Syarat dari Surat
2. BABAK #2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. HALAMAN DEPAN - NIGHT

Alex kembali setelah mengantar Monna pakai mobil.

Alex turun dari mobil. Dia berjalan ke arah pos satpam. Dia

melihay security pribadi keluarga, PAK USMAN (41Th), tidur di

pos satpam. TV pos menyala dengan pertandingan bola.

12.

ALEX

Pak Usman, Hey!

Alex menepuk Pak Usman.

Pak Usman terkejut.

USMAN

(ngigau)

Weissss... hu.. ha... Awas gue
bunuh, Lo!

Dengan sigap, tangan Pak Usmanmenunjuk-nunjuk Alex.

ALEX

Apaan sih, bunuh-bunuhan. Ngeri
aku.

Sontak Usman tersadar, matanya terbuka di hadapannya sudah

ada Alex.

USMAN

Maaf den bapak ngigau, tadi mimpi
si Ai selingkuh ma cowok lain jadi
bapak mau bunuh dia.

ALEX

Euh.. Itu kunciin gerbang pak,
terus nih M.U sama Arsenal menang
mana?

Alex melirik ke tv yang ada di pos.

USMAN

Menang arsenal den dua kosong.

ALEX

Yessss!

USMAN

Kenapa den ?

ALEX

Ini pak, Alex menang taruhan.

PAK RISTO (35Th) assisten Pak Sandy berjalan dari arah

belakang halaman.

RISTO

Iya den, bapak juga menang taruhan.

Usman dan Alex melirik secara bersamaan, Risto mendekati

Usman.

RISTO (CONT’D)

Gue menang, bayar Man.

13.

USMAN

Iya iya nanti.

Usman bergegas untuk mengunci gerbang.

INT. RUANG TAMU - NIGHT

Ryan keluar, dengan wajah bingung menghampiri Cella.

CELLA

Udah, Yang?

RYAN

Udah, yuk.

CELLA

Eh, Papah bilang apa?

RYAN

Soal perusahaan lagi, tapi...

CELLA

Kenapa?

RYAN

Papah aneh, pokonya Papah nggak
kayak biasanya.

CELLA

Ehmmmm...

Ryan memperhatikan raut muka Cella.

RYAN

Eh, kamu kenapa ?

CELLA

Nggak apa apa, I’m okay...

RYAN

Kamu ada masalah ya, keliatan dari
wajah kamu?

Ryan berhenti berjalan dan menatap Cella.

CELLA

Ehmmm... Sebenernya aku lagi butuh
duit banget.

RYAN

Untuk apa? Kenapa baru cerita
sekarang?

CELLA

Untuk bayar kampus, cause... I
didn’t want you to get overthink
about it.

14.

RYAN

Sayang... Aku itu pacar kamu, masa
pacar lagi kesusahan aku nggak
bantu.

CELLA

Ya aku nggak enak aja, kamu kan
sering bantu aku.

RYAN

Well... as long I can do it, why
not!

CELLA

Tapi kan kamu sekarang lagi sepi
job.

Ryan menghela nafas.

RYAN

Tenang, biar caranya aku yang
pikirin.

Dari luar Alex berjalan menuju kamarnya di atas dan menyapa

Cella.

ALEX

Kak Cella belum pulang ?

CELLA

Ini mau lex, sekarang.

ALEX

Oh, ok.

Alex terus berjalan.

RYAN

Yaudah yang, aku ambil kunci
motornya dulu.

Ryan berjalan menuju lorong dapur. Cella terus menatap Ryan

yang terus berjalan memfokuskan pandangannya ke bingkai besar

foto Pak Sandy.

INT. LORONG DAPUR - NIGHT

Ryan melihat GHANI (20Th), anak Mbo Inah, mengendap ngendap

di depan kamarnya.

RYAN

Gan, lo kenapa ?

Ghani kaget.

15.

GHANI

Nggak kenapa kenapa bang, euh...
aku masuk dulu.

RYAN

Eh gan, aku pinjem motor.

GHANI

Oh iya.

Ghani mengeluarkan kunci dari sakunya dan buru-buru masuk

kamar.

Ryan heran melihat Ghani panik.

INT. RUANG TAMU - NIGHT

Ryan kembali ke ruang tamu, dia melihat Cella merokok diluar.

RYAN

Hey, yuk!

EXT. HALAMAN DEPAN - NIGHT

Ryan berusaha menyela motor CB Glatik milik Ghani berulang

kali tapi motor tetap tidak menyala, Cella menunggu. Usman

mencoba membantu.

EXT. BALKON - KAMAR UTAMA - NIGHT

Dari atas balkon, Mamah melihat situasi Ryan, Cella, dan

Usman di halaman rumah sambil merokok.

Tiba-tiba terdengar jeritan perempuan dari dalam kamar. Semua

orang terkejut, mamah bergegas berlari masuk.

INT. KAMAR PAPAH - NIGHT

Terlihat Mbo menangis di dekat pintu, Mamah datang shock

melihat suaminya berlumuran darah berbaring di kasur.

Dari belakang Mbo, Ghani berlari tergesa. Ryan, Cella, Usman,

dan terakhir Alex juga lari bergegas. Semua melihat Pak Sandy

berlumuran darah, Ghani membuang mukanya seakan tidak mau

melihat Pak Sandy, mulutnya Alex menganga lalu menangis, Ryan

kaget pandangannya kosong, Cella shock menaruh wajahnya di

pundak Ryan. Usman panik dan mengucapkan astagfirulloh.

INT. KAMAR ARIES - NIGHT

Ovy terbangun mendengar keributan. Dia menengok ke

sebelahnya, tapi Aries tidak ada di kasur. Ovy bangkit dan

segera menuju sumber keributan.

(MORE)

16.

INT. LORONG KAMAR - NIGHT

Ovy keluar kamar. Dia melihat keluarganya panik dan menangis

di depan kamar Pak Sandy.

Ovy kebingungan melihat orang-orang menangis, ia perlahan

mendekat kearah Ryan yang terdiam melihat sosok ayahnya

bersimbah darah dikasur. Ovy cuma memandangi jasad mertuanya.

Dari belakang Ovy, datang seorang pria tinggi dengan

perawakan besar, dia memakai jaket kulit. dia adalah SAGA

(61Th) seorang detektif.

SAGA

Anjrit gue terlambat

Ryan mendengar gumaman Saga.

Ryan bertanya.

RYAN

Maaf pak, bapak ini siapa?

SAGA

Saya Saga, detektif. Saya
sahabatnya Sandy, saya ditelepon
beliau tiga puluh menit yang lalu.

Risto datang dari arah pintu.

Risto langsung bertanya.

RISTO

Ada apa ini ?

Risto menengok ke dalam. Kaget melihat bosnya mati.

Saga menenangkan semua orang.

SAGA

Ok, tenang dulu semuanya. Satuan
saya bakal urus mayat Pak Sandy,
saya minta semua yang ada di rumah
ini berkumpul di ruang utama dan
jangan dulu ada yang kemana-mana.

INT. RUANG TAMU - NIGHT

Satu jam kemudian, semua berkumpul masih dalam keadaan sedih,

Saga berdiri dan menyampaikan sesuatu.

SAGA

Oke sebelumnya, saya turut berduka
cita, dan terimakasih karena sudah
bersedia berkumpul di ruangan ini.

SAGA (CONT’D)

(MORE)

17.

Saya mengerti kondisinya masih
berduka dan shock, tetapi saya
mesti sampaikan hal ini. Sebelumnya
perkenalkan saya Saga, ditelepon
Pak Sandy tiga puluh menit yang
lalu. Beliau bilang dia akan mati
malam ini dan saya terlambat, lalu
beliau bilang kalau terlambat dia
minta tolong untuk temukan surat.
Kumpulkan orang yang ada dirumah,
dan carikan orang yang membunuhnya,
lalu minta Imelda untuk menelpon
Darmawan dan membacakan surat
wasiat. Kata-kata di telepon sama
persis dengan isi surat ini, dan
satu lagi.. Ini penting. Tolong
jangan bacakan surat warisannya
sebelum saya temukan pelakunya!

RYAN

Jadi papah udah tau kalau dia akan
dibunuh?

SAGA

Iya, tapi ia tidak tahu siapa yang
akan membunuhnya. Apa sebelumnya
beliau nggak pernah cerita soal
ini?

IMELDA

Nggak pernah, dia paling cerita
kalau dia selalu catat kejadian
hari demi hari, katanya sih udah
mulai pikun.

SAGA

Saya juga sebenarnya tidak tau
banyak tentang apa yang papah
kalian rasakan, namun sesekali dia
nelpon saya sekedar untuk curhat
dan cerita kalau dia lagi happy,
kalau dia juga lagi sedih, dan dia
selalu happy kalau bisa makan malam
bareng anak-anak nya, terutama
dengan Ryan.

Saga menoleh ke Ryan. Ryan tersenyum tipis

Ovy sinis. Cella terus mengusap pundak Ryan menenangkannya.

Sesekali Cella memperhatikan situasi rumah dan orang-orang.

SAGA (CONT’D)

Sesuai dengan surat yang ditulis
Pak Sandy, ini saatnya saya untuk
mencari tau siapa pembunuh beliau.
Sambil menunggu satuan saya datang,
saya minta waktunya pada kalian.

SAGA (CONT’D)

18.

Oh ya, apa sudah kumpul semua orang
yang ada dirumah ini?

OVY

Belum. Su…suami saya nggak ada pak

(Ragu)

Semua orang melirik ke Ovy.

SAGA

Kemana suami anda?

OVY

Terakhir sih saya liat dia tidur
disebelah saya, tapi pas ada
keributan saya terbangun dan liat
suami saya sudah tidak ada.
Saga bertanya ke semua orang.

SAGA

Ada yang lihat ?

CELLA

Saya lihat pak, dia pergi keluar.

Ovy melirik tajam.

SAGA

Posisi anda dimana waktu itu ?

CELLA

Di sini pak, tepat di kursi ini,
waktu itu saya lagi nunggu Ryan,
mau pulang.

SAGA

Jadi dia..Pergi keluar. Eh kamu,
security disini?

Saga menunjuk Usman yang berseragam security.

USMAN

Iya Pak.

SAGA

Apa anda melihat saudara Aries
keluar?

USMAN

Tidak Pak.

SAGA

Jadi tadi nggak ada yang keluar
sama sekali?

Saga melirik ke Cella.

Cella bingung.

19.

USMAN

Nggak tau juga sih pak, karena
waktu itu saya ketiduran.

Si Mbo menggelangkan kepala.

Cella menghela nafas lega. Ryan menatap wajah Cella.

ALEX

Iya nih, kalau nggak aku yang
bangunin nggak akan melek. noh!

MBO INAH

Kamu tuh loh man, kalau kerja
jangan tidur melulu.

Usman malu menudukkan kepalanya.

SAGA

Ada yang bisa telepon dia?

OVY

Saya aja Pak.

OVY menelpon Aries.

ALEX mengeluarkan hpnya, seperti menulis pesan.

OVY (TO PHONE) (CONT’D)

Hallo Mas.

ARIES (TO PHONE)

Iya Mah.

OVY (TO PHONE)

Kamu dimana sih Mas?

ARIES (TO PHONE)

Aku lagi diluar ada urusan yang
mendadak, maaf tadi tidak bilang
dulu ke kamu.

OVY (TO PHONE)

Ya udah ya udah, sekarang pulang
mas. emmm… papah meninggal !

ARIES (TO PHONE)

Apa !!! kamu jangan bercanda.

OVY (TO PHONE)

Aku tidak bercanda mas, beneran!

ARIES (TO PHONE)

Ya sudah aku pulang sekarang.

Sambungan telepon mati.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak apa2
1 tahun 4 bulan lalu
Kaka kenapa taknpakai garis dialog dinkarakter
1 tahun 4 bulan lalu