna adalah keberanian
#6
6. Praduga tanpa jawaban
#7
7. Seni bertahan hidup
#8
8. Yang berharga adalah bahagia
#9
9. Panjang umur perjuangan
#10
10. Patah hati adalah kebebasan berekspresi
#11
11. Hilang Akal
#12
12. Tak ada kehangatan pagi ini
#13
13. Angka sial
#14
14. Gagal menjadi lebih baik
#15
15. Tak seperti biasanya
#16
16. Dokter kandungan dan hati
#17
17. Menurut ale-ale: coba lagi
#18
18. Manusia terlahir untuk bermasalah
#19
19. Semesta tanpa cahaya
#20
20. Bintang yang belum redup
#21
21. Kegelapan di tengah terik mentari
#22
22. Luka perihal malam
#23
23. Sialnya, ego datang tak permisi
#24
24. Saling membasuh
#25
25. Bulan tak lagi malu-malu
#26
26. Tahap perekat hubungan
#27
27. Semua hanya perihal kata-kata
#28
28. Tak ada peluk, hanya pelik
#29
29. Bumi adalah pusat rahasia
#30
30. Luka yang sama pekatnya
#31
31. Yang paling tidak sederhana
#32
32. Pulang setelah hilang
#33
33. Abu-abu
#34
34. Jarak yang dibakar dengan hujan
#35
35. Bubur dan pohon sama dengan kita
#36
36. Yang tak dibiarkan terganti
#37
37. Perbincangan di depan patung
#38
38. Berdampingan lebih lama
#39
39. Yang sempat tak terucap
#40
40. Jika kita memilih pergi
#41
41. Berbagi kehidupan
#42
42. Waktunya tiba
#43
43. Apa yang tak benar-benar terucap
#44
44. Manusia yang Maha Entah
#45
45. Dongeng pengkhianatan
#46
46. Merayakan kehilangan
#47
47. Bangkai yang tercium baunya
#48
48. Yang pada akhirnya tersampaikan
#49
49. Si bajingan pemberi luka
#50
50. Ketika kau tak bersama siapapun
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #39
39. Yang sempat tak terucap
Bagikan Chapter
Chapter Sebelumnya
Chapter 38
38. Berdampingan lebih lama
Chapter Selanjutnya
Chapter 40
40. Jika kita memilih pergi
Komentar
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar