Perempuan 3 Nama (skrip)
6. BAB 6: Hari penuh pengakuan aneh

1. EXT. DEPAN TERAS RUMAH ASYILLA - SIANG

Mami Asyilla menjalankan bisnis laundry dan sudah berkembang cukup luas. Dari situlah penghasilan keluarga Asyilla selain dari pensiunan Ayahnya.

Umi Sakinah masuk ke pelataran rumah Asyilla dan mengetuk pintu rumahnya beberapa kali.

Umi Sakinah

Assalamu'alaikum Bu Ajeng! Ini saya Umi Sakinah.

Mami (SO)

Waalaikumsalam Umi. Mau ambil cucian ya?

Umi Sakinah

Iya nih. Udah kan ya?

Mami membuka pintu rumah dan menemui Umi Sakinah.

Mami

Udah dong. Kok tumben sih cuciannya sedikit?

Umi Sakinah

Iya, soalnya si Abang, anak sulung saya lagi touring bareng temen-temennya.

Mami

Oh, biasalah anak cowok mah.

Umi Sakinah

Iya Bu. Udah saya bayar kan ya?

Mami

Udah kok, udah. Maaf ya jadi Umi yang datang ke sini, biasanya saya yang nganterin.

Umi Sakinah

Gak papa Bu. Yaudah saya duluan ya. Assalamu'alaikum, mari Bu.

Mami

Waalaikumsalam. Iya Mi, mari.

Umi Sakinah meninggalkan rumah Asyilla dan Mami hendak masuk ke rumah. Namun baru sampai pintu, ponselnya berdering tanda ada telepon masuk. Mami menerima panggilan tersebut.

Mami (CONT’D)

Halo? (beat) Iya saya wali murid atas nama Asyilla Nora Pramesti. (Beat) Anak saya buat masalah apa ya Bu? (Beat) Oh baik kalau begitu, saya ke sana sekarang. Selamat siang.

Mami mematikan ponselnya dengan wajah bingung. Ia segera masuk ke rumah dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah Asyilla.

 

2. INT. RUANG BK - SIANG

Mami Asyilla duduk berhadapan dengan Bu Harti.

Mami

Kalau boleh saya tau, dipanggilnya saya ke sini ada maksud apa ya? Apa kesalahan anak atas nama Asyilla?

Bu Harti

Sebelumnya, saya mau tanya Bu. Apakah Asyilla punya riwayat amnesia?

Mami

Amnesia? Anak saya gak pernah kecelakaan sampai amnesia kok Bu. Memangnya kenapa?

Bu Harti

Apakah Asyilla mengidap suatu penyakit mental?

Mami

Maksudnya?

Bu Harti

Tadi pagi, petugas Satpol PP menangkap Asyilla sedang bolos sekolah di skatepark bersama beberapa anak laki-laki dari sekolah yang berbeda. Setelah kami bawa ke sekolah dan kami ajak bicara, dia tidak mengakui dirinya sebagai Asyilla, tapi dia menyebut dirinya sebagai Moki. Dia mengaku bernama Moki.

Mami Asyilla terdiam dengan wajah bingung mendengar cerita Bu Harti.

Bu Harti (CONT'D)

Saya minta bantuan Ibu, untuk mencari tau apa yang sebenarnya anak Ibu alami. Karena saya yakin, bahwa Asyilla tidak mungkin bercanda apalagi berpura-pura tidak mengenali dirinya sendiri. Kalau boleh saya sarankan, Ibu bisa mengajak Asyilla untuk berkonsultasi dengan psikolog.

 

3. EXT. DEPAN RUANG GURU UMUM - SIANG

Asyilla ke luar dari ruang guru setelah menyelesaikan ulangan harian kimia sendirian karena telat. Asyilla menoleh ke kanan dan menemukan Reyka berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri. Asyilla menghampirinya.

Asyilla menepuk pelan bahu kanan Reyka dengan telunjuknya kemudian ia bergeser ke arah kiri. Reyka menoleh ke kanan dan tak menemukan siapapun, kemudian ia menoleh ke kiri dan menemukan Asyilla yang tersenyum lebar.

Asyilla

Hai! Nyari aku ya?

Reyka diam saja, membuat Asyilla mengerutkan dahi bingung.

Asyilla (CONT'D)

Kok diam sih?

Reyka

Kamu kenapa bolos sama anak-anak skate?

Asyilla

(Bingung) Anak skate?

Reyka berjalan mendahului Asyilla.

Reyka

Aku gak suka deh, kamu bohong kayak gitu.

Asyilla mengejar langkah Reyka.

Asyilla

Serius Rey, aku bener-bener gak inget tadi pagi aku ke mana, sama siapa, ngapain aja.

Reyka

Kalau kamu diapa-apain sama anak-anak itu gimana?

Asyilla

Ya... Gimana ya Rey. Aku---

Reyka

Kamu pikir bagus bolos begitu, hah?

Asyilla

Astaga Rey! Dengerin aku dulu dong!

Reyka

Jangan mewajarkan sesuatu yang salah, Asyilla Nora Pramesti!

Asyilla

Reyka! Aku gak inget apapun, demi Tuhan!

Reyka

Mana ada orang yang gak inget apa yang dia lakuin, kecuali kalau dia bego!

Asyilla

Iya! Aku bego! Bego banget sampai gak tau dan gak inget apa yang aku lakuin! (Beat) Tapi, tadi aku bisa ngerjain soal-soal kimia nya kok, serius. Kamu jangan marah ya. Aku janji kalau ada apa-apa, aku bakal cerita.

Reyka menghentikan langkahnya di depan kelas Asyilla. Reyka berbalik menghadap dan menatap Asyilla.

Reyka menyentil pelan jidat Asyilla.

Reyka

Kamu pikir aku percaya? Jelas-jelas kamu bolos! Ditangkep sama Satpol PP! Sekolah kita itu sekolah favourite Asyilla. Bisa turun pamor sekolah kita cuma gara-gara kamu bolos sama anak-anak gak jelas.

Asyilla

(Menghela napas pasrah) Yaudah iya, aku minta maaf.

Reyka

Aku gak mau ya, kamu begitu lagi. Aku malu tau ga?

Asyilla

Iya, maaf. Maaf banget udah bikin kamu malu. Aku emang bego kok, gak sebanding sama kamu. Haha, (menahan air mata) halu banget ya aku. Bisa-bisanya ngerasa cocok dan bisa jadi pacar yang baik buat---

Reyka mengalungkan medali yang ia dapatkan dari lomba kemarin ke leher Asyilla ketika gadis itu belum menyelesaikan ucapaannya.

Reyka

Jangan diulangin lagi.

Reyka pergi meninggalkan Asyilla yang mematung. Asyilla menatap punggu Reyka yang kian menjauh dengan bingung.

Tiba-tiba, suara gaduh terdengar dari dalam kelas Asyilla dan membuat Asyilla masuk ke kelas.

4. INT. KELAS ASYILLA - SIANG

Kelas Asyilla gaduh karena kehadiran kucing. Daffa mengejar Shinta yang ketakutan dengan kucing, sedangkan teman-teman yang lain sibuk merekam kegaduhan yang menyenangkan itu.

Daffa

Wayolo! Gue masukin ya, ke tas lo?

Shinta

JANGAN WOI!! PARAH LO!!

Daffa

Yaudah kalau gak mau, sini pegang kucingnya!

Shinta

Dap, jangan gitu dong ah! Pengin kencing nih gue, dikejar-kejar mulu!

Daffa

Dielus pala nya aja deh, ya? Janji dah gue, gak bakalan kejar lo lagi kalau lo berani elus pala kucing ini!

Daffa memegang tangan Shinta dan mencekalnya supaya menyentuh kepala kucing yang ada di pangkuan tangan lelaki itu.

Shinta

DAFFA!!! JANGAN PLISSS!!!

Daffa

Bentar doang sumpah!

Tangan Shinta berhasil menyentuh kepala kucing itu.

Shinta

DAFFA!!!! (Menangis).

Teman 1

Mampus nangis.

Teman 2

Gila sih Shin, kalau gue jadi elo mah, gue aduin ke Bu Harti.

Teman 3

Bu, Daffa nih Bu.

Asyilla terheran melihat kehadiran kucing di kelasnya. Kemudian ia bertanya pada Abel yang sedang duduk di dekat pintu.

Asyilla

Kucing siapa tuh, Bel?

Abel

Dih, pura-pura lupa lo?

Asyilla

Hah? Lupa apaan?

Tiba-tiba Angga yang sedang duduk di dekat Abel menyahut.

Angga

Woi Syil, lo kenapa sih hari ini random banget? Udah tadi pagi bolos, pas balik malah bawa kucing. Buka yayasan kucing yatim piatu lo?

Abel

Tau, Asyilla gokil bet ya Ngga hari ini.

Angga

Hooh.

Shinta

ASYILLA!! PERSETAN YA LO BAWA KUCING KE SEKOLAH!!

5. EXT. LAPANGAN KOMPLEK - SORE

Asyilla berjalan sendirian dengan tangan memangku kucing kecil (Siput) sembari ia usap kepalanya. Tanpa sadar ia bermonolog.

Asyilla (Monolog)

Cing, lo tau gak? Gue kesel banget hari ini. Pertama, gue dituduh bolos sama anak-anak. Reyka juga ikutan. Kedua, gue dibilang bawa elu ke sekolah (menoyor kepala kucing). Lagian lo kenapa bisa ada di dalam tas gue sih? Terakhir nih ya, ada orang hajatan cing, nutupin jalan terdekat ke rumah gue! Terpaksa deh gue muter, mana jauh lagi. Hah!

(Beat)

Asyilla (CONT’D)

Lagian, ngapain juga gue masih bawa-bawa elu sih?

Asyilla menurunkan kucing itu dan berniat meninggalkannya. Namun ia tidak tega dan mengambilnya lagi.

Asyilla (CONT’D)

Lo ikut gue pulang aja deh, bahaya di luar sana buat anak kucing kayak elu.

Tiba-tiba, Nugi memanggil Asyilla.

Nugi

Alesha!!

Asyilla tetap berjalan biasa saja, tetapi Nugi tetap memanggilnya.

Nugi (CONT’D)

Alesha!! Tunggu!!

Asyilla berhenti dan menoleh ke sekitarnya. Asyilla melihat Nugi melambaikan tangan ke arahnya.

Asyilla

(Bergumam) Tadi dia manggil gue Alesha?

Nugi memberi isyarat untuk mendekat.

Asyilla (CONT’D)

(Bergumam) Atau jangan-jangan, dia temennya Alesha yang gambar di sketchbook gue? Yaudahlah, gue samperin aja.

Asyilla menghampiri Nugi.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar