4. #4

 

1.     INT. RUANG MAKAN LAPUTA. PAGI. 2017

Semua penghuni Laputa duduk di kursi makan masing-masing. Rwbel membantu Evaleen membawa hidangan dan menuangkannya satu persatu ke piring milik masing-masing penghuni. Div iku makan di salah satu kursi sebelah Rwbel. Evaleen langsung duduk ketika tiba di ruang makan, menuangkan makanan untuk dirinya sendiri lalu mulai berdoa. Rwbel masih berkeliling meja, terlihat sibuk menghidangkan sarapan. Kim, berbalik menatap Rwbel yang menuangkan makanan perlahan pada piring yang masih jauh dari posisi duduk Kim. Wajah Kim terlihat mengerucut, menandakan ia kesal pada Rwbel.

 

KIM

Hya! Rwbel! Kau lama sekali! Aku sudah lapar tahu tidak?!

EVALEEN

Sabar Kim. Kamu tidak lihat itu Rwbel berhati-hati? Dia sudah berusaha membantu, kenapa kamu tidak ikut membantu saja bila ingin buru-buru?

KIM

Tapi kan aku masih kecil Evaleen.

EVALEEN

Kalau begitu sabar lah saying, sebentar lagi makanannya sampai di piringmu.

 

Rwbel masih melanjutkan kegiataannya, sementara Kim terdiam dengan wajah cemberutnya. Evaleen memperhatikan Rwbel kemudia melihat ekspresi Div yang terlihat dingin.

 

EVALEEN

Dimana para Suster Rwbel?

RWBEL

Aku tidak tahu Evaleen, terakhir aku mendengar Suster Sisy keluar menemui Jaksa Ryu lalu aku tidak pernah dengar ia kembali

EVALEEN

Dari mana kamu tahu ia akan menemui Jaksa Ryu?

RWBEL

Aku tidak sengaja mendengar percakapannya kemarin siang, kalau tidak salah ada yang ingin ia ceritakan pada Jaksa Ryu

KIM

Lalu kalau Suster yang satu lagi kemana?

RWBEL

Aku tidak tahu Kim. Mungkin pergi jalan-jalan.

KIM

Huuh jalan-jalan, padahal tugasnya kan melayaniku, dasar tidak tahu diri.

EVALEEN

Kim! Kamu bisa tidak menjaga ucapanmu sayang?

KIM

Maaf Evaleen…

 

Kim tertunduk, makanan selesai dihidangkan seluruhnya. Semua penghuni mulai berdoa lalu terlihat sibuk menghabiskan makanannya. Div bergerak perlahan, menyendok sesuap nasi lalu mengunyahnya perlahan. Hingga sarapan selesai, seluruh penghuni kembali ke aktivitas mereka masing-masing, Div kembali ke kamarnya, Rwbel membantu Evaleen membersihkan meja lalu pergi ke belakang membawa piring kotor.

2.     INT. KAMAR DIV. PAGI. 2017

Div duduk di tempat tidurnya, Evaleen masuk ke kamar Div, menghampiri Div dan duduk di sebelahnya. Div menoleh ke arah Evaleen, ada air mata yang menggenang di pelupuk mata Div. Namun segera dihapus oleh Div, ia kembali menoleh keluar jendela. Evaleen menatapnya, tanpa mengatakan apa-apa. Lalu menghembuskan nafas berat.

 

EVALEEN

Kapan saja Div, kapan saja, kamu bisa ceritakan apapun itu padaku.

 

Div menggerakkan tangannya.

 

DIV

Maafkan aku Evaleen, maafkan aku, sungguh maafkan aku.

 

Suara Div terdengar sesegukan, menahan tangis. Evalen mengusap kepala Div lalu tersenyum.

 

EVALEEN

Apa yang perlu ku maafkan sayang, kamu tidak salah, jangan menangis.

 

Div menggerakkan tangannya lagi.

 

DIV

Tidak Evaleen, semua adalah salahku. Maafkan aku Evaleen, kalau aku tidak memulai semua ini tidak akan terjadi.

EVALEEN

Apa yang kamu mulai sayang? Ceritakan padaku dari awal.

 

Rwbel membuka pintu kamar Div, ia masuk dengan segelas susu coklat. Wajahnya terlihat terkejut saat menyadari ada Evaleen disana. Rwbel berjalan menuju kasur Div. lalu duduk di hadapan mereka.

 

RWBEL

Ada apa Evaleen? Mengapa kamu disini?

EVALEEN

Darimana kamu tahu aku disini? Aku tidak bicara sejak tadi?

RWBEL

Aku hapal aromamu Evaleen.

EVALEEN

Waaaa… ku rasa kamu mempertajam indramu yang lainnya sejak kecelakaan itu.

RWBEL

Tentu saja Evaleen. Lalu? Kamu belum menjawab pertanyaanku Evaleen.

EVALEEN

Tidak apa, aku hanya ingin menemani Div.

RWBEL

Apa Div menangis sekarang?

EVALEEN

Tidak Rwbel, dia hanya mual setelah sarapan tadi. Ku rasa dia tidak akan bisa minum susu itu Rwbel.

RWBEL

Hmmm…baiklah aku akan menaruhnya disini saja. Ohiya Evaleen, barusan Jaksa Ryu menelfon katanya ia akan kemari esok lusa. Dan, ku dengar Kim tadi mencarimu.

EVALEEN

Baiklah, aku akan menemui Kim dulu, ku rasa pembicaraan kita akan tertunda lama Div.

 

Div menghiraukan Evaleen, sibuk memandang keluar jendela. Evaleen berjalaan keluar meninggalkan Div bersama Rwbel. Raut wajah Evaleen terlihat khawatir menatap Div.

3.     INT. KAMAR KIM. MALAM. 2017

Kamar bernuansa merah jambu dan dipenuhi dekorasi unicorn sudah dimatikan lampunya. Kim tertidur pulas di kasurnya, pintu perlahan terbuka, cahaya masuk mengiringi Rwbel mendekati Kim yang masih tidur. Rwbel mengeluarkan sebuah tabung kecil dengan masker oksigen di bagian depannya. Rwbel perlahan meraba wajah Kim lalu mengarahkan masker ke wajah Kim lalu menekan tombol on pada tabung kecil itu. Kim masih tertidur, kemudian terdengar suara tanda bahwa botol sudah kosong.

 

RWBEL

Selamat tidur Kim.

 

Rwbel menarik masker itu, membawanya keluar bersama tabung oksigennya. Rwbel menutup pintu dari luar meninggalkan Kim yang tertidur lelap.

4.     INT. KAMAR KIM. PAGI. 2017

Evaleen masuk ke kamar Kim, menghampiri Kim yang masih tertidur di balik selimut merah mudanya. Evalen menyentuh tubuh Kim.

EVALEEN

Tidak…tidak! Tidak mungkin, Kim! Kim! Bangun lah sayang! Kim!!!

 

Evaleen berteriak lalu menangis kencang, seluruh penghuni menghampiri kamar Kim, anak-anak yang lain menghampiri tubuh kaku Kim lalu menangis kencang, para remaja terlihat menelpon ambulans dan polisi. Penghuni lainnya terlihat panik, Div terduduk lemas di ambang pintu kamar Kim.

 

DIV (V.O)

Putri Kim! Maafkan aku tidak bisa menyelamatkan kamu…

 

5.     EXT. TAMAN LAPUTA. PAGI. 2017

Sebuah ambulans membawa tubuh beku Kim, Jaksa Ryu terlihat berbincang dengan Evaleen di pintu masuk Laputa. Police Line dipasang mengitari Laputa. Tiga mobil pribadi terparkir di taman Laputa. Dua orang remaja masuk ke mobil mereka masing-masing, disusul seorang bapak tanpa lengan memasuki mobil yang lainnya. Evaleen melambaikan tangannya kepada tiga mobil itu saat mobil-mobil itu meninggalkan Laputa. Sebuah APV bertuliskan “Panti Asuhan NAMMI” memasuki gerbang. Anak-anak keluar dari rumah utama, membawa koper-koper mereka, memeluk Evaleen lalu memesuki mobil. Melambaikan tangan ke arah Evaleen saat mobil berjalan pergi. Raut wajah Evaleen terlihat sedih. Div memperhatikan dari kamarnya. Satu lagi mobil memasuki Laputa lalu pergi dengan cepat membawa seorang lagi. Jaksa Ryu menatap Evaleen yang berkali-kali menyeka air matanya. Detektif datang lalu membungkuk dalam-dalam kepada Evaleen yang malah mengelus punggung kedua Detektif itu, wajahnya terlihat berusaha tersenyum kepada kedua Detektif dan Jaksa Ryu.

6.     INT. RUANG MAKAN LAPUTA. SIANG. 2017

Evaleen membawa sebakul nasi dan meletakkan ditengah meja makan. Rwbel datang terakhir dan duduk di sebelah Div. Jaksa Ryu dan Detektif ikut duduk di meja makan.

 

EVALEEN

Maaf kami hanya menyediakan ini. Silahkan dinikmati.

JAKSA RYU

Tidak apa Evaleen, kami yang minta maaf karna harus menutup Laputa yang berarti untukmu.

 

Enam orang yang berada di meja makan memulai makan siang mereka tanpa suara. Wajah mereka terlihat muram, hanya wajah Rwbel yang sedikit berbeda dari kelimanya. Makanan di piring sudah habis, Evaleen menatap Div yang masih menyuap makanan dengan tangan yang gemetar, Eveleen menggengam tangan Div.

 

JAKSA RYU

Untuk saat ini apa kamu tidak ingin pulang Div?

EVALEEN

Kemana Div harus pulang? Rumahnya adalah disini.

DETEKTIF 1

Tidak aman kalau masih disini, apa setidaknya kalian tidak ikut kami?

DETEKTIF 2

Iya, ikut saja dengan kami untuk beberapa hari ini sampai kami selesai menyelidiki, kami akan mencarikan tempat yang aman.

EVALEEN

Tidak akan ada yang berani menyakiti kami, biarkan kami tinggal disini, menunggu semua penghuni kembali.

JAKSA RYU

Baiklah, saya tidak memaksa namun tolong untuk tidak berpindah-pindah tempat, beberapa area menjadi titik focus penyelidikan kami.

EVALEEN

Kami mengerti dan akan berusaha menaatinya.

JAKSA RYU

Baiklah, kalau begitu kami akan pulang sekarang, esok team forensic akan datang lebih pagi dari kami. Permisi.

 

Evaleen, menganggukkan kepalanya. Div masuk ke kamar diikuti Rwbel. Evaleen mengantar Jaksa Ryu dan kedua Detektif ke pintu depan. Mereka membungkuk lalu masuk ke mobil dan pergi meninggalkan Laputa.

7.     INT. KAMAR EVALEEN. MALAM. 2017

Evaleen duduk di atas kasur, diikat saling memunggungi dengan Div yang sudah pingsan. Rwbel duduk tidak jauh dari mereka, memainkan tongkatnya sembari menyenderkan kepalanya pada kursi kerja milik Evaleen. Wajahnya terlihat bahagia.

 

RWBEL

Bagus, bagus, kalian menurut perintahku.

EVALEEN

Aku sudah turuti semua maumu Rwbel, kenapa kamu membuatnya tak sadarkan diri?

RWBEL

Dia meronta seperti anjing bodoh, maka aku harus menjinakkannya.

EVALEEN

Kamu tidak waras Rwbel! Kamu gila!

RWBEL

Hahahaha! Kamu baru sadar?! Dasar bodoh!

 

PLAAAAKKKK!!!! Rwbel menampar Evaleen keras. Membuat sudut bibir Evaleen terluka.

 

RWBEL

Aku memang gila Evaleen, tapi apakah kamu tahu siapa yang membuatku seperti ini? Setelah mendengar cerita ini kamu tidak akan pernah memaafkan dirimu sendiri.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar