Kisah perjuangan yang mengharukan.

Tubuh adalah kata kunci novel ini. Gerak tubuh tokoh2nya selalu menyertai penceritaan. Tokoh2nya bergerak dijabarkan dengan konsisten. Dan tubuh dalam tinju adalah pondasi. Kuat sekali konsepnya. Aku suka.

Selamat berjuang wahai pejuang!

Tiga penulis kawakan Mark Andrus, James L. Brooks, dan Mark Andrus membuat skrip film As Good as It Gets (1997) untuk pertama kalinya Hollywood melahirkan film yang melibatkan getur, dan daya gerak tubuh pemainnya. Sebagian besar adegan dipenuhi gerak tubuh peran utama di film itu. Dalam film, aku sbg penonton menyaksikan bagaimana tokoh Melvin bergerak ke sini, bersijingkat ke sana. Juga tokoh Carol melayani pembeli kopi dengan gerak tubuh yang khas. Btw, bagiku novel ini pun seperti itu.

Novel ini dikonsep dengan teknik dramaturgi, yang mana adegan per adegan melibatkan gerak tubuh dan peristiwa bergerak. Dengan begitu, urutan peristiwa jadi filmis. Yg menarik dari sini adalah ketika proyeksi feminisme ala Virginia Woolf yang diproyeksikan bagi jaman kekinian.

Novel ini filimis sekali.

Suka novelnya. Kisah yang sarat pendewasaan diri. Penggambaran perjuangan tak kenal lelah dari tokoh Aria dan Maya ... dan tentu saja juga Kak Nur yang telah bersusah-payah membuat novel ini.

Terharu. Belum baca novelnya. Tp saya lebih kepada melihat betapa antusiasnya sang penulis berkarya dalam diam di pertapaan yang panjang pada jaman yang serba modern ini. Keep spirit ❤️

Bacalah ini, siapa pun, semoga merasakan apa yang aku rasakan: Pertarungan bukan soal kalah menang.

Telah lahir Fatema Mernissi Indonesia....

Aku yakin, penulisnya pemuja feminist activist, Simone de Beauvoir. Caranya memandang tubuh, kekuatan, kesetaraan, dan bias gender sangat de Beauvoir.

Sengaja atau tidak, penulis novel ini membuat kondisi tunak, tegas, dan serba formal. Gaya itu sangat sesuai dengan tema novelnya, pertarungan. Dalam pepatah Yunani kuno: Giatí eímaste oi mónes gynaíkes pou eímaste mitéres andrón.

"Women and men have the same nature in respect to the guardianship of the state, save insofar as the one is weaker and the other is stronger.," ungkap Plato. novel ini secara praktis mengajak pembaca novelnya untuk diskursus dalam satu meja.

Sampai di tengah naskah, penulisnya bisa mengatasi cerita untuk tidak terpengaruh seperti perempuan petinju dari novel sastra modern Amerika, Million Dollar Baby. Novel ini mengambil jalan cerita dan jalan keluar cerita dengan praktis.

Selamat datang, Feminis Praktis!

Spirit dalam draf ini menyodorkan studi feminisme dalam discriminatory treatment.Hebatnya novel ini bisa keluar dari sudut pandang mayoritas film "Million Dollar Baby". Ketika draf ini sudah bisa lepas dari kutukan itu, ini pantas dihargai lebih. Dan berhasil.

Novel ini berseliweran dari WA G dan telegram. Aku jadi ikut membacanya.

Tantangan bagi penulisnya untuk menulis tema sejarah olaraga di Indonesia, kalau begitu. Sejarah Indonesia kan bukan cuma kolonialisme Belanda, kolonialisme Jepang, proklamasi, Malari, G30SPKI, dan 1998 saja. Trims buat yang kasih link ini di Telegram Sejarah Depok.

Kupikir ini nover berlatar sejarah olahraga, sebab link novel ini tersebar bertubi2 di telegram Sejarah UI. Ternyata bukan novel sejarah, tapi bisa kubaca sampai setengah buku. Mengandung diverging feminist perspectives yang diolah dalam pendekatan struktural permasalahan masa sekarang. Ini menarik, karena urutan peristiwa dibuat filmis.

Dapat link ini dari group WA Antropologi 3. Aku membacanya dalam perspektif feminisme
Femonationalism. Menarik.