A. R. Tawira

@artawira
Di setiap tempat, selalu ada yang tertinggal.
Kadang hanya suara. Kadang nama. Kadang seseorang yang tak tahu bahwa dirinya sudah lama pergi.

Dalam setiap edisi, A. R. Tawira mengundang pembaca berjalan di ruang-ruang yang tak pernah benar-benar sunyi: kota yang basah, kafetaria yang menua, rumah yang menolak bercermin, hingga perpustakaan yang menulis ulang siapa pun yang masuk.

Ini bukan sekadar cerita pendek. Ini peta tentang tempat-tempat yang mengingat manusia—dan manusia yang tak bisa melupakan tempatnya.
Leovy Agustin
leovy0208
Nyoman Sulantari
sulantari
Jacobina Xaverius Trimarganingsing
adetrimarga
Timeline
Belum timeline
Silakan bagikan pengalamanmu.