(Skenario Film) THE PAST
5. ACT_2 (3/5)

1. INT. KELAS- MORNING

Mika melirik Radit yang sedang mencatat. Mika pun menoleh ke teman-temannya. Kedua temannya mengangguk dan mengepalkan tangannya memberi semangat.

(bel berbunyi)

                       PAK GURU

Baiklah, pelajaran hari ini dicukupkan. Selamat

beristirahat

Para siswa membereskan buku-buku mereka. Mika menatap Radit kemudian memalingkan wajahnya saat Radit menatap balik. Tiba-tiba Diana menghampiri meja Radit.

                       DIANA

                       Radit, mau makan siang bareng gak?

                       RADIT

Maaf, aku harus balikin buku ke perpus, kamu duluan

saja ya

Radit pergi membawa beberapa buku. Diana melipat tangannya di depan dada sambil menghentakkan kaki

                       DIANA

                       Susah banget sih di deketin

                       MIKA

Balok es kayak Radit perlu cara panas buat deketin

                       DIANA

                       Ngomong apa sih lo?

Diana keluar dari kelas. Leta dan Kirana mendekati Mika

    

                       MIKA

                       Udah di kasi tau gak percaya

                       LETA

                       Apa rencana lo?

Mika mengeluarkan sebuah surat dari dalam tasnya.

                       MIKA

                       Surat cinta untuk Radit

                       KIRANA

Kamu beneran suka sama Radit (menggigit kukunya)

MIKA

Suka? Sama si balok es? Enggaklah. Ini surat sakti

yang bisa luluhin hati bekunya itu

Mika menatap sekeliling, ia pun menyisipkan surat itu ke dalam tas Radit.

                       MIKA

                       Misi selesai saatnya makan.

                       KIRANA

                       Mie ayam

                       LETA

                       Sosis panggang

Ketiganya berteriak dan berlari keluar kelas.

                                               CUT TO:

2. INT. KAMAR RADIT-DAY

Radit tengah asik membaca komik. Tiba-tiba Lilis mengetuk pintu kamarnya. Lilis pun membuka pintu

                       LILIS

Radit, ada teman-teman kamu yang datang

Radit menurunkan komiknya kemudian menatap Lilis

                       RADIT

Teman? Siapa Ma? Radit gak punya teman

                       LILIS

Mika sama dua temannya. Mama lupa nama mereka berdua

Radit kembali membaca komik

                       RADIT

                       Bilang saja Radit sibuk

                       LILIS

Sayang mereka katanya mau belajar sama kamu, gak

boleh nolak tamu yang datang baik-baik

RADIT

Radit emang lagi sibuk, Ma

LILIS

Radit, mama gak pernah didik kamu jadi orang yang

tidak sopan apalagi sama teman wanita.

Radit menutup komiknya. Ia pun turun dari tempat tidur

                       RADIT

                       Iya, Radit bakalan ketemu mereka

Lilis tersenyum dan mengusap kepala Radit

                       LILIS

                       Belajar yang baik, ya

Lilis kemudian membersihkan tempat tidur dan meja belajar Radit setelah anaknya pergi. Tidak sengaja ia melihat sebuah surat di atas meja. Lilis pun membukanya dan membaca isi surat itu. Lilis tersenyum dan melipatnya kembali

                       LILIS

Anak-anak jaman sekarang cepat banget gedenya

                       CUT TO:

3. INT. RUANG TAMU-DAY

Radit turun dari tangga membuat Mika dan kedua temannya menoleh. Mika, Leta dan Kirana berdiri sambil tersenyum manis.

                       RADIT

                       Kalian mau belajar, kan?

Ketiganya kompak mengangguk

                       RADIT

Ya sudah ikut aku ke halaman depan. Kita belajar di sana

MIKA

Beneran?

Radit mengangguk dan berjalan mendahului mereka. Mika, Leta dan Kirana saling berpandangan.

                  RADIT

                  (Balik badan)

Woi… cepetan. Lelet banget, sih. Katanya mau belajar

Mereka bertiga berlari menyusul Radit. Radit membuka pintu untuk ketiganya. Dengan cepat Radit menutup pintu ketika Mika, Leta dan Kirana berada di luar. Mika berbalik dan menggedor pintu

    

                       MIKA

                       Dit, kok pintunya di tutup?

                       LETA

                       Katanya mau belajar

Gorden jendela terbuka. Radit melambaikan tangan pada Mika dan teman-temannya kemudian menutup gordenya kembali

                       MIKA

(berteriak) Radit… awas lo ya, gue gak akan lepasin

lo. Tunggu aja pembalasan gue

Mika dan dua sahabatnya pun pergi.

                                          CUT TO:

4. INT. DEPAN JENDELA-DAY

Mama berjalan mendekati Radit yang sedang tersenyum lebar di depan jendela.

                       LILIS

                       Teman-teman kamu ke mana Dit

                       RADIT

                       Udah pulang, Ma

                       LILIS

                       Gak jadi belajar bareng?

                       RADIT

                       Gak tau, mereka malah pulang

Radit menaiki tangga membuat Lilis mengernyitkan alisnya.

                       

LILIS

Kok aneh? Perasaan tadi temannya semangat mau

belajar.

                                          CUT TO:

5. INT. KAMAR MIKA-DAY

Mika membersihkan meja belajarnya. Kedua alisnya tertekuk. Leta dan Kirana berbaring di tempat tidur Mika sambil memainkan bonekanya.

                       LETA

                       Usaha kita gagal terus

                       KIRANA

                       Mungkin Radit gak mau diganggu

Leta bergiring menatap Mika yang sibuk bersih-bersih

                       LETA

Lo ngapain Mik? Rajin banget bersih-bersih

    

                       MIKA

Gue lagi hilangin stres gara-gara si Radit, sambil

mikir rencana selanjutnya

KIRANA

Kita cuma punya waktu satu hari. Senin depan UTS

LETA

Nilai kita bakalan hancur lagi

MIKA

Gue punya ide

KIRANA

Ide apa?

MIKA

(Berbalik menatap temannya)

Besok kita belajar dari pagi. Gue mau buktiin ke

Radit kalau kita gak bodoh-bodoh banget

KIRANA

Besok aku ada acara sama keluarga, jadi gak bisa

ikut belajar sama kalian

LETA

Gue ada latihan silat. Kayaknya juga gak bisa,

jadwalnya tiap minggu

MIKA

(Menunduk)

berarti gue belajar sendiri?

                       CUT TO:

6. INT. KAMAR RADIT-NIGHT

Radit sedang sibuk menulis di buku catatannya. Lilis membuka pintu kamar Radit

                       LILIS

                       Radit, mama boleh masuk?

                       RADIT

                       Masuk saja Ma, pintu gak dikunci

Lilis masuk dan duduk di atas tempat tidur Radit, menatap punggung anaknya yang sedang belajar.

                       LILIS

                       Kamu lagi sibuk, ya?

                       RADIT

                       Hhmm… ada apa Ma?

                       LILIS

Kenapa kamu tidak mau membantu Mika dan teman-

temannya belajar?

RADIT

(Radit berhenti menulis) Bukannya gak mau, Ma,

Radit tidak sepintar itu untuk bantu mereka

LILIS

Kamu gak percaya sama kemampuan sendiri?

RADIT

Radit juga pengen fokus belajar, Ma

LILIS

Dit, tidak perlu hebat untuk membantu seseorang.

Bantu sesuai kemampuan kamu, setidaknya kamu sudah

berusaha membantu(beat) Masalah hasil itu kembali

lagi pada diri masing-masing tidak ada salahnya

kamu belajar bersama mereka.

Tiba-tiba Herman masuk ke kamar Radit

                       HERMAN

Yang dibilang sama mama kamu benar. Radit,hidup itu

memang perlu kompetisi tapi jangan sampai hal itu

membuat kamu gak punya empati.

                  

                       RADIT

Papa kapan pulang? (Berbalik dan menatap Lilis dan

Herman)

                       HERMAN

Baru saja, terus mama kamu cerita tentang surat yang

ada di atas meja

RADIT

Jadi mama baca surat itu?

LILIS

Radit, mama hanya ingin lihat kamu punya teman,

belajar bersama, bermain bersama. Jangan kurung

diri kamu terus.

HERMAN

Kamu tahu Dit, pemenang sesungguhnya adalah mereka

yang menciptakan pemenang-pemenang lainnya.

RADIT

Iya, Pa, Ma, Radit pikir-pikir dulu

LILIS

Ya sudah kamu selesaikan tugas sekolahnya, ingat

jangan tidur larut malam (Lilis mengusap kepala

Radit)

                       CUT TO:

7. INT.KAMAR MIKA-DAY

Mika membaca buku-buku pelajaran. Sesekali ia menguap dan memijit kepalanya. Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh Mila

                       MILA

Mika, lo jaga rumah ya, gue sama Mama mau jalan-

jalan

                       MIKA

                       Gue boleh ikut, kan Kak?

                       MILA

Gak boleh. Kata mama kamu belajar saja di rumah.

Besok UTS kan?

                       MIKA

                       Aku ikut ya, sekali saja

Sinta muncul di belakang Mila

                       SINTA

Gak boleh, belajar saja di rumah biar rengking kamu

naik (beat) Ayo sayang kita pergi

                       Mila

Daaa… jaga rumah ya, Kak Boby juga gak di rumah

jadi lo sendirian

Mila dan Sinta pergi membuat Mika tertunduk lesu

                       MIKA

Enak ya jadi anak kesayangan Mama, jalan-jalan ada

yang nemenin

Mika mencoret-coret buku tulisnya. Ia kemudian menoleh ke pintu saat mendengar suara asing. Roy memainkan boneka beruang yang ia bawa.

                       ROY

(suara yang dibuat-buat) Halo cantik kenapa sedih?

                       MIKA

(Mika tersenyum lebar) Beruang, gue kangen sama Papa.

Kira-kira Papa sudah pulang belum ya?

ROY

Kamu kangen Papa ya? Papa juga kangen kamu

Melihat Roy yang merentangkan tangannya di ambang pintu membuat Mika bangkit memeluknya

                       MIKA

                       Mika kangen Papa

                       ROY

                       Papa juga kangen sama Mika

                       Mika

(melepaskan pelukannya) Ini boneka buat Mika?

ROY

Iya dong, buat anak papa tercinta. Papa masih punya

hadiah buat kamu

MIKA

Beneran?

ROY

Iya, tapi buatin papa makan dulu. Papa kangen

masakan kamu

MIKA

Siap Bos. Mika ke dapur dulu ya?

ROY

Ini kamu taruh dulu bonekanya

Mika meletakkan boneka itu di kasurnya. Ia pun menghampiri Roy.

                                          CUT TO:

8. INT. RUMAH RADIT-DAY

Radit membaca surat yang Mika tulis. Ia tersenyum dan menggeleng

                       RADIT

                       Dasar gadis bar-bar

Radit melipat surat itu dan menyelipkannya ke dalam buku catatan

                                          CUT TO:

9. INT. RUANG MAKAN-DAY

Mika menghidangkan nasi goreng untuk Roy. Pria itu pun menghirup aromanya

                       ROY

                       Dari aromanya sudah lezat

                       MIKA

Ya jelas siapa dulu yang masak

ROY

Masakan Chef Mika emang gak perlu diragukan lagi,

Papa percaya pasti enak

                       MIKA

Pasti enak dong. Kan dibuat dengan cinta

                       ROY

(Mengacungi jempol) Mama bilang kamu mau ujian

besok?

                       MIKA

                       Iya, Pa. UTS

                      ROY

Ingat kamu harus jujur ngerjain ujiannya. Papa lebih

suka nilai dari hasil belajar kamu, bukan nilai dari

teman.

MIKA

Kalau nilai Mika kecil lagi gimana?

ROY

Berarti kemampuan kamu hanya segitu. Jangan berkecil

hati, mungkin saja kamu berbakat di bidang lain,

seperti masak. Gak semua orang bisa masak seenak ini.

MIKA

(tersenyum lebar) Hmmm… sweet. Terima kasih Papa.

                       CUT TO:

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar