Short Film Script Volume I
6. Aku Mau Cerita Tentang 3

EXT. RIMBA JAYA - MASA KINI - MALAM

Kita melihat Gina dan Putra tenggelam dalam pikiran masing-masing.

GINA

Masalah kejiwaan dianggap kesurupan. Itu yang aku tahu.

Ada jeda diantara mereka.

GINA

Sekeras apapun kamu jelasinnya, ujung-ujungnya kamu cuma dicap anak yang sulit diatur.

Ada jeda diantara mereka.

GINA

Tak ada yang percaya, kamu sendirian. Kamu dipaksa ikut cara mereka.

INT. RUANG TENGAH - RUMAH GINA - SIANG - MASA LALU

Gina duduk di ruang tengah. Ia masih melihat botol itu dengan dingin.

Ibu berjalan didepannya --

GINA

Ibu gak percaya Gina?

Ibu berhenti, tidak menjawab.

GINA

Ibu gak bodoh bu, Ibu yang paling tahu keadaan Gina kayak gimana.

Ada jeda diantara mereka.

GINA

Ibu tahu ini gak ada hubungannya dengan orang pintar.

Gina berdiri dan berjalan menuju kamarnya.

Meninggalkan Ibu sendiri.

INT. KAMAR GINA - RUMAH GINA - SIANG

Kita melihat botol air di atas meja belajar.

Gina melihat barang itu dengan serius.

Dari belakang kita melihat ia berdiri.

CUT TO:

Botol itu berada di tempat sampah.

Gina melihatnya dengan datar.

Ia berjalan keluar kamar.

INT. RUANG TENGAH - RUMAH GINA - SIANG

Gina keluar dari kamarnya, ia berjalan ke pintu depan --

Ia melihat Ibu --

Dan Bu Putri bersama seorang laki-laki seusianya.

Mereka berdiri melihat Gina.

Gina berhenti. Melihat mereka.

INT. KAMAR GINA - RUMAH GINA - SIANG

Kita melihat kamar Gina yang kosong, tak ada orang sama sekali.

Diatas meja kita melihat Buku Harian Gina.

Samar-samar kita mendengar suara erangan dan suara orang yang mengaji, semuanya menjadi satu, saling bersahutan.

Botol itu yang berada di tempat sampah.

CUT TO:

Gina berada di tempat tidur, wajahnya lemas berkeringat. Rambut di dahinya nya basah, wajah yang seperti habis melakukan olahraga.

Ia memandang kedepan dengan datar, tatapan kosong.

INT. DAPUR - RUMAH PUTRA - MALAM - MASA KINI

Gina meminum obat dan langsung memasukannya ke dalam mulut.

Dengan gerakan cepat ia mengambil air dan meminumnya.

Kita melihat Gina yang seperti sesak nafas, kemudian ia mencoba mengatur nafasnya. Memenjamkan mata dan mengatur nafasnya kembali.

EXT. TERAS RUMAH PUTRA - MALAM

Gina berada di beranda rumah. Ia duduk dilantai. Sendirian.

Ia melihat kedepan dengan tatapan datar. Kemudian menengadah, ke gelap malam.

Dari belakang kita melihat ia memeluk lututnya dan membenamkan kepala ke lututnya dalam-dalam.

INT. MOBIL - JALAN - SIANG

Putra sedang menyetir, menikmati pemandangan.

Dari dalam mobil terlihat pemandangan, pohon-pohon kelapa yang tinggi.

Dari kejauhan terlihat laut dan pantai.

Gina menikmati pemandangan sekitar, seperti melamun.

Ia menurunkan kaca mobil. Angin menerpa wajah Gina dan terlihat ia menikmatinya.

EXT. PANTAI TRIKORA - SIANG

Sebuah meja, di atasnya terdapat botol termos air dan dua cangkir, kita melihat asap mengepul dari cangkir itu.

Gina duduk di sebuah kursi, di sampingnya Putra dengan keadaan yang sama.

Mereka tidak berbicara, tenggelam melihat pantai, ombak yang tidak terlalu besar dan suara angin. Tenggelam dalam pikiran masing-masing.

PUTRA

(hati-hati)
Aku boleh tanya kenapa kamu gak cerita ke aku?

Ada jeda diantara mereka.

GINA

Mungkin karena aku takut, dianggap benar-benar gila sama orang, aku pikir aku bisa, ternyata gak... Percaya sama apa yang aku lihat dan aku dengar disekitar aku.

Terdengar suara ombak yang menderu.

INT. RUANG TENGAH - RUMAH GINA - MALAM - MASA LALU

Ibu sedang mengerjakan sesuatu di meja makan, terlihat ia serius mengerjakannya.

Gina keluar dari pintu kamarnya dan berjalan melewati Ibu dan menuju ke belakang dan menghilang.

Sesaat kemudian, Gina muncul dan berjalan ke kamarnya, tidak memperhatikan Ibu.

Gina membuka pintu kamarnya --

IBU

(melihat Gina)
Duduk Gina.

Gina berhenti dan melihat Ibu. Ia tidak duduk.

IBU

Besok Bu Putri ke sini lagi.

Ada jeda di antara mereka.

IBU

(sambil mengerjakan kerjaan)
Kamu perlu dibersihin sekali lagi.

Gina tidak menjawab dan hanya melihat Ibu.

GINA

Ibu tahu gak ada apapun di tubuh Gina.

Ibu tidak menjawab dan masih mengerjakan kerjaannya.

Ekspresi Gina berubah.

GINA

(dingin)
Ibu tahu karena Ibu sering ketemu orang-orang kayak Gina.

Ibu melihat Gina, datar.

GINA

(dingin)
Gina gak bisa lagi, Gina mau ke klinik.

IBU

Jangan membuat semuanya tambah sulit, Gina. Jangkan bertingkah seolah kamu gi --

GINA

(dingin)
Gila?

Ada jeda diantara mereka, lama sekali.

GINA

Kenapa? Ibu malu kalau anak Ibu gangguan jiwa, malu kalau ternyata anak Ibu jadi pasiennya sendi --

IBU

(nada tinggi)
Cukup Gina.

Kita melihat Ibu yang emosi. Gina melihat Ibu. Tenang. Dingin.

GINA

(dingin)
Benar, Ibu malu.

Ada jeda diantara mereka.

GINA
Gina jadi gila baru Ibu percaya? Baru izinin Gina ke klinik?

Ada jeda diantara mereka.

GINA

Sayangnya anak Ibu masih cukup waras, tahu kalau Ibunya gak percaya anaknya. Tahu kalau ternyata orang yang paling tahu tentang gangguan jiwa bisa jadi pengecut yang gak bisa sembuhin anaknya.
(jeda)
Ibu gak bisa lari dari kenyataan. Sampai kapanpun anak Ibu satu dari banyak pasien yang datang ke Ibu, minta disembuhin, sampai saat itu juga Ibu tahu anak Ibu masih berusaha untuk sembuh tanpa ada satupun orang yang percaya sama dia.

Ia membuka pintu kamarnya --

IBU

(menahan emosi)
Kamu mau Ibu ngapain?

Gina berhenti. Ia melihat Ibu.

GINA

(dingin)
Ibu tahu harus ngapain. Tetap dengan pendirian Ibu dan Gina tetap dengan pendirian Gina.

Ia masuk kedalam kamar, pintu di tutup dengan paksa. Terdengar kuat.

Kita melihat Ibu yang masih menatap tempat duduk Gina tadi. Tatapannya kosong.

INT. KAMAR GINA - RUMAH GINA - MALAM - MASA LALU

Gina duduk di meja belajar.

Tatapan Gina yang kosong, menerawang entah kemana.

Sesaat kemudian ia --

Menangis, tanpa suara. Tersengal-sengal.

DISSOLVE TO:

INT. KAMAR GINA - RUMAH PUTRA - MALAM - MASA KINI

Gina menangis. Ia di peluk Putra.

Gina menangis dengan keras. Tersengal-sengal. Kencang, meraung.

Putra tidak melakukan apa-apa, hanya memeluknya.

EXT. PANTAI TRIKORA - SIANG

Gina menulis sesuatu di buku hariannya.

Terlihat baris kalimat disana, bertuliskan:

"Apa yang aku alami ini gak bisa hilang, akan selalu ada, tinggal menunggu waktu jika aku gak bisa bertahan, dia akan muncul".

Gina melihat pantai dengan datar, disertai dengan suara deruan ombak, angin, semua menjadi satu.

Terlihat wajah datar Gina yang melihat pemandangan di depannya.

FADE OUT

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar