Daftar isi
#1
Satu: Awalnya kamu hanya seseorang yang berdiri di antara puluhan orang. Tertawa tanpa menyadari bahwa kamu berhasil menyita perhatian.
#2
Satu: Awalnya kamu hanya seseorang yang berdiri di antara puluhan orang. Tertawa tanpa menyadari bahwa kamu berhasil menyita perhatian. (2)
#3
Dua: Aku bertanya kepada sahabatku mengenai dirimu dan dia bilang kamu unik. Aku tidak setuju, untuk kali pertamanya karena bagiku kamu sempurna.
#4
Dua: Aku bertanya kepada sahabatku mengenai dirimu dan dia bilang kamu unik. Aku tidak setuju, untuk kali pertamanya karena bagiku kamu sempurna. (2)
#5
Tiga: Ketika akhirnya aku memejamkan mata, tawa tanpa beban itu kembali menari-nari di pelupuk mataku. Dan, jika memang hanya ini jalan yang tersedia untukku memiliki Tama, aku akan membiarkannya.
#6
Tiga: Ketika akhirnya aku memejamkan mata, tawa tanpa beban itu kembali menari-nari di pelupuk mataku. Dan, jika memang hanya ini jalan yang tersedia untukku memiliki Tama, aku akan membiarkannya. (2)
#7
Empat: Hari berganti minggu. Aku masih menatapmu dalam beku, berharap kamu memutar kepala dan tersenyum kepadaku.
#8
Empat: Hari berganti minggu. Aku masih menatapmu dalam beku, berharap kamu memutar kepala dan tersenyum kepadaku. (2)
#9
Lima: Kamu adalah orang yang mudah untuk dicintai siapa pun. Tak terkecuali aku.
#10
Lima: Kamu adalah orang yang mudah untuk dicintai siapa pun. Tak terkecuali aku. (2)
#11
Enam: Aku cukup tahu diri untuk mengerti bahwa tak kan pernah ada akhir bahagia untukku, jika hal itu menyangkut dirimu. Namun ... bisakah aku tetap mengharapkannya?
#12
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Chapter #8
Empat: Hari berganti minggu. Aku masih menatapmu dalam beku, berharap kamu memutar kepala dan tersenyum kepadaku. (2)
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Ibu memelototi Tama, sebelum akhirnya menjawab, "Nasi samin. Kamu tahu, Rum? Itu, lho, nasi yang pakai minyak dari lemak hewan. Gurih banget rasanya. Pakai sambal nanas pula.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5,000
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp45,000
Chapter Sebelumnya
Chapter 7
Empat: Hari berganti minggu. Aku masih menatapmu dalam beku, berharap kamu memutar kepala dan tersenyum kepadaku.
Chapter Selanjutnya
Chapter 9
Lima: Kamu adalah orang yang mudah untuk dicintai siapa pun. Tak terkecuali aku.
Sedang Dibicarakan
Komik
Bronze
Taman Bintang
Mauli
Novel
HIMMEL [DIPERTEMUAN KEDUA]
halsa
Cerpen
Bronze
SAATNYA KEMBALI
Citra Rahayu Bening
Flash
Bronze
Sudut pandang
artabak
Novel
Bronze
Mawar Hitam Di Tepi Jurang
Arroyyan Dwi Andini
Flash
Bronze
Kamis Menggugat
Arif Holy
Novel
The Elder: Perang Lima Tahun
Manu de Hart
Cerpen
CINTA DIUJUNG BANGKA
ahmad bahroni
Flash
Penulis yang Patah Hati
Khairunnisa
Flash
Bronze
Sengaja Mengaku
Anisah Ani06
Novel
Bronze
Keris Bima Sakti: The Return Of Jena Teke
Vitri Dwi Mantik
Cerpen
BOM
Rian Widagdo
Cerpen
Bronze
Coba Kau Lihat ke Arah Ban, Nak!
Nuel Lubis
Novel
Bronze
Putih Polos Avicenna
Ravistara
Flash
Bronze
The Quantum Chronicles: Gateway to Infinity
Maria Septian Riasanti Mola
Flash
KARA
Dew
Flash
1 2 3 ... 10
iam_light.blue
Novel
pREY
Permadi Adi Bakhtiar
Novel
Bronze
DIRA (Janji Yang Tak Terucap)
Sartika Chaidir
Novel
Bronze
Mistis Rimak
Keefe R.D