Daftar isi
#1
Satu: Awalnya kamu hanya seseorang yang berdiri di antara puluhan orang. Tertawa tanpa menyadari bahwa kamu berhasil menyita perhatian.
#2
Satu: Awalnya kamu hanya seseorang yang berdiri di antara puluhan orang. Tertawa tanpa menyadari bahwa kamu berhasil menyita perhatian. (2)
#3
Dua: Aku bertanya kepada sahabatku mengenai dirimu dan dia bilang kamu unik. Aku tidak setuju, untuk kali pertamanya karena bagiku kamu sempurna.
#4
Dua: Aku bertanya kepada sahabatku mengenai dirimu dan dia bilang kamu unik. Aku tidak setuju, untuk kali pertamanya karena bagiku kamu sempurna. (2)
#5
Tiga: Ketika akhirnya aku memejamkan mata, tawa tanpa beban itu kembali menari-nari di pelupuk mataku. Dan, jika memang hanya ini jalan yang tersedia untukku memiliki Tama, aku akan membiarkannya.
#6
Tiga: Ketika akhirnya aku memejamkan mata, tawa tanpa beban itu kembali menari-nari di pelupuk mataku. Dan, jika memang hanya ini jalan yang tersedia untukku memiliki Tama, aku akan membiarkannya. (2)
#7
Empat: Hari berganti minggu. Aku masih menatapmu dalam beku, berharap kamu memutar kepala dan tersenyum kepadaku.
#8
Empat: Hari berganti minggu. Aku masih menatapmu dalam beku, berharap kamu memutar kepala dan tersenyum kepadaku. (2)
#9
Lima: Kamu adalah orang yang mudah untuk dicintai siapa pun. Tak terkecuali aku.
#10
Lima: Kamu adalah orang yang mudah untuk dicintai siapa pun. Tak terkecuali aku. (2)
#11
Enam: Aku cukup tahu diri untuk mengerti bahwa tak kan pernah ada akhir bahagia untukku, jika hal itu menyangkut dirimu. Namun ... bisakah aku tetap mengharapkannya?
#12
Epilog
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#4
Dua: Aku bertanya kepada sahabatku mengenai dirimu dan dia bilang kamu unik. Aku tidak setuju, untuk kali pertamanya karena bagiku kamu sempurna. (2)
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Ketika akhirnya aku memejamkan mata, tawa tanpa beban itu kembali menari-nari di pelupuk mataku. Dan, jika memang hanya ini jalan yang tersedia untukku memiliki Tama, aku akan membiarkannya.
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp5.000
atau 5 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp45.000
atau 45 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 3
Dua: Aku bertanya kepada sahabatku mengenai dirimu dan dia bilang kamu unik. Aku tidak setuju, untuk kali pertamanya karena bagiku kamu sempurna.
Chapter Selanjutnya
Chapter 5
Tiga: Ketika akhirnya aku memejamkan mata, tawa tanpa beban itu kembali menari-nari di pelupuk mataku. Dan, jika memang hanya ini jalan yang tersedia untukku memiliki Tama, aku akan membiarkannya.
Sedang Dibicarakan
Flash
Tutup Botol
Rahma Nanda Sri Wahyuni
Flash
The Contract
Chacha
Cerpen
Bronze
Keajaiban Dokter Risna
Syaa Ja
Novel
Bronze
Telinga yang Mendadak Tuli
Rosa Linda
Cerpen
Zeus Telah Kembali
Hary Silvia
Cerpen
Bronze
Taksi & Malam di Jakarta
Habel Rajavani
Flash
Perkara Dua Manusia
Justang Zealotous
Novel
Bronze
For A Better Tomorrow
LILIANA INDRIANI AGUSTIN
Cerpen
Bronze
Hujan di Bulan Agustus
Naila Etrafa
Novel
AMUK!
Nikodemus Yudho Sulistyo
Komik
Ex Detective Marriage Life
002.Rikka
Flash
Bronze
Liontin Si Anak Kembar
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Tentang Cika
Diah Puspita Sari
Cerpen
Sketsa di Akhir Musim
Anelyn
Novel
Niskala
Gloria Pitaloka
Cerpen
Bronze
ada apa?
ayumi gizzalea
Flash
Tuhan, Botol & Babi Hutan
Alysya Zivana Pranindya
Flash
Lanang
Anggoro Gunawan
Novel
Bronze
Lantun Cinta Usaid
elinaqueera
Flash
Jika aku tidak cukup, bilang saja
lidia afrianti