TOXIC
5. Is This a Right Plan?

 

28. Scene 28. Int. Apartemen - malam

 

LILIAN

K-kak.. gimana kalo kita lapor ke kantor polisi?

ROY

Sementara waktu gak bisa. Kita bakal kerepotan ntar.

LILIAN

Tapi kak.. aku takut..

ROY

Udah gak apa – apa.. kamu gak punya musuh kan?

LILIAN

Entahlah kak.. bisa jadi memang banyak orang yang membenciku.

ROY

Tenang, tenang. Aku coba hubungi direktur buat selidiki secara tertutup.

 

29. Scene 29. Int. Ruangan - pagi

Di depan meja direktur sudah ada tulang belulang karena kado kemarin. Walaupun teror pertama masih belum terlihat tulang apa tapi teror kedua sudah terlihat bahwa ini adalah tengkorak kepala manusia.

 

ROY

Bu, tidak bisakah kita laporkan ini ke polisi dan melakukan penyelidikan diam – diam?

DIREKTUR

Jangan terlalu manja, ini hanya gertakan kecil dari haters. Sekarang kalo ada yang berusaha mengirim sesuatu ke Lilian. Tolak saja! Kamu jaga dia baik – baik.

 

Roy hanya mengangguk pelan kemudian meninggalkan ruangan tersebut. Saat Roy menurup pintu, ada sekretaris masuk ke ruangan direktur tersebut.

 

DIREKTUR

Simpan kado itu, kita bisa gunakan itu nanti.. nanti saat waktu yang tepat.

 

30. Scene 30. Int. Apartemen - malam

MONTAGE – PUNCAK GUNUNG

Lilian mulai bermimpi buruk lagi. Saat ini diperlihatkan Lilian jatuh ke jurang dan yang mendorong adalah Anna.

LILIAN

Aakkkkk!

 

CUT TO – APARTEMEN

Lilian terbangun dari mimpinya.

 

LILIAN

Hahh.. hah... aku harus menelpon kakak.

 

SFX. SUARA TELEPON DIANGKAT

 

LILIAN

Kak, kamu bisa ke tempatku?

 

CUT TO – DAPUR

 

ROY

Kenapa? Kamu nangis? Tadi di telepon kok gemetaran gitu?

LILIAN

Kak sepertinya ini perbuatan Anna. Dia muncul di mimpiku tadi. Ka-kak dia akan mengejarku dan benar – benar membunuhku. Sebenarnya kenapa dia sebegitu membenciku??

ROY

Elena tenang..

LILIAN

Kakak gak percaya sama aku? Aku akan pergi. Aku akan buktikan..

ROY

ELENA!

LILIAN

...

ROY

Dengar, aku sudah menemukan pelakunya. Dia cuma anak kecil yang sembrono. Tanpa mikir akibat dari perbuatannya. Anna gak ada hubungannya dengan ini semua.

LILIAN

Be-begitu ya? Hahh haha hahahaaaa.. hahh sepertinya aku sudah gila.

 

Raut wajah Lilian layaknya orang yang kehilangan akal.

 

31. Scene 31. Ext. Bukit – sore jelang malam

SFX. KERTAS NASKAH TERLEMPAR

Kertas naskah dilemparkan ke Lilian dan hampir mengenai wajahnya.

 

PRODUSER

Akting apa – apaan itu? Kita harus take berapa kali? Kamu tidak kasian apa sama crew di sini? Terutama lawan mainmu? aku sudah membayarmu dengan jumlah besar. Tapi ini hasilnya?

 

Lilian hanya berdiri terdiam. Ini merupakan jalan terbaik agar emosi sang produser semakin memuncak.

 

PRODUSER

Di sini kamu tokoh utamanya! Kamu harusnya berani. Ubah tanganmu yang sering gemetaran itu.

ROY

Pak tenanglah. Akhir – akhir ini dia banyak masalah..

PRODUSER

Tidak usah banyak alasan. Keberadaan kalian jadi masalah buatku. Kita istirahat 10 menit!!

 

Para crew meninggalkan lokasi tersebut membiarkan Lilian dan Roy berduaan.

 

ROY

El- maksudku Lili..

LILIAN

Aku gak apa – apa kak. Aku hanya perlu waktu sendiri.

 

Roy menatap Lilian yang pergi menghilang dari pandangannya itu dengan tatapan datar.

 

32. Scene 32. Int. Ruangan – pagi jelang siang

SFX. SUARA KETUK PINTU

 

DIREKTUR

Masuklah.

 

Roy masuk ke ruangan diikuti oleh Lilian yang berjalan takut – takut. Mereka berdua masuk dalam keadaan tegang.

 

ROY

Ibu memanggil kami?

DIREKTUR

Aku sudah dengar dari sutradara. Katanya dia menyesal merekrutmu?

LILIAN

M-maaf bu.

DIREKTUR

Hahhh.. yah mau gimana lagi? Kamu memang tidak ada bakat di sana. Jadi tidak bisa dipaksa juga. Sepertinya saya terlalu gegabah memasukkanmu ke dunia akting.

LILIAN

Bu, aku mohon beri satu kesempatan..

DIREKTUR

Tentu saja.

LILIAN

Ya?

 

Lilian dan Roy kebingungan, mereka pikir beliau akan marah besar. Kemudian ibu direktur berdiri dan mengambil sesuatu di dalam lemari. Dia mengambil 2 bungkus berbentuk kotak besar.

 

DIREKTUR

Manajermu juga tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

 

Ibu direktur membalikkan badan dan membawa kado yang menjadi teror bagi Lilian waktu itu.

 

ROY

B-bu? Apa maksud anda?

DIREKTUR

Ini akan jadi kesempatan baik buatmu.

LILIAN

(Mata Lilian sedang bergetar) bu saya tidak bisa.. sa- saya..

DIREKTUR

Tenang saja, rasa sakitnya tidak akan bertahan lama kok (menyeringai).

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar