PERFECT STALKER
5. Lima

Heira melihat pesan masuk di ponsel, lalu membalasnya.


OCHI (V.O)

Heir. 
Lo bener-bener nggak lihat apapun?


HEIRA (V.O)

Gue lihat buku sekarang?


OCHI (V.O)

Bukan itu..
Maksud gue makhluk halus.


HEIRA (V.O)

Kenapa lo mantrain minuman gue?

(meletakkan ponsel di meja, kesal)


Heira lalu melihat pesan masuk dari Ochi.


OCHI (V.O)

Bukan gue. Tapi Nindya.


HEIRA (V.O)

(segera membalas pesan)

Kenapa, Chi?
Gue pikir kita temen?!

OCHI (V.O)

Sorry..
Nindya bilang lo butuh bantuan. 
Gue ngelakuin ini karena lo temen gue, Heir..


HEIRA (V.O)

Makasih. 
Berkat lo. Gue bisa lihat dia 24 jam sehari.


OCHI (V.O)

Lo bisa lihat??
Oke. Jangan panik..
Gue punya solusinya. 


HEIRA (V.O)

(mengetik cepat)

Jadi..
Lo punya penawar buat racun yang lo kasih?


OCHI (V.O)

Astaga!
Gue nggak ada maksud lain. 
Gue cuma mau lo tau seberapa deket bahaya itu sama lo setiap hari. 
Gue mau lo sembuh!


HEIRA (V.O) 

Bahkan perpustakaan yang lo bilang udah nggak ada. 


OCHI (V.O) 

Perpustakaan?


HEIRA (V.O)

Dijual. 
Gue pikir banyak hal aneh setelah gue keluar dari perpustakaan itu, Chi. 
Sekarang gue nggak tau mesti percaya sama siapa. 
Elo?
Bahkan diri gue sendiri.
Gue juga nggak percaya.


Ochi mengetik..


HEIRA (V.O)

(lanjut mengetik)

Gue capek.
Sekarang, gue masih males ketemu siapapun.

(memikirkan lagi kata-katanya)


Dariel menekan pilihan kirim di ponsel Heira. 

Heira tersentak melihat Dariel yang kini ada di sampingnya.


BCU : Layar ponsel Heira : Pesan Heira telah terbaca. 


CUT TO : 


Heira berjalan dengan kesal menuju pintu keluar.


SFX : Bunyi peringatan di area pemeriksaan. 


Heira tersentak menghentikan langkah, lalu melihat Dariel ikut berhenti di belakangnya. 


INSERT : Pustakawan mengucek kedua mata saat melihat buku di depan Heira melayang di udara. 


Dengan cepat, Heira meraih buku itu. Dia tidak habis pikir melihat Dariel, lalu buku di tangannya. 


CUT TO : 

41. INT. PERPUSTAKAAN UMUM KOTA. LOKER - SIANG

Dariel mengikuti Heira menuruni tangga, menuju loker. 


DARIEL

Lo pinjemin buat gue? 

(mengambil buku dari tangan Heira)


HEIRA 

(segera merampas buku itu dari Dariel)

Gue nggak mau jadi pusat perhatian karna jalan sama buku!


DARIEL

Nggak usah nge-gas juga..


Heira mengalihkan pandangan.


DARIEL 

Jangan ngomong sendiri di tempat umum.. 


Heira membuka pintu loker, mengambil tas. 


DARIEL

Gue nggak suka lo dibilang gila. 


Heira terenyak melihat Dariel.


CUT TO :

42. INT. PERPUSTAKAAN UMUM KOTA. KANTIN — SIANG

Heira duduk sambil minum es teh. Dariel duduk di seberang, membelakanginya, tampak agak sedih.


HEIRA (V.O)

Apa sebenernya gue yang terlalu jahat sama dia?

(terenyak memikirkannya)


DARIEL

Lo kadang emang jahat.

(lalu berbalik, dan melihat Heira)

Jadi lo baru sadar?


Heira tidak habis pikir melihat Dariel.


HEIRA (V.O)

Gue minta maaf.


Dariel melihat minuman Heira.


HEIRA (V.O)

(menyodorkan es teh ke depan Dariel)

Lo mau ini?


DARIEL

Itu bukan minuman bangsa gue.

(mengalihkan pandangan)


Penjual menaruh mangkuk mie di meja di depan Heira.


HEIRA

Makasih.


Penjual itu tersenyum, melihat gelas es teh Heira sebentar, lalu kembali ke stan-nya.


SFX : Getar ponsel Heira.


Heira melihat pesan masuk dari Ochi.


OCHI (V.O)

Ada satu cara biar lo bisa lepas dari dia. 


Heira terenyak melihat ponsel, lalu Dariel yang tidak memperhatikannya.


OCHI (V.O)

Pertama.. 
Biarin Nindya ngeluarin dia dari pikiran lo. 


DISSOLVE TO Khayalan Heira : 


43. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - SIANG

Nindya mengerahkan tenaga dalam, menekan kepala Heira dengan telapak tangannya. 


OCHI (V.O) 

Nindya bakal pindahin makhluk itu ke medium lain. 


CUT TO :

44. EXT. POHON - SIANG

Nindya mengikat Dariel di sebuah pohon menggunakan tali.

Dariel memprotes, tapi tidak bisa melepaskan diri. 


CU : Nindya tersenyum penuh kemenangan. 


CUT TO : 

45. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - SIANG

Heira membuka pintu kamar, melihat ke kanan-kiri, memastikan keamanan situasi. 


OCHI (V.O)

Habis itu lo taburin garam di depan kamar biar makhluk itu nggak bisa masuk. 


Heira menaburkan garam di depan pintu kamar, lalu di sekitar dinding di luar kamar. 


CUT TO :

46. INT. RUMAH KOS. KAMAR MANDI - MALAM


OCHI (V.O)

Malam itu juga, lo harus mandi kembang.


Heira menambahkan bunga ke dalam bak mandi, lalu mengambil air dengan bunga menggunakan gayung. 


CU : Heira mengguyurkan air kembang ke kepalanya. 


CUT TO : 

47. EXT. POHON - MALAM

ESTABLISH : Bulan mulai terlihat di langit malam. 


Dariel mengerahkan tenaga dalam untuk melepaskan tali yang mengikatnya. 


BCU : Tali yang mengikat Dariel terputus. 


CUT TO : 

48. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - MALAM

Dariel bermaksud melewati pintu tapi terpelanting, jatuh menabrak tembok. 


DARIEL

Arghh!

(kesal melihat pintu kamar Heira)


CUT TO : 

49. EXT/INT. RUMAH KOS. DEPAN/KAMAR HEIRA - MALAM

Dariel berjalan di atap, membuka jendela kamar, lalu masuk lewat sana. 


OCHI (V.O)

Kalau dia gangguin lo lagi, 
Ingat satu hal. 


Di dalam kamar, Heira sudah berpakaian sambil mengenakan handuk di kepala, menatap tajam Dariel.

Dariel melihat Heira, hampir turun dari jendela. 

Heira lalu melemparkan segenggam garam, membuat Dariel terdorong keluar jendela. 


DARIEL 

A!!

(terjatuh)


SFX : Suara tabrakan benda-benda keras di luar. 


FADE OUT & FADE IN : 

50. EXT. PASAR TRADISIONAL - SIANG

Heira mengambil sebungkus garam. 


BCU : Sebungkus garam di tangan Heira. 


HEIRA (V.O)

Gue nggak bisa percaya siapapun. 
Tapi gue percaya diri gue sendiri. 


DARIEL 

(tersentak cemas melihat Heira)

Kenapa lo beli garam?


HEIRA

(menambahkan bawang bombay, lalu memberikannya pada penjual)

Sama ini, Bu. 


PENJUAL 

(mengantongi belanjaan Heira)

Semuanya 30.000.


Heira memberikan uangnya pada penjual, lalu menerima belanjaan. 

Dariel masih memperhatikan Heira penuh tanya. 


CUT TO : 

51. INT. RUMAH KOS. DAPUR - SORE

Heira memotong sayuran, lalu mencucinya. 


CUT TO : 


Heira sedang memasak sayuran. 


DARIEL 

(heran)

Lo kan nggak bisa masak? 


HEIRA (V.O)

Gue mau coba biar bisa. 


Heira mencicipi kuah sayur. Dia lalu menambahkan garam dan penyedap rasa, mengaduk sayur, lalu mencicipinya lagi. 

Heira memotong daun bawang, lalu menambahkannya ke dalam masakannya. Dia kembali mengaduk, lalu menunggu dengan tidak sabar. 

Heira mencicipi kuah lagi, lalu memikirkan sesuatu. 


RINI

Lagi masak apa?


Heira tersentak melihat Rini (25 thn). 


HEIRA

Sayur. 

(lalu tersenyum)


RINI

(mengulurkan tangan)

Aku Rini.


HEIRA

(menjabat tangan Rini)

Heira. 

(lalu kembali mengaduk sayur)


RINI

Di sini kuliah atau kerja?


HEIRA

(melihat Rini sebentar)

Kerja.
Kamu?


RINI 

Kuliah. 

(melihat Heira menambahkan penyedap rasa ke dalam masakannya)


HEIRA

(tampak tertarik, kembali melihat Rini)

Jurusan apa?


RINI

Sastra Inggris. 


Heira mengerti, mengaduk sayuran, kembali mencicipinya, lalu teringat sesuatu. 


HEIRA

Bayar gas-nya di sini, kan?

(menunjuk kantong kertas yang ditempelkan di tembok dapur)


CUT TO : 

52. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - SORE 

Heira makan sayur buatannya. 


HEIRA

Lumayan. 

(lalu makan nasi dengan sayur)


Dariel yang duduk di sofa sambil membaca buku, hanya melirik Heira. 


HEIRA

Gue bakal masak tiap hari biar hemat. 


Dariel mengalihkan pandangan payah, lalu melanjutkan membaca buku. 


CUT TO : 


Heira menaruh toples berisi garam di dekat bumbu dapur dan bawang bombay di kardus terbuka di sudut ruangan. 


CUT TO : 


Heira duduk di tempat tidur, melihat ponsel sambil makan lauk. 


DARIEL

Lo masih pengen kuliah?


HEIRA

(lalu melihat Dariel)

Lo tau?


DARIEL

(bersedekap)

Gue tau semua tentang lo. 


Heira tampak sedikit keberatan dengan fakta itu, kembali melihat ponsel.


POV HEIRA : Tutorial memasak di YouTube. 


HEIRA

Sebenernya, gue masih pengen. 
Tapi gue takut nggak bakal bisa. 

(jeda)

Gue suka belajar. 
Tapi gue nggak mau lagi berurusan sama soal Matematika.
Dan.. 
Nggak ada jurusan yang bener-bener menarik buat gue. 
Atau.. 

(memikirkannya)

Semuanya kelihatannya menarik, tapi nggak bakal semudah itu. 


DARIEL

Dan.. 
Lo nggak mau menambah beban orang tua lo.


HEIRA

(lalu melihat Dariel)

Ibu bilang kalo gue mau kuliah, gue bisa pakai uang hasil kerja sendiri. 
Dan..
Lo pasti tau, gue nggak pernah bertahan di satu pekerjaan lebih dari satu tahun. 

(memikirkannya sebentar)

Tapi gue pernah kerja hampir dua tahun. 


DARIEL 

(tersenyum mengenangnya)

Ya. 
Karna di sana ada perpustakaan kecil punya pemilik toko.


Heira kembali melihat Dariel, lalu tersenyum mengingatnya. 


DARIEL

Lo bahkan kerja sambil baca buku. 


Heira tertawa. 


DARIEL

Kalau nggak ada pengunjung..
Lo baca buku, bahkan nulis di balik meja kasir. 


HEIRA

(tidak habis pikir, lalu menghabiskan lauk)

Gimana bisa lo tau semuanya. 


CUT TO : 

53. INT. RUMAH KOS . KAMAR HEIRA - MALAM

Lampu kamar sudah dimatikan. 

Heira tidur dengan nyenyak. 


JUMP CUT TO — PAGI 


Heira bangun tidur, lalu tersentak melihat Dariel melompat-lompat di satu sudut yang dekat dengan jendela.

Heira bangun, lalu menghela napas lega setelah memastikan yang dilihatnya benar Dariel.

Dariel berhenti lompat tali, lalu melihat Heira. 


DARIEL

Udah bangun?

(menggulung tali skipping sambil menunjukkannya pada Heira)

Gue pinjem bentar. 


Heira masih terenyak melihat Dariel. 


CUT TO :


Heira sarapan pagi. 


DARIEL

(berkacak pinggang, melihat Heira)

Harusnya bersih-bersih dulu..
Baru sarapan. 


HEIRA

(tersentak, melihat Dariel)

Bukannya kotor itu indah? 


Dariel mengingat kata-kata itu. 


HEIRA 

Pasti lo yang bisikin itu ke gue.

(melanjutkan makan)


DARIEL

(lalu duduk di kursi belajar)

Sekarang level gue udah lebih tinggi.
Gue sadar..
Kotor itu sumber penyakit. 
Lo bisa mati muda. 


HEIRA

(hampir tertawa)

Nasihat lo udah kayak orang tua. 


DARIEL

(agak kesal)

Gue emang udah tua!


Heira kembali melihat Dariel. 


DARIEL

Umur gue 235.


HEIRA

(tersentak)

Tahun?


DARIEL 

(menaikkan alis tanda setuju, lalu mengambil sapu)

Manusia harus banyak berbuat baik. 
Saling menolong..

(lalu melihat Heira)

Gue nolongin lo, Anak muda!


Dariel menyapu, sambil sesekali merapikan barang-barang secepat kilat. 


HEIRA

(terenyak melihat Dariel bekerja)

Ya. 
Tapi, lo bukan manusia, kan?


CUT TO : 


Dariel mengetik cepat 10 jari di laptop. Dia sesekali melihat tulisan Heira di buku. 

Heira duduk bertopang dagu, melihat Dariel sambil makan snack.


HEIRA (V.O)

Gue harus cari tau motifnya. 

(mengalihkan pandangan, lalu tersentak melihat buku di sofa)


Heira mengambil buku milik perpustakaan yang kemarin dipinjamnya. 


BCU : Buku dengan cover bertuliskan "UPGRADE DIRI KE LEVEL YANG LEBIH TINGGI".


Heira lalu melihat Dariel. 


JUMP CUT TO — MALAM


Heira memeriksa tulisan di laptop, lalu melihat Dariel tidur di sofa. Dia beranjak memakaikan selimut pada Dariel, lalu melihat sebotol air mineral yang masih penuh di belakang sofa. 


HEIRA

(mengambil botol air mineral)

Kenapa ada di sini?

(lalu duduk di tempat tidur)

Bahkan gue nggak tau apa yang dia makan tiap hari. 

(melihat botol di tangannya)

Apa dia cuma ambil sari minumannya?
Dihirup?
Diserap?

(membuka botol)

Apa istilahnya?

(lalu minum)


Heira mematikan lampu, bersiap tidur. Dia tersenyum mengingat apa yang terjadi hari ini, lalu tidur. 


CUT TO : 

54. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - PAGI

ESTABLISH : MATAHARI TERBIT


Heira bangun tidur. 


POV HEIRA : Tali skipping yang tergeletak di meja belajar. 


Heira lalu melihat ke sekelilingnya sepi.


CUT TO : 


Heira mengelap lantai dan meja dengan tangannya. 


BCU : Tidak ada debu yang menempel di telapak tangan Heira. 


Heira memeriksa keadaan di luar kamar.


POV : Tidak ada siapapun di sekitar Heira. 


Seorang tetangga kos membuka pintu kamar, membuat Heira segera kembali ke kamarnya, lalu dengan hati-hati mendorong pintu hingga menutup.


HEIRA (V.O)

(heran)

Ke mana dia?


CUT TO :

55. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - SIANG

SFX : Detak jam di meja belajar.

BCU : Jam menunjukkan pukul 12.00


Heira mendengarkan musik dari ponsel menggunakan headset. 


JUMP CUT TO : 


Heira tidur siang. Di sampingnya, tirai jendela berkibar diterpa angin. 


JUMP CUT TO — MALAM


Heira bangun dan tersentak melihat langit malam di luar. Dia menutup jendela, lalu melihat tidak ada siapapun di sekitarnya. 

Heira memeriksa kamar mandi.


POV HEIRA : Tidak ada siapapun di kamar mandi. 


Heira lalu mencuci muka. 


CUT TO : 


Heira makan sendirian. Dia agak khawatir memikirkan Dariel.


CUT TO : 


Heira mematikan lampu, mengunci pintu kamar dari luar, lalu berjalan menuruni tangga.


POV HEIRA : Suasana rumah kos yang sepi. 


CUT TO : 

56. INT. MINIMARKET - MALAM

Heira mengambil satu pack kopi, snack dan roti, lalu menghampiri kasir. 

Kasir memproses belanjaan Heira.

Heira melihat sekeliling. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Dariel. 


CUT TO : 

57. EXT. JALANAN MENUJU RUMAH KOS - MALAM

Heira berjalan sendirian, membuka gerbang, lalu masuk ke rumah kos.


CUT TO : 

58. INT. RUMAH KOS. KAMAR HEIRA - MALAM

Heira berhenti di depan kamarnya saat melihat celah terang di atas pintu. Dia tersenyum, lalu membuka pintu kamar menggunakan kunci. 


POV HEIRA : Lampu ruangan menyala. Tapi tidak ada siapapun di ruang tidur.


Heira masuk, lalu menutup pintu kamar dari dalam. 


HEIRA 

Dariel??

(lalu mendorong pintu kamar mandi)


POV HEIRA : Tidak ada siapapun di kamar mandi. 


Heira mengalihkan pandangan, lalu tersentak melihat buku melayang di hadapannya. Dengan ragu, dia mengambil buku itu. 


HEIRA

Lo di depan gue sekarang?

(menatap ke depan)


Tidak ada jawaban. 


HEIRA

Kenapa gue nggak bisa lihat lo?


SFX : Suara botol air mineral yang jatuh ke lantai. 


Heira melihat ke asal suara, lalu mengambil botol itu.


HEIRA

(mencoba menerka)

Karena gue minum ini?


Kursi di depan meja belajar bergerak sendiri, menghadap Heira. 

Heira melihat kekosongan di atas kursi, lalu duduk di tempat tidur. 


HEIRA

Gue bahkan nggak bisa denger suara lo. 

(kembali melihat botol di tangannya, lalu teringat sesuatu)


DISSOLVE TO FLASHBACK (Scene 36) :


BU NAMI

Ini dari ayah kamu.

(menaruh sekantong makanan ringan dan sebotol air mineral di meja belajar)


FADE OUT & FADE IN : 


HEIRA 

Ayah??

(tersentak memikirkannya)


CUT TO :

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar