Roti Lapis: The Story of Mbak-Mbak SCBD
8. ACT 3.1.

80. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, RUANG TAMU - SIANG

PUTRI masuk, bersamaan dengan IBU PUTRI yang baru datang dari ruang dalam. Putri tampak kelelahan, tubuhnya lemas dan oleng. 

PUTRI

(lirih)

Ibu... 

IBU PUTRI

Putri...? Mana Putra...? 

PUTRI

Mas Putra... ditangkap... po... lisi... 

BRAK! Putri terjatuh di lantai. Ibu Putri panik. 

IBU PUTRI

Putri! 

(teriak memanggil)

PATRA! REZA! 

81. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, KAMAR PUTRI - SIANG

REZA yang sedang mencoba untuk istirahat di ranjang terkejut. 

IBU PUTRI (O.S.)

(sayup-sayup)

PATRA! REZA! 

Reza bangkit lalu berlari menuju pintu. 

82. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, RUANG TENGAH - SIANG

PATRA sedang bergegas ke sumber suara, saat yang sama REZA keluar dari kamar. 

REZA

Ada apa, Pat? 

PATRA

Nggak tahu, mas... 

Patra dan Reza berlari ke ruang depan. 

83. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, RUANG TAMU - SIANG

IBU PUTRI sedang memangku/memeluk PUTRI yang tidak sadarkan diri di lantai. 

REZA

Putri kenapa, bu?

IBU PUTRI

Nggak tahu, tiba-tiba aja pingsan. 

REZA

Patra... panggilin taksi! Kita bawa ke rumah sakit. 

PATRA

Iya, mas. 

Patra berlari keluar rumah. Reza mengambil alih Putri dari tangan Ibu Putri lalu membopong dan membawanya ke luar. 

84. INT. RUMAH SAKIT, KORIDOR - SIANG

PUTRI terbaring tak sadarkan diri di atas blankar yang didorong beberapa PERAWAT menuju ruang UGD. REZA dan PATRA mengawalnya. 

PERAWAT #1

(ke Reza)

Lagi hamil ya, pak? 

REZA

Iya, sus... 

PERAWAT #1

Berapa bulan? 

REZA

Enam, mungkin udah masuk tujuh... 

PERAWAT #1

Kehamilannya pernah ada masalah? 

REZA

Nggak ada, sus... 

Mereka sampai di depan pintu ruang UGD. 

PERAWAT #1

Bapak tunggu di luar saja ya... 

Reza dan Patra berhenti sedangkan Perawat terus mendorong blankar masuk ke ruang UGD. 

Reza dan Patra tampak khawatir. 

REZA

Tadi Mbak Putri dari mana? 

PATRA

Kata Bunga, pergi sama Mas Putra... 

REZA

Trus sekarang Mas Putranya mana? 

PATRA

Nggak tahu... 

(beat)

Mungkin ibu yang tahu... 

Reza tampak menyesali diri. 

85. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, KAMAR AYAH - SIANG

AYAH PUTRI yang sedang berbaring di ranjan memanggil dengan suara yang masih sangat lemah. 

AYAH PUTRI

Bu... bu... 

IBU PUTRI dan BUNGA masuk. 

IBU PUTRI

Iya pak, bapak butuh apa...? 

AYAH PUTRI

Pu.. tra... Pu.. tri.. mana..?

Ibu Putri bingung hendak menjawab apa. 

IBU PUTRI

Oh, mmh... belum pulang... 

AYAH PUTRI

Taa dii.. aa daa.. aa paa..?

IBU PUTRI

Oh, mmh... nggak ada apa-apa... tadi ibu panggil Reza sama Putra untuk bantu beres-beres di depan... 

Bunga tahu Ibu Putri bohong, tapi ia tak ingin juga jujur pada Ayah Putri. 

86. INT. RUMAH SAKIT, DEPAN RUANG UGD - SIANG

PATRA dan REZA sedang berdiri menunggu. HP Reza berdering, telepon dari Bunga. 

REZA

Halo Bunga... 

INTERCUT TO:

87. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, RUANG TENGAH - SIANG

BUNGA sedang bertelepon di samping IBU PUTRI yang tampak resah. 

BUNGA

Mas Reza, gimana Mbak Putri? 

REZA

Masih di UGD... 

BUNGA

Sudah sadar? Apa kata dokter? 

REZA

Nggak tahu, masih diperiksa... 

(beat)

Bunga tahu, di mana Mas Putra sekarang? 

BUNGA

Oh, mmh... tapi Mas Reza jangan bilang bapak, ya...? 

REZA

Iya, di mana? 

BUNGA

Kata ibu, Mas Putra ditangkap polisi. 

REZA

Ini pasti masalah narkoba lagi... 

BUNGA

Sepertinya begitu, Mas... tapi tadi Mas Putra janji sama bapak mau berhenti... 

REZA

Ya udah... 

BUNGA

Mas Reza, nanti langsung telepon kalau Mbak Putri udah ada kabar... 

REZA

Oke... 

Reza selesai bertelepon lalu bicara pada Patra yang sejak tadi ada di sampingnya. 

REZA (CONT’D)

Pat... 

PATRA

Iya, mas... 

REZA

Titip Putri ya, jaga Putri... aku ada perlu sebentar... 

Reza hendak pergi. 

PATRA

Ke mana, mas? 

Reza hendak bicara, tapi ia tak ingin bicara, akhirnya dia pergi tinggalkan Patra yang masih penasaran. 

PATRA (CONT’D)

Mas Reza!

88. EXT. JAKARTA - SIANG

ESTABLISHING SHOT: Suasana Kota Jakarta di siang hari menuju sore lalu malam hari. 

89. INT. RUMAH BARU AYAH PUTRI, RUANG TENGAH - MALAM

IBU PUTRI dan BUNGA sedang duduk dengan bosan. Sesuatu yang mereka tunggu, belum datang. 

IBU PUTRI

Telepon lagi Mas Rezanya, Bunga... 

Bunga menelepon Reza, tapi tak ada jawaban. 

BUNGA

Nggak diangkat, bu... 

90. INT. RUMAH SAKIT, DEPAN RUANG UGD - MALAM

PATRA tertidur di kursi tunggu. PERAWAT #1 menghampiri Patra. 

PERAWAT #1

Pak... 

Patra terbangun. 

PATRA

Oh, mmh... iya sus, gimana kakak saya, sus? 

PERAWAT #1

Kakak bapak siapa? 

PATRA

Putri... 

PERAWAT #1

Oh, Ibu Putri Rokhima Ayuningtyas? 

PATRA

Iya, sus... 

PERAWAT #1

Ibu Putri masih dalam kondisi kritis... 

(beat)

Untuk detilnya akan disampaikan dokter langsung pada suaminya... 

PATRA

Oh... iya, sus... terima kasih, sus... 

Perawat #1 pergi. Patra tampak kebingungan. 

91. EXT. JAKARTA - MALAM

ESTABLISHING SHOT: Suasana Kota Jakarta di malam hari yang lalu berganti ke pagi hari. 

92. INT. RUMAH SAKIT, RUANG RAWAT PUTRI - PAGI

PUTRI terbaring lemah di ranjang. Matanya terbuka perlahan. Kesadarannya masih belum lengkap. Putri melihat beberapa sosok di sampingnya yang ternyata IBU PUTRI. 

PUTRI

Ibu... 

IBU PUTRI

Putri... 

Putri meraba perutnya yang sudah tidak mengecil. Putri menangis. 

IBU PUTRI (CONT’D)

Kamu sudah melahirkan, Put... prematur... bayinya selamat, laki-laki... 

Tangis Putri semakin keras, entah sedih, entah bahagia. 

PUTRI

Mas Reza...? Mas Reza mana, bu? 

Ibu Putri tidak ingin dan tidak bisa menjawab. 



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar