SKENARIO : RUSH LOVE
6. ACT 6 - Rencana Pesta

INT. KAMAR ANTON - MOMENTS LATER

Toscha melihat Magenta diatas ranjang.

TOSCHA
Dasar amatiran!

Toscha menghampiri Magenta dan langsung memeriksa denyut nadinya. Magenta memegang tangan Toscha.

MAGENTA
Om Oca?

Toscha melepaskan genggaman tangan Magenta.

Toscha terlihat terkejut ketika sedang memeriksa denyut nadi Magenta. Ia lalu bergegas mengambil HP dan menelepon.

TOSCHA
Cug! Lu mampir dulu ke apotek, Lu beli beberapa resep obat! Magenta dikasih obat perangsang, dosisnya gak wajar. Nanti Gua kirim resepnya lewat pesan.

CUT TO:

INT. DI DALAM MOBIL AIMAN - SAME TIME

AIMAN
Ok, Ca!

Aiman menutup telepon. Ia lalu menumpahkan kemarahan dengan memukul kursi di sampingnya.

BACK TO:

INT. KAMAR ANTON - MOMENTS LATER

Toscha sedang mengetik di HP nya. Magenta berdiri dari kasur lalu menghampiri Toscha. Ia lalu terlihat akan mencium pipi Toscha. Wajah Magenta mendekat, Toscha segera menghalangi wajah Magenta yang sedang manyun dengan bagian atas telapak tanganya. 

Toscha mundur menghindari Magenta. Tangan Toscha terlihat menunjukan penolakan. 

TOSCHA
Wow! Wow! Wow! Tenangkan dirimu, Genta! Kamu itu sedang diracun!
MAGENTA
Badanku rasanya panas sekali, Om!
TOSCHA
Iya, Aku tahu! Tunggu sebentar, Bapak Kamu datang bawa penawarnya!
MAGENTA
Aku sudah tidak tahan lagi, Om!

Magenta membuka kancing bajunya.

TOSCHA
Jangan Aku! Aku adalah Pria beristri! Lagian, Aku juga adalah teman baik Bapak Kamu!

Magenta menyerang Toscha. 

TOSCHA (CONT’D)
Ah!

Toscha menyemprotkan spray yang berisi cairan penidur pada Magenta. Magenta tumbang diatas kasur. 

Toscha menyuntikan penawar ke tangan Magenta. 

TOSCHA (CONT’D)
Dia akan baik-baik saja sekarang.
AIMAN
Apa ini akan pengaruh sama kondisi hatinya? Ini belum sebulan sejak operasi.
TOSCHA
Jangan khawatir. Berkat penanganan cepat dari Kita berdua, efeknya belum sampai masuk ke situ. 
AIMAN
Berarti kalau Lu enggak mergoki mereka, Genta akan celaka?

Toscha hanya mengangguk. Aiman menumpahkan amarah dengan memukul tembok. 

TOSCHA
Sekarang apa yang akan Kita lakukan dengan bocah sialan itu?

CUT TO:

INT. RUANG TERSEMBUNYI RUMAH AIMAN - DAY

Aiman menyiram Anton yang sedang terikat di sebuah kursi. Anton terbangun, Dia terlihat kaget dengan keberada’an Aiman dan Toscha di depanya. 

ANTON
TOLOOONG! SIAPA SAJA TOLONG AKU! TOLOOONG!

Anton terus teriak minta tolong, Aiman dan Toscha hanya berdiri dan mengacuhkanya.

Anton akhirnya diam. 

AIMAN
Sudah lelah? (Aiman mengalihkan pandangan pada Toscha) Kita mulai!

Aiman dan Toscha membawa meja dan meletakanya didepan Anton. Lalu Aiman duduk di kursi didepan meja itu, posisi mereka sekarang saling berhadapan.

AIMAN (CONT’D)
Ini akan cepat kalau Lu mau ngomongin semua rahasia yang Lu simpen. Gua tahu Lu enggak sendirian ngelakuin ini semua!

Anton masih diam.

AIMAN (CONT’D)
Giliran Lu, Ca!

Toscha duduk sambil membawa paket botol kecil yang diikat, berisi tujuh botol kecil yang berjejer. 

TOSCHA
Gua akan menjelaskan peraturan disini! (mengambil satu botol lalu memajukanya kedepan Anton) Setelah Gua suntikan satu botol dosis obat ini, ikatan Lu akan dilepas. Setelah itu, barang yang Lu sembunyiin didalem celana Lu itu! Yang semalem gagal Lu gunain, akan berdiri sepanjang hari!
ANTON
Itu perbuatan ilegal! Gua bisa bawa ini kejalur hukum!
TOSCHA
Ya! Gua juga mempertaruhkan lisensi ahli Gua disini! Tapi, tentunya Lu gak akan punya cukup bukti. Karena ketika Lu akan tes Lab, semua sisa obat ini sudah hilang dari badan Lu. 
ANTON
Lu salah gunakan profesi Lu untuk hal kayak gini? Dasar anjing Lu!

Aiman menghampiri Anton, Dia lalu menarik kerah bajunya keatas. 

AIMAN
Fikirin itu saat Lu kasih obat pada seorang gadis polos!
TOSCHA
Tahan! Tenangkan dirimu, Brader! Lu bilang sekarang adalah giliran Gua kan? (Aiman melepaskan tanganya, lalu mundur ketempat semula) Sebaiknya jaga bicara Lu! (Sambil menunjuk muka Anton) Disini sedang Ada orang dengan tempramen enggak stabil! (jeda) Ok! Kita lanjutkan! Peraturan kedua, disini Lu akan dikasih makan 3 kali sehari. Ada WC juga. (menunjuk kearah pintu WC) Jadi ketika barang Lu lagi naik, Lu bisa ngabisin waktu di WC itu. Gua saranin jangan disini, karena tempat ini sudah dipasangi banyak kamera tersembunyi. Tentunya Lu gak mau rekaman jorok Lu tersebar, kan? 
ANTON
Gua akan ngomong!
TOSCHA
Hey! Gua belum selesai sebutin semua peraturanya!
AIMAN
Apa ini rencana Lu sama si Rudi?
ANTON
Iya. Gua dapat obat itu dari Dia. Gua gak tahu kalau itu adalah obat perangsang. Dia cuma bilang itu obat yang bisa bikin tidur. Gua juga cuma disuruh buat ngambil beberapa photo telanjang Magenta. Buat alat Dia ngancam Elu Bang. Sumpah! Gua juga gak mau ngelakuin itu sama Cewek karena efek obat. 
AIMAN
Ok! Omongan Lu cukup masuk akal! 
TOSCHA
Terimakasih sudah bisa berkoordinasi dengan baik! Saudara akan dilepaskan, setelah melalui beberapa proses perjanjian, pembocoran informasi dan juga sedikit ancaman. Setelah itu, Lu bebas!
ANTON
Gua ingin tanya satu hal!

Aiman dan Toscha melihat Anton dengan wajah terlihat heran. 

ANTON (CONT’D)
Apa hubungan Lu sama Magenta? 

CUT TO:

INT. RUANG KONFERENSI PERS - DAY

Aiman, Magenta dan didampingi 2 orang lawyer sedang melakukan konferensi pers di sebuah meja. Didepanya terlihat kurang lebih 20 orang lebih wartawan. 

AIMAN
Mungkin itu saja! Silahkan kalau ada pertanyaan! Satu atau dua pertanyaan, mungkin!

Wartawan saling berebut. 

LAWYER 1
Silahkan yang sebelah sana! (menunjuk salah satu wartawan yang paling depan)
WARTAWAN 1
Apa ini berpengaruh pada rencana pernikahan Anda?
AIMAN
Syukurnya tidak ya! Aku sudah bicarakan hal ini dengan calon istri Aku dan keluarganya. Mereka tidak ada masalah dengan ini. 
WARTAWAN 2
Apa ini ada hubunganya dengan operasi cangkok hati Anda beberapa waktu yang lalu? Kudengar anak Anda yang jadi pendonornya.

Aiman terlihat kaget, begitu juga dengan semua orang yang ada diruangan itu. Aiman lalu terlihat saling bertatapan dengan para lawyernya. 

AIMAN
Itu hanya kebetulan saja, Aku sudah bilang sebelumnya kalau Aku tidak mengetahui hubungan Ayah dan Anak ini, sebelum Dia datang menemui Aku. 
WARTAWAN 3
Apa tujuan Anda membuka informasi ini pada publik? 

Wartawan 2 bertanya lagi, sebelum Aiman sempat menjawab.

WARTAWAN 2
Apa ini cara Anda meningkatkan karir? Untuk mencari exposure?
WARTAWAN 4
Apa ini salah satu cara memperbaiki citra Anda dimata publik?

Beberapa wartawan memberikan pertanya’an secara beruntun. suasana menjadi ricuh. Para lawyer berusaha menenangkan suasana.

LAWYER 2
Cukup! Hanya itu informasi yang bisa Kami berikan saat ini! Dan Kami sekarang akan undur diri..

Aiman memotong pembicaraan.

AIMAN
Untuk bisa bebas! (semua orang terdiam) 

CUT TO:

INT. RUMAH KELUARGA BIASA - SAME TIME

Sebuah keluarga sedang menonton TV dimana Aiman sedang melakukan konferensi Pers. Ibu sedang ada dikursi memegang remot, Ayah datang membawa Kopi. 

AYAH
Ada apa Bu?
IBU 
Biasa, Artis lagi cari sensasi!
AIMAN (O.S.)
Biar dikemudian hari, tidak ada pemberitaan apapun lagi soal Aku dan juga anakku sendiri. 

CUT TO:

INT. RUMAH TOSCHA - SAME TIME

Toscha sedang mengasuh anak-anaknya.

(CU) TV siaran konferensi Aiman.

AIMAN (O.S.)
Supaya Aku tidak bolak-balik melakukan klarifikasi. Dan tidak bertemu dengan kalian lagi!
TOSCHA
Hajar mereka, kawan!

CUT TO:

INT. STUDIO - NIGHT

Opening acara TV.

Aiman dan Co-Host wanita membuka acara.

AIMAN
Selamat malam Penonton! Selamat datang di OTM! Obrolan Tengah Malam! 
CO-HOST
Obrolan santai penghantar tidur, dan teman kerja lembur!

Musik.

AIMAN
Ini tahun ke 7 kita mengudara! Ulang tahunnya bulan depan ya? kalau gak salah.
CO-HOST
Kak! Kayaknya ada hal yang lebih penting buat dibahas sekarang deh!
AIMAN
Oh gitu? Pantesan hari ini gak ada briefing bintang tamu ya! 
CO-HOST
Soalnya rame banget, Ka! Sampai Trending no 1 lho, di twitter!
AIMAN
Iya! Aku tahu! 
CO-HOST
Gimana tuh, Ka! Rasanya waktu tahu berita ini masuk trending!
AIMAN
Gimana ya? Bingung sih, gimana nanggepinya! Karena ini bukan prestasi. Tapi Kamu udah lihat belum? Disana lebih banyak komentar negatifnya dibanding positif!
CO-HOST
Itukan wajar, Ka! Namanya juga Kakak kan?
AIMAN
Iya! Kamu bener! Seolah-olah kalau Aku itu biasa ya, sama situasi kayak gini!
CO-HOST
Tapi waktu pertama kali kakak tahu, kalau Kakak punya anak yang udah gede itu gimana, Kak?
AIMAN
Awalnya kaget. Terus denial gitu, apa iya? Ini beneran anak Aku? gitu!
CO-HOST
Tapi apa Kakak ngerasa pernah ngelakuinya? 
AIMAN
Ngelakuin apa?
CO-HOST
Ya itu? 

Studio riuh oleh tawa penonton.

AIMAN
Itu apa?
CO-HOST
Aku enggak akan terjebak dengan permainan ini! Aku enggak akan terpancing, dan gak akan bilang kata itu, walaupun ini acara tengah malam!
AIMAN
Bagus! Bagus! Kamu udah mulai pinter sekarang ya!
CO-HOST
Jadi gimana, Kak?
AIMAN
Oh, masih lanjut? 
CO-HOST
Iya dong, Ka! 
AIMAN
Aduh! Muka kalian semua kok kayak penasaran banget, ya! (jeda) Ya udah, perlu kalian semua tahu. Aku sampai sekarang masih ingat dengan semua hal yang pernah Aku lakukan dengan ibunya, dan Kami melakukan itu dengan dasar suka sama suka. Karena Kami pacaran juga waktu itu. Meski Kita tahu kalau waktu itu Kita berdua masih dibawah umur. 
CO-HOST
Terus soal tes DNA-nya gimana Ka? Kakak kurang yakin, kalau itu anak kandung Kakak?
AIMAN
Ya itu tadi. Denial! Waktu itu Aku terlalu takut buat mengakui, karena pertaruhanya itu karir sama rencana nikahan kan? Takutnya batal atau gimana, gitu!
CO-HOST
Terus sekarang gimana?
AIMAN
Sekarang, setelah semua hal yang udah terjadi. Bisa dibilang Aku sangat sayang sama Dia!

Co-host terlihat menunjukan wajah haru. Semua penonton dan Kru melakukan terpuk tangan. 

CO-HOST
Uuuh! So sweet banget! 

Wajah Aiman memerah.

CUT TO:

INT. KAMPUS - DAY

Magenta memasuki ruangan kelas. Ia duduk di kursi yang kosong. Tiba-tiba semua penghuni kelas mengerumuni dirinya.

CEWEK 1
Genta, kenapa selama ini Kamu rahasiain ini dari Kita?
CEWEK 2
Iya! Pantesan sekarang penampilan Kamu berubah! 

Genta terlihat canggung. 

COWOK 1
Gimana rasanya punya Bapak yang keren?
COWOK 2
Gimana rasanya punya Bapak Artis?
CEWEK 3 
Aku minta tanda tangan dong! (menyerahkan buku dan pulpen pada Magenta)

Magenta tidak menerima buku dan pulpen itu.

MAGENTA
Aku bukan artis! Jadi, Aku enggak bisa kayaknya!
CEWEK 1
Udah! Jangan hiraukan Dia! (mendorong cewek 3) Kapan-kapan Kita main ke rumah Kamu dong! Pengen lihat, nih!
MAGENTA
Eh?
COWOK 2
Atau Kita bikin party atau apa, gitu di rumah Kamu! 
COWOK 1
Iya. Rumah Kamu pasti gede!
MAGENTA
Kalau soal itu, Aku harus bilang dulu kayaknya! 

Cewek 1 memegang tangan Magenta. magenta sedikit mundur sambil memasang wajah terkejut.

CEWEK 1
Kalau gitu, lakukanlah!
CEWEK 3
Tapi kalau mau kumpul-kumpul kayak gitu, harus ada alasanya dong!
CEWEK 1
Ya Kita party aja! Emang itu salah?
COWOK 3
Sebentar lagi ulang tahun Kamu, kan?

Semua orang melirik cowok 3.

CEWEK 1
Itu Dia! Ide yang Bagus, Burhan! (Beralih melirik Magenta) Gimana? Kamu bisa minta izin party buat ulang tahun Kamu kan? 
MAGENTA
Aku coba dulu! (Semua terlihat menunjukan wajah sangat berharap) Tapi ini gak janji ya!

CUT TO:

INT. RUANG TAMU RUMAH AIMAN - NIGHT

Magenta mendekati Aiman yang sedang bekerja di depan Laptopnya.

MAGENTA
Pi!
AIMAN
Iya. Kamu belum tidur? Ini jam 2 pagi, lho!

Magenta duduk di kursi.

MAGENTA
Aku udah tidur, tadi dari Magrib sampai jam 12. 
AIMAN
Oh. Nyalain aja TV nya kalau mau nonton! 
MAGENTA
Aku kesini mau bicarain sesuatu.
AIMAN
Ya udah, omongin aja!
MAGENTA
Sebentar lagi kan, ulang tahun Aku. Boleh enggak Aku minta dirayain! Ini permintaan temen-temen sekelas Aku juga sih!

Aiman menutup Laptop-nya.

AIMAN
Oh ya? Itu harus dirayain dong! Ayo! Pesan aja tempat! Kamu mau dimana? Berapa orang yang datang? Nanti Papi yang akan urus sisanya!
MAGENTA
Sebenernya mereka maunya di rumah ini sih, Pi! Katanya mereka pengen tahu dan pengen lihat rumah Papi!
AIMAN
Oh! Gak papa sih! Cuman mereka gak boleh masuk ke beberapa ruangan aja! Atau mungkin Kita bisa rayainya di taman! Itu kan cukup luas. Berapa orang teman Kamu yang mau datang?
MAGENTA
Sekitar 30 orang. 
AIMAN
Ya udah, boleh! Nanti Papi akan sewa DJ, undang entertain juga. Siapa penyanyi yang mau Kamu undang? 
MAGENTA
Kayaknya gak perlu meriah deh! 
AIMAN
Enggak! Enggak! Ini harus digelar secara meriah! 
MAGENTA
Tapi, Pi!
AIMAN
Enggak ada tapi-tapi! Kamu tenang aja! Ulang tahun itu kan cuma setahun sekali! Apalagi ini sweet seventeen, kan?
MAGENTA
Aku tahun ini 18 Pi! 
AIMAN
Iya. (terlihat canggung) Maksudnya itu, ini sebagai bentuk kasih sayang aja! Karena selama ini, kayaknya Papi belum banyak melakukan sesuatu buat Kamu. Kamu enggak perlu sungkan, sekarang cuman ini aja yang bisa Papi lakukan! 
MAGENTA
Iya, Pi!

(SFX : Suara HP Aiman berdering)

Aiman mengangkat telepon. 

AIMAN
Iya, Ca!

CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar